Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pengertian dan Jenis Penelitian

1. Pengertian Penelitian

Prof. Dr. Suharsini Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik (2006:1), mengatakan bahwa pengertian

penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam menemukan sumber

informasi diseluruh bidang ilmu. Dengan penelitian inilah ilmu dapat

dikembangkan secara ilmiah.

Prof. DR. Sugiyono dalam bukunya statistik untuk penelitian

(2010:1), mengatakan bahwa Penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, penelitian

adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan

menganalisis sampai menyusun laporannya (Drs. Cholid Narbuko dan Drs.

H. Acu Achmadi dalam bukunya Metodologi Penelitian, 2010:1).

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kuantitatif

dalam penelitian ini peneliti dituntut menggunakan penelitian kuantitatif.

Dalam penelitian ini peneliti dituntut menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, dan penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

dari hasilnya (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Peneli-

54
55

tian Suatu Pendekatan Praktik, 2006:11).

B. Kerangka Kerja (Frame Work)

1. Definisi Kerangka Kerja

Kerangka kerja atau Kerangka Operasional adalah kerangka yang menyata

kan tentang urutan langkah dalam melaksanakan penelitian.

2. Susunan Kerangka Kerja

Populasi
Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan : 139 orang

Teknik Sampling
Random Sampling

Sample : 58 orang

Variabel Bebas Variabel Terikat


Gaya kepemimpinan Dan Motivasi Kedisiplinan

Alat Ukur
kuesioner

Teknik Analisa Data


Metode Kuantitatif Analisis Regresi Linear Berganda

Pneyajian Hasil

Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1

Kerangka Kerja
56

C. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (2006:130), populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian.

Dalam hal ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah pegawai

Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan sejumlah sejumlah 139 orang.

2. Sampel

Menurut Prof. Dr. Suharsini Arikunto dalam bukunya Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (2006:131), sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti.

Dalam hal ini teknik sampling yang peneliti gunakan adalah dengan

menggunakan teknik random sampling dengan cara sebagai berikut:

N
n=
1+N e2

Dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidak telitian

sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh

sampel sebesar :
57

139
n= = 58.158 = 58 orang
1+139 (0,1)2

Jadi sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebayak 58 orang pegawai

Dinas Pendidikan kabupaten Lamongan.

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variable adalah konstruk (constructs)

atau sifat yang kaan dipelajari. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat

yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different value).

a) Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel

penyebab atau independen variable (X) (Suharsini Arikunto,2006:119).

Variabel bebas dalam penelitian saya adalah gaya kepemimpinan (X1)

dan variabel bebas (X2) adalah meotivasi.

b) Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat adalah variabel akibat atau disebut variabel tidal bebas

variabel tergantung atau dependent variable (Y) (Suharsimi

Arikunto,2006:119). Variabel terikat dalam penelitian saya adalah

disiplin kerja pegawai (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi dalam bukunya Metodologi

penelitian (2011), adalah Sifat – sifat hal yang didefinisikan yang dapat

diamati (diobeservasi), konsep yang dapat diamati atau dapat diobservasi


58

adalah merupakan hal sangat penting, karena hal yang dapat diamati itu

membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti sendiri untuk

dilaksanakan juga agar orang lain dapat melakukan hal yang serupa,

sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbukti untuk diuji kembali oleh

orang lain.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat ukur Skala skor


Gaya Teori : 1. Ketegasan Sikap kuesioner Skala 5 (SS)
kepemim Kepemimpinan adalah 2. Penempatan Diri Likert 4 (S)
pinan kekuasaan untuk 3. Memiliki Citra Diri 3 (TAP)
(X1) mempengaruhi seseorang 4. Komunikasi yang baik 2 (TS)
untuk mengerjakan atau 5. Mengambil keputusan 1 (STS)
tidak mengerjakan
sesuatu. (Khaerul
Umam,2010:270)

Motivasi Teori : 1. Pemberian Pengakuan kuesioner Skala 5 (SS)


(X2) Motivasi adalah suatu Terhadap Prestasi Likert 4 (S)
kondisi yang mendorong 2. Tingkat/Besarnya 3 (TAP)
atau menjadi sebab Tanggung Jawab yang 2 (TS)
seseorang melakukan diberikan. 1 (STS)
suatu perbuatan atau 3. Faktor dan
kegiatan, yang Lingkungan
berlangsung secara sadar. Pekerjaan.
(H. hadari Nawawi, 4. Gaji dan Benefit Yang
2008:351) Diterima.
5. Adanya
perkembangan dan
kemajuan dalam
pekerjaan.

