Deteksi Residu Antibiotik. - . - .

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 6
See cars JURNAL SAINS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN See eae SUS tes Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 233-236 (2012) ISSN : 2088-0111 Deteksi Residu Antibiotika Pada Daging Dada dan Hati Ayam Potong dari Pasar Tradisional Kota Banda Aceh Detection of Aniibiotics Residual in Breast Meat and Chicken Liver From Traditional Market of Banda Aceh Razali! dan Fakhrurrazi® ‘Laboratorium Keschatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedikteran Hewan Unsyiah 3, aboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Jin. Tgk. Hasan Krueng Kalee Telp. (0651) 7551536 Fax. (0651) 7551536 Kode Pos 23111 Flexi : 7410247 Email: kedokteranhewan6lunsyiah(@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberadaan dalam daging dan hati ayam potong (broiler) yang dipasarkan di pasar tradisional Kota Banda ‘Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan metode skrening test yaitu setiap sampel dideteksi kandungan residu antibiotikanya dengan menggunakan paper dish yang diselipkan pada daging dan hati ayam yang telah cisayat. Untuk menentukan adanya residu antibiotika dilihat dari zona hambatan yang terbentuk pada media Mvcllen Hinton Agar (MHA). Media tersebut ditumbuhkan dengan bakteri Bacillus subtilis ATCC 633 sebagai takteri indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu anfibiotika dari 40 sampel daging dada dan hati ayam positif mengandung residu antibiotika sebesar 12 atau 22.5% pada daging dada dan 13 atau 25% pada hati ayam. Berdasarkan tinggi rendahnya kadar resid menunjukkan bahwa pada daging dada memiliki kadar residu lebih tinggi dengan zona hambatan sebesar 6 mm dan terendah pada hati ayam dengan zona hambatan 4 mm, Kata kunci: residu antibiotika, broiler, tempat pemotongan ayam ABSTRACT ‘This study was aimed to determine the extent of the presence of antibiotic residues in meat and chicken liver of broiler marketed in the traditional market of Banda Aceh. Samples which were used in this study were 16 of chicken breast meat and liver slices obtained from chicken abettoirs (TPA) traditional market in the city of Banda Aceh. All samples were detected had an antibiotics by using paper inserted in the meat dish and a heart that had been mutilated ‘and then observed inhibition zone formed on media Muellen Hinton Agar (MHA) were grown by the bacteria Bacillus subiillis ATCC 633 as the bacteria indicator. Results showed that antibiotic residues of 40 chicken meat samples were 12 (22,5%) positive in breast meat and 13 (25%) were positive in liver for antibiotics residues. Screening test results showed that the highest levels of antibiotic residues found in the breast meat 6 mm and the lowest in the liver 4 mm, Keywords: antibiotic residues, broiler, traditional chicken market 233 Razali dan Pakhrurrazi (2012) Detcksi Residu Antibiotika... PENDAHULUAN Residu _antibiotika__merupakan gangguan potensial dalam bahan makanan asal hewan yang menimbulkan efek serius bagi Kesehatan masyarakat. Permasalahan ini masih kurang mendapat _perbatian masyarakat discbabkan masih adanya pemikiran sebagian orang bahwa Konsentrasi residu antibiotika yang rendah tidak menimbulkan efek dan gejala Klinis yang berarti. Akan tetapi konsumsi yang terus menerus dalam dosis kecil akan menimbulkan masalah jangka panjang seperti terjadinya resistensi_antil ketika dilakukan pengobatan Budinuryanto et al., 2000; OIE, 2006) Daging ayam potong atau broiler sebagai salah satu pangan asal hewan harus dilindungi terhadap —kandungan resid antibiotika sebagai salah satu feed additive. Penggunaan antibiotika dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan ayam, Karena dapat meningkatkan rangsangan —_palatabilitas _disamping meningkatkan daya serap pakan dalam saluran pencernaan. Permasalahan residu dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit