Professional Documents
Culture Documents
HPK 2 Panduan Second Opinion
HPK 2 Panduan Second Opinion
SECOND OPINION
DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH
RUMAH SAKIT
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
8
KATA PENGANTAR
puji dan sukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan
kedokteraanpun, para dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam diagnosa
tetapi bila hal ini itu menyangkut kerugian biaya yang besar dan ancaman
nyawa maka harus lebih dicermati. Sehingga sangatlah penting bagi pasien dan
Second opinion adalah upaya yang dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien
untuk mencari pendapat dari dokter lain mengenai diagnosis,program pemeriksaan,
atau program pengobatan yang akan dijalankan pada pasien karena adanya keraguan
terhadap diagnosa, program pemeriksaan, maupun program pengobatan yang sudah
diinformasikan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter
atauahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain
terhadappenyakit seseorang.
8
BAB II
RUANG LINGKUP
8
b. Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga
terhadap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk
dijadikan referensi. Karena, pengalaman yang sama tersebut sangatlah penting
dijadikan sumber referensi.
c. Carilah informasi sebanyak-banyaknya di internet tentang permasalahan
kesehatan tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong, karena
seringkali akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber
informasi internet dari sumber yang kredibel seperti : WHO, CDC, IDAI, IDI
atau organisasi resmi lainnya.
d. Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan second opinion
juga harus dilakukan dalam waktu singkat.
e. Mencari second opinion diutamakan kepada dokter yang dapat menjelaskan
dengan mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Dokter yang
beretika tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau
tidak akan pernah menjelekkan pendapat dokter sebelumnya atau menganggap
dirinya paling benar.
f. Bila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan pendapat dokter
sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya, agar dokter
terakhir tersebut dapat obyektif dalam menangani kasusnya, kecuali dokter
tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah diberikan atau
pemeriksaan yang telah dilakukan.
g. Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan jangan menggurui dokter
yang anda hadapi karena informasi yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi
sebaiknya anda diskusikan informasi yang anda dapat dan mintakan pendapat
dokter tersebut tentang hal itu.
h. Bila pendapat lain dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita dapat
memutuskan salah satu keputusan berdasarkan argumen yang dapat diterima
secara logika. Dalam keadaan tertentu disarankan mengikuti advis dari dokter
yang terbukti terdapat perbaikan bermakna dalam perjalanan penyakitnya.
Bila hal itu masih membingungkan tidak ada salahnya melakukan pendapat
ketiga. Biasanya dengan berbagai pendapat tersebut penderita akan dapat
memutuskannya. Bila pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya
kasus yang dihadapi adalah kasus yang sangat sulit.
i. Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak dilakukan
karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman tentang kasus
yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda.
j. Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas
dokter atau gelar yang disandang. Landasan pertimbangan ilmiah berbasis
bukti penelitian di bidang kedokteran (Evidance Base Medicine).
8
BAB III
TATA LAKSANA
Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak usah ragu untuk
mendapatkan “second opinion” tersebut. Memang biaya yang dikeluarkan akan
menjadi banyak, tetapi paling tidak bermanfaat untuk mengurangi resiko
kemungkinan komplikasi atau biaya lebih besar lagi yang akan dialaminya. Misalnya,
pasien sudah direncanakan operasi caesar atau operasi usus buntu tidak ada salahnya
melakukan permintaan pendapat dokter lain.
Manfaat yang bisa didapatkan dari second opinion adalah pasien lebih
teredukasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Terdapat kondisi yang
meragukan bagi pasien pada saat meminta pendapat lain, misalnya ketika dokter
pertama menyarankan operasi, tidak mengherankan jika pendapat dari dokter lain
akan berbeda, oleh karena setiap penyakit memiliki gejala klinis yang berbeda ketika
hadir di ruang periksa sehingga mempengaruhi keputusan dokter.
8
b. DPJP Sarankan pasien/keluarga pasien untuk mencari second opinion ke RS
rujukan Nasional, seperti RSUD Abdoel Moeloek lampung, dan lain-lain.
c. DPJP buat resume medis penanganan selama di Rumah Sakit .
d. DPJP berikan resume medis yang sudah dibuat kepada pasien/keluarga pasien.
e. Pasien/Keluarga pasien pulang sambil membawa resume medis yang akan
digunak sebagai dasar meminta second opinion ke RS lain.
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di Pringsewu
Pada tanggal 24 September 2016
DIREKTUR RS SURYA ASIH