Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

TUGAS BAHAN KONSTRUKSI INDUSTRI

REPORT PEMILIHAN MATERIAL KONSTUKSI PADA ALAT PROSES


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahan Konstruksi Industri

Dosen Pengampu:
Rama Oktavian, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh:

Aditya Bayu Aji 155061107111001

TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
Pemilihan bahan konstruksi untuk DME (Dimethyl ether) reactor pada
proses MTP (Methanol to Propylen)

I. Pendahuluan

Propilen (C3H6) merupakan senyawa organik tak jenuh yang pada suhu ruang dan tekanan
atmosfer merupakan senyawa tidak berwarna yang dapat larut dalam alkohol. Didalam dunia
industri propilen digunakan sebagai monomer dan bahan baku untuk menghasilkan produk
baru seperti propylene oxide, polipropilen, isopropyl alcohol, dan lain lain.

Terdapat beberapa proses yang dapat digunakan untuk memproduksi propilen salah
satunya adalah melalui proses MTP (Methanol to Propilen) dimana bahan baku yang
digunakan merupakan methanol. Proses MTP memiliki dua (2) tahapan proses utama. Pertama
adalah proses dehidrasi methanol menjadi dimethylether (DME) dengan katalis alumunium
oxide, lalu tahap kedua ialah konversi DME (Dimethyl ether) menjadi methanol.

Proses dehidrasi methanol menjadi DME (Dimethyl Ether) berlangsung pada reactor fixed
bed dengan kondisi suhu 250oC dan tekanan 15.5 atm. Single pass conversion methanol
didalam reactor adalah 80%

II. Kondisi Operasi DME (Dimethyl Ether Reaktor)

Reaksi yang terjadi didalam reaktor adalah sebagai berikut :

Reaksi tersebut merupakan reaksi dehidrasi dimana molekal air akan dilepaskan atau
terpisahkan dari methanolnya. Selama proses pelepas kandungan air dari methanol, terjadi
pelepasan panas (Reaksi Eksoterm) didalam reaktornya. Dari hasil didalam reactor, methanol
akan terkonversi menjadi DME (Dimethyl Ether) dan uap air. Adapun kondisi operasi dari
reactor ini adalah sebagai berikut :
Jenis reaktor : Fixed multibed Reaktor
Tekanan : 15.5atm
Suhu : 250˚C
Fasa : Gas
Katalis : Zeolit ZSM-5

Logam transisi Cu-ZnO-Al2O3 dan ZSM-5 memilki prospek untuk digunakan sebagai
katalis yang digunakan untuk mensintesis metanol. Kemudian ZSM-5 akan mendehidrasi
methanol yang terbentuk dari katalis sintesis metanol dengan kondisi 15.5 atm pada suhu
250 ̊C (Wang, et al 2009).

III. Pemilihan Bahan Konstruksi DME (Dimethyl Ether) Reaktor

Dalam pemilihan Bahan konstruksi untuk DME (Dimethyl Ether) reactor terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Mempunyai kekuatan mekanik yang baik (untuk operasi tekanan tinggi)


Kekuatan mekanik adalah kemampuan suatu bahan atau bagian struktur
menahan tekanan yang harus ditahannya akibat beban eksternal atau kondisi
operasi. Pada umumnya kekuatan mekanik bahan haruslah cukup memadai atau
mampu memikul fungsinya pada kondisi operasi reaktor. Suatu bahan dalam suatu
komponen yang digunakan daiam suatu reaktor harus mempunyai kekuatan
mekanik yang mencukupi untuk digunakan dalam kondisi operasi yang terjelek
(Soentono, 1998). Pada reactor ini tekanan operasi tidak terbilang cukup tinggi,
sehingga pemilihan bahan tidak memerlukan material yang memiliki kekuatan
mekanik kuat atau sangat tinggi

2) Mempunyai tingkat ketahanan korosi yang tinggi


Ketahanan terhadap korosi mernpakan sifat bahan logam yang selalu harus
diperhatikan dalam pemilihan bahan logam untuk digunakan di reaktor. Tingkat
ketahanan terhadap korosi dari bahan yang dipilih harus selalu disesuaikan dengan
kondisi operasi yang akan dihadapi. Korosi yang tak dapat diduga atau perubahan
cepat sangatlah tidak diinginkan dan harus dihindari. Selain kondisi operasi dari
suatu reaktor yang dapat membuat suatu material menjadi korosi, feed atau input
yang masuk kedalam reaktor juga bisa menjadi salah satu penyebab korosi terhadap
material reaktor. Tingkat korosifitas material yang terlibat di dalam reaktor ini
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Tingkat Korosifitas Material di dalam DME Reactor


No. Nama Senyawa Rumus Kimia Karakteristik
1. Methanol CH3OH Non corrosive
2. Dimethyl ether C2H6O Non Corrosive
3. Air H2O Non Corrosive
4. Zeolit (alumunium) AlO4 Non Corrosive
Sumber : www.sciencelab.com/

