Professional Documents
Culture Documents
Analisa Dan Rekayasa Perangkat Lunak "E-Voting"
Analisa Dan Rekayasa Perangkat Lunak "E-Voting"
LUNAK
“E-VOTING”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Dalam era saat ini dimana banyak kota ingin menerapkan sistem Smart City
maka penggunaan e-voting dapat menjadi sarana untuk mempermudah
masyarakat terutama dalam hal pemilihan, dimana masyarakat tak perlu pergi
ke TPS dan menunggu hasil pemilihan dalam jangka waktu yang lama. Sebagai
contoh, kami memilih wilayah kota Makassar. Wilayah kota Makassar sangat
luas dan biasanya untuk perhitungan suara akan makan waktu cukup lama.
Selain itu masyarakat juga biasa disusahkan dengan lamanya proses pemilihan
secara konvensional. Maka dari itu e-voting dapat menjadi salah satu cara agar
mempermudah masyarakat.
1.2. TUJUAN
1. Mempermudah dalam pengambilan suara saat pemilihan.
2. Membantu petugas panitia dalam mengkalkulasi jumlah pemilih yang ikut
serta didalam pemilihan.
3. Membantu petugas panitia pemilihan dalam melakukan perhitungan
secara cepat dan mengurangi resiko terjadinya kecurangan.
1.3. MANFAAT
1. Mempermudah masyarakat untuk memberikan suara walaupun tidak
berada di tempat pemilihan.
2. Meminimalisir terjadinya kecurangan dalam pengambilan suara.
3. Mempercepat proses perhitungan.
4. Menghemat anggaran.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian Pemilihan Umum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Pemilihan
berasal dari asal kata PILIH yang berarti memandang atau
mempertimbangkan. Sedangkan kata Pemilihan berarti proses
atau cara dalam memilih. Pemilihan umum (pemilu) berarti
pemilihan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh rakyat
dalam suatu wilayah (kabupaten,kota,provinsi, dsb).
2.1.2. Pengetian E-voting
The Council of Europe (CoE), mendefinisikan e-voting
sebagai sebuah perangkat pemberian suara secara elektronik
sehingga memiliki kemampuan untuk mempercepat tabulasi
data, menekan biaya pemilihan dan memiliki kontribusi untuk
mencegah pemilih yang tidak berhak.
2.1.3. Pengertian Smart City
Menurut initiator Smart City sekaligus Guru Besar ITB, Prof.
Dr. Ir. Suhono S. Supangkat, M.Eng. yang dikutip dari laman
detik.com tanggal 3 Juni 2016, Smart City adalah konsep kota
cerdas yang membantu/mempermudah masyarakat yang berada
didalamnya dengan memanfaatka/mengelola sumberdaya
dengan efisien. Smart City memiliki 3 konsep utama yaitu Smart
economy, Smart environment, dan smart system platform.
Dimana ketiga konsep utama ini dibagi lagi dalam beberapa
bagian spesifik yaitu, smart live, smart living, smart people, smart
mobility, smart economy, dan smart government.
2.1.4. Hubungan E-voting dengan Smart City
Saat ini banyak kota yang coba menerapkan smart city untuk
mempermudah masyarakat salah satu contohnya dengan
menerapkan penggunaan teknologi dalam lingkungan kota, salah
satu kota yang menerapkan smart city adalah Makassar.
Penggunaan e-voting dapat menjadi sarana untuk
mempermudah masyarakat terutama dalam hal pemilihan,
dimana masyarakat tak perlu pergi ke TPS dan menunggu hasil
pemilihan dalam jangka waktu yang lama dalam lingkup kota
Makassar cukup menggunakan aplikasi e-voting yang dapat
diakses melalui perangkat masing-masing dimanapun posisi
pemilih tersebut.
Start
Masuk ke aplikasi,
Kemudian masuk ke
form registrasi
Masukkan no
KTP, No. Mengecek legalitas
Telpon/ no KTP ke
email, dan Pemerintah
password
Pemberitahuan data
tidak ada
Pengiriman kode
ya
validasi
Pengisian
Data disimpan
ulang kode Data tersimpan
di KPU
validasi
ya
Keluar dari Masuk ke halaman
sistem pemilihan
tidak
end
Phase
PROSES PEMILIHAN
Start
Menampilkan
Login
halaman utama
Menampilkan list
Klik Pemilihan
kandidat
tidak
Menampilkan dialog
Klik vote button
konfirmasi
tidak
Data
terkonfirmasi
Menampilkan
pemberitahuan
Data tesimpan
berhasil Data tersimpan
di KPU
Keluar dari
sistem
ya
end
Phase
PROSES MENAMPILKAN HASIL
Start
Menampilkan
Login
halaman utama
Klik result
tidak
Mengecek hasil di
KPU
ya
end
Phase
3.2. CARA KERJA SISTEM/ SYSTEM PROCEDURE (SOP)
1. Pengguna masuk ke sistem dan melakukan registrasi dengan
mennggunakan nomor KTP dan nomor telepon / email.
2. Data akan di terima di server kemudian di autentifikasi ke database
pemerintahan dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
3. Jika data tepat maka sistem akan mengirimkan kode validasi yang
nantinya harus di isi kembali ke aplikasi.
4. Setelah memasukkan kode validasi maka data akan disimpan di server
dan di database KPU.
5. Setelah itu user dapat masuk ke menu utama dimana terdapat menu
Jadwal, profil calon, voting, dan result. Dalam menu jadwal user dapat
melihat jadwal dalam pemilihan. Dalam menu profil calon, user dapat
melihat data diri calon, visi misi, dan elektabilitas calon. Menu voting
untuk melakukan pengambilan suara. Dan menu result untuk melihat
hasil pemilihan.
6. Jika user melakukan voting maka suaranya akan disimpan di server dan
di database KPU.
7. Jika user melihat result maka data hasil pemilihan dari KPU akan dikirim
ke server.