Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

PERCOBAAN IV

(EXPERIMENT IV)

PENGUJIAN FREE WATER


(EXAMINATION OF FREE WATER)

4.1 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui kandungan harga Free water dari suspensi semen.
2. Mengetahui fungsi additive Bentonite dan Barite dalam hubungannya
dengan Free water pada supensi semen.

4.2 Teori Dasar


Free water adalah air bebas yang terpisah dari suspensi semen. Kadar air
minimum adalah jumlah air yang dicampurkan tanpa menyebabkan konsistensi
semen lebih dari 30 UC. Bila air yang ditambahkan lebih kecil dari kadar air
minimumnya, maka akan terjadi gesekan-gesekan (friksi) yang cukup besar di
annulus sewaktu suspensi semen dipompakan dan juga akan menaikkan tekanan
di annulus.
Kadar air maksimum adalah jumlah air yang dicampurkan sehingga bila
kita ambil suspensi semen sebanyak 250 ml dan didiamkan selama 2 jam sehingga
terjadi air bebas pada bagian atas tabung. Air bebas tersebu ttidak boleh lebih dari
3.5 ml, karena bila lebih akan terjadi pori-pori pada semen dan ini mengakibatkan
semen memiliki permeabilitas yang besar sehingga kontak antara formasi dan
fliuda didalamnya dengan casing yang disemen dapat terjadi. Apabila fluida
formasi berupa air asin akan menyebabkan terjadinya korosi.
Dalam hal penyemenan permeabilitas yang terbentuk diusahakan sekecil
mungkin. Karena jika permeabilitas semen besar akan menyebabkan terjadinya
kontak fluida antara formasi dengan annulus.
Bertambahnya permeabilitas semen dapat disebabkan karena air
pencampur terlalu banyak, karena kelebihan aditif atau temperature formasi yang

56
57

terlalutinggi. Kandungan air normal dalam suspensi semen yang


direkomendasikan oleh API dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Kandungan Air Normal API

API Class Water (%) By Water Water


Cement Weigth of Cement (Gal per Sack) (Liter per Sack)
A dan B 46 5.19 19.6
C 56 6.32 23.9
D,E,F, dan H 38 4.29 16.2
G 44 4.97 18.8
J (Centative) - - -

4.3 Alat dan Bahan


4.3.1 Alat
1. Cement mixer
2. GelasUkur
3. Timbangan
4. Stopwatch
4.3.2 Bahan
1. Semen Portland
2. NaCl
3. Air

Timbangan Digital Stopwatch


58

Cement Cement mixer Gelas Ukur

Gambar 4.1Peralatan Percobaan Pengujian Free water

4.4 Prosedur Percobaan


1. Menggunakan tabung ukur, kemudian mengisi tabung tersebut dengan
suspensi semen yang akan diukur kadar airnya sebanyak 250 ml.
2. Mendiamkan selama 2 jam sehingga terjadi air bebas pada bagian atas
tabung, catat harga air bebas yang terbentuk.
3. Air bebas yang terjadi tidak boleh lebih dari 3.5 ml.

4.5 Hasil Pengamatan

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pengujian Free water


Komposisi Semen
V Suspensi V Free Water % Free Water
No Semen
Air (ml) Additif (gr) (ml) (ml) (%)
(gr)
6 gr
1. 350 gr 213 ml N a Cl 250 6 ml 2,4 %
6 gr
2. 350 gr 213 ml 250 6 ml 2,4 %
Bentonite
3 350 gr 213 ml 6 gr barite 250 4,5 ml 1,8 %

4.6 Perhitungan
Diketahui :
Vsuspensi + bentonite = 250 ml
Vsuspensi + barite = 250 ml
59

Vsuspensi + Nacl = 250 ml


VFree water bentonite = 6 ml
VFree water barite = 4,5 ml
VFree water NaCl = 6 ml
Ditanya : % Free water?
Dijawab :

a. % Free water suspensi + bentonite

V Freewater
FreeWater= × 100
V suspensi
6
¿ ×100
250
¿2,4
b. % Free water suspensi + barite
V Freewater
FreeWater= × 100
V suspensi
4,5
¿ ×100
250
¿ 1,8
c. % Free water suspensi + NaCl
V Freewater
FreeWater= × 100
V suspensi
6
¿ ×100
250
¿ 2,4
4.7 Pembahasan
Free water adalah banyaknya air yang terbebas dari suspensi semen. Free
water perlu dihitung karena apabila terlalu banyak air bebas yang melebihi batas
maksimum maka akan terjadi pori-pori pada semen sehingga mengurangi kualitas
dari semen tersebut serta mengakibatkan semen memiliki permeabilitas yang
besar sehingga kontak antara formasi dan fluida dapat terjadi. Selain itu free
water yang kecil dari kadar minimumnya akan mengakibatkan terjadinya gesekan
60

atau friksi yang cukup besar di annulus saat suspensi semen dipompakan serta
dapat menaikkan tekanan di annulus. Free water tidak boleh lebih dari 3,5 ml.
Pada percobaan ini dipakai 3 additif bentonite, barite dan NaCl yaitu
masing-masing 6 gram. Bentonite menghasilkan 2,4 %, barite 1,8 % dan NaCl
2,4%. Bentonite merupakan additif yang berfunsi sebagai penghisap air sehingga
kadar free water dapat berkurang, bentonite ini digunakan pada sumur yang
dalam, dan pada hasil percobaan ini volume dari free water cenderung naik yang
mana bertolak belakang dengan sifat sebenarnya dikarenakan pada saat
melakukan pratikum pada prosedur pembersihan alat kurang baik dan masih
tercampur dengan zat additive lainnya. Sedangkan barite digunakan untuk
mengurangi free water pada sumur brtekanan tinggi guna menghindari terjadinya
kick dan mengakibatkan permeabilitas naik, jadi penggunaan barite harus sesuai
pada kondisi yang tepat. NaCl digunakan pada sumur yang dangkal sebagai
accelerator serta NaCl ini tidak mengikat air dan semen hingga free water yang
didapat lebih besar dari barite yaitu 6 atau melebihi batas maksimum yaitu 3,5 ml
sesuai dengan ketentuan.

