Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
oleh guru meningkatkan mutu pembalajaran di dalam kelas. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini akan dilakukan sebanyak 3 siklus, pada setiap siklusnya terdiri
dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018
di kelas X IPA A SMA Negeri 2 Kota Bengkulu.
C. Subjek Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di kelas X IPA A SMA Negeri 2 Kota
Bengkulu yang memiliki 32 siswa terdiri dari (12 siswa laki-laki dan 20 siswa
perempuan).
D. Definisi Operasional Variabel
1. Pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) adalah salah
satu jenis model dari pembelajaran penemuan (discovery learning), yang
dilakukan untuk membentuk siswa dalam menemukan konsep pada proses
pembelajaran dibawah pengawasan dari seorang guru.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu/kelompok akibat adanya
pengalaman yang didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan
juga meniru.
3. Pendekatan keterampilan proses adalah pengembangan sistem belajar yang
mengefektifkan siswa dengan cara mengembangkan keterampilan memproses
perolehan pengetahuan sehingga siswa akan menemukan, mengembangkan
sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut
dalam tujuan pembelajaran khusus.
4. Aktivitas belajar adalah aktivitas siswa dan guru selama kegiatan
pembelajaran berlangsung berdasarkan pembelajaran penemuan terbimbing
(Guided Discovery Learning).

24
25

E. Prosedur Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
akan dilaksanakan dalam 3 siklus dimana pada tiap siklusnya terdapat empat tahap
yaitu : 1) Tahap perencanaan (Planing), 2) Tahap pelaksanaan tindakan (Acting),
3) Tahap pengamatan (Observing), 4) Tahap refleksi (Reflection). Adapun alur
Pelaksanaan PTK dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan Lanjutan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan selanjutnya

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin


Sumber : (Trianto, 2011)

1. Pra Tindakan
Sebelum melakukan tahap tindakan, dilakukan lebih dahulu observasi awal
yang dilakukan di kelas X IPA A SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Observasi awal
itu berupa kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika yang mengajar
di kelas X tersebut, pada tahap observasi awal ini membahas mengenai
permasalahan-permasalahan yang di alami oleh guru maupun siswa dalam proses
pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilakukan agar dapat menentukan tindakan
26

yang tepat dalam upaya memperbaiki permasalahan yang ada di dalam proses
pembelajaran Fisika.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
Pada siklus I ini, telah menggunakan model pembelajaran terbimbing dengan
materi ajar yaitu karakteristik getaran harmonik. Adapun adalah langkah-langkah
yang akan dilakukan pada siklus I antara lain sebagai berikut:
a) Perencanaan (planning)
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I
berdasarkan silabus, buku guru dan buku siswa yang digunakan di SMA
Negeri 2 Kota Bengkulun dengan menggunakan metode eksperimen, untuk
materi yang diajarkan adalah karakteristik getaran harmonik.
2. Membuat LKS untuk siklus I mengenai periode dan frekuensi pada pegas.
3. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan
skor penilaian untuk siklus I.
4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa beserta rubrik
penilaian aktivitas guru dan siswa untuk Siklus I.
5. Menyiapkan Tes Akhir Siklus I.
6. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus I.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dalam waktu tiga jam
pelajaran (3JP) atau 3 x 45 menit dan mengacu pada RPP pembelajaran siklus I
yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran
penemuan terbimbing dan metode eksperimen. Proses pembelajaran in terdiri dari
tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
1. Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan, guru membuka pelajaran, kemudian
mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk belajar, mengecek kehadiran siswa,
memberikan motivasi siswa dengan memberikan pertanyaan apersepsi dan
demontrasi pada siswa, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain:
27

a. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh
guru saat apersepsi .
b. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang
ditemukan saat guru bercerita.
c. Siswa merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis.
d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok .
e. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
f. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan eksperimen.
g. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan
dengan masalah yang akan mereka pecahkan.
h. Siswa bersama guru membandingkan hasil percobaan dengan literatur yang
ada kemudia dihubungkan kembali dengan hipotesis awal.
i. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka
lakukan.
j. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat
perbedaan pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi
yang telah mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam
pembelajaran.
c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat
dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus I berupa soal uraian sebanyak 5 soal
mencakup materi yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c) Pengamatan (observing)
Pada tahap ini proses observasi dilakukan oleh pengamat (observer) yang
terdiri dari guru pembimbing mata pelajaran fisika dan seorang rekan sejawat
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran
28

