Professional Documents
Culture Documents
PBL Kasus 2 (Hipotiroid) Sistem Endokrin
PBL Kasus 2 (Hipotiroid) Sistem Endokrin
MUDAH LELAH
kejang kejang otot, mudah lelah, dan bengkak-bengkak pada sekeliling mata yang
sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Suami pasien mengatakan pasien
rambut yang kering dan kasar, kulit kering, cyanosis, akral dingin, GCS : 12, dan
GDS : 140 mg/dl, NA : 120 mEq, CRT > 2. Dokter menyarankan agar langsung
saja menjalani perawatan rawat inap di Rumah sakit, tapi pasien tidak bersedia
karena harus mengurus warung dan 2 orang anaknya yang masih kecil-kecil
dirumah. Suami pasien terlihat bingung harus berbuat bagaimana terhadap situasi
(http://www.alodokter.com)
1-2 th 80-120x/mt
2-6 th 75-120x/mt
6-12 th 75-110x/mt
12th-dewasa 60-100x/mt
Usila 60-70x/mt
Normal 120 80
Sianosis adalah warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat
Kesehatan.com)
d. Akral
e. GCS
f. Sembelit
menjadi lebih jarang dari biasanya karena tinja atau feses yang kering
g. Kejang otot
h. Oedema
2014)
a. TSH
kelenjar tersebut.
j. GDS
k. CRT
(capillary reffil time) adalah tes yg dilakukan cepat pada daerah dasar
- Wanita
- 36 tahun
- Kejang-kejang otot
- Mudah lelah
- kulit kering
- cyanosis
- akral dingin
- riwayat sembelit
- nadi 40x/menit
- TD : 80/70 mmHg
- RR : 10x/menit
- TSH meningkat
- NA : 120 mEq
- CRT > 2
3. MindMap
Mudah Lelah
HIPERTIROID HIPOTIROID DM
Hipertiroid adalah suatu Hipotiroidsme merupakan keadaan yang ditanda Diabetes melitus adalah gangguan
ketidakseimbangan metabolic yang dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan metabolisme yang secara genetis dan
merupakan akibat dari produksi lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan klinis termasuk heterogen dengan
hormone tiroid yang berlebihan tiroid. manifestasi berupa hilangnya
toleransi karbohidrat.
Etiologi : Etiologi :
Etiologi :
Hipertiroidisme dapat terjadi karena 1. Hipotiroid primer
hiperaktivitas seluruh bagian kelenjar, Mungkin disebabkan oleh congenital dari a. DM Tipe I (IDDM : DM
lebih sedikit karena gangguan fungsi tyroid (kretinims), sintesis hormon yang kurang baik, tergantung insulin)
akibat adenoma atau kanker tiroid , obat anti tiroid, pembedahan atau terapi redioaktif Faktor genetik / herediter
bentuk paling sering adalah penyakit untuk hipotiroidsme, penyakit inflamasi kronik Faktor infeksi virus
Graves (toksik,golter tipe disfus) , yang seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan b. DM Tipe II (DM tidak tergantung
mempunyai tiga tanda utama hipertiroid sarcoidosis. insulin = NIDDM)
: hipertiroidisme, pembesaran kelenjar 2. Hipotiroid sekunder c. DM Malnutrisi
tiroid ( goiter), dan eksoftalmos (protusi Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya Fibro Calculous Pancreatic DM
abnormal mata). Penyakit graves adalah stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar tiroid (FCPD)
penyakit autoimun yang dimediasi oleh normal, konsekwensinya jumlah tiroid stimulating Protein Defisiensi Pancreatic
imunoglobulin G (IgG) antibodi yang hormone (TSH) meningkat. Diabetes Melitus (PDPD)
mengikat dan mengaktivasi reseptor 3. Hipotiroid tersier/pusat d. DM Tipe Lain
TSH pada permukaan sel. Hipotiroid tersier dapat berkembang jika Penyakit pankreas seperti :
hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid pancreatitis, Ca Pancreas dll
Manifestasi Klinik : releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat Penyakit hormonal
distimulasi patuitary untuk mengeluarkan TSH
Pada system saraf : Apatis, Obat-obatan bersifaT sitotoksin
4. ”Consumptive hypothyroidism”
Gemetaran (Tremor),Konsentrasi
Jalur utama degradasi hormon tiroid pada Manifestasi Klinik ;
yang berkurang,Mata melotot,
manusia, berurutan monodeyodinasi, dikatalisasi
kedipan mata berkurang,
oleh ensim iodotironin deyodinase. Deiodinase Poliuria
Kegelisahan; agitasi Polidipsi
tipe 3 (D3), merubah T4 dan T3 menjadi
Pada system kardiovascular :
metabolit tidak aktif yaitu rT3 dan 3,3ά- Polipagia
Denyut jantung yang cepat Penurunan berat badan
diiodothyronine.
