Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAN

MODUL 9
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN DARI AGREGAT KASAR

KELOMPOK S2
Alfanov Khrisma 1406533232
Andita Linati P 1406606966
Kadek Agus Wahyu Sanjaya 1406551645
Nazra Furqani 1406551720

Tanggal Praktikum : 22 April 2018


Asisten Praktikum : Danang Desfri
Tanggal Disetujui : April 2018
Paraf :
Nilai :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
J-09 - BERAT JENIS DAN PENYERAPAN DARI AGREGAT KASAR

A. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering
permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu (apparent), dan penyerapan dari agregat kasar dan
medium.
a) Berat jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering
dan air suling yang isinya sama dengan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
tertentu.
b) Berat kering permukaan jenuh (SSD), yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
c) Berat jenis semu (apparent specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu tertentu.
d) Penyerapan ialah persentasi berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.
B. TEORI TAMBAHAN

Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang kita
uji.Mediumkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap air.
Jumlah rongga atau pori yang didapatpada agregat disebut porositas.

Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal dengan
agregat,campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan dengan
perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang
kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal
yang banyak dan sebaliknya.

Agregat dengan kadar pori besar akan membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak
karena banyak aspal yang terserap akan mengakibatkan aspal menjadi lebih tipis.Penentuan
banyak pori ditentukan berdasarkan air yang dapat terarbsorbsi oleh agregat. Nilai penyerapan
adalah perubahan berat agregat karena penyerapan air oleh pori-pori dengan agregat pada
kondisi kering.

C. PERALATAN
1. Wadah penampung agregat kasar dan medium.
2. Keranjang kawat ukuran 3,55 mm atau 2,36 mm (No. 6 atau No. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg.
3. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
4. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0.1% dari berat contoh yang ditimbang
dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
5. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5) 0C.
6. Kain lap.

D. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat kasar yang tertahan saringan no.4 sebanyak 2 kg dan agregat
medium sebanyak 2 kg.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam.
2. Mengeluarkan benda uji dari air, mengelap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaannya hilang (Kondisi SSD), untuk butiran yang besar
pengeringan harus satu per satu.
3. Menimbang benda uji kering permukaan jenuh (Bj).

4. Meletakkan benda uji di keranjang dalam air, menggoncangkan batunya untuk


mengeluarkan udara yang yang tersekap serta menentukan beratnya di dalam air
dengan menimbangnya (Ba).

F. DATA PENGAMATAN
 Agregat Kasar
Bk (Berat benda uji oven dry) = 2000 gram

Bj (Berat benda uji kering permukaan jenuh) = 2020 gram

Ba (Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air) = 1224 gram

 Agregat Medium

Bk (Berat benda uji oven dry) = 2000 gram

Bj (Berat benda uji kering permukaan jenuh) = 2024 gram

Ba (Berat benda uji kering permukaan di dalam air) = 1231.5 gram

G. PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN


 Agregat Kasar
𝐵𝑘 2000
Berat jenis curah (Bulk Specific Gravity) = 𝐵𝑗−𝐵𝑎 = 2020−1224
= 2.51 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑗 2020
Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) = 𝐵𝑗−𝐵𝑎 = 2020 −1224
= 2.54 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑘 2000
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) = 𝐵𝑘−𝐵𝑎 = 2000 −1224
= 2.58 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑗−𝐵𝑘 2020−2000
Persentasi Absorbsi = 𝐵𝑘
𝑥 100% = 2020
𝑥100% = 0,99 %

 Agregat Medium
𝐵𝑘 2000
Berat jenis curah (Bulk Specific Gravity) = 𝐵𝑗−𝐵𝑎 = 2024−1231,5
= 2.52 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑗 2024
Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) = 𝐵𝑗−𝐵𝑎 = 2024 −1231,5
= 2.55 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑘 2000
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) = 𝐵𝑘−𝐵𝑎 = 2000 −1231,5 = 2.60 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑗−𝐵𝑘 2024−2000
Persentasi Absorbsi = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 1.19 %
𝐵𝑘 2024