4.8 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan, maka didapatkan
tujuannya, yaitu dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Free water menyatakan besarnya pori pada semen ketika keringnya
semen
2. Harga free water tidak boleh lebih dari kadar air maksimum dan kurang
dari kadar air minimum yaitu tidak boleh lebih dari 3,5 ml
3. Bentonite berfungsi sebagai penghisap air sehingga kadar free water
dapat berkurang
4. Barite digunakan pada sumur bertekanan tinggi untuk menghindari
terjadinya kick

Discussion
61

Free water is the amount of water that is free from cement suspension.
Free water need to know because if too much that exceeds the maximum limit.
There will be the pores of the cement thus reducing the quality of the cement and
resulting cement has great permeability so that the contact between the formation
and fluids may occur. Besides free water which is smaller than the minimum level
will result in friction large enought in the annulus. Free water should not exceed
3,5 ml.
In this experiment used 3 additive which bentonite, NaCl, and barite
each 6 gr. Free water of bentonite 2%, barite 2,4%, and NaCl 5,6 %. Bentonite is
an additive that serves at the suction of water so that the content of free water can
be reduced, used in deep wells, and on the results of this experiment the volume of
free water which offers rise which is contrary to the actual properties at the time
of performing the procedure in cleaning the tool properly and still mixed with
other additives. Barite used in high pressure cement wells in order to avoid the
kick, and resulted in increased permeability, so the use of barite should be
appropriate under the right conditions. NaCl used on shallow wells and does not
bind water and cement so obtained free water greater than 5,6 that exceeds
themaximum limit 3.5 ml in accordance with the provisions.

Conclusion
Based on the experiments I have done, then got the goal, which can be
summarized as follows:
1. Free water stated amount pores in the cement when the cement.
2. The price of free water should not exceed the maximum moisture content
and less the minimum water content is not more than 3,5 ml.
3. Bentonite is an additive that produced the least amount of free water
barite and NaCl
4. Barite used in high pressure wells to prevent kick.

4.8 Tugas

1. Jelaskanapa apa itu free water dan apa penyebab nya?


62

Jawab:
Sebagai kandungan air bebas yang terpisahkan dari suspense semen,
penyebab adanya free water adalah karena adanya menghindari kontak
fluida antara formasi dengan annulus dan strength suspensi semen
dalam menyongkong pipa.
2. Jelaskan cara mencegah terjadinya free water?
Jawab:
Cara mengatasinya yaitu free water dapat dicegah sebelum atau sesudah
terjadinya, caranya yaitu dengan penambahan zat additif seperti yang
bersifat mengikat molekul air itu sendiri atau menambah volume massa
dari semen itu sendiri diantarannya bentonite berfungsi untuk
menguranggi volume free water pada semen. Sedangkan NaCl
berfungsi sebagai additif untuk meningkatkan molekul air pada free
water pada semen. Proses mixing juga mencegah adannya feree water
karna jika proses mixing lama, air akan mengikat semen dengan baik,
sehingga campuran menjadi solid dan bagus.
3. Jelaskan tentang proses hidrasi semen
Jawab:
Hidrasi semen adalah proses kimia yang terjadi ketika semen
dicampurkan dengan air (H2O), dimana air terbebaskan dari semen dan
mempercepat proses pengerasan pada semen. Pengelompokkannya
adalah:
a. Tricalcium Silicate (C3S)
Yang dihasilkan dari kombinasi C4O dan SiO2, komponen ini yang
terbanyak dalam semen portland, 40 – 45 % untuk semen yang
lambat proses pengerasannya dan sekitar 60 – 65 % untuk semen
yang cepat pengerasannya (high early strength cement). Komponen
C3S pada semen memberikan strength yang terbesar pada awal
maupun akhir pengerasan terutama awal pengerasan.
b. Dicalcium Silicate (C2S)
63

Juga dihasilkan dari kombinasi CaO dan SiO2, komponen ini sangat
penting dalam memberikan frial strength semen karena C2s ini
menghidrasi lambat maka tidak berpengaruh dalam setting time
semen, akan tetapi sangat menentukan dalam kekuatan semen lanjut.
Kadar C2S dalam semen tidak lebih dari 20 %.
c. Tricalcium Aluminate ( C4AF )
Terbentuk dari reaksi CaO dan Al2O3, walaupun kadarnya lebih kecil
dari komponen silikat, sekitar 15 % untuk High – early strength
cement dan sekitar 3 % untuk semen yang tahan terhadap sulfat
karena hasil hidrasi C3A mudah diserang sulfat. Namun berpengaruh
terhadap rheologi suspensi semen dan membantu proses pengerasan
awal pada semen tetapi tidak menyumbang kekuatan akhir semen.
d. Tetra Calcium Aluminoferite ( C4AF )
Terbentuk dari reaksi CaO, Al2O3 dan Fe2O3, komponen ini hanya
sedikit pengaruhnya terhadap strength semen. API menjelaskan
bahwa bila kadar CuAF ditambah dengan C3A dua kali lipatnya,
tidak boleh lebih dari 24% untuk semen yang tahan terhadap
kandungan sulfat tinggi. Penambahan oksidasi besi yang berlebihan
akan menaikkan kadar C4AF dan menurunkan C3A, dan berfungsi
menurunkan poros hasil reaksi atau hidrasi C3S dan C2S.

You might also like