Professional Documents
Culture Documents
PBL Blok 1 Modul 2
PBL Blok 1 Modul 2
Andreas
10.2013.013
1. Pendahuluan
Komunikasi, sikap, hubungan dokter pasien merupakan hal mendasar yang
pasti dialami oleh setiap dokter yang menjalankan praktek. Bersifat komunikatif,
berempati adalah sesuatu yang mutlak yang harus dokter lakukan pada saat
berhadapan dengan pasien. Mengapa dikatakan mutlak karena sifat komunikatif dan
empati akan mempengaruhi hubungan dokter dengan pasiennya.
Sir William Osler (1919) seorang psikiater dan dikenal juga sebagai bapak
kedokteran modern, pernah memberikan suatu quote yang berkesan dan harus
direnungkan tentang komunikasi antara dokter dan pasien. Ia menulis “Listen to the
patient, he is telling you the diagnosis”, yang artinya “Dengarkan pasienmu, dia akan
memberitahumu apa diagnosisnya”.
Mengacu pada kasus dokter yang kesal karena pasien banyak keluhan dan
mengemukakan keluhan tersebut secara kekanak-kanakan, maka dibuatlah makalah
ini untuk membahas masalah tersebut.
2. Abstraksi
Komunikasi, sikap, dan hubungan dokter pasien merupakan hal yang paling
mendasar yang diperlukan seorang dokter dalam menjalankan profesinya.
Komunikasi seorang dokter ada berbagai macam seperti komunikasi dokter dengan
pasiennya adalah komunikasi efektif atau bukan, komunikasi verbal atau non-verbal
sangatlah mempengaruhi tanggapan pasien kepada dokternya. Sikap dokter atau bisa
disebut empati atau cara pendekatan dokter kepada pasien pada saat pratek sangatlah
mempengaruhi kondisi fisik dan mental pasien pada saat berobat atau datang ke
dokter. Komunikasi, sikap dokter semuanya itu akan mempengaruhi hubungan dokter
pasien tersebut apakah dokter tersebut mendapatkan hubungan timbal balik dari
pasien. Dalam menjalankan semuanya itu hal yang lebih mendasar lagi seorang dokter
dan pasien harus mengetahui mengenai hak dan kewajibannya masing-masing .
Dokter dan
pasien ideal Non-Verbal
Dokter Kesal
Hubungan
Solusi Karena Pasien
Transaksi
Kekanak-Kanakan
Positif
Negatif
3.3 Hipotesis
Antara dokter dan pasien terjadi ulterior transaction
3.4 Pembahasan
I. Hubungan Dokter Pasien
Hubungan dokter pasien merupakan hal yang pasti dialami olej seorang dokter
dikarenakan dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari seorang dokter akan
berhadapan dengan pasien. Hubungan dokter pasien pada dasarnya merupakan
hubungan antara profesional(dokter) dengan klien(pasien) yang mempunyai ciri khas,
bukan hanya sekedar hubungan formal antara pemberi jasa dengan penerima jasa 1.
Hubugan dokter pasin didasari dengan kasih seperti yang dikatakan
hipocrates:“Wherever the art of Medicine is loved, there is also a love of Humanity 2. ”
Dalam menjalankan tugasnya dokter harus berlandaskan sepuluh azas etis yang
diusulkan oleh Kimball1:
1. Dokter sadar akan motivasi, kebiasaan, dan kemampuannya.
2. Kebiasaan dokter mengetahui sebanyak-banyaknya tentang keluhan maupun
kepribadian pasien.
3. Adanya kemampuan empati dokter untuk memperlancar butir 2 di atas.
4. Kebiasaan dokter menjamin kerahasiaan hubungan dokter pasien.
5. Kewajiban dokter berlaku sebagai guru pasien.
6. Kewajiban dokter memberitahu kepada pasien segala tindakan dan
rencananya.
7. Kewajiban dokter memberikan pelayanan yang berkesinambungan.
8. Kewajiban dokter menggunakan cara pendekatan ilmiah (atau medis) dalam
pemecahan masalah pasien.
9. Kemampuan dokter menolong pasien untuk mengambil keputusan yang
terbaik untuk keadaannya atau keselamatannya.
10. Dokter sadar akan sifatnya sebagai manusia dan keterbatasannya.
Dalam menjalin hubungan dokter pasien masing-masing peran mempunyai hak dan
kewajibannya3:
Kewajiban Pasien:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Hak Pasien:
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis.
2. Meminta pedapat dokter atau, dokter gigi lain (second opinion).
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
4. Menolak tindakan medis
5. Mendapatkan isi rekam medis
Kewajiban Dokter:
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemerikasaan atau pengobatan.