Disiplin Teori : 1. Balas jasa kuesioner Skala 5 (SS)


Kerja Disiplin adalah kesadaran 2. Keadilan Likert 4 (S)
(Y”) dan kesediaan seseorang 3. Sanksi Hukum 3 (TAP)
menaati semua peraturan 4. Teladan Pemimpin. 2 (TS)
perusahaan dan norma – 5. Hubungan 1 (STS)
norma sosial yang Kemanusiaan
berlaku. (Malayu
S.P.Hasibuan,2011:193)
59

E. Metode Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data

a. Birokasi dan teknik perijinan

Setelah mendapatkan surat dari STIE KH. A. Dahlan Lamongan penulis

langsung melakasanakan survey awal tentang kedisiplinan pada pegawai di

Diknas Pendidikan Kabupaten Lamongan, utuk memperoleh dan

mengumpulkan data awal sebagai bahan dalam penulisan skripsi penelitian

ini.

b. Cara mengumpulkan data

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik (2006:149), mengatakan bahwa pengertian dari

metode pengumpulan datb adalah serangkaina kegiatan dalam penelitian

dalam memperoleh data.

Metode pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen sebagai alat bantu dalam

menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat

diwujudkan dlaam benda, misalnya kuisioner, perangkat tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, skala, dan sebagainya.

Metode pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk megumpulkan data.

1) Syarat – syarat data yang baik

a) Data harus Akurat


60

b) Data harus relevan

c) Data harus up to date

2) Pembagian data menurut cara memperolehnya

a) Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengelolahnya

3) Pembagian data menurut sumbernya

a) Data Internal

Data internal adalah data yang berasal dari dalam u=instansi mengenai

kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.

b) Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.

4) Pembagian data menurut waktu pengumpulannya

a) Data Time Series

Data Time Series adalah data yang dimkumpulkan dari wajtu – kewaktu

pada satu obyek untuk menggambarkan perkembangan.

b) Data Cross Section

Data Cross Section adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu

tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan

keadaan.
61

5) Data menurut sifatnya

a) Data Kualitatif

Adalah data yang berupa pendapat atau judgment sehingga tidak berupa

angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.

b) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan

2. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan data

a. Pengertian instrumen

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik (2006:149), mengatakan bahwa pengertian dari

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu

metode.

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 2006:160).

b. Jenis instrumen yang digunakan

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (2006:150), Jenis-jenis metode

penelitian adalah :

1) Tes

Adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang akan
62

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Terbagi menjadi :

a) Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk

mengungkapkan kepribadian seseorang

b) Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

c) Tes intelegensi atau intelligensi test, yaitu tes yang digunakan untuk

mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual

seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang

yang akan diukur intelegensinya.

d) Tes sikap atau attitude test, adalah alat yang digunakan untuk

mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

e) Tes sikap atau projective technique.

f) Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan

untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan

kondisi sesudahnya.

2) Angket atau Kuesioner (Questionnaires)

Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya.

Dibedakan atas beberapa junis, tergantung pada sudut pandangan :


63

a) Jenis-jenis Kuesioner :

a) Dipandang dari cara menjawab, maka ada :

(a) Kuesioner terbuka, yang member kesempatan kepada

responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih.

b) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :

(a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang

dirinya.

(b) Kuesioner tidak langsung, yaitu responden menjawab

tentang orang lain.

c) Dipandang dari bentuknya maka ada :

(a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup.

(b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

(c) Check list (sebuah daftar), dimana responden tinggal

membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

(d) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan

diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-

tingkatan.

b) Keuntungan menggunakan Kuesioner, yaitu sebagai berikut :

(1) Tidak memerlukan hadirnya si peneliti

(2) Dapat dibagikan secara serentak

(3) Dapat dijawab oleh responden sesuai dengan waktu yang ada
64

(4) Dapat dibuat anonym

(5) Kuesioner dapat dibuat standar

c) Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner

tersebut efisien dan efektif yaitu :

(1) Menentukan variable yang diteliti

(2) Menentukan indikator

(3) Menentukan subindikator

(4) Mentransformasi subindikator menjadi kuesioner

3) Interviu (Interview)

Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti

langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari

responden.

4) Observasi

Adalah pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra mata. Dibagi

menjadi:

a. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan

tidak menggunakan instrument pengamatan.

b. Obeservasi sistematis, yang dilakukan pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.


65

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan

mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah

satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi

adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

5) Skala Bertingkat (Rating) atau Rating Scale

Adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.

