Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

PERENCANAAN GORDING

Data yang diketahui:

 Jarak antar kuda-kuda : 2.5 meter


 Kemiringan atap : 30o
 Bentang kuda-kuda : 10 meter
 Penutup atap : Genteng dengan Reng dan Usuk
(50 kg/m2 PPIUG ’83 halaman 12)
 Menggunakan gording baja tipe Light Lip Channel

4
14

4
14

4
14

4
14
30°

125 125 125 125 125 125 125 125

Gambar 1.1
Jarak antar gording (tanpa skala)

Direncanakan jarak antar gording = 1,44 meter dengan mengacu pada sisi terpanjang dari
penutup atap (genteng).

Diperlukan 5 buah gording di setiap sisi atap.


Desain Profil:

Digunakan profil Light Lip Channels 125 x 50 x 20 x 3,2

(Tabel Profil Konstruksi Baja, Ir. Rudy Gunawan halaman 50)


5.00

= 7,807 cm2

0.32
A

2.00
h = 12,5 cm

bf = 5 cm

12.50
d = 2 cm

tw = 0,32 cm 0.32

tf = 0,32 cm

Ix = 181 cm4

Iy = 26,6 cm4

Sx = 29 cm3

Sy = 8,02 cm3

Weight = 6,13 kg/m

Cy = 1,68 cm

1 lb = 0,454 kg

1 in = 2,54 cm

Pembebanan:
y
x

qy = q . sinα x

y qx = q . cosα
q

Gambar 1.2 Pembebanan pada gording


 Beban Mati (D)
Tumpuan gording di asumsikan sendi-sendi
- Berat sendiri gording = 6,13 kg/m
- Berat penutup atap per meter panjang = 50 x 1,44 = 72 kg/m
- Berat sambungan = 10% x (berat gording + penutup atap)
=10% (6,13 + 72) = 7,81 kg/m
+
qtotal = 85,94 = 90 kg/m

o Arah sumbu x-x:

qy

2.50

Gambar 1.3 Pembebanan pada gording arah sumbu x-x

qy = qtotal cosα
= 90. cos 30o
= 77,9 kg/m
o Arah sumbu y-y:
Sumbu y merupakan sumbu lemah, oleh karena itu digunakan
trekstang untuk memperpendek bentang gording (searah sumbu y)
dengan jarak ½ dari jarak kuda-kuda yang mempunyai bentang
sepanjang 1.25 meter.

qx

1.25

Gambar 1.4 Pembebanan pada gording arah sumbu y-y


qx = qtotal sinα
= 90 . sin 30o
= 45 kg/m
Besarnya momen yang terjadi: Mx1 = 1/8 x qy x Lx2
= 1/8 x 77.9 x 2,52
= 60,8924 kgm
My1 = 1/8 x qy x Ly2
= 1/8 x 45 x 1,252
= 8,7891 kgm
Besarnya geser yang terjadi: Vx1 = 1/2 x qy x Lx
= 1/2 x 77.9 x 2,5
= 97,43 kg
Vy1 = 1/2 x qx x Ly
= 1/2 x 45 x 1,25
= 28,125 kg

 Beban Hidup (LA)


Beban pekerja di asumsikan sebagai beban terpusat sebesar 100 kg. (PPIUG 1983
pasal 3.2.2 (b))
Beban yang bekerja:
- Po = 100 kg
- Py = Po x cos 30o = 87 kg = Vx2
- Px = Po x sin 30o = 50 kg = Vy2

Besarnya momen yang terjadi:

Mx2 = ¼ x Po x cos 30o x Lx

= ¼ x 87 x 2,5

= 54,126 kgm

My2 = ¼ x Po x sin 30o x Ly

= ¼ x 50 x 1,25

= 15,625 kgm
 Beban Angin (W) 


 

Gambar 1.5
Koefisien angin menurut PPIUG’83 pasal 4.3

Di asumsikan lokasi bangunan ± 5 km dari tepi pantai.


