Professional Documents
Culture Documents
Tugas Report BKI
Tugas Report BKI
Dosen Pengampu:
Rama Oktavian, S.T., M.Sc.
Disusun Oleh:
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
Pemilihan bahan konstruksi untuk DME (Dimethyl ether) reactor pada
proses MTP (Methanol to Propylen)
I. Pendahuluan
Propilen (C3H6) merupakan senyawa organik tak jenuh yang pada suhu ruang dan tekanan
atmosfer merupakan senyawa tidak berwarna yang dapat larut dalam alkohol. Didalam dunia
industri propilen digunakan sebagai monomer dan bahan baku untuk menghasilkan produk
baru seperti propylene oxide, polipropilen, isopropyl alcohol, dan lain lain.
Terdapat beberapa proses yang dapat digunakan untuk memproduksi propilen salah
satunya adalah melalui proses MTP (Methanol to Propilen) dimana bahan baku yang
digunakan merupakan methanol. Proses MTP memiliki dua (2) tahapan proses utama. Pertama
adalah proses dehidrasi methanol menjadi dimethylether (DME) dengan katalis alumunium
oxide, lalu tahap kedua ialah konversi DME (Dimethyl ether) menjadi methanol.
Proses dehidrasi methanol menjadi DME (Dimethyl Ether) berlangsung pada reactor fixed
bed dengan kondisi suhu 250oC dan tekanan 15.5 atm. Single pass conversion methanol
didalam reactor adalah 80%
Reaksi tersebut merupakan reaksi dehidrasi dimana molekal air akan dilepaskan atau
terpisahkan dari methanolnya. Selama proses pelepas kandungan air dari methanol, terjadi
pelepasan panas (Reaksi Eksoterm) didalam reaktornya. Dari hasil didalam reactor, methanol
akan terkonversi menjadi DME (Dimethyl Ether) dan uap air. Adapun kondisi operasi dari
reactor ini adalah sebagai berikut :
Jenis reaktor : Fixed multibed Reaktor
Tekanan : 15.5atm
Suhu : 250˚C
Fasa : Gas
Katalis : Zeolit ZSM-5
Logam transisi Cu-ZnO-Al2O3 dan ZSM-5 memilki prospek untuk digunakan sebagai
katalis yang digunakan untuk mensintesis metanol. Kemudian ZSM-5 akan mendehidrasi
methanol yang terbentuk dari katalis sintesis metanol dengan kondisi 15.5 atm pada suhu
250 ̊C (Wang, et al 2009).
Dalam pemilihan Bahan konstruksi untuk DME (Dimethyl Ether) reactor terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Dari berbagai pertimbangan diatas, material konstruksi yang memungkinkan dan paling
ekonomis untuk digunakan sebagai bahan dari DME (Dimethyl ether) Reaktor adalah bahan
dari Carbon steel dengan tipe SA-283 grade C, dengan alasan sebagai berikut :
- Secara umum material dari bahan carbon steel memiliki tensile strength yang cukup tinggi,
sehingga mampu menahan tekanan operasi di reactor DME yang beroperasi pada tekanan
15.5 atm sehingga memungkinkan digunakan sebagai bahan konstruksi untuk digunakan
sebagai bahan konstruksi reactor DME. Adapun spesifikasi Carbon steel sebagai berikut :
Tabel 3.1. ASTM Steel Spesification
Konstruksi menggunakan Carbon steel lebih dipilih daripada Stainless steel karena dari
segi harga Carbon steel lebih murah dibandingkan dengan Stainless steel. Harga Stainless
steel lebih mahal dikarenakan adanya penambahan alloying element (chromium, nickel,
manganase, etc)
- Pada reaksi yang berlangsung pada reactor DME, tidak ada material yang bersifat korosif
sehingga yang menjadi faktor pengkorosi yang paling berpengaruh ialah kondisi
operasinya
- Konduktivitas termal merupakan suatu besaran intensif bahan yang menunjukan
kemampuan untuk menghantarkan panas. Seamakin besar nilai konduktivitas, maka
transfer panasnya akan semakin baik. Adapun rincian konduktivitas thermal untuk material
SA-283 adalah sebagai berikut:
Dimana untuk reactor dengan kondisi operasi 250oC atau 480oF material SA-283 memiliki nilai
konduktivitas thermal sebesar 26 (Btu)/hr.ftoF, yang terbilang cukup baik untuk pengoprasian
reactor DME ini.
- Material SA-283 grade C tergolong kedalam Low Carbon Steel, dimana kandungan
karbonnya kurang dari 0.25%. Material tipe ini memiliki struktur mikro yang terdiri atas
ferit dan perlit. Dibandingkan dengan jenis baja lainnya, baja karbon rendah merupakan
jenis baja yang diproduksi dalam jumlah terbesar. Low Carbon Steel merupakan baja yang
paling murah diproduksi diantara semua karbon, mudah dimachining dan dilas, serta
keuletan dan ketangguhannya sangat tinggi tetapi kekerasannya rendah dan tahan aus.
Sehingga pada penggunaannya, baja jenis ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
reactor dengan tekanan operasi yang tidak terlalu tinggi dan memungkinkan untuk
digunakan sebagai bahan material reactor DME (Dimethyl ether).
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, Lloyd. 1999. Process Equipment Design. Unites States of America: John Wiley &
Sons, Inc
Gandy, D. 2007 Carbon Steel Handbook California : Electric Power Research Institute