berlangsung baik dari awal hingga akhir pembelajaran, sedangkan pengamtan


dengan menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains siswa dilakukan
oleh observer pada saat siswa mulai melaksanakan percobaan di siklus I.
d) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data yang didapat selama proses
pembelajaran berlangsung apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan
rencana yang telah disusun, kemudian dilakukanlah refleksi untuk melihat
kekurangan-kekurangan yang ada. Hasil refleksi tersebut akan digunakan untuk
menetapkan langkah perbaikan dan selanjutnya pada siklus II.
b. Siklus II
Pada siklus II ini, pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran
terbimbing dengan materi ajar yang masih sama yaitu melanjutkan materi
mengenai karakteristik getaran harmonik. Adapun adalah langkah-langkah yang
akan dilakukan pada siklus II antara lain sebagai berikut:
a) Perencanaan (planning)
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus II
berdasarkan silabus, buku guru dan buku siswa yang digunakan di SMA
Negeri 2 Kota Bengkulu dengan menggunakan metode eksperimen, untuk
materi yang diajarkan masih sama dengan siklus I dan melanjutkan materi
karakteristik getaran harmonik.
2. Membuat LKS untuk siklus II mengenai periode dan frekuensi pada ayunan
bandul.
3. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan
skor penilaian untuk siklus II.
4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk siklus II
beserta rubrik penilaian untuk siklus II.
5. Menyiapkan Tes Akhir Siklus II.
6. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus II.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan untuk siklus II masih sama dilaksanakan selama
tiga jam pelajaran (3JP) atau 3 x 45 menit dan mengacu pada RPP pembelajaran
siklus II yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran
29

penemuan terbimbing dengan metode eksperimen. Proses pembelajaran in terdiri


dari tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
1. Pendahuluan
Pada tahap ini, guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk belajar, mengecek kehadiran siswa, guru memberikan motivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan apersepsi dan demontrasi pada siswa, lalu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain:
a. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh
guru saat apersepsi .
b. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang
ditemukan saat guru bercerita.
c. Siswa merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis.
d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok .
e. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
f. Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen dengan arahan dan bimbingan
guru.
g. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan
dengan masalah yang akan mereka pecahkan.
h. Siswa bersama guru membandingkan hasil percobaan dengan literatur yang
ada kemudia dihubungkan kembali dengan hipotesis awal.
i. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka
lakukan.
j. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat
perbedaan pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi
yang telah mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam
pembelajaran.
30

c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat


dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus I berupa soal uraian sebanyak 5 soal
mencakup materi yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c) Pengamatan (observing)
Pada tahap ini proses observasi dilakukan oleh pengamat (observer) yang
terdiri dari guru pembimbing mata pelajaran fisika dan seorang rekan sejawat
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran
berlangsung baik dari awal hingga akhir pembelajaran, sedangkan pengamtan
dengan menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains siswa dilakukan
oleh observer pada saat siswa mulai melaksanakan percobaan di siklus II.
d) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data yang didapat selama proses
pembelajaran berlangsung apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan
rencana yang telah disusun, kemudian dilakukanlah refleksi untuk melihat
kekurangan-kekurangan yang ada. Hasil refleksi tersebut akan digunakan untuk
menetapkan langkah selanjutnya pada siklus II.
c. Siklus III
Pada siklus III ini, pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran
terbimbing dengan materi yang berbeda yaitu persamaan simpangan dan
amplitudo. Adapun adalah langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus II
antara lain sebagai berikut:
a) Perencanaan (planning)
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus III
berdasarkan silabus, buku guru dan buku siswa yang digunakan di SMA
Negeri 2 Kota Bengkulu dengan menggunakan metode eksperimen, untuk
materi karakteristik getaran harmonik.
2. Membuat LKS untuk siklus III mengenai simpangan dan amplitudo.
3. Membuat lembar pengamatan keterampilan proses sains beserta rubrik dan
skor penilaian untuk siklus III.
31

4. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk beserta


rubrik penilaian untuk siklus III.
5. Menyiapkan Tes Akhir Siklus III.
6. Membuat kunci jawaban Tes Akhir Siklus III.
b) Pelaksanaan Tindakan(acting)
Tahap pelaksanaan tindakan siklus III akan dilaksanakan selama tiga jam
pelajaran (3JP) atau 3 x 45 menit dan mengacu pada RPP pembelajaran siklus III
yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan metode eksperimen. Proses pembelajaran in terdiri
dari tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
1. Pendahuluan
Pada tahap ini, guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk belajar, mengecek kehadiran siswa, guru memberikan motivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan apersepsi dan demontrasi pada siswa, lalu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan guru antara lain:
a. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang sudah diceritakan oleh
guru saat apersepsi.
b. Siswa secara individu mencermati dan mencatat berbagai fakta yang
ditemukan saat guru bercerita.
c. Siswa merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis.
d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
e. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
f. Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen dengan arahan dan bimbingan
guru.
g. Siswa dibebaskan untuk mencari berbagai sumber referensi yang berkaitan
dengan masalah yang akan mereka pecahkan.
h. Siswa bersama guru membandingkan hasil percobaan dengan literatur yang
ada kemudian dihubungkan kembali dengan hipotesis awal.
i. Perwakilan siswa tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang mereka
lakukan.
32

j. Siswa dari kelompok lain menyampaikan pendapat mereka apabila terdapat


perbedaan pendapat.
3. Penutup
Pada tahap ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
a. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengulas poin-poin penting dari materi
yang telah mereka pelajari.
b. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah aktif dalam
pembelajaran.
c. Guru memberikan kesimpulan serta memperbaiki hal-hal yang kurang tepat
dalam diskusi.
d. Guru memberikan tes akhir siklus I berupa soal uraian sebanyak 5 soal
mencakup materi yang baru dipelajari.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
c) Pengamatan (observing)
Pada tahap ini proses observasi dilakukan oleh pengamat (observer) yang
terdiri dari guru pembimbing mata pelajaran fisika dan seorang rekan sejawat
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran
berlangsung baik dari awal hingga akhir pembelajaran, sedangkan pengamtan
dengan menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains siswa dilakukan
oleh observer pada saat siswa mulai melaksanakan percobaan di siklus III.
d) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan refleksi sekaligus analisis terhadap data-data yang
telah diperoleh selama pembelajaran dan observasi. Melalui refleksi ini, pelaksana
dapat menetapkan apa saja yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, melihat
kekurangan-kekurangan yang ada, mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan juga
langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk menganalisis hasil siklus I, siklus II,
dan siklus III.
F. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Tes Hasil Belajar (Lembar Penilaian Pengetahuan)
Tes hasil belajar untuk aspek pengetahuan (kognitif) fisika siswa pada
penilitian yang akan dilakukan hanya dalam bentuk tes uraian. Tes diberikan
33

dalam bentuk soal-soal uraian sebanyak 5 butir pada akhir pembelajaran setiap
siklus. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes pada siklus I, II, dan III

Konsep Sub Indikator Jumlah Jenjang Siklus


Konsep Soal kognitif
GETARA Karakterist 1. Dapat menjelaskan 1 C2
N ik Getaran karakteristik getaran
HARMO Harmonik harmonik.
NIK 2. Menerapkan
persamaan periode I
2 C3
dan frekuensi pada
pegas.
3. Menganalisis
2 C4
hubungan periode dan
frekuensi pada pegas.
GETARA Karakterist 1. Menjelaskan 1 C2
N ik Getaran pengaruh besar
HARMO Harmonik kecilnya periode dan
NIK frekuensi pada ayunan
bandul.
2 C3
2. Menerapkan I
persamaan periode
dan frekuensi pada
2 C4
ayunan bandul.
3. Menganalisis
hubungan periode dan
frekuensi pada
ayunan bandul.
34

Lanjutan Tabel 3.1

Konsep Sub Indikator Jumlah Jenjang Siklus


Konsep Soal kognitif
GETARAN Persamaan 1. Menjelaskan 1 C2
HARMONIK Getaran perbedaan simpangan
Harmonik dan amplitudo pada
getaran harmonik. 2 C3
2. Menerapkan
persamaan
simpangan, kecepatan 2 C4
dan percepatan pada
III
getaran harmonik.
3. Menganalisis
persamaan
simpangan, kecepatan
dan percepatan pada
getaran harmonik.

