Professional Documents
Culture Documents
Analisi Sim RM Ri Di RSD Majalaya PDF
Analisi Sim RM Ri Di RSD Majalaya PDF
Analisi Sim RM Ri Di RSD Majalaya PDF
BAB I
yang tidak bisa lepas dari kebutuhan manusia. Perkembangan informas i perlu
adanya orang-orang yang mengerti dalam bidang teknologi informasi serta adanya
berke mbang. Disamping itu perlu juga adanya sumber daya manusia yang
Hal itu d ibuktikan den gan kemampuan perangk at lunak yang dapat menyelesaikan
di samping itu juga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan serta efisien, ba ik
dari segi waktu maupun biaya, apalagi jika dit unjang denga n perangkat keras yang
yang sifa tnya berhubungan dengan jasa/pelayanan, Salah satu contoh yang banyak
2
Rumah Sakit Majalaya yang merupakan salah satu Rumah Sakit daerah yang ada
kesehatan, merasa perlu untuk menggunakan informas i tersebut , seh ingga dapat
da lam pembuatan suatu Database sebagai tempat penyimpanan data yang dapat
Dari uraian di atas, maka basis data sebagai rekam med ik dan bagian rawat
inap men jadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses administras i
Rekam Medik Ra wat Inap Pada Rumah Sakit Daerah Majalaya yang
2. Proses pembuatan laporan data pasien memerlukan waktu yang cukup lama
diide ntifikasikan beberapa rumusan masalah yang akan dijad ikan tujuan
Mengacu pada perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dar i ana lisa
daya manusianya.
administrasi .
Majalaya.
agar sistem yan g dibuat leb ih terfokus dan masala h yang dihadap inya tidak terlalu
2. Hanya membahas tentang catatan medik dari pas ien rawat inap.
5
Kegiatan praktek kerja lapangan dilak sanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Majalaya pada bagian Medical Record Rawat Inap, waktu pelak sanaan 30 hari
1.6 Metodologi
Metode yang digunakan dalam analisa ini meliputi dua bagian pokok yaitu
metode analisa.
Metode analisa
BAB II
LANDASAN TEOR I
Setelah memperhatikan beberapa teori men genai sistem diatas, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari eleme n-elemen yang
berinteraksi untu k mencapai tujua n tertentu.
“Informasi adalah data yan g diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan berarti bagi yang menerimanya”(yogian to,8).
Dari beberapa teori diatas, dapat disimpulka n bahwa infor masi adalah
sekumpulan data yan g telah men galami proses pengolahan sehingga menjadi
bentuk yang lebih bergu na bagi yan g menerimanya.
Analisis sistem ialah penguraian dari sustu system informasi yang utuh ke
da lam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifika sikan
dan mengevalua si permasalahan-permasalahan. Kesempatan-kesempatan,
ha mbatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan -kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusu lkan perbaikan -perbaikannya.
Dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang lazim meme rlukan informasi
untuk men gobati pasien . Reakam medik sebagai penghubung komunikasi dian tara
pe tugas kesehatan yang memberi pe layanan kesehatan kepada pa sien. Dokumen
rekam medik juga berfungsi untuk melindun gi aspek hukum dari pa sien, tenaga
kesehatan dan Rumah Sakit itu sendiri.
Kemu dian pada tahun 1972 dengan surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 034/Birhurp/1972, ada kejelasan bagi Rumah Sakit menyangku t kewajiban
men unjang terseleng garanya rencana induk ( master plan) yang baik, maka setiap
rumah sakit :
1. Administration (administrasi)
2. Legal (Hukum)
3. Financial (keuangan)
4. Education (pendidikan)
5. Document (dokumen)
1. Alat komunikaasi antar dokter dan tenaga ahli yang terlibat da lam
pembicaraan pelayanan kesehatan.
2. Dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus di berikan
kepada seorang pasien .
3. Bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan perkembangan penyakit dan
pengobatan selam pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.
4. Bahan yan g berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang di berikan kep ada pasien.
5. Melindungi kepentingan umum, pasien, petugas, kesehatan dan rumah
sakit.
