Impress Current Cathodic Protection Onno

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Impress current cathodic protection

Prinsip Proteksi Katodik

Bila suatu logam/paduan terkorosi ada bagian yang bersifat sebagai anoda dimana korosi terjadi,
dan ada bagian yang bersifat sebagai katoda dimana korosi tidak terjadi. Korosi terjadi dimana
arus listrik meninggalkan logam menuju elektrolit dan sebaliknya korosi tidak terjadi dimana
arus listrik masuk ke dalam logam.
Dari gejala di atas dapat disimpulkan bahwa jika kita dapat memperlakukan logam secara
keseluruhan sebagai katoda maka logam tersebut tidak akan terkorosi. Perlakuan ini berarti kita
harus memindahkan atau memisahkan bagian yang bersifat sebagai anoda ke tempat lain yang
masih berada dalam lingkungan elektrolit sama dan dihubungkan secara elektrikal dengan logam
tadi. Ini berarti kita harus menciptakan anoda baru yang secara skematk dapat digambarkan
seperti Gambar 9. Daerah anodik sekarang terisolasi dan logam tidak terkorosi lagi. Dengan
mengisolasi anoda dengan anoda baru ini maka seluruh logam sekarang bersifat sebagai katoda
dan tidak terkorosi. Dalam keadaan terproteksikatodik, logam yang diproteksi dialiri arus listrik
melalui anoda dan lingkungan menuju logam atau logam dibanjiri dengan electron

Pada prinsipnya proteksi katodik sederhana, yaitu menurunkan potensial logam ke daerah imun
menurut diagram pH-potensial. Tetapi karena sistem struktur yang diproteksi umumnya
kompleks, aplikasi proteksi katodik menjadi ikut rumit. Oleh karena itu faktor pengalaman
menjadi sangat berperan dalam keberhasilan aplikasi.

Aplikasi proteksi katodik sangat luas sehingga dapat untuk mengendalikan korosi semua struktur
logam asal berada dalam lingkungan elektrolit: dalam tanah, air, larutan kimia. Ini berarti bahwa
proteksi katodik secara praktis tidak dapat diterapkan untuk pengendalian korosi di udara. Semua
bentuk korosi dapat dikendalikan dengan proteksi katodik, termasuk: korosi merata, korosi
sumuran, korosi celah, korosi tegangan, korosi lelah, korosi kavitasi, korosi oleh bakteri, dan
sebagainya.
Struktur yang dapat diproteksi katodik antara lain,
a. Struktur dalam tanah dan dalam air

Yang termasuk struktur ini adalah jaringan pipa dan tanki bahan bakar, bangunan logam,
tulangan beton, kabel komunikasi, dasar tanki yang berkontak tanah, kaki-kaki menara, tiang
pancang jembatan, pipa dalam laut dan dasar laut, intake screen, pompa intake, pintu air kanal,
dan lain-lain.

b. Struktur di atas tanah

Yang termasuk struktur ini adalah bagian dalam tanki air, kondensor, heat exchanger, tanki air
panas, dan lai-lain.

c. Struktur terapung

Yang termasuk struktur ini adalah kapal, tanker, kapal keruk, anjungan lepas pantai, dok apung,
barges, ponton, peralatan bant navigasi, dan lain-lain.

Kriteria Proteksi Katodik

Proteksi katodik akan menurunkan laju korosi, secara teoritis sampai nol, yaitu apabila potensial
logam diturunkan sampai potensial anodik rangkaian terbuka (open circuit potential), yang
dengan teknik polarisasi diilustrasikan

Berdasarkan teori polarisasi pada potensial tersebut terjadi suatu kondisi setimbang. Rapat arus
anodik sama dengan rapat arus katodik, dan terjadi pertukaran rapat arus (exchange current
density) sehingga korosinya sama dengan nol. Teori ini dikemukakan sekitar tahun 1930-an
(Mears dan Brown). Tetapi ini adalah teoritis, di mana kondisinya ideal. Dalam praktek
kondisinya sangat kompleks, sehingga pada umumnya potensial proteksinya berbeda, lebih
tinggi dari nilai teoritis tersebut.
Potensial suatu logam dapat diukur dengan elektroda standar. Elektroda standar yang dapat
digunakan untuk pengukuran potensial seperti terlihat dalam Tabel 1 dan urutannya digambarkan
pada Gambar 12.
Tabel 1. Elektroda pembanding