Jumlah 15 soal

b. Lembar Kerja Siswa


Lembar kerja siswa (LKS) berisi panduan pelaksanaan percobaan dan hasil
percobaan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran. Lembar kerja siswa dari
hasil percobaan yang telah dilakukan siswa tersebut digunakan sebagai media
dalam pembelajaran penemuan terbimbing dengan metode eksperimen untuk
melihat keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa.
c. Lembar Penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS)
Pada penelitian yang akan dilakukan, untuk mengukur keterampilan proses
sains siswa digunakan lembar observasi. Untuk menilai atau memberi skor maka
harus dibuat kisi-kisi rubrik beserta indikator dari penilaian keterampilan proses
sains yang ingin dicapai. Keterampilan proses sains yang ingin dicapai pada
35

penelitian ini antara lain: (1) membuat hipotesis, (2) menggunakan alat dan
bahan, (3) mengamati, (4) menginterpretasi data, dan (5) menarik kesimpulan.
Ketentuan dalam penskoran tertuang didalam teknik analisis data. Kisi-kisi lembar
pengamatan keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kisi - Kisi Lembar Pengamatan Keterampilan Proses Sains

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Membuat hipotesis 3
Menggunakan Alat dan Bahan 3
Mengamati 3
Menginterpretasi Data 3
Menarik Kesimpulan 3
Jumlah 15

Selanjutnya, rubrik penilaian aspek keterampilan proses sains yang diamati


selama proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan Proses Sains

Aspek Penilaian
No yang Kriteria
dinilai 3 2 1

a. Dapat menentukan Jika Jika Jika


variabel bebas dan semua hanya hanya
terikat. kriteria ada dua ada satu
terlaksan aspek aspek
b. Mengajukan
Membuat a atau yang yang
1 hipotesis
Hipotesis dilakukan terlaksan terlaksan
berdasarkan
a atau a atau
masalah yang telah dilakukan dilakukan
dirumuskan dengan
jelas.
36

Lanjutan Tabel 3.3...

Aspek yang Penilaian


No Kriteria
dinilai 3 2 1

c. Mengetahui bahwa
ada lebih dari satu
kemungkinan
penjelasan dari satu
kejadian.
a. Mengetahua nama-
nama alat dan
bahan.
b. Mengetahui alasan
Menggunakan mengapa
2 Alat dan menggunakan alat
bahan dan bahan
c. Mengetahui
bagaimana cara
menggunakan alat
dan bahan
a. Melakukan
pengamatan dengan
teliti
b. Mencatat hasil
pengamatan yang
3 Mengamati
didapat
c. Mampu
menemukan fakta
yang relevan
dengan pengamatan
37

Lanjutan Tabel 3.3...

Aspek yang Penilaian


No Kriteria
dinilai 3 2 1

a. Mampu Jika Jika hanya Jika hanya


mengumpulkan semua ada dua ada satu
data kriteria aspek aspek
4 Menginterpr b. Mampu mengolah terlaksan yang yang
etasi data data a atau terlaksana terlaksana
c. mampu dilakuka atau atau
menganalisis data n dilakukan dilakukan

a. Mempresentasikan
hasil percobaan
dengan jelas

b. Menjelaskan hasil
percobaan dengan
5 Mengkomun menuliskan data
ikasikan yang didapat
c. Menjelaskan
konsep yang
didapat sesuai
dengan hasil
percobaan.
d. Lembar Observasi Aktivitas
Pada penelitian ini akan digunakan lembar observasi yang terdiri dari
lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Lembar observasi aktivitas siswa,
digunakan untuk mengetahui seluruh aktivitas siswa sesuai dengan langkah-
langkah model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning)
selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar penilaian observasi siswa dapat
dilihat di Tabel 3.4 berikut :
38

