Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas tentang teori yang mendasari penelitian antara lain:
Berobat .
2.1.1 Pengertian
2.1.1.1 Diare adalah keadaan frekuensi BAB lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari
3x pada anak, konsentrasi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. (Ngastiyah, 1998: 143).
dan volume tinja serta diduga selama 3 tahun pertama kehidupan, seorang
anak akan mengalami 1 – 3 x episode akut diare berat. (Nelson, 1997: 20).
2.1.2 Etiologi
Trichiura.
1
2.1.2.2 Diet : Pemberian susu yang terlalu di sini setelah diare
a. Makanan basi
2.1.2.3 Toxic : Bahan logam berat atau arsenik, merkuri, phosphatase organik
2.1.3 Patofisiologi
Diare disebabkan intesnital air dan transport elektrolit yang abnormal, transport
air dan elektrolit dalam pengembangan GI tract yang berhubungan umur anak
mukosa intestinal dari anak lebih permibel terhadap air dari para orang dewasa.
Pada anak dengan peningkatan intestinal luminal osmolitas terhadap diare, cairan
dan elektrolit hingga berlebihan dari pada orang dewasa (Mansjoer, Arif,1999:
472).
merangsang cairan dan elektrolit dalam sel kripto menghambat absorbsinya diare
2
2.1.3.3 Diare Osmotik
Makanan yang tidak dicerna laktosa atau susu makanan bagi bakteri
diusu besar laktosa difermentasi oleh anaerob molekul kecil atau H2, CO2, H2O
Inflamasi mukosa dan sub mukosa ilnus dan colon karena infeksi kuman
leukosite.
2.1.4.1 Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair dan encer
2.1.4.2 Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas kulit
2.1.4.3 Demam
2.1.4.6 Anorexia
2.1.4.7 Lemah
2.1.4.8 Pucat
2.1.5 Diagnosa
2.1.5.1 Anamnesa
3
Pengkajian terhadap dehidrasi, seperti output urinaria BB, mukosa
membran, turgor kulit, fontanel pada infant pucat, kulit kering, pada dehidrasi
sedang TD menurun dan naik capillary refil time lebih dari sama dengan 2 detik
indikasi syok .
2.1.6 Penatalaksanaan
Masalah pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadi gangguan
sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan rasa aman
Arif,1999: 472).
2.1.7 Komplikasi
2.1.7.3 Hipokalemi
2.1.7.4 Hipokalsemia
4
2.1.7.5 Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili, mukosa usus dan devisiensi
enzim
2.1.7.6 Kejang
Komponen Dehidrasi
Pengkajian
Ringan Sedang Berat
Keadaan umum Sadar, haus, gelisah Haus, gelisah Somnolen, lemah, syok
Nadi Normal Cepat, kecil Cepat, kecil, kadang-
kadang teraba
UUB Normal Cekung Cekung sekali
Turgor Dicubit cepat kembali < 2 detik > 2 detik
Mata Normal Cowong Sangat cowong
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Selaput lendir Basah Kering Sangat kering
Urine Normal Berkurang Tidak ada
Kehilangan 40 – 50 cc/kg BB 50 – 60 cc/kg 100 – 110 cc/kg BB
BB
Penurunan BB <5% 8% > 10 %
BJ urine 1,010 – 1,025 1,010 – 1,025 1,025
Sumber: (Mansjoer, Arif,1999: 472).
5
2.2.1 Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
6
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain (Soekidjo, 2003:
123).
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain (Soekidjo, 2003: 123).
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
Keluarga adalah terdiri dari dua orang disatukan oleh ikatan perkawinan,
darah dan adopsi, hidup dalam satu rumah, berinteraksi satu sama lain dan di
7
dalamnya perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
2.3.2.1 Keluarga inti (nuclear family) terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak
sanak saudara misalnya, nenek, kakek, keponakan saudara, sepupu, paman, bibi
dan sebaginya
2.3.2.3 Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah dari satu kali dan merupakan satu keluaraga inti.
