Lapoorraaaaaaaaaaaaaannnn Kimia

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

I.

Judul Percobaan : Kesetimbangan Kimia


II. Hari/Tanggal Percobaan : Jum’at, 21 Oktober 2011
III. Selesai Percobaan : Jum’at, 21 Oktober 2011
IV. Tujuan Percobaan : Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam
larutan
V. Tinjauan Pustaka :

Suatu reaksi kimia dapat berlangsung secara sempurna jika terjadi suatu
kesetimbangan dari reaksi tersebut. Kesetimbangan kimia terjadi pada saat
memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem tertutup. Tidak ada yang dapat
ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada kesetimbangan,
jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun
reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke
kiri sama.

Berdasarkan reaksinya, kesetimbangan kimia dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Kesetimbangan homogen ( hanya satu fase )

* Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi sama

* Contoh : 2SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g)

(semua berfase gas)

b. Kesetimbangan heterogen ( lebih dari satu fase )

* Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda

Contoh : CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s)

(berfase padat-gas )
Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya
berlangsung terus-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju
reaksi yang sama. Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi
yanG berada dalam keadaan setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-
faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi pergeseran kesetimbangan, misalnya
semua produk berubah kembali menjadi zat semula (reaktan). Dalam
memproduksi sesuatu, hal ini tentu tak diinginkan. Justru yang dikehendaki adalah
bagaimana memproduksi sesuatu sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, sistem
kesetimbangan kimia harus dapat dikendalikan sehingga produk yang terbentuk
di ruas kanan jumlahnya maksimal, sedangkan zat- zat yang bereaksi harus bersisa
seminimal mungkin.

Untuk reaksi kimia yang umum :

aA + bB cC + dD

maka harga ketetapan konstanta kesetimbangan :

[C]c [D]d
Kc =
[A]a [B]b
Misal penyelesaian berikut:

H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g)

Apa yang akan terjadi apabila [ H2 ] ditambah setelah sistem berada dalam
keadaan keseimbangan dinamik?

 Komposisi zat pereaksi menjadi lebih besar


 [H2] bertambah dan bereaksi dgn I2 menyebabkan [I2] berkurang & [HI]
bertambah
 bukan semua H2 yg ditambah akan bereaksi.
 Kedudukan keseimbangan pd akhir reaksi berbeda (tetapi nilai Kc & Kp
masih tetap pada suhu sama)

Menurut Azas Le Chatelier, penambahan volum gas Hidrogen (komposisi


pereaksi) ke dalam sistem yang berada dalam keseimbangan dinamik akan
menyebabkan sistem tersebut akan beranjak ke arah mengurangkan kepekatan
gas Hidrogen tersebut sehingga keseimbangan dicapai semula. Yakni sistem akan
bergeser ke arah KANAN yaitu gas Hidrogen Iodida (Hasil reaksi) bertambah.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi keseimbangan :

1. Perubahan konsentrasi

 Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar,maka kesetimbangan


mengalami pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut.
 Apabila konsentrasi diperkecil,maka kesetimbangan akan bergeser
kearahnya.

2. Perubahan tekanan

 Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar,maka


kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koofisien
kecil.
 Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil,maka
kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koofesien
yang besar.
3. Perubahan Volume

 Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar,maka


kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koofisien
besar.
 Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil,maka
kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koofesien
kecil.

Catatan :

Untuk perubahan tekanan dan volume,jika kofisien zat-zat


dikiri(pereaksi)dan kanan (hasil reksi)sama,maka tidak terjadi
pergeseran kesetimbangan

4. Perubahan suhu

 Apabila suhu reaksi dinaikan atau diperbesar,maka kesetimbangan


akan bergeser ke zat-zat yang membutuhkan panas(endoterm).
 Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser
ke zat-zat yang melepaskan panas(eksoterm).

Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia

 Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dantekanan tetap


 Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan
 Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
 Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
 Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
VI. CARA KERJA
1. Kesetimbangan Besi (III) Tiosinat (Rodanida)

5 mL KSCN 0,002 M

Dimasukkan ke dalam gelas kimia

Ditambahkan 2 tetes Fe(NO3)3

5 mL KSCN 0,002 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,1 M

Dikocok dan didistribusikan ke dalam 4 tabung


reaksi

Tabung I Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4

Disimpan sebagai Ditambahkan 3 tetes Ditambah 3 tetes Ditambah

Pembanding KSCN 1 M dan Fe(NO3)3 0,1 M NaH2PO4

diamati dan diamati dan diamati


2. Kesetimbangan Natrium Dikromat

2 mL K2Cr2O7 0,1 M
Dimasukkan di 2 tabung reaksi

Tabung 1 Tabung 2

Pembanding 1 mL K2Cr2O7 0,1 M

1 mL K2Cr2O7 0,1 M Disimpan NaOH 0,5 M tetes demi tetes


demi tetes sampai ada pertumbuhan

Dihitung jumlah tetes NaOH.

1 mL K2Cr2O7 0,1 M
+ NaOH 0,5 M

Ditambah HCl 0,5 M dengan jumlah


Tetes sama sengan NaOH

Perubahan
3. 2 mL MgCl2 0,2 M

Dimasukkan ke dalam 2 tabung

Tabung 1 Tabung 2

1 mL MgCl2 0,2 M 1 mL MgCl2 0,2 M

Ditambah 1 mL NH4OH Ditambah 1 mL NH4OH


0,5 M
1 mL MgCl2 0,2 M + 1 mL NH4OH
Perubahan

Perubahan

Dibandingkan

4.
1 mL NaNO3

Dimasukkan dalam tabung reaksi


Ditambahkan 5 tetes H2SO4
Ditambahkan 5 tetes FeSO4

Dalam tabung reaksi


1 mL NaNO3 + 5 tetes H2SO4 + 5 tetes FeSO4 jenuh

Ditetesi 1 mL H2SO4 pekat melalui


dinding tabung.

Perubahan
5.
2 mL Pb(NO3) 2 0,1 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi
2 mL Pb(NO3) 2 0,5 M

Ditamba beberapa tetes H2SO4 1 M


Ditambah beberapa tetes alcohol

Endapan

Dipanaskan hingga larut kembali

Endapan Larut

Didinginkan
Diamati

Perubahan
VII. Hasil Pengamatan
Percobaan Tabung Perlakuan Hasil pengamatan
perubahan warna
1 I 3 KSCN + Fe(NO3)3 KNO3+ Fe(SCN)3 Jingga jernih

II 3 KSCN + Fe(NO3)3 + 3 tetes KSCN Jingga


III 3 KSCN + Fe(NO3)3 +3 tetes Fe(NO3)3 Orange
IV 3 KSCN + Fe(NO3)3 + NaH2PO4 Tidak berwarna
2 I K2Cr2O7 Orange
II K2Cr2O7 + NaOH CrO42- Kuning

CrO42- + HCl Cr2O72- Orange


3 I MgCl2 + NH4OH Mg(OH)2 + Tidak berwarna tapi
2NH4Cl ada endapan putih
II MgCl2 + NH4OH + NH4Cl Tidak berwarna tapi
ada endapan putih.
4 I 2NaNO3 + H2SO4 Putih keruh

Na2SO4 + 2HNO3

2NaNO3 + H2SO4 + FeSO4 Kuning keruh

H2SO4 + Na2SO4 + Fe(NO3)2

Terdapat cicin
FeSO4+ 2 NaNO3 +H2SO4 H2SO4 + berwarna coklat dan
larutan berwarna
Na2SO4 + Fe(NO3)2 kuning