Tabel 3.4 Kisi - Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Fase 1 Merumuskan Masalah 3
Fase 2 Mengumpullkan, menyusun, memproses, 3
mengorganisir, dan menganalisis data
Fase 3 Menyusun konjektur 2
Fase 4 Verbalisasi Konjektur 1
Fase 5 Evaluasi 1
Jumlah 10
Selanjutnya, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi ini digunakan
untuk mengetahui seluruh aktivitas guru dengan langkah-langkah pembelajaran
model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) selama
proses pembelajaran berlangsung. Lembar penilaian observasi guru dapat dilihat
pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5 Kisi – Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Guru

Aspek yang diamati Jumlah Butir


Fase 1 Merumuskan Masalah 3
Fase 2 Mengumpullkan, menyusun, memproses, 3
mengorganisir, dan menganalisis data
Fase 3 Menyusun konjektur 2
Fase 4 Verbalisasi Konjektur 1
Fase 5 Evaluasi 1
Jumlah 10
G. Uji Coba Instrumen
Menurut (Susetyo, 2015) sebelum digunakan sebagai alat atau instrumen
dalam pengumpul data sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu sampai
memenuhi persyaratan sebagai instrumen atau alat yang baik salah satunya
dengan cara uji validitas. Suatu tes dapat dinyatakan valid jika perangkat tes
tersebut benar-benar mengukur sasaran tes berupa kemampuan dalam bidang
tertentu, bukan kemampuan yang lainnya. Pada penelitin ini akan dilakukan uji
validitas isi dengan meminta bantuan proffesional judgment untuk memberikan
gambaran mengenai instrument penelitian yang akan digunakan. Menururt
(Sukardi, 2011) untuk membuktikan suatu tes dikatakan valid oleh proffesional
39

judgment dilakukan dengan beberapa cara berikut, yang pertama para ahli diminta
untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang akan divalidasi, kedua
para ahli tersebut memeriksa item-item tes yang telah dibuat, dan kemudian para
ahli diminta untuk memberikan pertimbangan dapat berupa saran mengenai
instrumen tes yang telah dibuat tersebut.
H. Teknik Analisi Data
1. Analisis Data Hasil Belajar Pengetahuan (Tes)
Data tes hasil selama 3 siklus dikumpulkan kemudian dianalisi dengan
menghitung
a. Nilai rata-rata siswa
n
Xi
X 
i 1 n (3.1)
(Sani & Sudiran, Penelitian Tindakan Kelas, 2017)
Keterangan:
X = nilai rata-rata
n

X i 1
i = jumlah nilai

n = jumlah siswa
b. Ketuntasan belajar secara klasikal
N'
KB  x100% (3.2)
N
(Trianto, 2011)
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar secara klasikal
N’ = jumlah siswa yang skornya ≥ 2,67
N = jumlah siswa keseluruhan
Nilai akhir untuk ketuntasan ranah kognitif ditetapkan dengan skor 2,67. Pada
aspek kognitif ini menggunakan 100% nilai tes pada setiap akhir siklusnya.
2. Analisis Data Lembar Keterampilan Proses Sains
40

Analisis data lembar kerja siswa pada penilaian ini menggunakan 5 aspek
penilaian, yaitu (1) membuat hipotesis, (2) menggunakan alat dan bahan, (3)
mengamati, (4) menginterpretasi data, dan (5) menarik kesimpulan.
Adapun untuk mendapatkan skor akhir digunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Dan akan dikonversikan ke dalam rentang penilaian huruf dengan menggunakan
rumus berikut :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 = ×4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Penilaian aspek keterampilan akan ditulis menggunakan skala penilaian
dengan interval seperti Tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6 Konversi Penilaian Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85 - 4,00 A

3,51 - 3,84 A-

3,18 - 3,50 B+

2,85 - 3,17 B

2,51 - 2,84 B-

2,18 - 2,50 C+

1,85 - 2,17 C

1,51 - 1,84 C-

1,18 - 1,50 D+

1,00 - 1,17 D

(Kemendikbud,2015)

