Professional Documents
Culture Documents
Teori Ak Nadiah
Teori Ak Nadiah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir
asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan.
Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan
jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya,
mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang
masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan
barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik
warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi
tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam
perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak
berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
Double entry system adalah sistem pencatatan akuntansi dimana setiap satu transaksi
keuangan memiliki dua efek sekaligus, yaitu debit di satu sisi dan credit di sisi lain. Dalam
sistem double entry, jumlah total debit harus selalu sama dengan jumlah total credit. Pada
sistem double entry ini, setiap transaksi akan berpengaruh terhadap minimal dua akun atau
bahkan lebih.
Sistem double entry ini merupakan kebalikan dari sistem single entry dimana setiap
transaksi hanya dicatat satu kali dan hanya memiliki satu efek saja.
Sebagai contoh, pada sistem double entry, saat terjadi transaksi pembelian persediaan
atau inventory secara tunai (dengan uang kas), transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh
Perlu dicatat bahwa debit tidak sama artinya dengan bertambah, pun demikian dengan
tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca
3
Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at
(double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang
membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada
sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku
berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system
telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi
36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica,
tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun
sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun
1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.” Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya
pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur
belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-
orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positifterhadap
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan statusperusahaan. Dalam undang-
4
undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaanmeminjam uang, mengeluarkan
sebagai pertanggungjawaban.
Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah berkembang dengan
cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan
Sekitar abad ke enam belas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.
Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan
tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi
sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.
Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi dalam
Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu
akrual.
Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.
5
2. Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain
dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada
tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode
3. Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian
sebagai barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke
sembilan belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika
kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak
digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut
garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit.
Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum.
Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.
memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad
kesimbilanbelas.
Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan abad
ke dua puluh.
akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang
6
dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa
keuangan.
pembukuan:
disediakan ketika transaksi dicatat dan jumlah total entri debit sama dengan jumlah
2. Penyusunan laporan keuangan dapat dibuat dengan mudah karena perhitungan yang
3. Dengan kedua entri dicatat (penjualan dan pembelian) Anda dapat melacak siapa yang
4. Posisi companys keuangan jelas digambarkan dan dapat diakses dengan cepat untuk
5. Dengan gelar yang lebih tinggi dari entri yang diperlukan., Pembukuan entri ganda
memiliki pendekatan yang ketat membuat catatan detail dari semua aset sehingga
ke rekening yang memberikan informasi lebih akurat pada akhir tahun fiskal.
7. Penghapusan data penting tidak pernah masalah karena setiap transaksi dicatat dua
7
Sementara manfaat telah dikurangi sangat karena pengenalan sistem komputerisasi,
double-entry pembukuan masih akan lebih praktis ketika datang ke penipuan mendeteksi dan
kesalahan.
Sebagai contoh, pada sistem double entry, saat terjadi transaksi pembelian persediaan
atau inventory secara tunai (dengan uang kas), transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh
Perlu dicatat bahwa debit tidak sama artinya dengan bertambah, pun demikian dengan
Debit vs Credit
Untuk lebih memahami pengertian double entry system, kita terlebih dahulu harus
Debit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana aset dan biaya
mengalamai peningkatan (bertambah), atau saat liability (utang) dan equity (modal)
mengalami penurunan (berkurang). Dalam akuntansi, debit berada di sisi sebelah kiri.
Credit yaitu penctatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana liability dan equity
(berkurang). Credit merupakan kebalikan dari debit, dan berada di sisi sebelah kanan.
8
Posisi Normal Akun Ditinjau Dari Debit dan Credit
Berdasarkan pengertian debit dan credit di atas, setiap akun dalam akuntansi memiliki
satu posisi normal, baik itu debit maupun credit. Posisi normal yaitu posisi pencatatan
Sebagai contoh, aset dan biaya merupakan kelompok akun yang memiliki posisi saldo
normal debit. Artinya, setiap akun pada kelompok akun tersebut bertambah, maka akan
Sedangkan, liability dan equity adalah kelompok akun yang memiliki posisi saldo
normal credit. Artinya, setiap akun tersebut mengalami peningkatan (bertambah), maka akan
Dll
9
Inventory –> bertambah –> Debit
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system adalah
Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi
mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu
berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu
dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi
11
DAFTAR PUSTAKA
https://fitriayurochmah.wordpress.com/2015/12/10/makalah-perkembangan-teori-akuntansi/
http://www.jejakakuntansi.net/2017/09/pengertian-dan-sejarah-pencatatan.html
http://akuntansikeuangan.com/double-entry-system/
http://sumberdaya.web.id/2011/7-keuntungan-pembukuan-double-entry/
https://iinfouu.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-metode-pencatatan-double-entry.html
http://vigicuek9.blogspot.co.id/2015/04/bengkulu-12-april-2015-materi-sejarah.html
http://samfarhan.blogspot.co.id/2017/05/makalah-teori-akuntansi-konsep-ekuitas.html
https://www.academia.edu/5604205/100187831-KONSEP-HUTANG-EKUITAS
https://www.scribd.com/document/368453201/makalah-konsep-hutang
https://dokumen.tips/documents/makalah-konsep-hutang.html
12