Menurut PPIUG’83 pasal 4.2.2
Tekanan angin minimum 25 kg/m2.
- c1 = koefisien angin tekan = 0,02α - 0,4
= 0,02 x 30o – 0,4
= 0,2

c2 = koefisien angin hisap = -0,4

- Beban angin tekan


w1 = c1 x jarak gording x P = 0,2 x 1,44 x 25 = 7,2 kg/m
- Beban angin hisap
w2 = c2 x jarak gording x P = -0,4 x 1,44 x 25 = -14,4 kg/m

Besarnya momen yang terjadi:

Mx3a = 1/8 x w1 x Lx2

= 1/8 x 7.2 x 2,52

= 5,625 kgm (akibat angin tekan)

Mx3b = 1/8 x w2 x Lx2

= 1/8 x -14,4 x 2,52

= -11,25 kgm (akibat angin hisap)


My3 = 0 kgm

(beban angin hanya bekerja terhadap atau tegak lurus sumbu x)

Besarnya geser yang terjadi:

Vx3a = 1/2 x w1 x Lx

= 1/2 x 7.2 x 2,5

= 9 kg (akibat angin tekan)

Vx3b = 1/2 x w2 x Lx

= 1/2 x -14,4 x 2,5

= -18 kg (akibat angin hisap)

Vy3 = 0 kg

 Beban Air Hujan (H)


Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (40 –
0,8) kg/m2. (PPIUG 1983 pasal 3.2.2.(a))
- wh = (40 – 0,8α)
= (40 – 0,8 x 30)
= 16 kg/m2
- qh = wh x jarak gording

= 16 x 1,44

= 23,04 kg/m

Besarnya momen yang terjadi:

Mx4 = 1/8 x qh x cos α x Lx2

= 1/8 x 23,04 x cos 30o x 2,52

= 15,5885 kgm
My4 = 1/8 x qh x sin α x Ly2

= 1/8 x 23,04 x sin 30o x 1,252

= 2,25 kgm

Besarnya momen yang terjadi:

Vx4 = 1/2 x qh x cos α x Lx

= 1/2 x 23,04 x cos 30o x 2,5

= 24,94 kg

Vy4 = 1/2 x qh x sin α x Ly

= 1/2 x 23,04 x sin 30o x 1,25

= 7.2 kgm

Kombinasi Pembebanan momen:

Kombinasi pembebanan menurut SNI 2002, maka kombinasi pembebanan adalah


sebagai berikut :

1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
3. 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (γL.L atau 0,8 W)
4. 1,2 D + 1,3 W + γL.L + 0,5 (La atau H)
5. 1,2 D ± 1,0 E + γL.L
6. 0,9 D ± (1,3 W atau 1,0 E)

Keterangan :

D = Beban mati

L = Beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung

La = Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja

H = Beban hujan
W = Beban angin

E = Beban gempa

Dengan γL= 0,5 bila L < 5kPa, γL=1 bila L > 5 kPa

Beban angin hisap tidak diperhitungkan karena akan memperingan struktur dan
selain itu angin tidak selalu berhembus.

 Arah Sumbu X
Diketahui momen yang terjadi :

D = 60,8294 kgm L=0

La = 54,1266 kgm H = 15,5885 kgm

W = 5,6250 kgm E=0

 Arah Sumbu Y
Diketahui momen yang terjadi :

D = 8,7891 kgm L=0

La = 15,6250 kgm H = 2,25 kgm

W=0 E=0

Arah x Arah y
Kombinasi beban (kg.m) (kg.m)

1. 1,4 D 85.24938 12.305


2. 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 La 100.1342 18.359
1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 H 82.81368 11.953
3. 1,2 DL + 1,6 La + 0,8 W 164.1734 35.547
1,2 DL + 1,6 H + 0,8 W 108.7478 15.047
4. 1,2 DL + 1,3 W + 0,5 La 107.4467 18.359
1,2 DL + 1,3 W + 0,5 H 90.12618 11.953
5. 1,2 DL 73.07089 10.547
6. 0,9 DL + 1,3 W 62.11567 7.9102
0,9 DL - 1,3 W 47.49067 7.9102
beban maksimum 164.1734 35.547

Mutu baja profil untuk BJ-37, fy = 240 Mpa.


