Professional Documents
Culture Documents
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
2. Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika
kondisi dibawah ini :
3) Harga Pasar
Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan
dari produk intentik yang sedang ditransfer. Maksudnya, harga pasar
mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas)
dengan produk yang dikenakan harga transfer.
5) Informasi Penuh
Para manejer harus mengetahui semua alternatif yang ada serta biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
6) Negoisasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negoisasi
kontrak antar unit usaha. Jika semua kondisi diatas terpenuhi maka sistem harga
transfer berdasarkan harga pasar dapat menghasilkan keselarasan cita-cita dan
tidak membutuhkan administrasi pusat.
3. Hambatan – Hambatan dalam Perolehan Sumber Daya
Idealnya, seorang manajer pembelian bebas untuk mengambil keputusan mengenai
perolehan sumber daya manusia, demikian manajer penjualan harus bebas untuk
menjual produknya ke pasar yang paling menguntungkan meskipun demikian dalam
kehidupan nyata, kebebasan dalam perolehan sumber daya tidak selalu mungkin di
lakukan atau jika hal itu mungkin, dibatasi oleh kebijakan-kebijakan korporat. Sekarang
akan dipertimbangkan situasi dimana manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan
dalam mengambil keputusan tersebut dan akibat-akibat yang terjadi dengan adanya
hambatan-hambatan dalam perolehan sumber daya pada kebijakan harga transfer yang
ada.
a. Pasar Yang Terbatas
Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjualan atau pembelian
dapat saja sangat terbatas. Ada beberapa hal atas jawaban ini.
Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan
internal. Kedua, jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk
yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. Ketiga, Jika suatu
perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung
tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual mendekati
biaya variabel perusahaan, dimana hal ini sering sekali terjadi.
b. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri
Yang harus diperhatikan dalam kasus ini adalah dengan adanya pilihan tersebut
pusat laba pembelian di beberapa perusahaan akan lebih memilih untuk berurusan
dengan pihak luar. Salah satu alasan alasan adalah anggapan bahwa pihak luar
memberikan pelayanan yang baik. Alasan ini adalah persaingan internal yang
terkadang-kadang muncul dalam perusahaan yang divisional.
1) Negosiasi
Di hampir semua perusahaan, unit usaha menegoisasikan harga transfer satu sama
lain; maksudnya, harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat.
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan
menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling
sesuai merupakan salah satu fungsi utama dari manajer lini. Jika kantor pusat
mengendalikan penentuan harga, maka kemampuan manajemen lini untuk
memperbaiki profitabilitas akan semakin berkurang. Selain itu, banyak harga
transfer yang harus melibatkan penilaian subjektif pada tingkat tertentu. Akibatnya,
satu harga transfer yang telah di negosiasikan seringkali merupakan hasil kompromi
antara pihak pembeli dengan penjual. Jika kantor pusat telah menentukan harga
transfer, maka para manajer lini usaha dapat berargumentasi bahwa mereka
menghasilkan laba yang kecil karena harga transfer yang telah ditentukan secara
arbitrer tersebut. Alasan lain bagi unit usaha untuk menegosiasikan harga transfernya
adalah bahwa unti bisnis biasanya memiliki informasi yang paling baik mengenai
pasar dan biaya-biaya yang ada, sehingga merupakan pihak yang paling tepat untuk
mencapai harga yang pantas.
3) Klasifikasi Produk
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:
a. Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior ingin
mengendalikan perolehan sumber daya. Produk ini biasanya merupakan
produk-produk yang bervolume besar; produk-produk yang tidak memiliki
sumber dari luar; dan produk-produk yang produksinya tetap ingin
dikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu.
b. Kelas II meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini merupakan
produk-produk yang dapat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya
gangguan terhadap operasi yang sedang berjalan, produk-produk yang
volumenya relatif kecil, diproduksi dengan peralatan umum ( general-general
equipment). Produk-produk kelas II ditransfer pada harga pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta :
Karisma Publishing Group
OLEH
Kelompok 5
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017/2018