5 1 Pb(NO3)2 + H2SO4 PbSO4 + 2HNO3 Tidak berwarna tapi


ada endapan putih.
Pb(NO3)2 + H2SO4 + C2H5OH (alkohol) Tidak berwarna tapi
ada endapan putih
yang lebih banyak.
Ketika dipanaskan Endapan larut
3O2 + C2H5OH 2CO2 + 3H2O
Setelah didinginkan Terbentuk endapan
lagi
VIII. Analisis Data/Perhitungan/Persamaan Reaksi yang Terlibat
Pada percobaan ke satu warna dari KSCN dan warna dari Fe(NO3)3
tidak berwarna tetapi ketika percampuran KSCN dan Fe(NO3)3 berubah
warna menjadi jingga jernih reaksinya adalah
3 KSCN + Fe(NO3)3 KNO3 + Fe(SCN)3
Warna jingga jenih di dapat dari percampuran 3 KSCN di tambah
Fe(SCN)3. Di dalam tabung reaksi 2 ketika ditambah 3 tetes KSCN warna
menjadi jingga, di dalam tabung reaksi 3 warna ketika ditambah Fe(NO3)3
menjadi orange karena terjadi pergeseran dari kesetimbangan. Peningkatan
volume sehingga pergeseran reaksi ke produk dan membuat menjadi
orange. Di dalam tabung reaksi 4 ketika ditambahkan NaH2PO4 tidak
berwarna. Reaksinya adalah :
KSCN + Fe(SCN)3 + NaH2PO4 Fe(SCN)3 + 2NO3 + KNO3
Pada percobaan ke 2 di dalam tabung reaksi 1 warna dari K2Cr2O7
adalah orange. Di dalam tabung reaksi ke 2 ditambahkan 6 tetes NaOH 0,5
M warna menjadi kuning. Reaksinya adalah
K2Cr2O7 + NaOH CrO42-

Fungsi dari NAOH untuk mengubah potasium dikromat


(K2Cr2O7) menjadi CrO42- ( kromat ), lalu ditambahkan 6 tetes HCl warna
menjadi orange. Warna ini berasal dari Cr2O72-. Fungsi dari HCl untuk
mengubah potasium kromat menjadi potassium dikromat. Reaksinya adalah

CrO42- + HCl Cr2O72-

Pada percobaan ke 3 percampuran antara MgCl2 yang tidak berwarna dan


NH4OH yang tidak berwarna menghasilkan endapan putih yaitu gelati yang
berwarna putih, tetapi warna dari cairannya adalah tidak berwarna. Ketika
ditambahkan NH4Cl larutan kembali jernih. Reaksinya adalah :

MgCl2 + NH4OH Mg(OH)2 + 2NH4Cl


Pada percobaan ke 4 warna dari NaNO3 dan H2SO4 adalah tidak berwarna
dan ketika dicampurkan menjadi berwarna putih keruh. Reaksinya adalah

2NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2HNO3

Warna dari FeSO4 adalah kuning. Ketika ditambahkan FeSO4 menjadi


berwarna kuning keruh. Reaksinya adalah

2NaNO3 + H2SO4 + FeSO4 H2SO4 + Na2SO4 + Fe(NO3)2

Ketika ditambahkan H2SO4 warna menjadi kuning dan terdapat cicin yang
berwarna coklat. Cincin coklat berasal dari ion NO3-. Reaksinya adalah

FeSO4 + 2 NaNO3 +H2SO4 H2SO4 + Na2SO4 + Fe(NO3)2

Pada percobaan ke 5 warna dari Pb(NO3)2, H2SO4 dan C2H5OH adalah

tidak berwarna. Ketika kita dicampur antara Pb(NO3)2 + H2SO4 membentuk

endapan putih. Dan setelah ditambah beberapa tetes alkohol membentuk endapan

putih yang jumlahnya lebih banyak. Reaksinya adalah

Pb(NO3)2 + H2SO4 PbSO4 + 2HNO3

Ketika dipanaskan tidak membentuk endapan atau endapan larut. Reaksinya


adalah

3O2 + C2H5OH 2CO2 + 3H2O

Setelah didinginkan membentuk endapan lagi. Yang membentuk endapan


adalah PbSO4 o
IX. Pembahasan

Pada percobaan pertama pencampuran antara KSCN dan Fe(NO3)3


menghasilkan warna larutan jingga jernih. Hal ini berbeda dengan dugaan,
yaitu berwarna merah darah. Hal ini kemungkinan terjadi di sebabkan karena
pada saat percobaan, kami hanya menuangkan sedikit larutan KSCN dan
Fe(NO3)3 , selain itu mungkin tabung reaksi dan pipet yang digunakan tidak
bersih pada saat di cuci, sehingga larutan garam terkontaminasi. Pada
percobaan tersebut arah pergeseran kesetimbangannya kearah produk karena
warna jingga itu berasal dari Fe(SCN)3. Besi (III) tiosinat mudah larut dalam
air dan menghasilkan larutan berwarna orange ini disebabkan oleh adanya ion
terhidrasi Fe(SCN)2+.Kesetimbangan antara ion-ion Fe(SCN)2+yang tidak
terurai dan Fe3+dan SCN- di tuliskan sebagai :

Fe(SCN)2+(aq) Fe3+ (aq) + SCN- (aq)

Dalam hal ini, tekanan yang diberikan pada kesetimbangan sistem


ialah penambahan kosentrasi SCN- . maka ion Fe3+ bereaksi dengan ion SCN-,
sehingga kesetimbangannya bergeser dari kanan ke kiri.