Digunakan kombinasi pembebanan, adalah (nilai terbesar):

Mux = 164,173 kgm

Muy = 35,547 kgm

Kontrol:

 Kontrol Penampang
Dengan menggunakan mutu baja profil dengan mutu BJ-37,  = 2400 kg/cm2 (SNI
2002 tabel 75-1 halaman 30).
Profil baja Light Lip Channels 125 x 50 x 20 x 3,2 mm.

Zx = [bf.tf.(h-tf)]+[tf.(0,5h-tf)2]+[(d-tf).tf.(h-tf-d)]

= 19488 + 11252.77 + 5472.768

= 36213.536 mm3 = 36.2135 cm3

Zy = [tf.(bf-x)2]+[2.tf.(d-tf)(bf-x-0,5tf)]+[x.(x-tf)]+(tw.(h-2tf)(x-0,5tw)]

= 3527 + 3397.632 + 228 + 5768.704

= 12921.984 mm3 = 12.922 cm3

Mpx = fy . Zx = 2400 . 36,2135 = 869,124 kgm

Mpy = fy . Zy =2400 . 12,922 = 310,128 kgm

bf 50
Sayap :  =   7,8125
2.tf 2 x3,2

170 170
λp =   10,973
fy 240

370 370
r    28,377
fy  fr 240  70
   p  r  OK! (penampang kompak)

h 12,5
Badan : λ =   39,0625
tw 0,32

1680 1680
λp =   108,443
fy 240

2550 2550
r    195,576
fy  fr 15,491

   p  r  OK! (penampang kompak)

Karena  < p < r , profil merupakan penampang kompak, sehingga : Mn = Mp

 Kontrol Momen
- Momen arah sumbu x (Mux)
Mux = 164.173 kgm

- Momen arah sumbu y (Muy)

Muy = 35.547 kgm

Momen nominal pada penampang:

- Mnx = Mpx
= 869,124 kgm

- Mny = Mpy
= 310,128 kgm

Kontrol momen terhadap sumbu kuat

Syarat: Φ Mnx ≥ Mu, dengan Φ = 0.9 (SNI 2002 pasal 8.1.1)

Φ Mnx ≥ Mux

0,9 x 869,124 ≥ 164.173 kgm

782,212 ≥ 164.173 kgm  OK!


Kontrol momen terhadap sumbu lemah

Syarat: Φ Mny≥ Muy, dengan Φ = 0.9 (SNI 2002 pasal 8.1.2)

Φ Mny ≥ Muy

0,9 x 310,128 ≥ 35.547 kgm

279,115 ≥ 35.547 kgm  OK!

M ux M uy
 1
b . M nx b . M ny

Mux = 164,174 kgm; b. M nx = 782,212 kg m

Muy = 35,547 kgm; b. M nx = 279,115 kg m

164,174 35,547
 1
Jadi : 782,212 279,115
0,3372  1  OK!

 Kontrol Geser Pelat Badan (SNI 2015 bab G halaman 72)


- Kuat geser nominal (SNI 2015 pasal G2 halaman 73)
 Kontrol penampang
h kvE
-  1,1
tw fy

Nilai Kv = 5 karena tanpa pengaku vertical (SNI 2015 pasal G2 halaman 73)

125 5(2,1.105 )
 1,1
3,2 240
- 39,0625 ≤ 72,7582  OK!

Karena perbandingan di atas memenuhi, maka kuat geser:

(SNI 2015 pasal G1 halaman 72)

Vn = 0,6 . Cv. fy . Aw  dimana Aw= Luas kotor pelat badan

= 0,6 . 240 . (3,2 . (12,5 – 3,2 . 2))


= 2810,88 kg

h kvE
Dimana untuk kasus  1,1  cv = 1 (SNI 2015 pasal G2 halaman 73)
tw fy

Φ Vn = 0,9 . 2810,88

= 2529,792 kg

Vu didapat dari kondisi pembebanan yang paling menentukan, yaitu :

Vu = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W

= 1,2 . 97,375 + 1,6 . 86,6 + 0,8 . 7,2

= 261,17 kg

Syarat:

Φ Vn ≥ Vu

2529,792 ≥ 261,17  OK!

