Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir

sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar,

asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan.

Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu

pengambilan keputusan bagi para pemakainya.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan

jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya,

mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang

masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan

barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik

warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi

tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.

Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan

teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam

perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak

berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong

akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Akuntansi dan Double Entry

2. Bagaimana sejarah terbentuknya Akuntansi dan Double Entry?

3. Bagaimanakah metode pencatatan Double Entry?

4. Bagaimakah sistem pencatatan Double Entry?

5. Apa saja contoh dari pencatatan Double Entry?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa itu Akuntansi dan Double Entry

2. Untuk mengetahui perkembangan Akuntansi dan Double Entry di Indonesia

3. Untuk mengetahui metode pencatatan Double Entry

4. Untuk mengetahui cara dan contoh pencatatan Double Entry

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi dan Double Entry

Double entry system adalah sistem pencatatan akuntansi dimana setiap satu transaksi

keuangan memiliki dua efek sekaligus, yaitu debit di satu sisi dan credit di sisi lain. Dalam

sistem double entry, jumlah total debit harus selalu sama dengan jumlah total credit. Pada

sistem double entry ini, setiap transaksi akan berpengaruh terhadap minimal dua akun atau

bahkan lebih.

Sistem double entry ini merupakan kebalikan dari sistem single entry dimana setiap

transaksi hanya dicatat satu kali dan hanya memiliki satu efek saja.

Sebagai contoh, pada sistem double entry, saat terjadi transaksi pembelian persediaan

atau inventory secara tunai (dengan uang kas), transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh

yaitu sebagai berikut:

 Persediaan atau inventory bertambah atau debit

 Uang kas berkurang atau kredit

Perlu dicatat bahwa debit tidak sama artinya dengan bertambah, pun demikian dengan

credit tidak selalu berarti berkurang.

2.2 Perkembangan Akuntansi dan Double Entry di Indonesia

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu

usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan

tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca

3
Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at

Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan

(double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang

membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti

pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian

dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada

sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku

berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system

telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi

36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica,

Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti

menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli)

tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun

sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun

1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka

pertentangan sebenarnya tidak ada.” Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya

pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur

belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570

Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-

orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap

setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar – saudagarMoslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positifterhadap

perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yangpertama di

Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan statusperusahaan. Dalam undang-

4
undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaanmeminjam uang, mengeluarkan

saham, membayar hutang, dan dapat bertindaksebagaimana halnya perorangan. Keadaan-

keadaan inilah yang menimbulkanperlunya laporan baik sebagai informasi maupun

sebagai pertanggungjawaban.

Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah berkembang dengan

cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan

secara garis besar rangkaian tahap-tahap perkembangan sebagai berikut :

 Sekitar abad ke enam belas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.

Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe

transaksi yang berbeda.

 Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan

tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi

sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.

 Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain.

 Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi dalam

abad ke tujuh belas.

 Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan

korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status

yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu

kepercayaan pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity), dan

akrual.

 Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.

1. Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara pendapatanpembayaran

(revenue) dan penerimaan.

5
2. Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain

dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada

tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode

berikutnya sebagai saldo akun.

3. Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian

kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan saldonya(termasuk untung atau

rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit dan loss).

 Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan

sebagai barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke

sembilan belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika

kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak

digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut

garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit.

Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum.

 Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.

Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas.

 Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk

memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad

kesimbilanbelas.

 Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan abad

ke dua puluh.

 Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang

menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham,

akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang

6
dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa

keuangan.

2.3 Keunggulan Pencatatan Double Entry

Double-entry akuntansi memberikan keuntungan sebagai berikut atas single-entry

pembukuan:

1. Sebuah cek terhadap kesalahan pembukuan termasuk pencurian secara otomatis

disediakan ketika transaksi dicatat dan jumlah total entri debit sama dengan jumlah

total entri kredit.

2. Penyusunan laporan keuangan dapat dibuat dengan mudah karena perhitungan yang

akurat dan berkesinambungan keuntungan (kredit) dan kerugian (debit).

3. Dengan kedua entri dicatat (penjualan dan pembelian) Anda dapat melacak siapa yang

berutang uang perusahaan dan yang perusahaan berutang lebih mudah.

4. Posisi companys keuangan jelas digambarkan dan dapat diakses dengan cepat untuk

perencanaan bisnis yang efektif.

5. Dengan gelar yang lebih tinggi dari entri yang diperlukan., Pembukuan entri ganda

memiliki pendekatan yang ketat membuat catatan detail dari semua aset sehingga

perusahaan Anda doesnt kehilangan jejak penghasilan apapun.

