Matematika Sekolah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

1.

Matematika Sekolah

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan disekolah, yaitu matematika

yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SMP) dan Pendidikan Menengah (SLTA dan

SMK). Hal ini berarti, bahwa yang dimaksud dengan Kurikulum matematika adalah

kurikulum pelajaran matematika yang diberikan di jenjang pendidikan menengah ke bawah,

bukan diberikan di jenjang pendidikan tinggi. Dijelaskan, bahwa matematika sekolah tersebut

terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan

kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada perkembangan IPTEK.

Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki

matematika, yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif

konsisten.

Matematika sekolah sering juga dikatakan sebagai unsur-unsur atau bagian-bagian

dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi pada kepentingan kependidikan

dan perkembangan IPTEK. Hal ini berarti, bahwa yang dimaksud dengan kurikulum

matematika adalah kurikulum pelajaran matematika yang diberikan di jenjang pendidikan

menengah ke bawah, bukan diberikan di jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu,

matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu memiliki objek

kajian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten (Rijal, 2016).

Mata pelajaran matematika berfungsi sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau

pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam

pembelajaran matematika sekolah. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu

kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan

dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

a. Tujuan Matematika Sekolah


Menurut Suherman,dkk (2003:58) dalam Rijal (2016) tujuan umum matematika

diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, meliputi dua hal yaitu:

1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan

dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran

secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien.

2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika

dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Tujuan khusus pembelajaran matematika pada masing-masing satuan pendidikan adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran matematika di SMP adalah agar: (1) Siswa memiliki kemampuan

yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (2) Siswa memiliki pengetahuan

matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah, (3) Siswa

memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan dan perluasan dari matematika

sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) Siswa memiliki

pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin serta

menghargai kegunaan matematika.

2. Tujuan pembelajaran matematika di SMA adalah agar: (1) Siswa memiliki pengetahuan

matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, (2) Siswa memiliki

keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika Pendidikan Dasar untuk dapat

digunakan dalam kehidupan yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan

sehari-hari, (3) Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, kreatif, serta inovatif, dan

(4) Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan (transferable) melalui kegiatan

matematika di SMA.

b. Fungsi Matematika Sekolah


Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai

kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai

seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan materi

matematika bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan

materi matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi matematika

sekolah menurut PPPPTK Matematika (2015) adalah sebagai berikut:

a. Sebagai Alat

Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami

atau menyampaikan suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel

dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau

soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan perhitungan, tetapi

tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam pembelajarannya atau ada sesuatu

yang belum dipahami. Belajar matematika juga merupakan pembentukan pola pikir dalam

pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-

pengertian itu.

b. Sebagai Pola Pikir

Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh

pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari

sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa

mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih

untuk membuat perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau

pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam

proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu

kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada

akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.


c. Sebagai Ilmu Pengetahuan

Pembelajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini.

Sebagai guru harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari kebenaran, dan

bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mencoba

mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.

Dari ketiga fungsi matematika sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

sekolah berfungsi membentuk pola pikir siswa dalam memecahkan suatu masalah untuk

mencapai keputusan yang sah.

You might also like