Professional Documents
Culture Documents
Jurnalkecemasan 6
Jurnalkecemasan 6
Jurnalkecemasan 6
ABSTRAK
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX-A dan IX-B SMP MTs Aisyiyah
Sumatera Utara semester II (genap) Tahun Pelajaran 2017/2018 dari tanggal 2
November 2017 sampai dengan tanggal 4 November 2017 dan subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IX-A dan IX-B SMP MTs Aisyiyah Sumatera
Utara, Tahun Pelajaran 2017/2018, yang berjumlah 52 orang siswa. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana gambaran tingkat kecemasan siswa sekolah menengah
pertama dalam menghadapi UN pada mata pelajaran matematika
Instrumen Angket
SS S KS TS STS
1. Saya takut akan ketidakmampuan dalam
menjawab
soal matematika dan ujian Nasional
2. Saya merasa percaya diri akan kemampuan
saya
menghadapi pelajaran matematika dalam
Ujian Nasional.
3. Saya merasa gugup akan menghadapi
pelajaran matematika dalam Ujian Nasional
4. Saya merasa lemas ketika memikirkan mata
pelajaran matematika dalam Ujian Nasional
5. Saya merasa pusing ketika memikirkan mata
pelajaran matematika dalam Ujian Nasional
6. Saya tidak merasa pusing ketika memikirkan
mata pelajaran matematika dalam Ujian
Nasional
7. Saya tidak dapat tidur lelap mendengar
pelaksanaan ujian nasional tidak lama lagi
8. Saya merasa santai aja dalam meyikapi
pelajaran matematika dalam Ujian Nasional
9. Saya gelisah memikirkan pelajaran
matematika dalam Ujian Nasional
10. Saya takut akan ketidakmampuan dalam
menjawab soal pelajaran matematika dalam
Ujian Nasional
11. Saya merasa pesimis dengan pelajaran
matematika dalam Ujian Nasional
12. Saya merasa Optimis dengan pelajaran
matematika dalam Ujian Nasional
13. Ketika belajar matematika saya sangat
berkonsentrasi karena memikirkan mata
pelajaran matematika ada dalam Ujian
Nasional
14. Saya sering menyendiri setelah mengetahui
Ujian Nasional dilaksanakan pada tahun ini
15. Saya selalu menghindar apabila teman-teman
memperbincangkan masalah percepatan
Ujian nasional.
16. Ketika belajar matematika saya sulit
berkonsentrasi karena memikirkan mata
pelajaran matematika ada dalam Ujian
Nasional
a.Hasil
70
60
50
40
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51
Dari hasil diagram 2 dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor
kecemasan ≥ 35 sebanyak 49 siswa dan terlihat juga bahwa kecemasan sangat
berat atau panik dimiliki oleh siswa no 47 dan no 15 dengan persentase 81% dan
80 %.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Dari tabel diatas dapat diketahui beberapa pernyataan dari item instrumen
angket yang dapat memberikan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan
tingkat kecemasan siswa yang tinggi. Terdapat 12 item instrumen angket yang
persentasenya diatas 50 % yaitu item nomor 3 (54 %), 4 (58 %), 5 (54 %), 6 (61
%), 7 (64%), 8 (65%), 9 (55%),11 (59%), 13(51%), 14(73%), 15 (69%), 16(54%).
Siswa no 48 memiliki persentase jumlah skor jawaban paling tinggi (80%).
Item instrumen angket nomor 14 memiliki persentase jawaban paling
tinggi (73%), yang artinya siswa memiliki kecemasan yang tinggi dikarenakan
siswa takut tidak mampu menjawab soal-soal mata pelajaran matematika dalam
UN. Item instrumen angket nomor 15 juga memiliki persentase jawaban yang
tinggi (69%), yaitu ketika belajar matematika mereka sulit berkonsentrasi karena
memikirkan mata pelajaran matematika ada dalam Ujian Nasional, yang artinya
bahwa kecemasan siswa juga dipengaruhi oleh faktor waktu pelaksanaan UN.