3. Analisis Data Lembar Aktivitas


a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Skor tertinggi = jumlah butir observasi x skor tertinggi tiap butir
= 10 x 3 = 30
Skor terendah = jumlah butir observasi x skor terendah tiap butir
41

= 10 x 1 = 10
Selisish skor = skor tertinggi – skor terendah
= 30 - 10
= 20
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 20
Interval kriteria = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 6,666 = 7
3

Tabel 3.7 Interval Kategori Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

No Interval Interpretasi Penilaian


1 10 – 16 Kurang
2 17 – 23 Cukup
3 24 – 30 Baik

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru


Skor tertinggi = jumlah butir observasi x skor tertinggi tiap butir
= 10 x 3 = 30
Skor terendah = jumlah butir observasi x skor terendah tiap butir
= 10 x 1 = 10
Selisish skor = skor tertinggi – skor terendah
= 30 - 10
= 20
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 20
Interval kriteria = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 = = 6,666 = 7
3

Tabel 3. 8 Interval Kategori Penilaian Observasi Aktivitas Guru

No Interval Interpretasi Penilaian


1 10 – 16 Kurang
2 17 – 23 Cukup
3 24 – 30 Baik

I. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan yang dilakukan pada setiap siklus dalam
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan

No Aspek Keberhasilan Indikator


42

1 Hasil Belajar Kriteria keberhasilan pengetahuan siswa


dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh jika
skor rata-rata pengetahuan di kelas kelas = 2,67

Lanjutan Tabel 3.9...

No Aspek Keberhasilan Indikator


dengan predikat (B) atau tuntas belajar secara
klasikal jika telah mencapai 85% ke atas.
2 Keterampilan Proses Kriteria keterampilan proses sains dikatakan
Sains meningkat jika nilai keterampilan siswa
meningkat dari siklus I, II dan III atau dalam
kategori baik.
3 Aktivitas Belajar Kriteria aktivitas belajar siswa dapat dikatakan
meningkat apabila hasil observasi keaktifan siswa
secara pengetahuan mencapai kriteria baik dari
setiap siklusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z. A. (2012). Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai Implementasi.
Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asih, T. (2012). Pengembangan Keterampilan Proses Sains Siswa Menggunakan Metode


Inkuiri Terbimbing Berbasis Portofolio Siswa SMA Negeri 1 Purbolinggo.

Daryanto, & Karim, S. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyati, & Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ilahi, M. T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill.


Jogjakarta: DIVA Press.

Illahi, M. T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill.


Jigjakarta: DIVA Press.

Ilmi, A. N., Indrowati, M., & Maya P, R. (2012). Pengaruh Penerapan Metode
Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas
X Sma Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Pendidikan Biologi.

Iswadi. (2014). Teori Belajar. Bogor: In Media.

Jauwad, H., & Supriyono. (2015). Penerapan Model Guided Discovery Pada Materi Kalor
Kelas X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Muhadul Islami. Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika, 5.

Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Lepiyanto, A. (2014). Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis


Praktikum . BIOEDUKASI.

Mudjiono, D. d. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Murfiah, U. (2017). Pembelajaran Terpadu. Bandung: Refika Aditama.

Nurdin, S., & Andriantoni. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Nuryani. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rachayuni. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA
melalui Penerapan Model Guided Discovery di Kelas VII-1 SMPN 32 Semarang.
Jurnal Scientia Indonesia, 66-73.

Rintayanti, P., & Putro, S. P. (2012). Meningkatkan Aktivitas Belajar (Active Learning)
Siswa Berkarakter Cerdas dengan Pendekatan Sains Teknologi (STM.
Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.

Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:


Bumi Aksara.

Sani, R. A., & Sudiran. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Tanggerang: Tira Smart.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama.

Tarigan, D. (2014). Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model


Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN 050687 Sawit
Seberang. Kreano, 58.

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wena, M. (2012). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widodo, & Widayanti, L. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa
Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIA MTS Negeri
Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. 34.

You might also like