6. Pembukuan Double-entry. Mengambil transaksi internal seperti penyesuaian masuk

ke rekening yang memberikan informasi lebih akurat pada akhir tahun fiskal.

7. Penghapusan data penting tidak pernah masalah karena setiap transaksi dicatat dua

kali dalam dua kolom terpisah.

7
Sementara manfaat telah dikurangi sangat karena pengenalan sistem komputerisasi,

double-entry pembukuan masih akan lebih praktis ketika datang ke penipuan mendeteksi dan

kesalahan.

2.4 Sistem dan Metode Pencatatan Double Entry

Sebagai contoh, pada sistem double entry, saat terjadi transaksi pembelian persediaan

atau inventory secara tunai (dengan uang kas), transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh

yaitu sebagai berikut:

 Persediaan atau inventory bertambah atau debit

 Uang kas berkurang atau kredit

Perlu dicatat bahwa debit tidak sama artinya dengan bertambah, pun demikian dengan

credit tidak selalu berarti berkurang.

Debit vs Credit

Untuk lebih memahami pengertian double entry system, kita terlebih dahulu harus

memahami istilah debit dan credit, yaitu sebagai berikut:

 Debit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana aset dan biaya

mengalamai peningkatan (bertambah), atau saat liability (utang) dan equity (modal)

mengalami penurunan (berkurang). Dalam akuntansi, debit berada di sisi sebelah kiri.

 Credit yaitu penctatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana liability dan equity

mengalami peningkatan (bertambah), atau aset dan biaya mengalami penurunan

(berkurang). Credit merupakan kebalikan dari debit, dan berada di sisi sebelah kanan.

8
Posisi Normal Akun Ditinjau Dari Debit dan Credit

Berdasarkan pengertian debit dan credit di atas, setiap akun dalam akuntansi memiliki

satu posisi normal, baik itu debit maupun credit. Posisi normal yaitu posisi pencatatan

transaksi yang wajar.

Sebagai contoh, aset dan biaya merupakan kelompok akun yang memiliki posisi saldo

normal debit. Artinya, setiap akun pada kelompok akun tersebut bertambah, maka akan

dicatat sebagai debit.

Sedangkan, liability dan equity adalah kelompok akun yang memiliki posisi saldo

normal credit. Artinya, setiap akun tersebut mengalami peningkatan (bertambah), maka akan

dicatat sebagai credit.

Sebagai contoh, posisi normal akun adalah sebagai berikut:

 Cash atau bank posisi normal berada di debit.

 Fixed assets posisi nomal berada di debit.

 Inventory posisi normal berada di debit.

 Account Payable (Utang Usaha) posisi normal berada di credit.

 Account Receivable (Piutang Usaha) posisi normal berada di debit.

 Modal posisi normal berada di credit.

 Gaji posisi normal berada di debit.

 Biaya Sewa posisi normal berada di credit.

 Dll

2.5 Contoh dari Pencatatan Double Entry

Pembelian Inventory dengan uang tunai atau cash

9
 Inventory –> bertambah –> Debit

 Kas –> berkurang –> Credit.

Pembelian Inventory dengan non-tunai atau cara credit

 Inventory –> (assets) bertambah –> Debit

 Account Payable (Utang Usaha) –> (liability) bertambah –> Credit

Pembelian fixed assets berupa mesin dengan cara credit ke vendor

 Fixed assets –> (assets) bertambah –> Debit

 Account Payable –> (liability) bertambah –> Credit

Pemilik usaha menyetor modal berupa uang tunai

 Cash –> (assets) bertambah –> Debit

 Modal –> (equity) bertambah –> Credit

Membayar gaji karyawan

 Gaji –> (biaya) bertambah –> Debit

 Cash –> (assets) berkurang –> Credit

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system adalah

Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry

bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi

mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion

Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu

berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu

dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi

meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://fitriayurochmah.wordpress.com/2015/12/10/makalah-perkembangan-teori-akuntansi/

http://www.jejakakuntansi.net/2017/09/pengertian-dan-sejarah-pencatatan.html

http://akuntansikeuangan.com/double-entry-system/

http://sumberdaya.web.id/2011/7-keuntungan-pembukuan-double-entry/

https://iinfouu.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-metode-pencatatan-double-entry.html

http://vigicuek9.blogspot.co.id/2015/04/bengkulu-12-april-2015-materi-sejarah.html

http://samfarhan.blogspot.co.id/2017/05/makalah-teori-akuntansi-konsep-ekuitas.html

https://www.academia.edu/5604205/100187831-KONSEP-HUTANG-EKUITAS

https://www.scribd.com/document/368453201/makalah-konsep-hutang

https://dokumen.tips/documents/makalah-konsep-hutang.html

12

You might also like