Selain itu dari kelima item yang lain dapat diketahui bahwa siswa mengalami
beberapa kecemasan yang termasuk dalam kategori tinggi yaitu sulit
berkonsentrasi, gugup, jantung berdetak tak beraturan, sulit bernafas dan merasa
pusing yang terjadi karena siswa memikirkan, mengingat dan mendengar hal-hal
yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika dalam UN.
b. Pembahasan
Dari hasil penelitian, siswa memiliki tingkat kecemasan yang sangat tinggi
dikarenakan siswa takut tidak mampu menjawab soal-soal mata pelajaran
matematika dalam UN. Untuk lebih mengetahui penyebabnya, peneliti melakukan
wawancara terhadap beberapa siswa. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diambil
kesimpulan bahwa siswa takut tidak mampu menjawab soal-soal mata pelajaran
matematika dalam UN karena siswa telah memiliki persepsi bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit, yang kemudian membuat siswa merasa cemas
karena takut tidak mampu menjawab soal-soal mata pelajaran matematika dalam
UN yang akhirnya akan berpengaruh pada hasil UN siswa tersebut. Hal ini sesuai
dengan penelitian Wahid, dkk (2014) dan Lavasani, dkk (2011) yang menyatakan
bahwa persepsi negatif tentang matematika akan menimbulkan kecemasan pada
diri siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa 49 siswa memperoleh skor ≥
35, yaitu 36 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki yang berdasarkan Skala
Liekert termasuk dalam kategori tingkat kecemasan yang sangat tinggi. Hal ini
sesuai dengan penelitian dari Pena (2016) yang telah dikemukakan pada kajian
pustaka, bahwa tingkat kecemasan siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa laki-laki, hal ini dikarenakan siswa perempuan memiliki tekanan
keberhasilan akademis lebih besar, mereka lebih takut gagal dalam menghadapi
ujian dibandingkan siswa laki-laki.
Selain itu, dari hasil wawancara juga diketahui bahwa tingkat kecemasan
siswa juga dipengaruhi oleh faktor waktu pelaksanaan UN yang tidak lama lagi
sehingga membuat siswa merasa gelisah, sulit berkonsentrasi, gugup, jantung
berdetak tak beraturan, sulit bernafas dan merasa pusing. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ranjan, dkk (2013) yang menyatakan bahwa
pelaksanaan tes atau ujian dapat menimbulkan kecemasan matematika.
Kesimpulan dari penelitian Mutodi & Hlanganipani Ngirande (2014) juga
mengungkapkan bahwa kecemasan matematika datang ketika menjelang tes atau
ujian. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin dekat waktu pelaksanaan ujian
maka akan membuat individu atau siswa semakin merasa cemas menghadapi
ujian.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat kecemasan siswa sekolah menengah pertama kelas IX-
A dan IX-B MTs Aisyiah Sumatera Utara dalam menghadapi UN pada mata
pelajaran matematika termasuk dalam kategori tingkat kecemasan yang sangat
tinggi, yang dalam penelitian ini hasil tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu rasa takut siswa yang besar mereka sulit berkonsentrasi karena memikirkan
mata pelajaran matematika ada dalam Ujian Nasional
5. SARAN
Kecemasan siswa menengah pertama kelas IX-A dan IX-B MTs Aisyiah
Sumatera Utara dalam menghadapi UN pada mata pelajaran matematika yang
termasuk dalam kategori tingkat kecemasan yang sangat tinggi dapat berpengaruh
pada hasil UN siswa. Agar hasil UN sesuai dengan yang diharapkan, ada baiknya
para guru memberikan pelatihan seperti membahas soal-soal UN terutama soal-
soal matematika sebelum UN dilaksanakan, menanamkan rasa percaya diri
terhadap siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika, selalu memberikan
motivasi pada siswa agar lebih rajin belajar dan selalu berpikir positif bahwa
mereka dapat menjawab soal-soal UN.
DAFTAR PUSTAKA
Lavasani, Masoud Gholamali & Farah Khandan. 2011. The Effect of Cooperative
Learning on Mathematics Anxiety and Help Seeking Behaviour.
Journal of Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15 (pp. 271-
276)
Lestari Bintang A.S, Surya, E. 2017. Analysis the Level Anxiety of Students in
Dealing with National Exam on Mathematics Subjects. Medan :
Universitas Negeri Medan
Ranjan & Gunendra Chandra. 2013. Math Anxiety : The Poor Problem Solving
Factor in School Mathematics. International Journal of Scientific and
Research Publications 4(3): 1-5.
Wahid, Sharifah Norhuda Syed,Yusharina Yusof & Mohd. Rizal Razak. 2014.
Math Anxiety Among Students In Higher Education Level. Journal of
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 123 (pp. 232 – 237)
Penulis 1 JihanHidayahPutri
Penulis 2 Edy Surya