Khusunya untuk besi/baja ada beberapa kriteria yang dapat diterapkan :


Dalam tanah : (1) -0,85 V (CSE), di ukur dengan meng-kontakan elektroda pada elektrolit yang
berhubungan
(2) -0,85 V(CSE) polarisasi
(3) 100mV,sisa polarisasi katodik
Dalam air laut : (1) -800mV (Ag/Cl)
(2) -300mV, digeser dari potensial korosi.
Perlu dicatat bahwa kriteria tersebut bukanlah suatu keharusan mutlak, tetapi atas dasar
pengalaman tiap industri dapat menentukan sendiri nilai yang paling sesuai dengan kondisi
setempat.

Sumber Arus Proteksi

Di depan sudah singgung, bahwa untuk memproteksi katodik diperlakukan arus yang dialirkan
melalui elektrolit ke arah logam yang di proteksi, supaya potensial logam turun dan logam
menjadi lebih stabil. Untuk menurunkan potensial dari logam/paduan logam/paduan yang akan
diproteksi diperlukan sumber arus listrik searah. Sumber arus searah ini dapat diperoleh dari
suatu reaksi galvanik atau dari sumber arus listrik searah dari luar. Reaksi galvanik dapat
terjadi bila logam yang di proteksi dihubungkan dengan logam yang lebih aktif pada deret emf
atau deret galvanik, seperti pada tabel. Dan tabel seri EMF adalah deret urutan potensial standart
dari logam-logam murni pada kondisi standar, yaitu pada temperatur 25oC dan pada aktivitas
ionnya sama dengan satu. Deret galvanik adalah urutan potensial dari logam atau paduan dalam
lingkungan tertentu, misalnya air laut.

Sebagian besar proteksi katodik diterapkan untuk struktur dari baja, oleh karena itu data
keperluan arus proteksi yang dianggap sudah mapan adalah untuk baja, meskipun angkanya
mempunyai selang yang agak panjang. Sebagai pedoman, berikut ini disampaikan perkiraan
keperluan rapat arus proteksi yang diperlukan untuk struktur baja untuk beberapa lingkungan.
Tabel 4. Perkiraan keperluan arus proteksi baja

Mengenai pengaruh resistivitas tanah terhadap laju korosi sudah diklasifikasikan secara kualitatif
seperti pada tabel di bawah.

Tabel 5. Klasifikasi korosi ditinjau dari resistivitas tanah


Kondisi tanah sewaktu-waktu dapat berubah karena perubahan musim atau pencemaran
lingkungan. Oleh karena itu meskipun resistivitasnya lebih dari 10000 ohm-cm yang
diklasifikasikan tidak korosif justru sangat berbahaya oleh kemungkinan terjadinya korosi
sumuran dan proteksi katodik tetap harus diterapkan.

Reaksi yang umum terjadi pada proteksi katodik


Di anoda : M – 2e- M++
Di katoda : O2+H2O+2e- 4OH-
2H++2e- H2

Reaksi di katoda tersebut di atas adalah reaksi reduksi hidrogen bila kondisinya aerobik, sedang
bila kondisinya aerobik yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen atau bersamaan dengan
reduksi hidrogen ion.
Reaksi di anoda adalah oksidasi dari logam anoda menjadi ionnya. Untuk Magnesium, ion yang
terjadi segera akan membentuk Magnesium hidroksida.
Mg++ + 2OH- Mg(OH)2

Backfill
Backfill adalah suatu bahan yang diselimutkan pada anoda untuk tujuan supaya kinerja anoda
menjadi lebih baik. Backfill untuk anoda korban terdiri dari campuran gypsum, bentonit, dan
natrium sulfat dengan komposisi sebagai berikut :
75% gypsum
20% bentonit (lempeng)
5% natrium sulfat
Fungsi backfill adalah untuk menurunkan resitivitas lingkungan anoda dan untuk menjaga
supaya anoda selalu aktif, dan terkorosi secara merata.

