Professional Documents
Culture Documents
Densitas Spectral Daya Proses Acak
Densitas Spectral Daya Proses Acak
Integtral sebelah kiri merupakan Daya dalam f(t) yang dikalikan dengan
r3esistansi satu ohm. Sedang F 2 asdalah Daya per unit dari frekuensi normal
1 2
Ef =
2R
F ( ) d
2
Ef = R f (t ) dt
R 2
Ef =
2
F ( ) d
disebut : energy spectral density dari sinyal f(t). Energy spectral density merupakan
fungsi relattif dari energy yang dihasilkan oleh sinyal dan frekuensi, kedua- energy
F ( ) . Kuantitas F ( )
2 2
spctral density adalah total luasan di bawah energy
F ( )
2
diperoleh dari Daya variasi frekuensi. Untuk kontunu, Daya yag diperoleh
adalah nol. Jadi untuk memperoleh Daya harus ada range frekuensi untuk
pengintegralan.
Konsep dari energy spectral density merupakan satu hal penting untuk
pengantar perhitunganh spektral energy relatif melalui sistem linier. Melihat hal
itu,sinyal input f(t) dari sistem linear invarian waktu yang ditransfer ke fungsi frekuensi
adalah H( ) . Keluarannya adalah spectral - density amplitodo yang dinyatakan dlam
G( ) :
G F ( ) H ( )
Dan energy density(keadaan normal) dari G( ) adalah :
G ( ) F ( ) H
2 2
Dengan kata lain energy density dari respon sistem diberikan oleh energy density dari
sistem input digandakan oleh kwadrat magnitude dari fungsi sistem transfer. Semua
phasa informasi sinyal dari fungsi sistem transfer merupakan kalkulasi dari Daya dan
energy density. Namun hanya magnitude dari fungsi sistem transfer perlu diperhatikan
dalam perhitungan Daya density.
Di dalam ilmu fisika interprestasi dari Daya density dapat diterangkan melalui
persamaan (4.6). Sinyal f(t) diumpamakan input dari verry narrow bandpassfilter
dengan fungsi transfer frekuensi H( ) ditunjukkan dalam gambar 4.1. Output dari
narrow band filter adalah g(t),dapat kita temukan Dayag(t) sebagai berikut :
1 2
Eg =
2
G ( ) d
0 ( / 2 ) o ( / 2 )
1 1
F ( ) H ( ) d F ( ) H ( ) d
2 2 2 2
=
2 o ( / 2 ) 2 o ( / 2 )
1 1
F ( o) F (o)
2 2
= 4.7
2 2
Jika sinyal f(t) bernilai real, maka F(- ) =F( ) dan F ( ) F ( ) . Kosekuensi
semua sinyal bernilai nyata dari energy spectral density adalah fungsi dari w.
Prosesnya adalah:
Jika f(t) bernilai real setengah dari Daya dikontribusikan dengan komponen - kompoinen
frekuensi negatif dan setengahnya lagi oleh komponen - komponen frekuensi positif.
Penandaan praktis dari pembahasan ini dapayt diralisasikan dengan penyegaran
prosedure. Diberi sinyal pulsa f(t) dimana dapat kita temukan energy spectral density ?
Salah satu jalan adalah pendalaman penyebaba dan bentuk paralel dari narrow band
filter, semua filter - filter diletrakkan pada frekuensi berdekatan antara yang satu dengan
yang laian. Jika kita memakai f(t) untuk rangkaian paralael filter - filter seperti gambar
4.2(a) kita dapat mengira - ngira penyebaran energy spectral density dari f(t).
Ediilustrasikan pada gambar 4.2(b).Penandaan setengah energy dari distribusi yang
satu untuk daerah komponen - komponen frekuensi negatif ditunjukkan gambar 4.2 ©.
Peralatan yang digunakan untuk pembentukan fungsi biasa disebutr” multi channel
spectral analyser”.
Ringkasan ari uraian di atas, Daya spektral density dan sinyal merupakan energy
per unit dari frekuensi dan tampilan - tampilan dari penyebaran Daya dari komponen
frekuensi yang berbeda. Daerah di bawah Daya spectral density memberikan Daya
tanpa diberi band frekuensi.
Untuk sinyal periodik masing - masing periode berisi jiplakan dari fungsi dan
operasi limit dari persamaan 4.9 dapat ditinggalkan sejauh T sesuai dengan
periodenya.
