Professional Documents
Culture Documents
Bab 1 2 Fix
Bab 1 2 Fix
PENDAHULUAN
1
perawat dengan harapan asuhan keperawatan yang dihasilkan mempunyai
efektifitas dan efisiensi.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat
sakit pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang
menggambarkan asuhan keperawatan yang diberikan. Umumnya catatan
pasien berisi imformasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa
keperawatan dan medik, respons pasien terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi beberapa rencana
3
untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk
catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama
perawat maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
a) Jangan menghapus dengan tipe -x atau mencoret tulisan yang salah. Cara
yang benar adalah dengan membuat satu garis pada tulisan yang salah, tulis
kata “salah” lalu diparaf kemudian tulis catatan yang benar.
b) Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga
kesehatan lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
c) Koreksi kesalahan sesegera mungkin.
d) Catat hanya fakta catatan harus akurat dan realible.
e) Jangan biarkan pada catatan akhir perawat kosong.
f) Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan
bahasa yang lugas.
g) Catat hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya.
h) Hindari penulisan yang bersifat umum. Tulisan harus lengkap, singkat,
padat dan obyektif.
i) Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu dan diakhiri dengan tanda
tangan. Dengan demikian dokumentasi keperawatan harus bersifat
obyektif, akurat dan menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi
pada diri klien. Sehingga apabila diperlukan, dokumentasi ini dapat
4
menunjukkan bahwa perawat telah mencatat dengan benar dan tidak
bertentangan dengan kebijakan atau peraturan institusi pemberi pelayanan
kesehatan.
j) Mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijakan atau
peraturan institusi pemberi pelayanan kesehatan.
1. Naratif
5
mendokumentasikan hasil observasinya yang relevan dan kejadian secara
kronologis.
6
mencatat vital sing biasanya juga dipakai untuk catatan keseimbangan
cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan catatan harian tentang asuhan
keperawatan.
3. Checklist
7
b. Kelemahan model ini adalah :
Tidak dapat menjabarkan pengkajian sesuai yang kita inginkan.
Harus mengikuti alur dalam pengisian flowsheet dan checklist.
1. Lembar pengkajian
Lembar pengkajian dengan jelas menggambarkan data-data yang
perlu dikurnpulkan, perawat tinggal mengisi data sesuai dengan yang
tercantum dalam lembar pengkajian.
4. Catatan Fokus
Perawat mencatat masalah berfokus pada masalah yang spesifik
yang terdiri dari komponen diagnosa keperawatan, data subyektif dan
obyektif yang mendukung, tindakan keperawatan, respon klien terhadap
intervensi keperawatan dan penyuluhan.
8
Catatan flow sheet dan grafik menggambarkan data berulang klien
yang harus senantiasa dipantau oleh perawat, seperti nadi, tekanan darah,
obat-obatan, masukan dan pengeluaran. Pelayanan keperawatan/kebidanan
merupakan pelayanan profesional dari pelayanan kesehatan yang tersedia
selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatan pasien.
Dengan demikian, pelayanan keperawatan dan kebidanan memegang
peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas
pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Dokumentasi keperawatan tidak
hanya merupakan dokumen sah tapi juga instrumen untuk melindungi para
pasien, perawat dan bidan secara sah, oleh karena itu, perawat diharapkan
dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.
2. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi
standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan
tentang kualitas dan kwantitas dokumentasi yang dipertimbangkan secara
9
adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar dokumentasi berguna untuk
memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik
pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan.
10
4. Keuangan, Semua tindakan keperawatann yang belum, sedang, dan telah
diberikan dicatat dengan lengkap dan dapat digumakan sebagai acuan atau
pertimbangan dalam biaya keperawatan.
11
b. Sistem kardiovaskular
c. Sistem persarafan
d. Sistem perkemihan
e. Sistem pencernaan
7. Ikuti aturan atauran atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13