Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

ANALISA DAN REKAYASA PERANGKAT

LUNAK
“E-VOTING”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

YOSUA MAKMUR [15 61 010]

HARRY S. WIRAWAN [15 61 011]

MELKI FRIASWANTO [15 61 012]

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Penggunaan voting sebagai media untuk mencari keputusan yang berkaitan
dengan hajat hidup orang banyak telah dimulai sejak lama. Dalam
pelaksanaannya, banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian
golongan masyarakat untuk kepentingan mereka sendiri. Hal ini menyebabkan
timbulnya konflik di masyarakat, serta menurunnya tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap pihak penyelenggara voting dan pihak pemenang voting
tersebut.
Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi, voting digunakan
untuk mengambil keputusan negara yang sangat krusial, antara lain adalah
untuk memilih wakil-wakil rakyat, atau untuk memilih pemimpin negara yang
baru. Akan tetapi, tidak seluruh warga negara dapat memberikan suara
mereka dalam voting. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
oleh warga negara tersebut untuk mendapatkan haknya, dan negara wajib
untuk melindungi warga negara tersebut dalam memberikan suaranya. Oleh
karena itu, voting membutuhkan prosedur pelaksanaan yang dapat menjamin
kerahasiaan dan keabsahan dari hasil pelaksanaan voting tersebut.

Electronic voting adalah suatu metode pemungutan suara dan


penghitungan suara dalam suatu pemilihan dengan menggunakan perangkat
elektronik. Tujuan dari electronic voting adalah menyelenggarakan
pemungutan suara dengan biaya hemat dan penghitungan suara yang cepat
dengan menggunakan sistem yang aman dan mudah untuk dilakukan audit.
Dengan e-voting Perhitungan suara akan lebih cepat, bisa menghemat biaya
pencetakan surat suara, pemungutan suara lebih sederhana, dan peralatan
dapat digunakan berulang kali.
E-voting adalah pengambilan suara dengan menggunakan media elektronik
atau perangkat elektronik, the council of Europe (CoE), mendefinisikan sebagai
sebuah perangkat pemberian suara secara elektronik sehingga memiliki
kemampuan untuk mempercepat tabulasi data, menekan biaya pemilihan dan
memiliki kontribusi untuk mencegah pemilih yang tidak berhak.

Dalam era saat ini dimana banyak kota ingin menerapkan sistem Smart City
maka penggunaan e-voting dapat menjadi sarana untuk mempermudah
masyarakat terutama dalam hal pemilihan, dimana masyarakat tak perlu pergi
ke TPS dan menunggu hasil pemilihan dalam jangka waktu yang lama. Sebagai
contoh, kami memilih wilayah kota Makassar. Wilayah kota Makassar sangat
luas dan biasanya untuk perhitungan suara akan makan waktu cukup lama.
Selain itu masyarakat juga biasa disusahkan dengan lamanya proses pemilihan
secara konvensional. Maka dari itu e-voting dapat menjadi salah satu cara agar
mempermudah masyarakat.

1.2. TUJUAN
1. Mempermudah dalam pengambilan suara saat pemilihan.
2. Membantu petugas panitia dalam mengkalkulasi jumlah pemilih yang ikut
serta didalam pemilihan.
3. Membantu petugas panitia pemilihan dalam melakukan perhitungan
secara cepat dan mengurangi resiko terjadinya kecurangan.

1.3. MANFAAT
1. Mempermudah masyarakat untuk memberikan suara walaupun tidak
berada di tempat pemilihan.
2. Meminimalisir terjadinya kecurangan dalam pengambilan suara.
3. Mempercepat proses perhitungan.
4. Menghemat anggaran.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian Pemilihan Umum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Pemilihan
berasal dari asal kata PILIH yang berarti memandang atau
mempertimbangkan. Sedangkan kata Pemilihan berarti proses
atau cara dalam memilih. Pemilihan umum (pemilu) berarti
pemilihan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh rakyat
dalam suatu wilayah (kabupaten,kota,provinsi, dsb).
2.1.2. Pengetian E-voting
The Council of Europe (CoE), mendefinisikan e-voting
sebagai sebuah perangkat pemberian suara secara elektronik
sehingga memiliki kemampuan untuk mempercepat tabulasi
data, menekan biaya pemilihan dan memiliki kontribusi untuk
mencegah pemilih yang tidak berhak.
2.1.3. Pengertian Smart City
Menurut initiator Smart City sekaligus Guru Besar ITB, Prof.
Dr. Ir. Suhono S. Supangkat, M.Eng. yang dikutip dari laman
detik.com tanggal 3 Juni 2016, Smart City adalah konsep kota
cerdas yang membantu/mempermudah masyarakat yang berada
didalamnya dengan memanfaatka/mengelola sumberdaya
dengan efisien. Smart City memiliki 3 konsep utama yaitu Smart
economy, Smart environment, dan smart system platform.
Dimana ketiga konsep utama ini dibagi lagi dalam beberapa
bagian spesifik yaitu, smart live, smart living, smart people, smart
mobility, smart economy, dan smart government.
2.1.4. Hubungan E-voting dengan Smart City
Saat ini banyak kota yang coba menerapkan smart city untuk
mempermudah masyarakat salah satu contohnya dengan
menerapkan penggunaan teknologi dalam lingkungan kota, salah
satu kota yang menerapkan smart city adalah Makassar.
Penggunaan e-voting dapat menjadi sarana untuk
mempermudah masyarakat terutama dalam hal pemilihan,
dimana masyarakat tak perlu pergi ke TPS dan menunggu hasil
pemilihan dalam jangka waktu yang lama dalam lingkup kota
Makassar cukup menggunakan aplikasi e-voting yang dapat
diakses melalui perangkat masing-masing dimanapun posisi
pemilih tersebut.

