Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Industri Farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Kementerian
Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Meningkatnya
permintaan kebutuhan obat dalam menunjang pemulihan kesehatan, membuat banyak para
investor tertarik akan peluang usaha tersebut. Hal ini terbukti dengan banyaknya industri
farmasi yang baru bermunculan dan mulai berkembang.
Perkembangan ilmu dan teknologi dimasa sekarang ini mendorong industri farmasi
untuk meningkatkan pengelolaan sistem yang baik dalam berbagai aspek kerjanya sehingga
industri farmasi dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien serta mampu bersaing
dengan industri farmasi lainnya. Industri farmasi di Indonesia berkembang cukup pesat dan
merupakan pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN. Tentunya iklim kompetisi akan
berlangsung semakin ketat dengan adanya berbagai persyaratan dari pemerintah untuk
menjamin ketersediaan obat yang bermutu, aman serta berkhasiat.
Proses pembuatan sediaan farmasi hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi yang
telah mendapat izin dari Menteri Kesehatan dan mampu memenuhi persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Penerapan CPOB dalam industri farmasi bertujuan untuk
memastikan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya
(BPOM, 2012). Aspek yang diatur dalam CPOB meliputi manajemen mutu; personalia;
bangunan dan fasilitas; peralatan; sanitasi dan higiene; produksi; pengawasan mutu; inspeksi
diri, audit mutu, dan audit persetujuan pemasok; penanganan keluhan terhadap produk dan
penarikan kembali produk; dokumentasi; pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak; serta
kualifikasi dan validasi.
Sumber daya manusia (personil) dalam pelaksanaan CPOB merupakan bagian penting
dalam pembentukkan, penerapan sistem pemastian mutu dan pembuatan obat yang baik, oleh
sebab itu setiap personil perlu mempersiapkan dan membekali diri agar mempunyai
keterampilan serta wawasan yang luas mengenai industri farmasi dan penerapannya dalam
segala aspek CPOB. Sebagai upaya untuk memberikan wawasan yang luas tentang industri
farmasi, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Jurusan Farmasi bekerjasama dengan
PT Metiska Farma yang telah mendapatkan sertifikat CPOB untuk menyelenggarakan program
Praktek Kerja Lapangan di bidang industri farmasi yang pelaksanaannya dimulai dari tanggal
1 – 28 Februari 2017. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman di
industri farmasi yang berfilosofi CPOB sebagai implementasi dari teori-teori yang didapat
selama di perkuliahan bagi mahasiswa calon Ahli Madya Farmasi.

1.2. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan Praktik Kerja lapangan di industri farmasi ini yaitu agar
mahasiswa mampu mempelajari ruang lingkup kerja Tenaga Teknis Kefarmasian secara teori
dan praktek, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai kerja profesi Tenaga
Kefarmasian yang nantinya akan dilaksanakan di lapangan, khususnya di Industri Farmasi.

1.2.2 Tujuan Khusus


Diadakannya pelatihan Praktek Kerja Lapangan tersebut, secara umum bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana pengelolaan industri farmasi dan
segala bentuk kegiatan PT Metiska Farma yang dilakukan serta melihat tentang penerapan
aspek CPOB di industri farmasi tersebut.
2. Melihat dan memahami secara langsung gambaran umum tentang kegiatan suatu industri
farmasi, khususnya di PT Metiska Farma
3. Menambah pengalaman didunia kerja sebagai Ahli Madya Farmasi dan mendapatkan
penerapan ilmu pengetahuan secara luas di bidang industri kefarmasian.
4. Menjadikan lulusan Ahli Madya Farmasi yang siap dalam melayani pemenuhan kebutuhan
obat – obatan di masyarakat luas.

1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Melalui materi dan praktek yang diperoleh selama Pelatihan Praktek Kerja Lapangan ini
diharapkan :
1. Menambah pengetahuan mengenai kegiatan industri farmasi, mengenal serta memahami
tugas dan tanggung jawab serta kewajiban seorang Farmasi khususnya di bidang industri
farmasi
2. Meningkatkan dan memperluas pemahaman serta penerapan ilmu yang telah diperoleh
diperkuliahan yang berkaitan dengan industri farmasi.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa/mahasiswi sebagai sarana pengenalan
lapangan kerja yang sesungguhnya.
4. Mempersiapkan diri mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja agar menjadi tenaga
kesehatan yang profesional dan ahli dalam bidang kefarmasian.

You might also like