Professional Documents
Culture Documents
Jus Alpukat 1 PDF
Jus Alpukat 1 PDF
Jus Alpukat 1 PDF
Abstract
World Health Organization (WHO) in 2002 declared that the coronary heart disease (CHD) is the leading cause of
death in the world. There are 16.7 million people died from cardiovascular disease or equal 30% of total deaths in
the world. Results of a survey conducted by the Indonesia Ministry of Health stated that prevalence of CHD in
Indonesia is increasing from year to year. In fact, since 2000s can be ascertained the tendency of the cause of death
in Indonesia shifted from infectious diseases to cardiovascular diseases, including CHD and degenerative diseases.
Avocado (Persea americana mill) contains ingredients such as monosaturated fatty acid (MUFA), pantotenat acid,
selenium, amino acids, beta siterol, niacin, vitamin C and fiber that actively decrease risk of CHD. Many studies using
experimental animals, in which fat-induced rats, were given avocado juice shown to lower total serum cholesterol
levels significantly. The main mechanism of the avocado is by reducing levels of low density lipoproteins (LDL),
triglycerides, very low density lipoprotein (VLDL), and increasing high density lipoprotein (HDL) cholesterol
concentration in blood. [J Agromed Unila 2014; 1(1):55-60]
Abstrak
Pada tahun 2002 WHO menyatakan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian
di dunia. Tercatat 16,7 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau sama dengan 30% dari
total kematian di seluruh dunia. Hasil survei yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menyatakan prevalensi PJK di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang tahun 2000-an
dapat dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit
kardiovaskular antara lain PJK dan penyakit degeneratif. Alpukat (Persea americana mill) mengandung bahan-bahan
seperti monosaturated fatty acid (MUFA), asam pantotenat, selenium, asam amino, beta siterol, niasin, vitamin C
dan serat yang secara aktif menurunkan risiko PJK. Berbagai penelitian terhadap hewan coba, yaitu tikus yang di
induksi lemak, yang diberi jus alpukat dan terbukti menurunkan kadar kolesterol total serum secara bermakna.
Mekanisme utama pada alpukat adalah dengan menurunkan kadar LDL, trigliserida, VLDL, dan kolesterol serta
peningkatan konsentrasi HDL dalam darah. [J Agromed Unila 2014; 1(1):55-60]
Pendahuluan
Hasil survei yang dilakukan kejadiannya terus meningkat dari tahun
Departemen Kesehatan Republik ke tahun. Data statistik menunjukkan
Indonesia (Depkes RI) menyatakan pada tahun 1992, penderita PJK di
prevalensi PJK di Indonesia dari tahun Indonesia adalah 16,5%, namun pada
ke tahun terus meningkat. Bahkan, tahun 2000 meningkat menjadi 26,4%.
sekarang tahun 2000-an dapat Walau menjadi pembunuh utama,
dipastikan, kecenderungan penyebab tetapi masih sedikit sekali orang yang
kematian di Indonesia bergeser dari tahu tentang PJK ini. Terutama tentang
penyakit infeksi ke penyakit faktor risiko yang menyebabkan
kardiovaskular dan penyakit terjadinya penyakit tersebut.2,3 PJK
degeneratif.1 Di Indonesia PJK adalah memiliki hubungan yang erat dengan
pembunuh nomor satu dan jumlah faktor makanan, terutama yang banyak
Yuda Ayu Kusuma Wardani | Potential of Avocado (Persea americana mill) To Reduce
niasin, vitamin C dan serat yang secara pantotenat, pantetin dalam darahnya
aktif menurunkan risiko PJK. MUFA meningkat dan membantu