pads menusia (Murdiati, 1997; Marialeni, 2007). Permasalahan residu pada ayam potong timbul dikarenakan ternak ayam dipanen sebelum waktu henti obat selesai (with drawal time) (Lukman et al,, 1992). Oleh karena itu untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap konsumen maka diperlukan adanya usaha berbagai pihak untuk membebaskan pangan asal_hewan Khususnya ayam potong dari kandungan residu antibiotika di Nanggroe Aceh Darussalam, MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian i telah dilaksanakan selama enam bulan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium — Mikrobiologi — Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah 234 Kuala. Penelitian tersebut terdiri dari persiapan, pengumpulan sampel daging ayam dan pelaksanaan pengujian residu antibiotika, Bahan dan Alat Sampel yang digunakan adalah daging dada dan hati dari ayam potong (broiler) yang berasal dari tempat pemotongan ayam (TPA) yaitu pasar ayam tradisional Kota Banda Aceh. Pengujian sampel terhadap residu antibiotika dilakukan dengan metode bioassay (screening). Media untuk —pengujian resida —_antibiotika digunakan Muellen Hinton Ager (MHA). Selain itu digunakan jugs aquades, pH meter, paper disk, dan bakteri siandar Bacillus subtillis ATC 633. Alat-alat yang dipakai untuk pengujian residu antibiotika adalah petridish, swab steril, colony counter dan pisau pemotong daging (Pericas et al, 2010). Prosedur Beberapa tahapan kerja dari penelitian ini yaitu : sampel daging ayam dan hati disayat kemudian diselipkan sebuah paper disk. Disiapkan juga media Muellen Hinton Agar (MITA) yang telah ditmbah bakteri standar dan didiamkan sampai beku. Paper disk tersebut ditempelkan pada media tersebut. Disamping itu juga ditempelkan paper disk kontrol yang diteteskan 100 il jenis antibiotika yang diuji. Kemudian diinkubasikan selama 15 ~ 16 jam pads temperatur 30°C. Masing-masing sampel dikerjakan dengan ulangan 3 kali. Pengamatan hasil diamati _berdasarkan diameter zona hambatan yang, terbentuk: di sekeliling paper disk. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil deteksi residu antibiotika yang berasal dari empat puluh sampel daging dada dan hati yang diperoleh dari rumah pemotongan ayam (RPA) pasar tradisional Kota Banda Aceh dapst dilihat pada Tabel sebagai berikut Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 233-236 (2012) ISSN : 2088-0111 Tabel 1. Hasil deteksi residu antibiotika pada daging dada dan hati ayam Kota Banda Aceh No Lokasi TPA/Pasar Sampel Jumiah ae T Peunayong Dada/ dan hati 3 120%) 4 (80%) 5 __2(40%) _3.(60%) 2 Neusu Jaya ‘Dada/ dan hati 5 1(20%) 4 (80%) 5 1(20%) 4 (80%) 3 Seutui ‘Dada dan hati 5 0 (0%) 5 (100%) 5 1(20%) 5.100%) 4 Pasar Aceh Dada/ dan hati 3 2 (40%) — 3: 960%) s 1 (20%) 4 (80%) 5 Keudah ‘Dada/ dan hati 3 1(20%) —4(80%) 5 0 (0%) 5.100%) 6 Lamnyong ‘Dada! dan hati 5 0. (0%) 5 (100%) 5 0.0%) 5 (100%) 7 Pasar Rukoh ‘Dada/ dan hati 5 2 (40%) — 3 (60%) a i" 5 120%) 4 (80%) 8 Pasar Ulee Kareeng ‘Dada/ dan hati 5 2 (40%) 3 (60%) 4 2 (40%) 3 (60%) Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa rata-rata setiap pasar tradisional penjual daging ayam positif’ mengandung residu antibiotika adalah 20% sampai 40% dari setiap sampel yang diperiksa. Bila dilihat dari jenis sampel, maka masing- masing memiliki residy antibiotika yang hampir sama yaitu 22,5% dan 25% untuk daging dada dan hati ayam. Berdasarkan hasil pengamatan zona hambatan dapat dikatakan bahwa intensitas atau jumlah cemaran residu pada daging dada lebih tinggi yaitu dengan nilai zona hambatan sebesar 6 mm. Nilai ini lebih tinggi dibanding dengan zona hambatan yang ditemukan pada hati yaitu sebesar 4 mm, Berdasarkan basil ujiskrening ini diperkirakan masih banyak —ditemukan residu antibiotika pada daging ayam pedaging yang dipasarkan di tempat pemasaran lain di Iuar Kotamadya Banda Aceh. Hal itu disebabkan beberapa kemungkinan yaity penggumaan