6. Menyed ikan data -data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan.
7. Dasar didalam p erhitungan bia ya pembayaran pelayanan med ik pasien.
10
BAB III
ANALISI S SISTEM BERJALAN
Pada tahun 1998 mengalami tra nsformasi men jadi Rumah Sakit Kelas C
karena telah memenuhi persyaratansebuah rumah sakit de ngan 4 spesialisasi
dasar, maka pada tahun itu pula SK. Menkes No.105/MENKES/SK/1988,Rumah
Sakit Daerah Majalaya ditetapkan sebagai Rumah Sakit – C dengan memiliki 6
ruangan dan jumlah tempat tidur sebanyak 124 tempat tidur. Nama rungan
tersebut disesuaikan dengan golongan penyakit dan identitas pasien, seperti
:Ruang Penyakit Dalam Wanita, Ruang Penyakit Dalam Laki-laki, Ruang
Penyak it Anak,Ruan g Kebidanaan, Ruang Perinatalogi da n ruang Bedah. Namun
seiring dengan kebutuhan Rumah Sakit, maka pada tahun 2000 jumlah ruan gan
bertambah menjadi 8 ruangan, dengan jumlah tempat tidur sebanyak 141 tempat
tidur.
Pada tahun 1999 Menteri Dalam Negeri dengan S K Mendagr i No. 445 -32-
308 men gesahkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16 tahun 1998
tentang penetapan Rumah Sakit Daerah Majalaya menjadi Unit Swadana Daerah
dan di undangkan dalam lembaran daerah Kabupaten Bandung No.2 tahun 1999
seri: D. Ke mudian pada tahun 2002 sampai dengan sekarang Rumah Sakit Daerah
Majalaya kembali lag i menjadi Ruma h Sakit milik Pemerintah Daerah (pemda)
Kabupaten Bandung.
3.2 Visi dan M isi Rumah Sakit Daerah Majalaya Kabupaten Bandung
A. Visi dan Misi Rumah Sakit Daerah Majalaya Kabupaten Bandung
1. Motto
2. Visi
3. Misi
4. Tujuan
B. Falsafah, Motto, Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Rekam Medis Rumah
Sakit Daerah Majalaya Kabu paten Bandung
1. Falsafah
2. Motto
3. Visi
4. Misi
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
6. Strategi
c. Rekam medis bersifat rahasia, aman dan berisi informasi yang akurat,
lengkap dan mudah dibaca.
15
11. Meneliti dan memeriksa bersama -sama kepala Sub. Bag, untuk
men getahui kebenaran laporan pengajuan kebutuhan dari masing-
masing unit kerja, sehingga dapat mempermudah dalam persiapan
men yusun anggaran.
12. Meng uasai secara langsung atau tidak langsung dalam proses
pe laksanaan kerja bagian keuangan, sehingga kesulitan, hambatan
dan penyimpangan dapat terkendali.
B. WEWENANG
C. TANGGUNG JAWAB
4. Menyusun daftar gaji bagi pe gawai setiap bula n sekali, mengh itung
gaji pokok, tunjangan anak dan istri atau keluarga, tunjan gan
jaba tann sruktural, tunjangan fungsional.
B. TANGGUNG JAWAB
A. PELAKSANAAN TUGAS
masing Sub Bagian dan anggaran yang sesuai deangan bidangnya sebagai
dan hukum dan ifor masi dengan menganalisa r encana dan hasil kerja tahun
sebelumnya, proyeks i kegiatan yang akan datang serta arahan dari atasan
mempunyai arahan yang jelas dan dapat dilaksanakan secara sefektif dan
efesien.
3. Mempertanggung jawabkan tata cara kerja dan kesejahteraan staf yang ada
efisiensi kerja.
5. Memberikan usulan sumber daya baik dari s egi kualitas mau pun kuantitas
7. Melakukan evaluasi ke giatan dan mutu hasil ke rja bawahan den gan
menilai hasil ke giatan dan prestasi kerja bawahan untuk pengemban gan
8. Mela kukan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah sak it da lam
9. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan , dalam ran gka
rencana dan hasil ke rja tahun sebelumnya, proyeks i kegiatan yan g akan
dat ang serta arahan dari atasan agar pelaksanaan kegiatan di bagian
perencanaan dan rekam med ik mempunyai arahan yang jelas dan dapat
12. Menyusun tata cara kerja dan kesejahteraan staf rekam medik berdasarkan
sesuai de ngan tugas kema mpuan dan permasalahan yang tepat untuk
13. Memberikan petunjuk dan men gkoordinasikan tugas kepada para bawahan
B. TANGGUNG JAWAB
med ik .