(Palpitasi), Takikardi
Manifestasi Klinik : Kelemahan, keletihan dan
Pada system integument :Keringat mengantuk
1. Kejang-kejang otot
berlebihan ,Kulit lembab, Malaise
2. Mudah lelah
Ketidaktoleransi panas
3. Bengkak-bengkak pada sekeliling mata Kesemutan pada ekstremitas
Pada system digestive : Pergerakan-
4. Nadi rendah Infeksi kulit dan pruritus
pergerakan usus besar yang
5. Tekanan darah rendah Timbul gejala ketoasidosis &
meningkat,Mual, Kehilangan berat
6. Pernapasan rendah samnolen bila berat
badan
7. Rambut kering dan kasar
Pada system musculoskeletal :
8. Kulit kering
Kelemahan otot ,Kelelahan
9. Cyanosis
10. Denyut jantung melambat
11. konstipasi
TABEL CEKLIS
1.Wanita 30 tahun
2.Kejang-kejang otot
3.Mudah lelah
5.Riwayat penyakit
lymphatic
kasar
7.Kulit kering
8.Cyanosis
9.Akral dingin
10.
Riwayat sembelit
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
sekeliling mata ?
rendah?
5. JAWABAN PERTANYAAN
yang menurun, hal ini karena kelenjar tiroid tidak bekerja dengan
Oleh karena itu feses menjadi sulit untuk keluar. Karena adanya
sembelit.
energi ATP dan ADP akan berkurang sehingga salah satu dampak akan
klien rendah.
7. INFORMASI TAMBAHAN
paling rentai GAKI adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak
2. Dampak hipotiroid kongenital menurut Kemenkes, yaitu: 1) Dampak
terhadap anak, bila tidak segera dideteksi dan diobati bayi akan
bangsa`
8. KLARIFIKASI INFORMASI
HIPOTIROID KONGENITA
mail: w4ty_pras@yahoo.co.id
Abstrak
pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi karena cacat anatomis kelenjar
tiroid, kesalahan metabolism tiroid, atau kekurangan iodium. Prevalensi
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Salah satu upaya tersebut adalah deteksi
sedini mungkin sejak bayi baru lahir atau uji saring (neonatal screening)
yang dilakukan pada bayi usia 48-72 jam. Setelah didiagnosis, bayi dengan
10x/menit, rambut yang kering dan kasar, kulit kering, cyanosis, akral
ada kejang otot, mudah lelah dan bengkak pada mata yang merupakan
gejala penyerta dalam kasus ini rambut kering dan kasar, kulit kering, )
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Konsep Medis
1. Definisi
Purwaningsih 2015).
Jika gejala timbul akibat suatu periode fungsi tiroid yang nyata
2012)
2. Etiologi
disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya
1. Hipotiroid primer
menyebabkan hipotiroidisme.
2. Patofisiologi
melepaskan TSH.
PATHWAY HIPOTIROID
HIPOTIROID
Penurunan Curah
Gangguan
Jantung
Integritas Kulit
4. Manifestasi Klinis
1.Kejang-kejang otot
2.Mudah lelah
4.Nadi rendah
6.Pernafasan rendah
8.Kulit kering
9.Sianosis
11.Konstipasi
5. Komplikasi
canggung lambat
saluran cerna
5. Konstipasi
6. Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologis
hipoglikemia.
dari uji fungsi tiroid T3, T4, dan TSH yang dapat
b. Pembedahan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Informed consed
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Informed consent
Melakukan Operasi
Penanganan komplikasi
7. Prognosis
bayi.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data demografi
1. Nama : Ny
2. Umur : 36 tahun
5. Status : menikah
d. Keadaan umum :
2) Tanda-tanda Vital
3) Keadaan fisik
d) Dada
g) Genetalia :
j) Neurologis
Status mental dan emosi : Tidak terdapat dalam kasus
e. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa keperawatan
3) Konstipasi
Tabel Analisa
thyroiditis
DO : Kadar kolesterol Penurunan curah jantung
N : 40x/menit
TD : 80/70 mmHg
dingin, GCS 12
Terjadi pengapuran
TSH meningkat, GDS : 140
pembuluh darah
mg/dl, NA : 120 mEq, CRT
>2
Aterosklerosis
memompa O2
jantung melemah
DO :
RR : 10x/menit
dingin, GCS 12
Dispnea
TSH meningkat, GDS : 140
thyroiditis
DO : Laju metabolism ↓
N : 40x/menit
dingin, GCS 12
>2
Konstipasi
DO : Kadar Tiroksin
N : 40x/menit
TD : 80/70 mmHg
dingin, GCS 12
Toleransi terhadap dingin
TSH meningkat, GDS : 140
mg/dl, NA : 120 mEq, CRT
>2
Menggigil/Kedinginan
Termogulasi hipotalamus
terganggu
thyroiditis
DO : Penumpukan
N : 40x/menit mukopolisakarda/ gula Gangguan integritas kulit
Miksedema
Tubuh/kulit bengkak-
kering
(0008) Ketidakefektifan
1. Monitor irama jantung dan 1. Agar di ketahui irama jantung dan
Pompa Jantung
Definisi : Ketidakadekuatan kecepatan denyut jantung kecepatan denyut klien normal
Perfusi Jaringan
jantung memompa darah 2. Amati tanda dan gejala 2. Agar di ketahui tanda dan gejala
Kardiak
untuk memenuhi kebutuhan disritmia pada penderita distrimia
Manajemen disritmia
metabolism tubuh Mandiri
Gejala dan Tanda Mayor 1. Ubah posisi klien ke posisi 1. Agar aliran darah mengalir pada
Tujuan :
datar atau tredelenburg ketika sirkulasi karena perubahan tekanan
Data Subjektif :
Setelah dilakukan tindakan tekanan darah klien berada
1. Perubahan preload
keperawatan selama .....x24 jam pada rentang yang lebih
Lelah
diharapkan penurunan curah rendah dari biasanya
2. Perubahan afterload jantung Dapat teratasi. 2. Untuk hipotensi yang tiba – 2. Agar klien yang mengalami
Dispnea tiba pasang akses intravena hipotensi dapat teratasi dengan baik.