2.2. REFERENSI PUSTAKA


No Judul Jurnal Tahun Analisa
1 Sistem Pemungutan Suara Elektronik 2014 Dalam jurnal ini, untuk
Menggunakan Model Poll Site E- pemilihan digunakan e-KTP
Voting oleh Haryati, Kusworo Adi, dalam pengesahan user. Padahal
Suryono. Jurusan Fisika,Fakultas ini masih kurang aman jika ingin
Sains dan Matematika Universitas digunakan. Bisa saja ada orang
Diponegoro. lain yang menggunakan KTP
orang lain.
2 APLIKASI PEMILIHAN KETUA BADAN 2011 Masih terdapat kekurangan
EKSEKUTIF MAHASISWA STMIK dalam tampilannya.
PONTIANAK BERBASIS DESKTOP oleh
A. MURTADO. Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan
Komputer Pontianak Program Studi
Teknik Informatika

3 SISTEM E-VOTING BERBASIS 1 Sept. Rancangan sistem sudah cukup


ANDROID (STUDI KASUS PADA 2017 mendalam terutama dalam hal
PEMILIHAN KETUA HIMA SISTIF diagram dan tampilan yang
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP menarik. Selain itu rancangan
BANDUNG) oleh Teguh Nurhadi sudah baik dan dapat
Suharsono, S.T., M.T., Okta Dwi menggunakan Barcode.
Priatna

4 RANCANG BANGUN APLIKASI E- 2017 Rancangan aplikasi sudah cukup


VOTING BERBASIS ANDROID (STUDI baik dan sangat sesuai dengan
KASUS : PEMILIHAN KETUA kandisi saat ini. Selain itu
ORGANIASI DI LINGKUNGAN rancangannya sudah mencakup
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS pengamanan data dengan Secure
TANJUNGPURA) oleh Raditya Hash Algorithm (SHA).
Prananda, Hengky Anra, Helen
Sasty Pratiwi
BAB III
ANALISIS SISTEM
3.1. PROSES BISNIS
PROSES PENDAFTARAN

USER SISTEM Pemerintah KPU

Start

Masuk ke aplikasi,
Kemudian masuk ke
form registrasi

Masukkan no
KTP, No. Mengecek legalitas
Telpon/ no KTP ke
email, dan Pemerintah
password

tidak Data valid

Pemberitahuan data
tidak ada

Pengiriman kode
ya
validasi

Pengisian
Data disimpan
ulang kode Data tersimpan
di KPU
validasi

ya
Keluar dari Masuk ke halaman
sistem pemilihan

tidak

end
Phase
PROSES PEMILIHAN

USER SISTEM KPU

Start

Menampilkan
Login
halaman utama

Menampilkan list
Klik Pemilihan
kandidat

tidak

Menampilkan dialog
Klik vote button
konfirmasi

tidak

Data
terkonfirmasi

Menampilkan
pemberitahuan
Data tesimpan
berhasil Data tersimpan
di KPU

Keluar dari
sistem

ya

end
Phase
PROSES MENAMPILKAN HASIL

USER SISTEM KPU

Start

Menampilkan
Login
halaman utama

Klik result

tidak

Mengecek hasil di
KPU

Keluar dari Menampilkan hasil


Data hasil dikirimkan
sistem pemilihan

ya

end
Phase
3.2. CARA KERJA SISTEM/ SYSTEM PROCEDURE (SOP)
1. Pengguna masuk ke sistem dan melakukan registrasi dengan
mennggunakan nomor KTP dan nomor telepon / email.
2. Data akan di terima di server kemudian di autentifikasi ke database
pemerintahan dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
3. Jika data tepat maka sistem akan mengirimkan kode validasi yang
nantinya harus di isi kembali ke aplikasi.
4. Setelah memasukkan kode validasi maka data akan disimpan di server
dan di database KPU.
5. Setelah itu user dapat masuk ke menu utama dimana terdapat menu
Jadwal, profil calon, voting, dan result. Dalam menu jadwal user dapat
melihat jadwal dalam pemilihan. Dalam menu profil calon, user dapat
melihat data diri calon, visi misi, dan elektabilitas calon. Menu voting
untuk melakukan pengambilan suara. Dan menu result untuk melihat
hasil pemilihan.
6. Jika user melakukan voting maka suaranya akan disimpan di server dan
di database KPU.
7. Jika user melihat result maka data hasil pemilihan dari KPU akan dikirim
ke server.

3.3. USER REQUIREMENT


1. Nomor KTP
2. Gawai / Gadget
3. Koneksi Internet

3.4. SOFTWARE REQUIREMENT


1. Smartphone dengan versi android minimal 4.4 (KitKat) sampai 7.0
(Nougat)
2. Smartphone dengan versi IOS minimal IOS 6

You might also like