dalam alpukat antara lain asam oleat mengoksidasi asam lemak sehingga
tidak memacu sintesis kolesterol dalam kadar lemak darah menurun dan juga
tubuh sehingga kolesterol total dalam mengakibatkan berat jaringan lemak
darah tidak meningkat dengan abdominal menurun. Kandungan
meningkatkan metabolisme sehingga mineral selenium berikatan dengan
lemak yang tersimpan dalam jaringan protein plasma membentuk kompleks
adiposa akan segera dipecah menjadi selenoprotein yang merupakan
asam-asam lemak dan gliserol. MUFA golongan antioksidan, kompleks ini
dipercaya tidak meningkatkan kadar berfungsi mencegah proses oksidasi
kolesterol total serum dikarenakan efek LDL. Kandungan asam amino dalam
stimulasi ekskresi kolesterol ke dalam alpukat yakni triptofan yang
usus, stimulasi oksidasi kolesterol merupakan prekursor utama niasin,
menjadi asam empedu, dan pergeseran metionin merupakan precursor sistein
kolesterol dari plasma ke jaringan dan ikatan mengandung sulfur lain,
karena laju katabolisme LDL akibat dimana sistein merupakan prekursor
penambahan jumlah reseptornya. pembentuk pantetin, glisin mengikat
Asam lemak tadi kemudian di bahan-bahan toksik dan mengubahnya
oksidasi menjadi energy, jika jumlahnya menjadi bahan tidak berbahaya. Glisin
terlalu banyak maka sisanya akan juga digunakan dalam sintesis porfirin
disimpan dalam jaringan adiposa. nukleus hemoglobin dan merupakan
MUFA dapat mencegah PJK karena bagian dari asam empedu. Beta-
mampu mencegah progresivitas sitosterol adalah senyawa fitokimia
aterosklerosis dengan cara termasuk merupakan derivat dari
menurunkan kadar LDL, trigliserida phytosterol yang dapat menurunkan
dan VLDL, meningkatkan konsentrasi kadar kolesterol darah dengan cara
HDL, dan menurunkan kolesterol dalam menormalkan kadar LDL, trigliserida,
darah. Sehingga mampu mencegah dan total lemak darah. Senyawa ini
serangan penyakit akibat hipertensi menghambat absorbsi kolesterol dan
dan kelebihan kolesterol, khususnya meningkatkan ekskresi kolesterol
penyakit jantung.13,18 dalam darah. Kandungan vitamin B3
Asam pantotenat merupakan dapat menurunkan produksi VLDL,
senyawa paling banyak dalam alpukat sehingga kadar IDL menurun yang akan
yang berperan menurunkan kadar berdampak pada menurunnya kadar
kolesterol darah. Asupan asam kolesterol total serum.20,21
pantotenat, yang disebut juga vitamin Di samping itu juga terdapat
B5, di dalam tubuh akan diubah vitamin A, vitamin E, dan vitamin C
menjadi pantetin yang akan bekerja dalam alpukat sebagai antioksidan.
menghambat enzym HMG Ko-A Vitamin C mempunyai efek membantu
reduktase yang berperan penting reaksi hidroksilasi dalam pembentukan
dalam sintesis kolesterol, sehingga asam empedu sehingga meningkatkan
kolesterol darah menurun.19 Ketika ekskresi kolesterol dan menurunkan
seseorang banyak mengonsumsi kadar kolesterol total dalam darah.
bahan makanan berlimpah asam Serat yang terkandung dalam alpukat
termasuk serat selulosa yang tidak adalah dengan menurunkan kadar LDL,
dapat dicerna. Serat dengan jumlah trigliserida, VLDL, dan kolesterol serta
tertentu yang masuk ke usus dapat peningkatan konsentrasi HDL dalam
mengikat asam empedu yang berperan darah. Selain itu ada serat yang
dalam metabolisme lipid. Dalam mengikat empedu di usus dan
keadaan terikat, asam empedu mengeluarkan bersama feses, vitamin C
bersama-sama serat dikeluarkan dalam yang memiliki kandungan antioksidan
bentuk feses. Dengan adanya serat, dan membantu proses hidroksilasi.