2.3.2.4 Kelarga janda atau duda (single parent) adalah keluarga yang terjadi
2.3.2.6 Keluarga kabisat (kahabitation family) adalah dua orang menjadi satu
8
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
anak
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi sosialisasi
9
Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
3) Reproduksi
4) Fungsi ekonomi
sebagainya.
hal ini adalah mendeteksi dini tanda dan gejala gangguan jiwa dan upaya
puskesmas
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usia yang terlalu muda
10
2.3.4.5 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
2.4.1 Pengertian
Safer dkk, membedakan tiga tahap atau waktu terjadinya penundaan (Sarafino,
2.4.4.2 Illenes delay : jarak yang dibutuhkan untuk mengetahui bahwa gejala
dan pelaksanaannya.
alasan untuk berbagai tahap penundaan. Pada umumnya, tidak adanya rasa sakit
merupakan faktor utama dalam penundaan. Faktor ini sangat penting karena rasa
sakit bukan merupakan gejala yang utama dari banyak penyakit serius. Di
samping itu, nampaknya orang- orang tidak mengetahui gejala penyakit serius.
Hal ini penting karena gejala penyakit kronis tidak begitu kelihatan pada
gejelanya menjadi serius, mereka baru mencari pengobatan. Ini sering berarti
11
Perilaku mencari bantuan adalah istilah yang agak umum dipakai untuk
menunjukkan dalam kondisi bagaimana dan untuk alasan apa orang mencari
bantuan terhadap orang lain. Jika dia mempunyai masalah dengan kesehatan yang
dirasakannya. Begitu juga, perilaku mencari bantuan itu sangat berkaitan dengan
bantuan ini. Akibatnya banyak sekali teori yang bermunculan yang berusaha
menerangkan proses tersebut. Terdapat paling tidak tiga aspek yang terbukti amat
penting.
Pertama, aspek biologis itu sendiri. Badan bisa mengatakan pada diri kita
tentang suatu yang tidak beres. Sebagai contoh infeksi bisa berakibat munculnya
dibarengi dengan bentuk efektif- emosional. Apabila seseorang merasa sakit atau
pun lelah, demam, tidak bergairah makan, orang tersebut barangkali akan
menempatkannya dalam konteks sosial yang lebih luas. Seorang dokter akan
12
menilai demam atau penyakit lain dengan cara yang berbeda dengan yang
Hal ini berarti bahwa penekanan terletak pada aspek kultural, klinis-epidemiologis
dan medis. Sampai sekarang khusunya variabel demografis dipelajari. Studi ini
Tapi kelemahannya adalah studi ini tidak memberikan informasi lebih lanjut
mengenai “jalan akhirnya” yang mengarah ke perilaku mencari atau tidak mencari
bantuan.
Dari sudut pandang psikologi, dapat dilihat bahwa adanya perhatian yang
dalam proses mencari bantuan. Hal ini berarti bahwa peneliti lebih lanjut
hasil kesehatan.
2.5.1 Pengertian
13
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati maupun langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
tertutup (Coverto. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang
lain.
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau dapat dilihat oleh orang
lain.
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgang daripada
14
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
kesehatan, sistem nilai dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial
ekonomi.
15
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Faktor ini pada hakekatnya mendukung atau
tokoh agama, para petugas kesehatan dan juga undang-undang, peraturan baik dari
Tingkat pengetahuan
masyarakat tentang
diare
16
Keterangan:
: Diteliti
:Tidak diteliti
: Pengaruh
Keterangan :
pengetahuan seseorang dalam mengenal tanda dan gejala penyakit serius yang
belum dirasakan serius masih merupakan hal yang wajar..Jika hal ini terus
dapat berakibat fatal termasuk bagi penderita diare apabila tidak segera
2.7 Hipotesa
17