Persamaan 4.9 merupakan nilai kuadrat dari sinyal f(t), yang merupakan nilai
rata - rata Daya, jika resistansinya satu ohm. Skala diluar satu ohm yang melewati
dibahas pada Daya dan Daya spectral density.
Analog seperti sinyal Daya yang dibahas sebelumnya, Daya harusberhati - hati
di dalam fungsi baru dalam frekuensi yang berbeda. Ambil contoh fungsi dari power
spectral density ada Sf(w). Fungsi ini adalah unbit - unity Daya per frekuensi dan
diintegralkan dalam daerah Daya pada fungsi f(t). Ditulis :
1
P=
2 Sf d
Fungsi spektrum kepadatan Daya melukiskan penyebaran Daya terhadap
frekuensi dan merupakan hal yang penting dalam sistem praktis.
Kita dapat menggunakan perkiraan relatif dari kerapatan spektrun Daya Sf
terhadap sinyal f(t). Sinyal tenega diberikan pada gambar 4.3(a). Dari observasi sinyal
Daya terdapat pada interval (-T/2, T/2) ditunjukkan pada gambar 4.3(b). Fungsi translasi
dapat ditulis f(t) rec (t/T).
FT F f t rec t T } 4.10
f t dt FT d
T /2
4.11
T /2 2
Gf(w) = Daya komulatif dari semua komponen frekuensi yang diberi oleh
frekuensi w
= Spektrum Daya Komulatif/ equivalensy
lim FT u
2
dGf
2 Sf
d
lim FT
2
Sf 4.17
T T
Persamaan 4.17 merupakan hasil yang kita inginkan untuk kerapatan spektrum Daya.
Fungsi translasi Daya naik dengan naiknya T( lain tidak turun). Kuantitas
FT 2 meningkat dengan meningkatnya T( lain tetap ). T besar maka nilai fluktuasi
dan efek akhir -pad integrasi akan menjadi kecil dan kuantitas FT 2 /T mungkin
mendekati limit.
Dalam praktek penggunaan Power Spectral Density “ sering disingkat dengan
power density atua power spectrum.
Persamaan 4.17 merupakan metode yang digunakan untuk mencari determinan
dari power spectral density pada sinyal.
Untuk pengunaan sinyal Daya yang umum kita dapat mengulang lebih cepat jika
kita punya sinyal Daya periodik. Asumsi f(t) madalah periodik diberikan oleh persamaan
exponensial Fourier :
f t Fne
n
jnot
Memberikan Daya pada resistansi satu ohm pada frekuensi lain yang harmonik untuk
f(t), menghasil nilai total rata - rata Daya.
Untuk sinyal periodik kita menggunakan persamaan 4,18 yang diplot untuk
spektrum Daya garis, gambar4.4(a). Spektrum Daya komulatif yang diperoleh dari
persamaan 4.18. Daya akan naik step - per step, karena Daya tidak mungkin negatif.
2
n n
n n
Pentransmisian power sprektral melalui sistem linier mengikuti alur yang sama dari
densitas Daya. Misalkan mengaplikasikan fungsi alih pada pemfilterasn variasi waktu
linier, frekuensi fungsi alih dituliskan H().
Pemotongan fungsi tanggapan, GT() adalah
GT ( ) FT ( ) H ( )
Sinyal keluaran dari densitas power sprektral :
FT ( ) H ( )
2
S x ( ) Lim
T T
FT ( )
2
H ( )
2
= lim
T T
S x ( ) S f ( ) H ( )
2
(4.21)
Jadi sinyal keluaran densitas power sprektral adalah sinyal masukan densitas power sprektral
yang dimodifikasi oleh besarnya akar dari sistem fungsi alih. Akar rata-rata sinyal keluaran
didefinisikan sebagai berikut :
1
g 2 (t ) S f ( ) H ( ) d
2
2
(4.22)
Persamaan (4.21) dan (4.22) memberikan suatu gambaran bahwa besarnya fungsi alih
yang dihasilkan adalah cara yang populer untuk membangkitkan penguat amplifier. Hi-fidelity
audio amplifiers. Misalnya digunakan untuk membangkitkan tanggapan kurva pada penguat
basis (basis power) adalah merupakan grafik dari log H( ) dengan log().Satuan densitas
2