Pada percobaan kedua sesuai dengan dugaan dan kesetimbangannya


bergeser kearah produk. Pada percobaan tersebut terjadi penetralan karena
setelah ditetesi basa lalu ditetesi asam, maka warnanya kembali seperti
semula.
Pada percobaan ketiga juga sesuai dengan dugaan dan
kesetimbangannya bergeser ke arah produk atau ke sebelah kanan.
Pada percobaan keempat pada saat penambahan H2SO4 pekat
terbentuk cincin coklat sesuai dengan dugaan. Hal ini kemungkinan
disebabkan penetesan H2SO4 pekat maka terbentuknya cincin coklat tersebut.
Kesetimbangannya bergeser kearah kanan atau produk.
Pada percobaan kelima, hasil pengamatan sesuai dengan dugaan dan
bergeser kearah kanan (produk).

X. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa bila laju
reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan kosentrasi reaktan dan produk
tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu maka tercapailah
kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia dipengaruhi oleh

 Konsentrasi
meningkatkan konsentrasi reaktan, kesetimbangan akan bergeser
ke produk.
 Temperatur
penurunan suhu menyebabkan posisi kesetimbangan bergeser ke
arah perubahan eksoterm, sedangkan kenaikan
suhu suatu pergeseran equillibrium dalam arah perubahan
endhoterm.
 Tekanan dan volume
Pada temperatur
konstan,perubahan volume sistem juga menyebabkan
perubahan dalam tekanan
Ketiga faktor ini tidak dapat mengubah konstanta kesetimbangan apabila
suhunya tidak berubah, katalis dapat membantu mencapai kesetimbangan yang
lebih cepat tetapi tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap kesetimbangan.
 Nilai K bergantung pada bagaimana persamaan kimia yang
disetarakan dan konstanta kesetimbangan untuk reaksi balik
tertentu adalah kebalikan dari konstanta kesetimbangan reaksi itu.
XI. Jawaban Pertanyaan
Soal!
1. Dengan anggapan sistem kesetimbangan untuk reaksi:
H2 + I2 2HI
Jika 23 gram I2 dan 0,5 gram H2 dipanaskan pada 4500C sampai
kesetimbangan tercapai, tentukan berat I2 jika berat mula-mula 8,95
gram. Hitunglah konsentrasi HI dan H2 dalam campuran itu jika
volume sistem 1 Liter!
2. Sistem kesetimbangan akan bergeser ke arah mana bila :
a. Volume sistem diperbesar
b. Temperatur sistem dinaikkan
Pembahasan :
0,5
1. mol H2 = 2
= 0,25 mol
23
mol I2 = = 0,09 𝑚𝑜𝑙
2 x 127

H2 + I2 2HI
m 0,25 0,09 -
r 0,09 0,09 2/1 x 0,09 = 0,18
s 0,16 - 0,18
[0,18] 0,324
k= = = 0,2025
[0,16] 0,16

 2HI H2+I2
8,95
Mol HI = = 0,07 mol
2 x127

2HI H2+I2
m 0,07 - -
r 0,05 0,025 0,025
s 0,02 0,025 0,025

[0,25][0,025]
k=
[0,02]2

1 gram = n x Mr
= 0,025 x 2 x 127
= 6,35 gram

2. a. jika volume diperbesar , kesetimbangan akan bergeser ke bagian


yang memiliki koefisien lebih besar
b. jika suhu diperbesar/ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser
ke bagian yang memiliki reaksi endoterm.

XII Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2004. Kimia DasarKonsep – KonsepIntiEdisiKetigaJilid


2. Jakarta :PenerbitErlangga

Tim Kimia Dasar. 2011. PenuntunPraktikum Kimia Dasar I. Surabaya


:Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Vogel.1979.
BukuTeksAnalisisAnorganikKualitatifMakrodanSemimakroEdisiKelima
.Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

You might also like