Prinsip ICCP

Dalam sistem galvanik atau impress saat ini, struktur logam dibuat katoda (negatif) dengan
menghubungkannya ke anoda galvanik, yang lebih negatif daripada struktur logam yang akan
dilindungi. Dalam sistem ini, arus dihasilkan oleh korosi logam aktif, seperti magnesium, seng
dan juga aluminium, yang merupakan anoda galvanik: Al → Al +++ + 3e Mg → Mg ++ + 2e Zn
→ Zn ++ + 2e Anoda bahan di atas digunakan sebagai sumber elektron yang dilepaskan ketika
anoda dimakamkan di tanah berkorosi. Elektron yang dilepaskan melewati koneksi logam antara
anoda dan baja, dan dengan demikian memasuki struktur yang akan dilindungi. Sebuah anoda
yang cocok dikubur bersebelahan dengan dan sejajar dengan bagian invert (bagian terendah) dari
suatu pipa. Koneksi dibuat antara anoda dan pipa saluran. Anoda, umumnya magnesium atau
seng, dihubungkan ke pipa atau struktur logam yang dikubur oleh kabel yang diisolasi. Diagram
skematik dari sistem proteksi katodik anoda galvanik ditunjukkan pada Gambar 5.15a. Gambar
menunjukkan pipa baja karbon (A), magnesium anoda (B), kimia backfill (C) mengelilingi
anoda, kabel yang menghubungkan pipa baja karbon ke anoda, tanah (E) dan stasiun uji (F).

Berbeda dengan sistem anoda galvanik, aliran arus dari anoda ke katoda dipaksa dari sumber DC
dalam sistem ICCP. Dengan demikian, sedangkan saat ini disediakan oleh korosi elektroda
dalam sistem galvanik anodik, elektroda bertindak sebagai konduktor dan hampir tidak berkarat
dalam sistem terkesan dan input AC diubah dan diperbaiki menjadi tegangan DC yang
bervariasi. Sebuah penyearah trafo adalah komponen yang paling penting dari sistem. Gambar
5.21 menunjukkan diagram skematik dari sistem proteksi katodik saat ini. Pasokan terminal
langsung diperoleh dari penyearah transformator (unit T / R) yang dirancang untuk menurunkan
tegangan listrik alternating normal dan kemudian memperbaiki hal ini ke arus searah. Output ini
disesuaikan dengan berbagai macam untuk memenuhi persyaratan. Catu daya AC dengan
ammeter terhubung ke rectifier. Kotak switch dipasang di sirkuit AC yang berisi pemutus sirkuit
magnetik atau termal untuk melindungi penyearah terhadap beban berlebih. AC masuk ke unit
penyearah. Ini melewati kumparan primer (P), medan magnet yang dihasilkan terus menerus
mengembang, kontrak dan membalikkan arah. Bidang perubahan menginduksi AC pada koil
sekunder, yaitu koil. sebanding dengan rasio putaran antara
Sel-sel penyearah diperlihatkan dari B ke E. Fungsi mereka adalah untuk memungkinkan arus
mengalir ke satu arah dan membloknya ke arah yang berlawanan. Ketika AC diterapkan ke
terminal AC penyearah, DC muncul pada output. Terminal negatif dari rakitan penyearah
dihubungkan ke pipa (G) dan positif ke tempat tidur anoda. Kelima anoda diwakili oleh angka 1
sampai 5. Anoda dikelilingi oleh campuran coke b reeze. Anoda diberi energi oleh rectifier dan
mereka terbuat dari besi cor silikon, skrap baja, titanium platinized, grafit atau perak timah. atau
struktur apa saja yang harus dilindungi. Anoda ditempatkan dalam parit, yang disebut tanah.
Elektron dari penyearah masuk ke tempat tidur pipa. Sebagai soal praktik, anoda ditempatkan di
tanah resistivitas terendah. Rincian instalasi yang terkesan khas saat ini ditunjukkan pada
Gambar. 5.22. Unit daya AC terhubung ke rectifier (R). Terminal negatif melekat pada struktur
(S) dan terminal positif ke groundbed. Anoda adalah silikon besi cor dan diwakili dalam gambar
oleh A. Sadapan anoda individu dibawa 4 ke dalam kotak jun jatah (J) dan shunt dimasukkan ke
dalam setiap ujung anoda. Kotak persimpangan memungkinkan pengukuran keluaran arus anoda
individu dengan menentukan drop IR. Anoda dapat dihubungkan langsung ke terminal positif
penyearah oleh ring ma dalam sistem kabel yang ditunjukkan pada gambar atau melalui kotak
kontrol (sistem penghubung langsung) untuk memantau keluaran arus di atas tanah

Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian dari sistem ICCP:


(a) Keuntungan
1. Penyearah tersedia dalam output arus tidak terbatas.
2. Mungkin dirancang untuk umur panjang.
3. Lebih ekonomis.
4. Kemungkinan variasi arus yang sesuai dengan perubahan dalam sistem.
5 Satu instalasi dapat melindungi area besar dari logam.
6 Sistem ini dapat digunakan untuk berbagai tegangan dan requ irement saat ini.
7 Skema dapat dirancang untuk kehidupan lebih dari 20 tahun, jika diperlukan.
8 Persyaratan dan potensi saat ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan berbagai kebutuhan
perlindungan.
9 Dapat diterapkan ke berbagai struktur.
10 Umumnya membutuhkan anoda. jumlah total kecil
11Membutuhkan kontrol sederhana yang dapat diotomatiskan.
12 Penggunaan kurang dibatasi oleh resistivitas tanah Komponen Sistem Terkemuka Terkini dan
Sistem AC / DC
(i) system dapat memproteksi pada area yang luas
(b) Kerugian
1. Memerlukan sumber daya external
2. Lebih rumit dalam instalasi
3. Kurang ekonomis pada kerusakan kecil
4. Terbatas pada resistivitas tanah dibawah 3000 ohms-cm.
5 Memungkinkan interferensi terhadap sruktur yang ditanam lain
6 Butuh perawatan berkala
7 Energi listrik cukup mahal
8 Kegagalan power cukup riskan karena tidak terdeteksi selama bertahun-tahun

Komponen ICCP dan sistem AC/DC

1 Penyearah Sumber Daya

Biasanya digunakan sebagai sumber daya. Meskipun penyearah yang paling umum digunakan
sebagai sumber daya DC untuk sistem arus terkesan, sumber daya eksternal lainnya, seperti
generator angin, generator termoelektrik dan unit generator angin-didorong juga dapat digunakan
jika daya AC konvensional tidak tersedia.
2 Rectifiers Unit

Penyearah terdiri dari trafo, penyearah tumpukan, meteran, sakelar dan sambungan penyadap
trafo. Rectifier mengubah arus AC menjadi DC. Trafo digunakan untuk menurunkan suplai
tegangan ke yang diperlukan untuk pengoperasian stack penyearah. Ada dua jenis rectifier: (a)
Selenium (Oil and Air-cooled) Rectifier Penyearah udara-pendingin selenium memiliki biaya
awal yang lebih rendah daripada unit terendam oli, tetapi memiliki ventilasi yang buruk.
Rectifier minyak direndam lebih rentan terhadap udara dan debu daripada jenis berpendingin
udara. Dalam kedua kasus, struktur yang akan dilindungi terhubung ke terminal negatif (-) dari
rectifier. Instalasi biasanya pada interval 8 mil untuk pipa 36 dan 12 mil untuk pipa 24. (b)
Silicon (Oil and Air-cooled) Rectifier Penyearah silikon (minyak dan air-cooled) memiliki
kehidupan yang lebih panjang dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rectifier
selenium. Jenis yang didinginkan oli tidak rentan terhadap kerusakan oleh debu dan kotoran.
Mereka adalah 20-50% lebih kecil dalam ukuran daripada rectifier selenium.

