PKN Puput SukuAnakDalam

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Suku Anak Dalam, Suku Minoritas yang Hidup di Pulau Sumatera

Kontributor
Fabrizio Tanjung
Disusun oleh: Putri Azzahra
No. Absen: 23

Di Pulau Sumatera terdapat salah satu suku minoritas yang mendominasi wilayah hutan di
Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Suku tersebut adalah Suku Kubu atau biasa juga disebut
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Mereka yang mayoritas hidup di Provinsi Jambi
diperkirakan populasinya sekitar 200.000 orang.

Sejarah Suku Anak Dalam


Menurut tradisi lisan masyarakat Air Hitam, Jambi, Suku Anak Dalam merupakan orang Maalau
Sesat yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Kemudian
mereka dinamakan Moyang Segayo. Sumber lain juga menyebutkan mereka berasal dari
Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi. Hal ini diperkuat dengan kenyataan adat Suku Anak
Dalam yang mempunyai kesamaan bahasa, adat dan sistem kekerabatan dengan Suku
Minangkabau. Masih banyak sumber lain yang membahas tentang sejarah asal usul Suku Anak
Dalam ini seperti pendapat Muchlas dan Disertasi Muntholib Soetomo.

Penyebutan Terhadap Suku Anak Dalam

Orang melayu menyebut Suku Anak Dalam dengan sebutan Kubu, sedangkan Suku Anak Dalam
itu sendiri menyebut dirinya dengan Orang Rimba. Lain halnya dengan Pemerintah, melalui
Departemen Sosial mereka memberikan Suku yang tinggal di Jambi ini dengan sebutan Suku
Anak Dalam. Anak Dalam memiliki makna orang terbelakang yang tinggal di pedalaman. Karena
itulah dalam perspektif pemerintah mereka harus dimodernisasikan dengan mengeluarkan
mereka dari hutan dan dimukimkan melalui program Pemukiman Kembali Masyarakat Terasing
(PMKT).

Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Anak Dalam diatur dengan aturan, norma dan adat istiadat
yang berlaku sesuai dengan budayanya. Dalam lingkungan kehidupan mereka, dikenal juga
istilah kelompok keluarga dan kekerabatan seperti keluarga kecil dan keluarga besar. Keluarga
kecil terdiri dari suami istri serta anak yang belum menikah. Sedangkan keluarga besar terdiri
dari beberapa keluarga kecil yang berasal dari pihak kerabat istri.
Anak laki-laki yang sudah kawin harus bertempat tinggal di lingkungan kerabat istrinya. Mereka
merupakan satu kesatuan sosial dan tinggal dalam satu lingkungan pekarangan. Setiap keluarga

1
kecil tinggal di pondok masing-masing secara berdekatan, yaitu sekitar dua atau tiga pondok
dalam satu kelompok.

Wilayah Pemukiman Suku Anak Dalam

Penyebutan Orang Rimba merupakan sebutan paling proposional dan objektif karena
didasarkan kepada konsep Orang Rimba itu sendiri dalam menyebut dirinya. Orang Rimba itu
sendiri dibagi menjadi tiga kelompok diantaranya kelompok yang lahir dan tinggal di hutan,
kelompok yang sejak lahir tinggal di kawasan perkebunan sawit dan Hutan Taman Nasional
Industri (HTI), kelompok yang sudah membaur dan tinggal di kawasan pedesaan bersama warga
lain pada umumnya.

Cara Mereka Bertahan Hidup

Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Suku ini melakukan kegiatan berburu atau
meramu, menangkap ikan, dan memanfaatkan buah-buahan yang ada di dalam hutan. Namun,
dengan adanya perkembangan zaman dan akulturasi budaya dari luar, kini beberapa penduduk
telah mulai mengenal pengetahuan tentang pertanian dan perkebunan.

Sistem Kepercayaan Suku Anak Dalam

Sistem kepercayaan yang di anut oleh Suku Anak Dalam ini sudah mulai beragam. Mayoritas
mereka menganut kepercayaan Animisme. Ada juga beberapa kelompok keluarga yang pindah
ke agama Islam dan Kristen.
Itulah penjelasan tentang salah satu suku minoritas yang mendominasi wilayah hutan di Provinsi
Jambi dan Sumatera Selatan.

Sumber: http://takaitu.com/suku-anak-suku-minoritas-hidup-pulau-sumatera/

You might also like