Professional Documents
Culture Documents
Bab 2i
Bab 2i
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu
negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan
manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang
bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup
kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian,
pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan
sebagainya.
Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik
praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung
atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar
informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang
tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara
dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan
membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam
semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan-
pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik dan
lai-lain.
Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas.
Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan
pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap
kekuasaan yang memerintah.
Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan
sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan
menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar kita mengerti apa itu politik dan bisa menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian budaya
Secara etimologis, istilah kebudayaan berasal dari beberapa bahasa, antara lain: Culture (Bahasa
Inggris) artinya budaya, Colore (Bahasa Latin) artinya budaya, dan Akhlaq (Bahasa Arab) artinya
peradaban atau budi.
Kata “kebudayaan” berasala dari bahasa Sanskerta yaitu buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari
kata buddhi, artinya akal. Selanjutnya dikembangkan menjadi kata budidaya yang artinya kemampuan
akal budi seseorang ataupun sekelompok orang.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sisitem gagasan, tindak dan hasil karya
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara belajar. Sedangkan
menurut Moh. Hatta , kebudayaan adalah ciptaan dari suatu bangsa.
Menurut Zoetmulder, kebudayaan adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budayawan dari
kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam terutama alam manusia, sehingga merupakan satu
kesatuan harmonis.
Salah satu unsure kebudayaan yang bersifat universal adalah system kemasyarakatan yang didlamnya
terdapat organisasi kekuasaan atau politik. Kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat dan selalu
berkembang dalam upaya memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
b. Pengertian Politik
Pada umumnya istilah politik dapat diartikan sebagai bermacam-macam kegiatqn dalam suatu system
politk atau Negara yang menyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari system itu dan melaksanakan
tujuan-tujuan itu. Politik menyangkut tujuan-tujuan seluruh masyarakat, termasuk kegiatan berbagai
kelompok baik partai poltik maupun individu. Konsep-konsep pokok politik adalah Negara, kekuasaaan,
pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian kekuasaan.
Pengambilan keputusan menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusutan skala prioritas
dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu, perlu ditentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian sumber-sumber yang
ada. Untuk melaksanakan kebijaksanaan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan yang akan dipakai,
baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin akan timbul dalam
proses tersebut.
2
b. Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.
c. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh
populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari
populasi.
d. Sidney Verba
Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai
yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
e. Gabriel A. Almond
Budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan
penting berjalannya sebuah sistem politik.
f. Miriam Budiardjo
Budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-
pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.
g. Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik
seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik
yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam
masyarakat.
h. Larry Diamond.
Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai-nilai, ide-ide, sentimen dan evaluasi suatu
masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing masing individu dalam sistem
itu.
i. Mochtar massoed.
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan
negara dan politiknya.
j. Roy Macridis
Budaya politik adalah sebagai tujuan bersama dan peraturan yang diterima bersama.
k. Dennis Kavanagh
Budaya politik adalah sebagai pernyataan untuk menyatakan lingkungan perasaan dan sikap
bagaimana sistem politik itu berlangsung.
l. Rusadi Kantaprawira
Budaya politik merupakan persepsi manusia, pola sikapnya terhadap berbagai masalah politik dan
peristiwa politik terbawa pula ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik
masyarakat maupun pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara
manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang (Kantaprawira, 1999:26).
m. White ( 1979 )
Budaya politik sebagai matriks sikap dan perilaku dimana system politik berada.
3
n. Aaron Wildavskus
Budaya politik secara luas menjelaskan orang-orang yang menganut nilai-nilai, keyakinan –
keyakinan, dan pilihan – pilihan yang melegitimasi jalan hidup yang berbeda-beda (menekankan
pada keterbukaan terhadap berbagai pendekatan dalam kajian budaya politik)
4
pun keputusan/ kebijakan pejabat adalah mutlak, tidak dapat diubah-ubah atau dikoreksi, apalagi
ditentang.
Prinsip yang dipegang adalah mematuhi perintah, menerima, loyal, dan setia terhadap anjuran, perintah,
serta kebijakan penguasa.
Ciri-ciri budaya politik subjek adalah sebagai berikut.
Warga menyadari sepenuhnya akan otoritasi pemerintah.
Tidak banyak warga yang memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah, tetapi mereka cukup
puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah.
Warga bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh dikoreksi,
apalagi ditentang.
Sikap warga sebagai aktor politik adalah pasif; artinya warga tidak mampu berbuat banyak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan politik.
Warga menaruh kesadaran, minat, dan perhatian terhadap sistem politik pada umumnya dan terutama
terhadap objek politik output, sedangkan kesadarannya terhadap input dan kesadarannya sebagai aktor
politik masih rendah.
5
tanggap terhadap budaya politik yang berkembang di suatu masyarakat atau negara dan bagaimana
hubungannya dengan sistem politik yang dianutnya.
Pemerintah, Memahami budaya politik yang sedang berkembang di berbagai negara juga sangat
penting untuk pemerintah. Pemerintah dapat menjadikannya sebagai pembelajaran apakah
hubungan budaya politik yang dianut masyarakat dalam suatu negara dengan sistem politik yang
dianut mengarah kepada hubungan yang positif atau justru negatif. Dengan demikian pemerintah
dapat membandingkannya dengan negara yang dipimpinnya, apakah ada yang perlu diperbaiki
dalam kepemimpinannya atau tidak.
6
Pemerintah, Kebersamaan masyarakat dalam pengambilan keputusan secara kolektif atau
bersama-sama dapat membuat pemerintah melakukan berbagai kebijakan publik dan
mengantisipasi berbagai pengaruh yang menyertainya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Budaya politik dipandang sangat penting di dalam suatu negara, budaya politik dapat menjadi
suatu landasan dan titik acuan dalam menjalan suatu pemerintahan.
2. Budaya politik merupakan perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, peneyelenggaraan
administrasi negara.
3. Tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia ada 3 macam, yaitu budaya politik
parokial, budaya politik kaulka, dan budaya politik partisipan.
4. Budaya politik partisipan perlu di sosialisasikan kepada segenap rakyat agar dapat berperan serta
secara aktif.
3.2. SARAN
1. Dalam berpolitik sebaikya dilakukan menurut kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang sesuai agar
tercipta integrasi nasional. Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama,
dan budaya.
2. Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik
praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara
langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Maka diharapkan kepada warga
negara yang berbudaya politik partisipan dan berorientasi setia atau mendukung sistem politik
nasional