3 Komponen Rectifier
(a) Circuit breaker
Pada dasarnya switch dengan mekanisme internal yang membuka switch ketika arus melebihi
batas yang ditentukan. Mereka juga berfungsi sebagai tombol ‘hidup dan mati’. Ada dua jenis
switch: (1) magnet dan (2) termal. Pemutus sirkuit melindungi peralatan dari pemuatan berlebih.
Dalam tipe magnetik, kumparan ditenun di sekitar tabung kuningan dan medan magnet diatur
oleh arus yang mengalir di kumparan. Siput magnet diadakan di salah satu ujung tabung oleh
pegas. Medan magnet menarik siput, tetapi pada atau di bawah arus pengenal, siput tidak
bergerak. Pada beban berlebih, medan magnet menarik siput ke dalam kumparan. Ketika slug
ditarik ke ujung tabung, sirkuit selesai untuk mekanisme perjalanan dan saklar pemutus
perjalanan. Pergerakan fluks magnetik diperlambat dan waktu tunda disediakan. Pemutus dapat
melaju ke 101–125% dari arus pengenal. Lebih dari sepuluh kali arus pengenal dapat
dipertahankan.

b) Transformator
Terdiri dari dua gulungan kawat yang melingkari inti besi. Koil tidak terhubung secara elektrik,
tetapi inti menyediakan hubungan magnetik di antara mereka. Tegangan AC diterapkan ke satu
kumparan (primer), medan magnet yang berubah menyeberang ke kumparan lain (sekunder) dan
menginduksi tegangan di dalamnya. Bidang perubahan menginduksi tegangan AC di kumparan
sekunder yang sebanding dengan rasio balik antara dua kumparan. Putaran primer / Sekunder
bergantian
(c) Sel penyearah
Volt primer / Vol tegangan sekunder dari daya AC ke DC dilakukan dengan meluruskan elemen.
Mereka bertindak seperti katup cek dengan menawarkan resistansi rendah terhadap aliran arus
dalam satu arah dan resistansi tinggi ke arah lain. Fungsi elemen penyearah adalah untuk
memungkinkan arus mengalir secara berangsur-angsur dalam satu arah dan untuk memblokir
aliran arus ke arah yang berlawanan. Sel Selenium adalah sel penyearah yang paling umum.
Selenium diterapkan pada satu sisi pelat dasar aluminium yang telah dilapisi nikel. Lapisan
logam tipis diterapkan di atas lapisan selenium. Lapisan ini bertindak sebagai elektroda counter.
Ini mengumpulkan arus dan memberikan resistansi rendah ke permukaan kontak. Sel-sel ini
dapat disusun dalam tumpukan atau paralel untuk menghasilkan tegangan yang diinginkan dan
nilai arus.
(d) Kabel
Kabel conductors ke anoda terbuat dari tembaga atau aluminium. Konduktor ini harus, oleh
karena itu, harus diisolasi. High-density polyethylene memiliki sifat yang baik sehubungan
dengan abrasi dan suhu tinggi sambil mempertahankan sifat dielektrik yang sangat baik.
Informasi teknis tentang kabel disediakan oleh produsen..

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Potensi Pipa-ke-Tanah


1 Penempatan Elektroda Referensi untuk Pengukuran Potensi Pipa-ke-Tanah
2 Kontak Listrik Peringatan yang sangat hati-hati harus dilakukan untuk menjaga kontak listrik
yang baik antara probe dan struktur, dan antara tanah dan elektroda referensi.
3 Instrumen Hanya voltmeter tegangan tinggi yang harus digunakan untuk menghindari
kesalahan dalam membaca potensi. Voltmeter harus memiliki sensitivitas minimum 50 000 ohms
/V
Referensi

Zaki, Ahmad. 2006. Principles of Corrosion Engineering and Corrosion Control. British:
Elsevier.
Callister, William D; David G. Rethwisch. 2010. Materials Science and Engineering an
Introduction Eight Edition. USA: John Willey & Sons, Inc.
Roberge, Pierre R. 2000. Handbook of Corrosion Engineering. New York: McGraw-Hill Book
Company.

You might also like