penyerapan lemak dan protein menjadi Kandungan asam pantotenat yang
berkurang, sehingga jumlah lipid yang dapat menghambat enzym HMG Ko-A
tinggi akan dikeluarkan dengan reduktase yang berperan penting
bantuan serat bersama-sama feses. dalam sintesis kolesterol, sehingga
Pada pemberian daging buah alpukat kolesterol darah menurun. Selenium
pada dosis tertentu menyebabkan berikatan dengan protein plasma
berat jaringan lemak abdominal pada membentuk kompleks selenoprotein
tikus sebagai hewan coba yang diberi yang merupakan golongan antioksidan,
daging buah alpukat lebih kecil kompleks ini berfungsi mencegah
dibanding kontrol.22 proses oksidasi LDL. Glisin digunakan
Dari semua kandungan alpukat dalam sintesis porfirin nukleus
tersebut ternyata terbukti efektif untuk hemoglobin dan merupakan bagian dari
menurunkan risiko penyakt jantung asam empedu.
koroner. Berdasarkan penelitian
sebelumnya alpukat mengandung Daftar Pustaka
lemak tidak jenuh yang justru 1. Majid A. Penyakit jantung koroner:
membantu menormalkan kadar patofisiologi, pencegahan dan pengobatan
terkini. USU e-Repository [internet]. 2007
kolesterol dan trigliserida dalam darah. [disitasi 2014 Apr 04]; Tersedia dari:
Dengan normalnya kadar kolesterol http://repository.usu.ac.id/handle/12345
darah maka menurunkan risiko terjadi 6789/705
aterosklerosis yang akan menyumbat 2. World Health Organization [internet].
pembuluh darah arteri koronaria, Switzerland: World Health Organization;
2002 [disitasi 2014 Apr 6]. Tersedia dari:
sehingga bisa dipastikan risiko http://www.who.int/whr/2002/en/whr02
terserang PJK bisa menurun. Fakta _en.pdf
kandungan penting buah alpukat ini 3. Badan Penelitian dan Pengembangan
hendaknya bisa menjadi solusi terbaik Kesehatan Kementrian Kesehatan
untuk mencegah risiko penyakit Republik Indonesia. Laporan riset
kesehatan dasar 2010 [internet]. Jakarta:
kardiovaskular, terutama untuk lansia Badan Penelitian dan Pengembangan
di Indonesia. Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; 2010 [disitasi 2014
Simpulan Jun 30]. Tersedia dari:
Disimpulkan bahwa buah http://www.litbang.depkes.go.id/sites/do
wnload/buku_laporan/lapnas_riskesdas20
alpukat memiliki potensi untuk 10/Laporan_riskesdas_2010.pdf.
menurunkan risiko penyakit jantung 4. Hardjodjo B. Analisis intervensi
koroner berdasarkan penelitian penyuluhan penyakit jantung koroner
sebelumnya pada hewan coba yaitu terhadap perubahan tingkat pengetahuan
tikus. Mekanisme utama pada alpukat dan sikap pegawai universitas terbuka
yang berpotensi penyakit jantung koroner
tahun 2011 [tesis]. Depok: Universitas [Internet]. 2011 [disitasi 2014 Apr
Indonesia; 2012. 6];1(1):1-8. Tersedia dari: http://e-
5. Deputi Menegristek [internet]. Jakarta: jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/bioma/
Bidang Pendayagunaan dan article/view/81/77
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan 13. Anggraheny, HD. Pengaruh pemberian jus
dan Teknologi; 2010 [disitasi Persea americana mill terhadap kadar
2014 Apr 5]. Tersedia dari: kolesterol total serum tikus jantan galur
http://www.warintek.ristek.go.id/pertania wistar hiperlipidemia [tesis]. Semarang:
n/alpukat.pdf Universitas Diponegoro; 2007.
