Bab I Pendahuluan 1.1.latar Belakang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kebutuhan energi yang memanfaatkan sumber radiasi semakin meningkat

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada

bidang kesehatan. Salah satu cabang ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi

baik pengion maupun non pengion untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit

adalah radiologi. Adapun pemanfaatannya meliputi tindakan-tindakan

radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir. Ketiga jenis kegiatan tersebut

umumnya menggunakan sumber radiasi. Oleh karena itu fasilitas tersebut

digunakan sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu

yang terjamin dengan tingkat keakurasian dan tingkat keamanan yang dapat

diandalkan. Peranan fasilitas tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan

pelayanan kesehatan, untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Salah satu sumber radiasi adalah sinar-X. Sinar-X berpengaruh terhadap

kesehatan manusia, pengelolaan yang hati-hati terhadap sumber sinar-x dengan

melakukan proteksi radiasi baik terhadap pasien, petugas rumah sakit maupun

petugas radiologi itu sendiri akan menghasilkan keamanan disektor ruangan

radiologi . Pengabaian prosedur keselamatan pengendalian sumber radiasi dapat

menyebabkan terjadinya pemaparan radiasi yang tidak direncanakan dapat

berakibat sangat fatal.

Dan adapun Salah satu alat alat penunjang dalam radiodiagnostik adalah

CT Scan. CT Scan (Computed Tomography Scan) adalah suatu modalitas imejing


yang menggunakan sinar-X untuk menembus bahan, lalu mengalami atenuasi

(perlemahan) tetapi mampu menghasilkan citra berupa irisan-irisan lapisan tubuh

untuk menegakkan diagnosis.

Dalam membangun dan merencanakan fasilitas ruangan penyinaran

radiografi, harus memperhatikan lokasi bagian radiologi ditempatkan disentral

yang mudah dicapai dari poliklinik, besarnya ruangan harus sesuai dengan

peralatan yang akan ditempatkan. Proteksi radiasi peralatan CT Scan dan dinding

ruangan harus dapat dipertanggung jawabkan untuk menjamin keamanan pasien,

radiografer, pegawai, dokter dan masyarakat umum, sehingga radiasi bisa di

anggap aman digunakan. Pada umumnya sebuah ruangan sumber radiasi memiliki

dinding penahan radiasi yang terbuat dari Pb (plumbum) dan beton dimana bahan

ini dapat melemahkan intensitas radiasi.

Disebagian rumah sakit, terutama rumah sakit yang akan diteliti belum

mempunyai sarana yang lengkap, penempatan CT Scan masih terlihat belum

memadai atau belum memenuhi standar yang baku, adakalanya ruangannya

sempit sehingga petugas ataupun pasien tidak leluasa keluar masuk dan ditambah

lagi pemasangan CT Scan baru diawal tahun 2013 dan belum dilakukannya

pengukuran terhadap paparan radiasi di area tersebut.

Dengan berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui seberapa besar

efektifitas sebuah ruangan CT Scan tersebut dapat menahan radiasi sehingga

ruang operator aman dari sinar X. Pengujian ruangan dengan menggunakan salah

satu alat ukur radiasi yaitu TLD (Thermoluminescense Dose). Keunggulan alat

ukur radiasi ini adalah misalnya, mampu menyerap dosis radiasi paparan rendah
dari 0,1 mGy sampai 1.000 Gy. Sehingga dapat mengetahui paparan radiasi

disuatu medan walaupun paparan dosis radiasi tersebut rendah

Berdasarkan paparan di atas, dan belum adanya peneliti lain yang

menelitinya, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :

“UJI EFEKTIFITAS BANGUN RUANG CT SCAN TERHADAP RADIASI

HAMBUR DENGAN MENGGUNAKAN TLD di RST REKSODIWIRYO

PADANG”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya

seperti berikut:

1. Apakah bangun ruang CT Scan di Rumah sakit RST REKSODIWIRYO

Padang sudah efektif sebagai penahan radiasi ?

2. Berapakah radiasi hambur yang berada diluar sekitar ruangan CT Scan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1.3.1. Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui seberapa besar paparan radiasi yang terdapat di sekitar

ruangan control panel CT Scan Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang.

2. Untuk mengetahui seberapa besar radiasi yang dapat diserap oleh penahan

radiasi.
1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apakah terdapat radiasi yang sampai keluar ruangan CT

Scan.

2. Untuk menilai efektifitas bangunan ruang CT Scan yang erat kaitannya

dengan proteksi radiasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan ialah:

1.4.1. Bagi Penulis

1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini menambah pengetahuan penulis

yang berhubungan dengan Fisika Radiasi dan Proteksi Radiasi.

2. Sebagai salah satu persyaratan untuk Kelulusan Diploma III

Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Baiturrahmah.

1.4.2. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat Umum

1. Memberikan keamanan dan keselamatan bagi pekerja rumah sakit dan

masyarakat umum yang berada di sekitar ruang CT Scan.

2. Menambah wawasan dan kewaspadaan pada radiografer dan masyarakat umum

di rumah sakit YOS SUDARSO Padang tentang paparan radiasi.

1.4.3. Bagi Mahasiswa

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang Fisika Radiasi dan

Proteksi Radiasi serta efektifitas bangunan ruangan CT Scan.

2. Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang ingin

melanjutkan penelitian ini.


1.5. Sistimatika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan

sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Pada bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori yang relevan dan

mendukung pelaksanaan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, rancangan

penelitian, alat dan bahan, langkah kerja dan penatalaksanaan

dari awal sampai akhir penelitian.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang hasil dan pembahasan dari

pengukuran efektifitas bangunan ruangan CT Scan rumah sakit

YOS SUDARSO Padang.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang

kesimpulan dan hasil yang diperoleh dari pengukuran yang telah

dilakukan disertai dengan saran-saran untuk penelitian

selanjutnya.

You might also like