Professional Documents
Culture Documents
Thin Capitalization
Thin Capitalization
0227 12 032
DAFTAR ISI
i
BAB I
PEMBAHASAN
2
kena pajak PT Z sebesar 1.000.000.000 atau (3.000.000.000 – 2.000.000.000).
Dengan demikian PPh yang harus dibayar PT Z sebesar Rp 250.000.000 atau
(25% x 1.000.000.000).
Dari contoh tersebut jika perusahaan melakukan pembiayaan dalam bentuk
pinjaman beban pajak yang ditanggung oleh anak perusahaan (PT Z) akan
menjadi lebih kecil.
Untuk menguji apakah suatu perusahaan melakukan thin capitalization
ada dua tes yang biasanya digunakan :
1. apakah pinjaman tersebut sesuai dengan arm’s length principle. Thin
capitalization biasanya melibatkan para pihak yang ada hubungan
istimewa. Jika tanpa hubungan istimewa kreditur (pihak yang
memberikan pinjaman) umumnya tidak mau memberikan pinjaman,
jika mengetahui debitur (pihak yang menerima pinjaman) jumlah
modalnya terlalu kecil.
2. berapa pinjaman tersebut melebihi rasio hutang dengan modal (debt to
equity ratio / DER) yang telah ditetapkan.
3
berkedudukan di luar negeri, maka beban bunga atas kelebihan
hutang tersebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
2. Alternatif lain selain DER 3:1 di atas dapat digunakan jika terdapat alasan
kuat sesuai dengan DER perusahaan dalam negeri Jepang dalam usaha
yang sejenis, ukuran dan situasi yang sama.
4
d. Dalam hal besarnya perbandingan hutang dan modal sendiri melebihi
besarnya perbandingan 3:1 maka bunga yang dapat dikurangkan sebagai
biaya adalah sebesar bunga atas hutang yang perbandingannya terhadap
modal sendiri sesuai dengan perbandingan 3:1.
Contoh:
Sudah selama 5 tahun ini PT ABC mempunyai pinjaman dari XYZ Inc. sebesar
Rp 5.000.000.000 dengan tingkat bunga 20% per tahun. Jumlah modal PT ABC
pada akhir tahun Rp 1.000.000.000 terdiri dari modal yang disetor pada akhir
tahun pajak termasuk laba yang tidak dan/atau belum dibagikan.
5
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
1) Thin capitalization adalah pembentukan struktur permodalan suatu
perusahaan dengan proporsi hutang jauh lebih besar dari modal saham.
2) UU PPh di Indonesia sudah mengatur mengenai thin capitalization, yaitu di
pasal 18 ayat (1). Dalam pasal tersebut diatur bahwa Menteri Keuangan
berwenang mengeluarkan keputusan mengenai besarnya perbandingan antara
utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan pajak berdasarkan
Undang-undang PPh.
6
DAFTAR PUSTAKA