 Kontrol Lendutan

Lendutan max yang diijinkan :

- Arah sumbu y, maka L = ½ jarak antar kuda-kuda sejauh 2,5 m, maka L = 1,25 m
atau 125 cm
1
fy  L
240

1
Maka : fy  .125  0,521 cm
240

- Arah sumbu x, maka L = jarak antar kuda-kuda, maka L = 2,5 m atau 250 cm
1 1
fx  L Maka : fx  .250  1,05 cm
240 240
Pembebanan :

Beban arah sumbu Y

Beban terpusat = beban pekerja = 100 kg sin 30 = 50 kg

Beban merata = beban mati + beban hujan + beban angin

= 45+ 14,4 + 0

= 59,4 kg/m

= 0,594 kg/cm

4 3
qtotal.Ly P.Ly
fy  5 . 1 .
384 E.I y 48 E.I
y

0,594 .125 4 1 50(125 3 )


5 .  .
384 2,1.10 6.26,6 48 2,1.10 6. 26,6

= 0,0702 < 0,521 cm  OK!

Beban arah sumbu X

Beban terpusat = beban pekerja = 100 kg . cos 30= 86,6025 kg

Beban merata = beban mati + beban hujan + beban angin

= 77,9 + 24,9 + 7,2

= 110 kg/m = 1,1 kg/cm

4 3
q .L P.Lz
fx  5 . total x  1 .
384 E.I 48 E.I
x x

1,1.250 4 1 . 86,6025.300
3
5 . 
384 2,1.10 6.181 48 2,1.10 6.181

= 0,2214 < 1,05 cm  OK!

Jadi dapat disimpulkan bahwa profil Light Lip Channels 125 x 50 x 20 x 3,2 dapat
digunakan.
 Sambungan Gording
Untuk sambungan gording, jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan las.
Las yang digunakan yaitu las sudut, dengan:
Mutu baja = BJ-37
fy = 2400 kg/cm2
fu = 3700 kg/cm2
fuw = 4900 kg/cm2

Persyaratan ukuran las


Ukuran las dengan pelat t < 7 mm
Ukuran minimum = 3 mm = 0,3 cm (Tabel 7.1 ukuran minimum las, perencanaan struktur
baja Agus setiawan)

Digunakan las dengan ukuran 3 mm


tt = 0,707 . a
= 0,707 . 3
= 2,121 mm = 0,2121 cm

Kuat Luas Sudut


Las sudut yang memikul gaya terfaktor per satuan panjang las, Ru harus memenuhi:
Ru ≤ ØRnw dengan, Bahan las ( SNI 03-1729-2002, hal 110)
ØRnw = 0.75 . tt (0.6 Fuw)
= 0,75 . 0.2121 (0.6 . 4900)
Keterangan :
= 467,6805 kg/cm
tt = tebal rencana las

fu = tegangan tarik putus baja

fuw = tegangan tarik putus logam las


Bahan dasar
ØRnw = 0.75 . tt (0.6 Fu)
= 0,75 . 0.2121 (0.6 . 3700)
= 353,1465 kg/cm
ØRnw diambil yang terkecil yaitu 353,1465 kg/cm

Pembebanan
D = 90. 2,5 = 225 kg
L = 100 kg
W = 7,2 . 2,5 = 18 kg
H = 23,04 . 2,5 = 57,6 kg

Kombinasi beban (kg.m)

1. 1,4 D 315
2. 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 La 320
1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 H 298.8
3. 1,2 DL + 1,6 La + 0,8 W 444.4
1,2 DL + 1,6 H + 0,8 W 376.56
4. 1,2 DL + 1,3 W + 0,5 La 343.4
1,2 DL + 1,3 W + 0,5 H 322.2
5. 1,2 DL 270
6. 0,9 DL + 1,3 W 225.9
0,9 DL - 1,3 W 179.1
beban maksimum 444.4