C. WEWENANG
bawahan.
bawahan.
A. Hak / Wewenang :
B. Uraian Tugas :
efesien.
pulang.
NO : 5 TAHUN 2008
DIREKTUR
Dr. H. Kusmawan Dardja, sp.PK
SUB.BAG
SUB.BAG UMUM DAN SUB.BAG PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAN
PERLENGKAPAN DAN KEHUMASAN
PENGEMBANGAN SDM
Dadang, AMK, S.Sos Tati Setiawati, S.Sos
Wawan Suherman. SAP
JAB.
FUNGSIONAL
Pasien Adm ition (penda ftaran) Ruang Perawatan Bagian Ad ministrasi Bagian Reka m Med ik Dinkes Kab upaten Dinkes Pro vinsi Ditjen Yanmed
Datang ke
Menghitung Mengecek
Admition Menanyakan Pengisian
Biaya Rawat Kelengkapan
nomor RM Berkas RM
Inap Berkas RM
Ada
Lengkap
Nomor RM
Berkas RM
Berkas RM
Pengisian Berkas RM
Laporan RL
Identitas
Berkas RM
Berkas RM
27
1. Berkas RM
Pengecekan status yaitu men gecek kelengkapan status pasien mulai dari
RM-1 sampai dengan RM-19a, kemudian dilengkapi identitasnya yang
menyangkut tanggal masuk, tanggal keluar, dan dokter yang merawatnya
untuk mempermudah dalam pengisian register . Pengecekan status ini
bertujuan agar diperoleh data pasien secara lengkap dan benar yang akan
mempermudah untuk pengambilan data apabila diperluka n kembali.
2. Pengkodean Status
3. Register Ranap
Reister Ranap merupakan suatu proses pencatatan data pasien yang sudah
diperiksa kelengkapan dan diberi kode penyakit untuk digunakan dalam
pengisian formulir RL 1, RL 2A, RL 2a,1, RL 2 dan untuk pengisian da ta
kematian. Dalam Register Ranap berisi da ta pasien yang terdiri dari: tanggal
masuk, No urut, No. RM, nama, alamat, umur, ruang/kelas perawatan, nama
penyakit dan kodenya, jenis penyakit serta dokter yang merawatnya.
1. Data-data yan g belum len gkap bisa diketahui dan dilengkapi ke proses
selanjutnya.
Dalam status Ranap lembarannya harus lengkap sehingga lebih mudah dalam
pengecekan at au proses selanjutn ya. Apab ila ada nama penyakit yan g mempunyai
na ma depannya yang sama maka harus diikuti deng an nama belakangnya yang
lengkap agar memudahkan dalam proses pengkodeannya. Untuk memudahkan
da lam pencatatan dan agar tidak terjadi pencatatan data secara berulang maka
lebih efisien register Ranap dibuat dengan sistem komputerisasi Data yang sudah
lama disimpan tida k akan hilang atau rusak.
29
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Sistem Reka m Medik Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum Daerah
Majalaya sudah berjalan dengan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan
rekam medik berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Medik.
4.2 Saran
2. Pengolahan data pada unit rekam med ik sering kali mendapat hambatan
dikarenakan berkas rekam medik ya ng akan diolah belum lengkap dan
diperlukan waktu yang cukup lama untuk melengkapinya karena
menyangku t dokter dan perawat yang menanganinya, maka sebaiknya
bekas rekam medik yang lengkap harus ada pada unit rekam medik paling
lama 24 jam setelah pasien keluar sehingga data rekam medikn ya lebih
cepat diperoleh.
30
DAFT AR PU STAKA
Jogiyanto, H.M., Akt., MBA., Ph.D. (2001). Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Andi : Jogjakarta.
And i : Jogjakarta.
Bag. Rekam Medik. (2005). Prosedur Rekam Medik Pa sien Rawat Inap.