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien meninggal dunia
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan kecuali bila ia yakin
ada orang lain yang bertugas mampu melakukannya.
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.
Hak Dokter:
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur
operasional.
3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa.
DOKTER PASIEN
O O
D D
K K
Gambar 1 hubungan komplementer
III.II. Crossed transaction
Crsossed transaction atau transaksi silang transaksi yang dimana respon transaksi
tidak sesuai yang diharapkan seperti: kemarahan, kecewa,dll4. Gambar 2
DOKTER PASIEN
O O
D D
K K
Gambar 2 hubungan crossed/silang
Ulterior transaction adala hubungan yang dimana pesan yang tersurat tidak sama
dengan yang tersirat atau ada makna tersembunyi dimana secara sosial dapat diterima
lingkungan. Dalam ulterior transaction terdapat Gallows transaction yang merupakan
bentuk lain dari ulterior transaction4.
V. Perilaku Individu
Setiap individu merupakan makhluk bio-psyco-sosial dalam segi sosial
individu akan berinteraksi dengan individu lainnya. Dalam berinteraksi individu akan
menunjukan sikapnya masing-masing atau perilakunya masing-masing. Perilaku
individu ada yang disebut perilaku sehat, tidak sehat, positif, dan negatif.
Perilaku sehat adalah segala aktifitas yang dilakukan seseorang yang berguna
untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatannya. Perilaku sehat bukanlah
sesuatu yang dari lahir kita lakukan namun perilaku sehat adalah perilaku yang kita
pelajari. Dalam melaksanakan perilaku sehat dapat kita lakukan beberapa cara yaitu:
pencegahan, perlindungan, perilaku sebelum sakit, perilaku saat sakit, kondisi sosial4.
1. Pencegahan : segala tindakan yang di rekomendasikan secara medis
untuk mengurangi penyakit dan mendeteksi gejala-gejala awal.
2. Perlindungan : Tindakan yang dilakukan seseorang untuk melindungi,
menjaga dan meningkatkan kesehatan.
3. Perilaku sebelum sakit : Tindakan yang dilakukan seseorang yang tidak
yakin dengan kondisinya atau kesehatannya.
4. Perilaku saat sakit : Tindakan yang dilakukan oleh orang yang
sedang sakit, baik dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain.
5. Kondisi Sosial : Kondisi sekitar lingkungan individu.
Dalam menjalankan perilaku sehat ada beberapa hal yang mempengaruhi yaitu3:
1. Reinforcement: Seseorang berperilaku sehat pada saat ada sesuatu yang
memicu mereka dibagi dua yaitu: positif reinforcement dan negatif
reinforcement.
2. Extiction : Faktor pemicu dalam reinforcement dihilangkan tetapi
memunculkan pemicu baru.
3. Punishment : Faktor pemicu yang dimana mendatangkan sesuatu
yang tidak mengenakan
Perilaku negatif merupakan perilaku yang selalu curiga dengan orang lain,
menganggap persoalan sebagai penghalang.,menyalahkan keadaan, tidak menyukai
pekerjaan dan tidak percaya diri. Dalam individu ada beberapa hal yang
mempengaruhi dalam berperilaku negatif yaitu: gaya hidup yang serba instan4.
V. Solusi
Di dalam studi kasus F solusi dari dokter yang kesal adalah kemungkinan bisa
dikarenakan kesalahan cara berkomunikasi atau cara menyampaikan pesan pasien
yang berumur 45 tahun terlalu kekanak-kanakan. Bisa juga karena dokter yang kesal
tersebut tidak bisa atau gagal melakukan komunikasi efektif (kurang berempati atau
kurang pendekatan) kepada pasien yang berumur 45 tahun tersebut. Karena itu solusi
dari masalah dokter ini adalah dokter tersebut semestinya menghargai pasien tersebut
walaupun pasien tersebut kekanak-kanakan dan dokter tersebut sebisa mungkin
melakukan hubungan “complementer transaction” atau dokter tersebut masih harus
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan pasiennya.
VI. Kesimpulan
Dalam menjalani praktek, hubungan dokter dan pasien pasti akan selalu
ditemukan karena itu dokter sebisa mungkin melakukan hubungan transaksional
analisis, berperilaku sehat, perilaku positif dan komunikasi efektif. Dalam kasus kali
ini dapat disimpulkan komunikasi antara dokter dan pasien terjadi kesalahan karena
dokter ini kesal sehingga ada pesan tersirat dalam hubungan tersebut karena itu dapat
disimpulkan hubungan dokter pasien ini adalah hubungan ulterior transaction.
6. http://health.kompas.com/index.php/read/2010/11/25/13452135/Tips.Memilih.
Dokter.Ideal-12 dan http://dokterandini.com/inilah-kriteria-dokter-ideal/