ukur
(D.0005)
Status pernafasan 1. Monitor pernafasan 1. Mengetahui frekuensi dan gangguan
3. Pola nafas abnormal 6. Pantau frekuensi; kedalaman, 6. Agar klien tidak akan mengalami
1. Kepatenan jalan nafas
(miss. pola pernapasan, oksimetri aspirasi
normal
Takipneu,bradipneu , denyut nadi dan gas darah
2. Tidak ada sianosis
hiperventilasi, arterial.
3. Keseimbangan ventilasi
kussmaul, cheyne-
Health education
normal
stokes) 7. Penggunaan saluran napas arti fisial
4. Kedalaman inspirasi 7. Ajarkan pasien bagaimana
dan dukungan ventilasi mungkin
normal menggunakan inhaler sesuai
diperlukan jika terjadi depresi
5. Ekspirasi normal resep, sebagaimana mestinya
pernapasan.
8. Jelaskan perlunya tindak
8. Agar klien dapat bernafas dengan
lanjut jangka panjang kepada
baik
klien dan pasien.
Kolaborasi
efektifitas intervensi.
10. Lakukan fisioterapi
10. Membantuklien agar dapat bernafas
dengan nyaman
3 Konstipasi NOC Observasi: Observasi:
Eliminasi usus
Definisi : penurunan defekasi 1. Monitor buang air besar termasuk 1. Untuk dapat melihat adanya perubahan
Perawatan ostonomi
normal yang disertai frekuensi konsistensi,bentuk feses pada klien
sendiri
pengeluaran feses sulit dan volume dan warna dengan cara
1. Feses keras - Nyreri pada saat BAB tidak sesuai dengan kebutuhan mudah untuk dikeluarkan
2. Peristaltik usus ada 6. Dapatkan guaiac untuk 6. Untuk dapat melancarkan feses sesuai
Gejala dan Tanda Minor : jumlah dan konsistensi feses yang tepat
2. Kelemahan umum
rektal
4 Termoregulasi tidak efektif NOC NIC
Mandiri
Subjektif:
(tidak tersedia) 1. Suhu badan klien 1. Bebaskan pasien dari dari 1. Dapat membantu mengurangi
Objektif: kembali normal pakaian yang dingin dan hipotermia
klien kemba;li normal 2. Berikan pemanas pasif (mis., 2. Pemanas pasif tambahan danapat
Gejala dan tanda minor:
Klien tidak mengalami disritmia selimut, penutup kepala dan mengurangi evaporasi sehingga suhu
Subjektif: pakaian hangat) tubuh dapat dipertahankan
(tidak tersedia) 3. Batasi aktivitas fisik 3. Aktivitas fisik yang tinggi
Objektif: meningkatkan metabolism tubuh
Frekuensi napas sehingga meningkatkan pengeluaran
meningkat panas dari tubuh
4. Posisikan pasien untuk
4. Peninggian kepala tempat tidur
mengurangi dispnea (mis.,
mempermudah fungsi pernafasan
mengangkat kepala tempat
dengan menggunakan gravitasi
tidur)
Health education 1.Informasi terus menerus dapat
dengan tepat
3. Informasi terus menerus dapat
3. Jelaskan masalah disritmia
menurunkan kecemasan klien dan
khusus dan tindakan
keluarga sehubungan dengan
terapeutik pada klien
ketidaktahuan klien/keluarga
Kolaborasi
yang hangat)
terpenuhi
5 Gangguan integritas NOC Observasi
Objektif kemerahan
kriteria hasil : 5. untuk mengetah ui adannya penyakit
Kerusakan jaringan 5. skrining semua pengunjung
dan atau lapisan kulit - Tidak terganggu terkait penyakit menular yang menular pada pengunjung