444,4
Panjang Las = 353,1465 = 1,3 cm

Digunakan panjang las minimum yaitu 1 cm

Sambungan baut

Kombinasi beban

D = 77,9 kg/m
La = 86.6 kg
W = 7,2 kg/m
H = 20 kg/m
Kombinasi beban maksimum terdapat pada factor beban 1,2 D + 1,6 La +0,8 W

MD = 1/8 X 77,9 X 2,52 X 1,2 = 73,0313 kgm

MLa = 1/4 X 86,6 X 2,5 X 1,6 = 86,6 kgm

MW = 1/8 X 7,2 X 2,52 X 0,8 = 4,5 kgm


+
= 164,131 kgm

Kombinasi Geser

VD = ½ X 77,9 X 2,5 X 1,2 = 116,85 kg

VLa = 88,6 X 1,6 = 141,76 kg

VW = ½ X 7,2 X 2,5 X 0,8 = 7,2 kg


+
= 265,81 kg

Karakteristik profil gording

Light lip chanel 125 x 50 x 20 x 3,2

Ix = 181 cm4

I badan = 1/12 X 12,53 X 0,32 = 52,0833 cm4


52,0833
M badan = 𝑋 164,131 = 47,2292 kgm
181

Pelat penyambung

Tinggi plat = 8 cm

Panjang plat = 20 cm

Mutu plat BJ-37


Fup = 3700 kg/cm2
Fyp = 2400 kg/cm2
16413,1
Tebal pelat = 8𝑋20𝑋2400 = 0,043 𝑐𝑚 digunakan tebal pelat masing masing 0,5 cm pada satu
sisi

Ukuran pelat 8 X 20 X 0,5 cm


Penentuan Dimensi Baut

Dicoba menggunakan dimensi baut mutu normal dengan data sebagai berikut :

Kuat tarik baut (fub) = 8250 kg/cm2 (LRFD hal.110)

Diameter baut = 1/2 in = 1,27 cm

Luas bruto baut (Ab) = 1,2668 cm2

Kapasitas geser 1 baut

Vd = Øf X Vn Keterangan :
= Øf X rt X Fub X Ab rt = factor untuk baut dengan ulir = 0,4
= 0,75 X 0,4 X 8250 X 1,2668 Øf = factor redukdsi kekuatan untuk fraktur = 0,75
= 3135,33 kg fuw = tegangan tarik putus logam las
Rumus pendekatan menghitung jumlah baut

𝑀 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 4722,92
𝑛= √ = √3135,33𝑋0,32 = 2,1696 𝑏𝑎𝑢𝑡 dipakai 4 baut
𝑉𝑑𝑥𝑡𝑤

1. Menghitung Jarak Antar Baut


Jarak baut ke tepi harus memenuhi syarat (SKSNI Baja 2002 ;hal. 103) :
1,5 d ≤ u ≤ 12 tplat
1,5 . 1,27 ≤ u ≤ 12 . 0,5
1,905 cm ≤ u ≤ 6 cm

1,5 d ≤ u ≤ 15 cm
1,5 . 1,27 ≤ u ≤ 15 cm
1,905 cm ≤ u ≤ 15 cm
Digunakan jarak dari baut ke tepi :
Arah x = 4 cm
Arah y = 2 cm
3d ≤ s ≤ 15 tplat
3 . 1,27 ≤ s ≤ 15 . 1
3,905 cm ≤ s ≤ 15 cm

3d ≤ s ≤ 20 cm
3 . 1,27 ≤ s ≤ 20 cm
3,905 cm ≤ s ≤ 20 cm
Digunakan jarak antar baut :
Arah x = 4 cm
Arah y = 4 cm

20.00
5.00 5.00 5.00 5.00

gording 125 . 50. 20 . 3,2


2.00

2.00
baut 1/2 in
pelat sambungan 80 . 200. 5
4.00

4.00
8.00
2.00

2.00
baut 1/2 in

You might also like