6. Wahyuni S. Pengaruh kadar protein, lemak 14. Murray RK, Bender DA, Botham KM,
dan serat dari sari buah alpukat (Persea Kennelly PJ, Rodwell VW, Weil PA.
americana mill) pada pembuatan nata de Biokimia harpers. Edisi ke-25. Jakarta:
coco dengan menggunakan Acetobacter EGC; 2003. hlm. 270-81.
xylinum [Tesis]. Medan: Universitas 15. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia
Sumatera Utara; 2011. kedokteran dasar sebuah pendekatan
7. Direktorat Jendral Hortikultura [Internet]. klinis. Edisi ke-1. Jakarta: EGC; 2000. hlm.
Jakarta: Direktorat Budidaya dan Pasca 23-32.
Panen Buah; 2013 [disitasi 2013 16. Gregory SK. Pantethine: a review of its
Feb 28]. Tersedia dari: biochemistry and therapeutic
http://ditbuah.hortikultura.pertanian.go.i applications. Alternative Medicine Review
d/detail1.php?id=299. [internet]. 1997 [disitasi 2014 Apr 7];
8. Anwar TB. Dislipidemia sebagai faktor 2(5):365-77:365-76. Tersedia dari:
risiko penyakit jantung koroner [Internet]. http://www.thorne.com/media/altern
USU e-Repository; 2004 [disitasi 2014 Apr ative_medicine_review/1997/volume
4]. Tersedia dari: _2/number_5/Pantethine.pdf
http://library.usu.ac.id./download/fk/gizi- 17. Handayani TM. Pengaruh daging buah
bahri3.pdf. alpukat (Persea americana mill.) terhadap
9. Dachriyanus, Katrin DO, Oktarina R, Ernas kadar estradiol, IGS, dan rasio kolesterol-
O, Suhatri, Mukhtar MH. Uji efek α- LDL/kolesterol-HDL tikus putih (Rattus
mangostin terhadap kadar kolesterol norvegicus l.) [tesis]. Yogyakarta: Fakultas
total, trigliserida, kolesterol HDL, dan Biologi UGM; 2009.
kolesterol LDL darah mencit putih jantan 18. Perdido. Efek pemberian jus avokad
serta penentuan lethal dosis 50 (ld50). J (Persea Americana mill.) terhadap kadar
Sains Tek Far [internet]. 2007 [disitasi kolesterol HDL dan LDL tikus putih (Rattus
2014 Apr 6];12(2):64-72. Tersedia dari: norvegicus) [skripsi]. Solo: Universitas
http://repository.unand.ac.id/3327/1/Jurn Negeri Semarang; 2011.
al_02.pdf. 19. Departemen Pertanian. Hidup sehat
10. Djaja S, Suwandono A, Soemantri S. Pola dengan produk holtikultura nusantara.
penyakit penyebab kematian di Jakarta: Ditjen Bina pengolahan dan
perkotaan dan pedesaan di Indonesia, Pemasaran Hasil Pertanian; 2003.
studi mortalitas survei kesehatan rumah 20. Office of Dieatry Supplements. Dietary
tangga (SKRT) 2001. J Kedokter Trisakti supplements fact sheet: selenium
[Internet]. 2003 [disitasi 2014 Apr 5]; [intenet]. USA: Office of Dietary
22(2):37-46:37-46. Tersedia dari: Supplements National Institute of Health;
http://www.univmed.org/wp- 2013 [disitasi 2014 Apr 7]. Tersedia dari:
content/uploads/2011/02/Sarimawar_dkk http://ods.od.nih.gov/factsheets/Seleniu
1.pdf. m-HealthProfessional.
11. Mufidah. Aktivitas antiaterosklerosis 21. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Edisi
ekstrak terstandar klika ongkea (Mezzetia ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
parviflora becc.) pada tikus wistar yang 2003. hlm. 64-72.
diberi asupan lemak [disertasi]. Makassar: 22. Nuovo J. Use of dietary fiber to lower
Universitas Hasanudin; 2011. cholesterol. Am Fam Physician [internet].
12. Haryanti HW. Potensi omega 9-asam oleat 1989 [disitasi 2014 Apr 3];39(4):137-40.
pada daging buah alpukat dalam
penurunan kolesterol serum darah. Bioma