Secara garis besar pedoman Royal Dutch Medical Association (di negara Belanda) dalam

pelaksanaan euthanasia berisi :

1. Pelaksanaan euthanasia haruslah berdasarkan kesukarelaan
2. Pasien haruslah bena-benar mengalami penderitaan uang tidak dapat dipertahankan lagi
dan sudah tanpa harapan
3. Keinginan pasien untuk mati haruslah mantap dan telah dipertimbangkan dengan baik
4. Kasusnya telah didiskusikan dengan orang-orang disekitarnya dalam hal ini keluarga dan
sahabat
5. Euthanasia harus dilaksanakan secara medis yang dapat dipertanggungjawabkan
6. Sertifikat kematian (visum) tidak bleh dipalsukan, tetapi harus menyatakan bahwa
euthanasia telah dilaksanakan.
Tulisan ini disadur oleh Grace Sasongko, Staf Perkantas dari buku ‘Life and Death
Decisions’, Nav Press, 1990 khusus bab 9 dengan judul ‘Mercy Killing’

syarat
1. Penderitaan yang luar biasa yang dirasakan oleh pasien sudah jelas dan sudah jelas terjadi
dan masih berlangsung secara terus menerus
2. Ketergantunga pasien terhadap orang lain sudah jelas dan sudah terjadi
3. Penderitaan keluarga pasien akibat dari kondisi pesien juga sudah dan terus berlangsung,
baik dari sisi fisik maupun psikis, dana dan sisi lainnya
4. Pasiennya sudah tidak dapat disembuhkan lagi menurut ukuran medis
5. Tidak jelas sampai kapan penderitaan pasien akan berakhir
6. Dapat terjadi apabila yang bersangkutan pasien atau keluarga pasien memintanya
(Djoko Prakoso dan Djaman Andhi Nirwanto, buku op-cit, halaman 100)