antibiotika dalam pakan yang tidak rasional dan yang kedua withdrawal time yang belum selesai, Kesimpulan dan Saran Dapat disimpulkan bahwa cemaran residu antibiotika pada daging dada dan hati ayam pedaging (broiler) yang berasal dari pasar tradisional Kota Banda Aceh adalah sebesar 22, 5% dan 25%. Olch Karena itu sebagai saran dan tindaklanjut dari kondisi demikian diperlukan usaha yang lebih intensif dan —kerjasama yang berkesinambungan antar instansi_terkait dalam upaya edukasi kepada peternak dan pelaku usaha petemakan untuk lebih rasional dalam penggunaan segala jenis antibiotika, Upaya preventif jauh lebih baik daripada tindakan kuratif, sehingga tidak lagi menggunakan antibiotika. Ucapan Terimakasi ‘Ucapan terimakasih kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) yang telah mengorganisir schingga proyek penelitian ini selesai. Serta kepada pimpinan Fakultas Kedokteran Hewan, kepada kepala Laboratorium Kesmavet dan Mikrobiologi Fakultes Kedokteran Hewan Unsyiah yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian ini. Razali dan Fakhrurrazi (2012) Deteksi Residu Antitiotika... Budinuryanto, D.C., M.H, Hadiana, RL Lukman, DAFTAR PUSTAKA. Balia, Abubakar, dan E. Widosari, 2000, Profil keamanan daging ayam lokal yong dipotong di pasar tradisional dalam kaitannya dengan penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Laporan Hasil Penelitian Lembega Penelitian Universitas Padjadjaran dan ARMP II Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. DW., Sudarwanto, M dan Fahrudin, 1992, Laporan Pengaruh Pemanasan ‘Terhadap —_Residu Antibiotika dalam Susu. IPB, Bogor Martaleni. 2007. Deteksi residu antibiotika pada Karkas, organ, dan kaki ayam pedaging yang diperoleh dari pasar tradisional Kabupaten Tangerang [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Murdiati TB. 1997. Pemakaian antibiotik dalam usaha peternakan, Wartazoa 6: 18-22. [OIE] Office International Epizootica. 2006. Guide to good farming practise for animal production food safety. Rev sci tech off int piz 25: 823-830 Pericas CC, Maquieira A, Purchades R. Risch, 2010. Fast screening methods 10 detect antibiotic residues in food samples. Trends in Anal Chem 29: 9 A. 2000. Teknik Deteksi Residu Antibiotika pada Bahan Makanan Asal Hewan, Dilavet 9 (3):10-12. ISSN : 2088-0111 Isi (Content) Fasciola gigantica : Studi Tentang Gambaran Patogenesa Organ dan Darah pada Sapi di Banda Aceh (Winaruddin dan Muhammad Hanafiah) Kecernaan In-Vivo pada Domba Lokal Jantan yang Diberikan Pakan Amoniasi Ampas Tebu (Yunasri Usman) Lembaga Hukum Adat Laot Sebagai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaam Sumber Daya Alam Masyarakat Pesisisr Aceh (Setia Budi) Akibat Pemberian Kortikosteroid dan Infeksi Candida albicans menyebabkan Kondisi Imunosupresi Organ Limpa pada Ayam pedaging (Faisal Jamin) Analisis Pendapatan Budidaya Udang Windu dan Ikan Bandeng di Desa Alue Kuta Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen (Irwan) Fermentasi Ampas Tebu dengan Aspergillus niger terhadap Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik (Suryani) Deteksi Residu Antibiotika Pada Daging Dada dan Hati Ayam Potong dari Pasar Tradisional Kota Banda Aceh (Razali dan Fakhrurrazi) Keberadaan Panglima Laot Dahulu dan Sekarang (Mulyadi) Studi Kasus Tingkat Infeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (Nazaruddin, Dwinna Aliza, dan Hafizuddin) Pengaruh Lama Penyimpanan Pengencer Semen NaCl-Kuning Telur yang Ditambahkan Sari Wortel terhadap Daya Fertilitas Ayam Kampung (Hamdan, Dasrul, Cut Nila Thasmi, Aidilsyah dan Miqsalmina) Pengamatan Kesempurnaan Pengeluaran Darah Pada Karkas Ayam Yang Diperdagangkan di Sekitar Kota Banda Aceh (Azhari) Nowa Pe eee eee re Pe men een ARTE dua, Bireuen-Aceh 24261 eens eee ea e-mail: jurnal.sp@ ee Halaman 188-194 195-202 203-211 212-216 217-224 225-232 233-236 237-242 243-249 250-255 256-261 Cea oe es cd 9"772088"011025'

You might also like