Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI

Tulislah berbagai jenis pendekatan intervensi fisioterapi yang diberikan oleh CE bersama dengan
mahasiswa praktikan

Nama Pasien : Tn. H


Umur : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Diagnosa Fisioterapi : Gangguan Fungsional ADL Tetraparese
Et Causa Guillain Barre Syndrome (GBS)
Jenis Intervensi Tujuan Intervensi Alasan Klinis
Infra Red Rileksasi jaringan Dengan gelombang elektromagnetik
dengan sekitar 7700 Ao – 4 juta Ao
memberi efek fisiologis pada kulit
superficial,vasodilatasi pembuluh darah,
berpengaruh terhadap jaringan otot
sehingga menaikkan suhu dan membantu
terjadi rileksasi otot, pemanasan akan
membuangan sisa metabolisme.
Electrical Stimulation Meningkatkan Electrical Muscle Stimulation (EMS)
kontraksi otot adalah pengobatan di mana arus dua fase
memberikan rangsangan pada otot-otot
dalam berbagai cara, termasuk denyutan,
lonjakan atau kontraksi yang bertujuan
untuk menabah kekuatan kerja otot.
Mencegah lesi dan Positioning adalah salah satu metode
postur abnormal untuk mencegah lesi yang terjadi pada
kulit sebagai akibat tekanan yang lama
dan tidak hilang. Tekanan, bila tidak
dihilangkan, dapat menyebabkan
kerusakan jaringan.
Passive Exercise Mencegah terjadinya Suatu pemberian terapi manual ketika
kontraktur pada otot pasien tidak mampu melakukan gerakan
akibat kekuatan otot yang melemah. Yang
diberikan pada tungkai dan lengan
sebelah kanan. Dengan terapi latihan
passive exercise akan memicu adanya
gerakan pada tubuh akibat terjadinya
kontraksi otot.
Bridging exercise Penguatan otot otot Latihan ini menimbulkan kontraksi otot
etika otot sedang
berkontraksi, sintesa protein kontraktil
otot berlangsung jauh lebih cepat
daripada kecepatan penghancurnya
sehingga menghasilkan aktin dan
miosin yang bertambah banyak secara
progersif di dalam miofibril.
Kemudian miofibril itu sendiri akan
memecah di dalam setiap serat otot
untuk membentuk miofibril baru.
Peningkatan jumlah miofibril tambahan
yang menyebabkan serat otot menjadi
hipertropi. Dalam serat otot yang
mengalami hipertropi terjadi peningkatan
komponen sistem metabolisme
fostagen, termasuk ATP dan fosfokreatin.
Hal ini mengakibatkan
peningkatan kemampuan sistem
metabolik aerob dan anaerob yang dapat
meningkatkan energi dan kekuatan otot.
(Kusnanto dkk, 2014).
Diafragma Breathing Untuk menguatkan otot Dengan diberikan diaphragmatic
otot abdomen breathing exercise terjadi pengembangan
Mengontrol pola napas rongga thorax dan paru saat inspirasi serta
pasien post stroke akut
otot otot ekspirasi (otot-otot abdomen)
berkontraksi secara aktif sehingga
mempermudah pengeluaran udara (CO2)
dari rongga thorax kemudian mengurangi
kerja bernafas dan peningkatan ventilasi
sehingga terjadi peningkatan perfusi juga
perbaikan kinerja alveoli untuk
mengefektifkan pertukaran gas sehingga
kadar CO2 dalam arteri berkurang maka
dengan diaphragmatic breathing exercise
arus puncak ekspirasi meningkat dan baik
untuk pasien post stroke akut karena
terjadi permasalahan pada system saraf
pusat sehingga dengan diberikannya
latihan ini akan menguatkan otot oto yang
ada disekitarnya. (Semara, 2012).

Makassar, 06 April 2018

Clinical Educator,

____________________________

You might also like