3) Mempunyai sifat perpindahan panas yang baik


Reaksi yang terlibat didalam reaktor ini merupakan rekasi yang bersifat
eksotermis atau dengan kata lain merupakan reaksi yang melepaskan panas ke
lingkungan. Untuk menjaga suhu operasi tetap dikisaran 250 ˚C agar katalis yang
digunakan dalam reaktor dapat bekerja maksimal dan tidak rusak, maka panas yang
dihasilkan dari reaksi didalam reaktor haruslah dapat dipindahkan secara efisien
dan dimanfaatkan melalui sistem penghasil uap, atau unit turbogenerator, untuk
menghasilkan daya listrik.
Berbagai proses pemindahan panas, pemanfaatan, dan penggenerasian daya
dari reaktor memerlukan bahan yang memiliki sifat-sifat perpindahan panas yang
baik, salah satu contohnya adalah material Carbon Steel (Soentono, 1998). Jika
konduktivitas thermal dari Carbon Steel dibandingkan dengan Stainless Steel
memang Stainless Steel mempunyai nilai konduktivitas thermal yang lebih baiik,
namun Carbon Steel namun, carbon Steel mempunyai nilai konduktivitas thermal
yang cukup tinggi sebesar sekitar 16,2 - 21,4 W/m·K dan dengan nilai sebesar ini
sudah bisa dikatagorikan bahwa material ini mempunyai nilai konduktivitas
thermal yang baik sehingga panas yang dihasilkan dari reaksi dapat dipindahkan
secara efisien serta suhu didalam reaktor dapat terjaga pada kisaran 250 ˚C
4) Mudah untuk di fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap
demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang
dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun konstruksi.
Sehingga pemilihan bahan yang mudah dibentuk akan sangat membantu untuk
menyesuaikan dengan ukuran reactor yang akan digunakan.

Dari berbagai pertimbangan diatas, material konstruksi yang memungkinkan dan paling
ekonomis untuk digunakan sebagai bahan dari DME (Dimethyl ether) Reaktor adalah bahan
dari Carbon steel dengan tipe SA-283 grade C, dengan alasan sebagai berikut :

- Secara umum material dari bahan carbon steel memiliki tensile strength yang cukup tinggi,
sehingga mampu menahan tekanan operasi di reactor DME yang beroperasi pada tekanan
15.5 atm sehingga memungkinkan digunakan sebagai bahan konstruksi untuk digunakan
sebagai bahan konstruksi reactor DME. Adapun spesifikasi Carbon steel sebagai berikut :
Tabel 3.1. ASTM Steel Spesification

Konstruksi menggunakan Carbon steel lebih dipilih daripada Stainless steel karena dari
segi harga Carbon steel lebih murah dibandingkan dengan Stainless steel. Harga Stainless
steel lebih mahal dikarenakan adanya penambahan alloying element (chromium, nickel,
manganase, etc)

- Pada reaksi yang berlangsung pada reactor DME, tidak ada material yang bersifat korosif
sehingga yang menjadi faktor pengkorosi yang paling berpengaruh ialah kondisi
operasinya
- Konduktivitas termal merupakan suatu besaran intensif bahan yang menunjukan
kemampuan untuk menghantarkan panas. Seamakin besar nilai konduktivitas, maka
transfer panasnya akan semakin baik. Adapun rincian konduktivitas thermal untuk material
SA-283 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Variaton in selected physical properties with temperature of SA-283 C

Dimana untuk reactor dengan kondisi operasi 250oC atau 480oF material SA-283 memiliki nilai
konduktivitas thermal sebesar 26 (Btu)/hr.ftoF, yang terbilang cukup baik untuk pengoprasian
reactor DME ini.

- Material SA-283 grade C tergolong kedalam Low Carbon Steel, dimana kandungan
karbonnya kurang dari 0.25%. Material tipe ini memiliki struktur mikro yang terdiri atas
ferit dan perlit. Dibandingkan dengan jenis baja lainnya, baja karbon rendah merupakan
jenis baja yang diproduksi dalam jumlah terbesar. Low Carbon Steel merupakan baja yang
paling murah diproduksi diantara semua karbon, mudah dimachining dan dilas, serta
keuletan dan ketangguhannya sangat tinggi tetapi kekerasannya rendah dan tahan aus.
Sehingga pada penggunaannya, baja jenis ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
reactor dengan tekanan operasi yang tidak terlalu tinggi dan memungkinkan untuk
digunakan sebagai bahan material reactor DME (Dimethyl ether).
DAFTAR PUSTAKA

Sciene lab. Material safety data sheet. www.sciencelab.com/. Houston, Texas.

Soentono, Soedyartomo. 1998. Bahan-Bahan Untuk Industri Reaktor Nuklir. Prosiding


Pertemuan Ilmiah Sains Materi III. ISSN 1410-2897. Jakarta.

Callister, D. William. 2007. Materials Science an Engineering: an Intruduction 7th edition.


United States of America: John Wiley & Sons, Inc

Brownell, Lloyd. 1999. Process Equipment Design. Unites States of America: John Wiley &
Sons, Inc

Gandy, D. 2007 Carbon Steel Handbook California : Electric Power Research Institute

You might also like