H. ANALISA
i. ANALISA PERCOBAAN
Percobaan Berat Jenis dan Penyerapan dari Agregat Kasar ini bertujuan
menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (SSD), berat
jenis semu (apparent), dan penyerapan dari agregat kasar dan medium. Langkah
pertama yang praktikan lakukan adalah merendam benda uji baik agregat kasar
maupun agregat medium dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam agar agregat
basah secara menyeluruh.
Selanjutnya praktikan mulai mengeluarkan agragat dari air dan mengelap
agregat menjadi basah permukaan. Hal ini dimaksudkan agar agregat kasar dan
medium berada pada kondisi SSD. Setelah agregat kasar dan medium berada pada
kondisi SSD, dilakukan penimbangan untuk mendapatkan nilai dari berat jenis
kering permukaan jenuh. Setelah mendapatkan nilai berat benda uji kering
permukaan jenuh, praktikan harus memasukkan benda uji baik agregat kasar
maupun medium ke keranjang yang berada di dalam air sambil
menggonyangkannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengeluarkan udara yang
tersekap dalam air. Lalu, praktikan menimbang agregat dalam air tersebut untuk
mendapatkan berat benda uji permukaan jenuh dalam air.

ii. ANALISA HASIL


Dari pengolahan data, didapatkan nilai-nilai berat jenis yang ditampilkan
pada tabel berikut ini :

Jenis Berat Jenis Curah (Bulk Berat Jenis Kering Berat Jenis Semu Persentasi
Agregat Specific Gravity) Permukaan Jenuh (SSD) (Apparent Specific Absorpsi
Gravity)
Kasar 2.51 gram 2.54 gram 2.58 gram 0,99 %

Medium 2.52 gram 2.55 gram 2.60 gram 1.19 %

Tabel 1. Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel hasil pengolahan data di atas, diketahui bahwa nilai bulk
specific gravity agregat kasar dan medium masing-masing adalah sebesar 2.51 gram
dan 2.52 gram. Lalu, nilai SSD dari agregat kasar dan medium masing-masing
adalah sebesar 2.54 gram dan 2.55 gram. Selanjutnya nilai apparent specific gravity
dari agregat kasar dan medium masing-masing adalah sebesar 2.58 gram dan 2.60
gram. Sedangkan persentasi absorpsi dari agregat kasar dan medium masing-
masing adalah sebesar 0,99 % dan 1.19 %.

Menurut SNI 03-1969-1990, nilai bulk minimum dari agregat kasar dan
medium adalah 2.5 gram, sedangkan nilai persentasi absorpsi minimum dari agregat
kasar dan medium adalah 3%. Dari data yang telah didapat di atas, nilai bulk pada
agregat kasar dan medium memenuhi SNI karena nilainya berada sekitar 2.5 gram
yaitu sebesar 2,51 dan 2,52. Lalu, nilai persentase absorpsi agregat kasar dan
medium tidak memenuhi SNI karena nilai absorpsi memiliki nilai dibawah 3 %
yaitu sebesar 0,99 % dan 1,19%. Agregat yang tidak sesuai dengan standar SNI
sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan dalam perkerasan, karena kualitasnya
kurang baik menurut peneliti SNI.

iii. ANALISA KESALAHAN


1. Praktikan kurang menjaga benda uji yang terjatuh saat mengeringkan,
sehingga dapat mengurangi berat benda uji kering permukaan dan berat
benda uji kering permukaan dalam air.
2. Praktikan kurang kering ataupun terlalu kering dalam mengeringkan benda
uji.
3. Kurang telitinya praktikan saat membaca timbangan sehingga tidak tepat
dalam pembacaan berat agregat.

iv. ANALISA K3L

Praktikan harus membaca prosedur sebelum memulai praktikum, agar tidak


ada langkah yang tertinggal dan dapat memahami langkah-langkahnya. Kemudian,
mengikuti arahan asisten selama praktikum, agar apabila ada prosedur yang
berubah praktikan dapat langsung menjalakan prosedurnya. Menggunakan jas
laboratorium untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
I. APLIKASI

Penerapan nilai berat jenis agregat kasar dan agregat medium di lapangan dapat
digunakan untuk :

1. Menghitung volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai campuran


yang mengandung agregat termasuk beton semen, beton aspal, daln lainnya
2. Menentukan proporsi campuran beton

J. KESIMPULAN
1. Nilai bulk specific gravity pada agregat kasar dan medium masing-masing adalah
sebesar 2.51 gram dan 2.52 gram

2. Nilai SSD pada agregat kasar dan medium masing-masing adalah sebesar 2.54 gram
dan 2.55 gram.

3. Nilai apparent specific gravity pada agregat kasar dan medium masing-masing
adalah sebesar 2.58 gram dan 2.60 gram.

4. Nilai persentase absorpsi pada agregat kasar dan medium masing –masing adalah
sebesar 0.99 % dan 1.19 %.

K. REFERENSI
 SNI 03-1969-1990 Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat
kasar

Pedoman Praktikum Pemeriksaan Bahan Perkerasan Jalan. Depok, Laboratorium Struktur dan
Material.

You might also like