6) Dokumentasi

Merupakan barang-barang tertulis. Metode dokumentasi dapat

dilaksanakan dengan :

a) Pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau ketegori

yang akan dicari datanya.

b) Check-list, yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya.

c. Bentuk dan jenis pertanyaan

Untuk memperoleh data yang sebenarnya, maka penulis

menggunakan metode pengumpulan data, diantaranya :

2) Angket atau Kuesioner (Quesioner)

Dilakukan penulis untuk memberikan gambaran hasil secara langusung

dari responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Penghitungan

skor menggunakan Skala Likert, untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi responden tentang fenomena sosial. Dengan tingkatan skor

sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) Skor 5


66

Setuju (S) Skor 4

Tidak ada Pendapat (TAP) Skor 3

Tidak Setuju (TS) Skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1

3) Observasi

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran umum untuk

mengetahui permasalahan dalam organisasi.

4) Library Research

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai teori yang akan

digunakan untuk menganalisa data hasil penelitian. Penulis

menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan berbagai

referensi (buku-buku) yang berkaitan dengan tema.

5) Dokumentasi

Pengumpulan data dengan penggunaan catatan-catatan yang ada di

organisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diperinci

sebagai berikut :

a. Menurut cara perolehan datanya yaitu Data Premier, karena data

yang diperoleh dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung

dari sumber pertamanya;

b. Menurut sumbernya yaitu Data Internal, karena data berasal dari

dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan

instansi itu sendiri;

c. Menurut sifatnya yaitu Data Kuantitatif, karena data yang diperoleh


67

berupa angka atau bilangan.

d. Jumlah pertanyaan

Jumlah pertanyaan/pernyataan adal 15 item pertanyaan/pernyataan

yang mana :

5 pertanyaan/pernyataan untuk variabel bebas gaya kepemimpinan (X1)

5 pertanyaan/pernyataan untuk variabel bebas motivasi (X2)

5 pertanyaan/pernyataan untuk variabel terikat disiplin kerja (Y)

3. Pengolahan Data

Menurut Nazir (2005), setelah data terkumpul, maka dilakukan

pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding, Skoring, dan Tabulating.

b. Editing

Editing meruapakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperoleh

terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan

pemrosesan data dengan teknik statistic.

c. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban

dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang

sama. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.

d. Scoring

Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk

kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skal likert dengan lima

kategori penilaian, yaitu:

1) Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju


68

2) Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju

3) Skor 3 diberikan untuk jawaban netral

4) Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju

5) Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju

e. Tabulating

Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam table,

sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.

Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan

program komputer SPSS.

F. Metode Analisa Data

1. Uji Statistik

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Kuantitatif atau Metode Statistik secara Statistik Inferensial, yaitu

teknik statistik yang digunakan untuk mengenalisis data sampel dan

hasilnya diberlakukan untuk populasi. Dengan menggunakan perhitungan :

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X1..X2..Xn) dengan variabel

dependen (Y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negative dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variebel indepen-

den mengalami kenaikan atau penurunan.


69

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y’ = a + b1X1+ b2X2 + e

Keterangan :

Y’ = Variabel dependen (disiplin kerja)

X1 = Variabel independen (gaya kepemimpinan)

X2 = Variabel independen (motivasi)

α = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2 = 0)

b = Koefesien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

e = Variabel yang tidak diteliti /nilai eror

Dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian asumsi residual yang berdistribusi

normal. Asumsi ini harus dipenuhi untuk model regresi linier yang

baik. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji mormal P-P plot, uji

Kolmogorov-Smirnov, atau uji larque-Bera (Uji skewness-Kurtosis).

Asumsi normalitas terpenuhi, jika nilai kritis Sign. (p-value) ≥ α (taraf

signifikan yang biasa ditentukan sebesar 5% atau 10%).

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedasrisitas dilakukan untuk menguji apkah dalam model

regresi linear berganda terjadi ketidaksamaan variabel dari residual

satu pengamat ke pengamat yang lain. Dalam Uji Heteroskedastisitas

diharapkan tidak terjadi/tidak berpola.


70

Dasar analisa :

Jika ada pola tertentu : mengidentifikasikan ada heteroskedasrisitas

Jika tidak berpola (menyebar) : mengidetifikasi tidak ada

heteroskedasrisitas

3) Uji Autokorelasi

Uji Autokolerasi dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara

sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak

boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi

sebelumnya. Uji Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-

Watson. Uji Autokorelasi akan terpenuhi jika nilai Durbin Watson

mendekati atau maksimal 2.

4) Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan korelasi antar variabel bebas dalam

persamaan regresi yang menyababkan standart error menjadi tinggi

dan sensitive terhadap perubahan data, sehingga koefesien regresi

menjadi kurang teliti dan tingkat signifikansi yang salah juga semakin

besar. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala

multikolinieritas anatara lain dengan melihat vilai Variance Inflation

Factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak

terjadi multikolinieritas (Gujarati, 1997).


71

b. Uji F

R2 / ( k−1)
F hitung =
(1− 𝑅 2 ) / (𝑁−𝑘)

Keterangan :
F = f hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan f table
R2 = korelasi parsial yang ditemukan
N = jumlah sampel
K = jumlah variabel bebas

c. Uji T

Rumus untuk uji t

bi
t=
𝑆𝑏𝑖

Dimana :

Sbi = nilai standard error dari variabel independen (Xi)

bi = nilai koefesien variabel independen (Xi)

2. Taraf Signifikan (α) dan Pembacaan hasil uji statistik.

Hipotesis sebagai jawaban sementara yang harus diuji dan dibuktikan

kebenarannya, maka untuk memperoleh jawaban yang benar dari hipotesis

peneliti yang telah disebut pada kerangka konsep penelitian akan diuji

apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi sebagai variabel

independen terhadap disiplin kerja pegawai sebagai variabel dependen.

Ho : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap


72

disiplin kerja pegawai.

Ha : Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap disiplin

kerja pegawai.

Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis

penelitian diatas maka peneliti menetapkan dua hipotesis. Hipotesis yang

ditetapkan yaitu Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Ho adalah

penetapan dugaan tidak ada hubungan antara variabel X terhadap variabel

Y, sedangkan Ha adalah penetapan dugaan ada hubungan antara variabel X

terhadap variabel Y penetapan dugaan tersebut dinyatakan sebagai berikut :

Ho : ρ = 0 : Gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh terhadap

disiplin kerja pegawai.

Ho : ρ ≠ 0 : Gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap disip-

lin kerja pegawai.

Agar hasil perhitungan koefesien korelasi dapat diketahui

signifikan/tidak signifikan maka hasil perhitungan dari statistik uji-t (thitung)

tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ttabel. Tingkat signifikannya yaitu

5% (α = 0,05) dengan uji dua pihak dan derajat kebebasannya (dk = n-2),

artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95%, maka

kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran

95% dan hal ini menunjukkan adanya hubungan (korelasi) yang

menyakinkan (signifikan) antara dua variabel.

Tingkat signifikan diperoleh dengan menggunakan statistik uji-t.

Standar tingkat signifikannya 0,05 dengan ketentuan :


73

Signifikansi < 0,05 maka Ho ada pada daerah penolakan yang berarti Ha

diterima atau gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap

kedisiplinan kerja pegawai.

Signifikansi > 0,05 maka Ho ada pada daerah penerimaan yang berarti Ha

ditolak atau gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap kedisiplinan kerja pegawai.

Hipotesis diatas akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah

penolakan yang ditetapkan sebagai berikut :

Jika t hitung < t tabel, maka Ho ada pada daerah penerimaan yang berarti

Ha ditolak atau gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap disiplin kerja pegawai.

Jika t hitung >t tabel, maka Ho ada pada daerah penolakan yang berarti

Ha diterima atau gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap

disiplin kerja pegawai.

Tingkat signifikansi diperoleh dengan menggunakan statistik uji-f.

Standar tingkat signifikansinya 0,05 dengan ketentuan :

Signifikansi < 0,05 maka Ho ada pada daerah penolakan yang berarti Ha

diterima atau gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap

kedisiplinan kerja pegawai.

Signifikansi > 0,05 maka Ho ada pada daerah penerimaan yang berarti Ha

ditolak atau gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap kedisiplinan kerja pegawai.


74

Hipotesis diatas akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah

penolakan yang ditetapkan sebagai berikut :

Jika f hitung < f tabel, maka Ho ada pada daerah penerimaan yang berarti

Ha ditolak atau gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap disiplin kerja pegawai.

Jika f hitung >f tabel, maka Ho ada pada daerah penolakan yang berarti

Ha diterima atau gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap

disiplin kerja pegawai.

3. Piranti yang digunakan untuk mengenalisis (manual atau digital)

Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan dan menghitung

besarnya koefesisiensi korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat,

digunakan analisis korelasi product moment. Adapun untuk menghitung

besarnya koefesiensi korelasi kedua veriabel bebas dengan variabel terikat

digunakan analisis regresi dengan dua prediktor. Selain itu untuk

mempermudah analisis data, akan digunakan program SPSS for windows

versi 18.

You might also like