Professional Documents
Culture Documents
Laporan Barles
Laporan Barles
LAPORAN KKL
Yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Suhadi, M.Si dan Drs. Agus Dharmawan, M.Si
Oleh
Kelompok 13/ Offering H 2016
Ainun Nadzifatun A. (160342606232)
Arik Anggara (160342606290)
Aulia Abdini (160342606242)
Gabriela Maria I. (160342606209)
Retno Elvinawati (160342606271)
Sendy Devi R. (160342606282)
Sulistya Ika R. (160342606299)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
D. DEFINISIS OPERASIONAL
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE
Bahan :
1. Air
2. Alkohol
3. Plastik
4. Kertas label
C. CARA KERJA
BARLES TULGREEN
Menyiapkan set Barles Tulgreen, dengan botol serangga yang telah berisi
alkohol
Mengambil sampel tanah yang telah diambil pada plot 8, membagi secara rata
pada setiap ulangan (4 kali ulangan)
Menjemur set barles tadi selama setengah hari
Mengambil botol yang berisi alkohol kemudian ditetesi formalin dan ditutup
agar bisa diidentifikasi digedung biologi 05 FMIPA UM
Memberi kertas label pada setiap ulangan
D. CARA ANALISIS
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengidentifikasi spesies hewan tanah yang
telahditemukan pada plot 8. Kemudian data yang diperoleh dicari nilai
keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan jenis hewan yang ditemukan di Taman
Nasional Bali Barat, dengan cara
1. Indeks keanekaragaman Shanon – Wiener
𝐻 ′ = 𝛴 𝑃𝑖. ln 𝑃𝑖
Keterangan : H’ : indeks keanekaragaman
Pi : n/N
n : jumlah masing masing spesies
N : jumlah total spesies dalam sampel
2. Selanjutnya menghitung nilai kemerataan (Evennes)
𝐻′
𝐸=
𝐿𝑛 𝑆
Keterangan : E : indeks kemerataan
S : jumlah spesies
3. Selanjutnya menghitung indeks nilai kekayaan
𝑆−1
𝑅=
ln 𝑁
Keterangan : R : infeks kekayaan
S : jumlah spesies
N total individu dalam pengambilan sampel
BAB IV
𝑛
Σ Pi=𝑁 Ln Pi -(Pi ln Pi) H E R
1 1 0 0 0 0 0
Pada perhitungan keanekaragamaan, kemerataan, dan kekayaan hewan epifauna di Taman
Nasional Bali Barat, maka nilai keanekaragam diperoleh dari total –(Pi.LnPi) sehingga
didapat perhitungan 0. Pada nilai kemerataan diperoleh dari nilai keanekaragamaan dibagi ln
S atau Ln dari jumlah spesies sehingga didapat perhitungan 0. Sedangkan nilai kekeyaan
diperoleh dari total spesies dikurangi 1 dibagi Ln jumlah keseluruhan spesies didapat
perhitungan 0.
BAB V
PEMBAHASAN
Dialam banyak ditemui hewan dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Hewan
tersebut memiliki habitat masing-masing dengan kondisi yang berbeda-beda. Kondisi habitat
tempat tumbuh hewan akan mempengaruhi distribusi populasi hewan di permukaan bumi.
Habitat adalah lingkungan yang cocok yang ditempati suatu populasi hewan. Tanah yang ada
dipermukaan bumi merupakan salah satu habitat bagi hewan tanah baik epifauna maupun
infauna. Keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat
tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Fauna
tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah, oleh karena itu dalam mempelajari ekologi
fauna tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaan serangga tanah di hutan, adalah:
1) struktur tanah berpengaruh pada gerakan dan penetrasi
2) kelembaban tanah dan kandungan hara berpengaruh terhadap perkembangan
dalam daur hidup
3) suhu tanah mempengaruhi peletakan telur
cahaya dan tata udara mempengaruhi kegiatannya
Menurut Suin (1989) perkembangan hewan tanah tidak lepas dari beberapa faktor
biotik maupun abiotik pada habitatnya. Namun secara garis besar faktor abiotik yang
memiliki peran paling signifikan terhadap keberadaan organisme. Beberapa hal yang dapat
mempengaruhi keberadaan infauna tanah diantaranya pH tanah, kelembapan pori tanah dan
faktor abiotik lainnya. Faktor lingkungan yang paling essensial bagi perkembangan hewan
tanah adalah temperatur, cahaya, kelembapan dan jumlah makanan yang tersedia. Fauna
tanah berdasarkan ukuran tubuhnya menurut Wallwork (1970), dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu; mikrofauna (20 µ - 200 µ), mesofauna (200 µ - 1 cm) dan makrofauna
(lebih dari 1 cm). Kekayaan jenis menunjukkan jumlah spesies dalam susatu komunitas yang
dipelajari. Semakin banyak jenis spesies yang ada , disuatu daerah , semakin tinggi tingkat
kekayaanya.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pada saat praktikum tanah yang diambil mungkin kurang dalam sehingga hewan
infauna yang akan diidentifikasi atau yang didapat hanya satu, apalagi kemungkinan
hewan infauna yang ditaruh dalam plastik sempat ditekan tekan yang kemungkinan
menyebabkan hewan mati jadi disarankan ketika melakukan praktikum lebih berhati
hati.
DAFTAR RUJUKAN
Wallwork, J.A. 1970. Ecology of Soil Animal. London Mc : Graw Hill Book Company. pp.
58 - 74.
LAMPIRAN