Model Transportasi

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

RANGKUMAN MANAJEMEN OPERASIONAL

“MODEL TRANSPORTASI”

Disusun oleh :

1. Karunia Zuraidaning Tyas (B12.2012.02262)


2. Sri Wahyuni (B12.2012.02217)
3. Dhuha Nugraha Aji (B12.2012.02229)
4. Fahrur Reza (B12.2012.02317)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2013
MODEL TRANSPORTASI

Permodelan Transportasi
 Adalah suatu prosedur berulang untuk memecahkan permasalahan
meminimalisasi biaya pengiriman produk dari beberapa sumber ke
beberapa tujuan.
 Titik asal (atau sumber)
dapat berupa pabrik, gudang, agen penyewaan mobil seperti Avis, atau
titik lain darimana barang-barang dikirimkan. Tujuan adalah titik-titik
yang menerima barang.
 Untuk menggunakan model transportasi, kita harus mengetahui hal-hal
berikut.
1. Titik asal dan kapasitas atau pasokan pada setiap periode.
2. Titik tujuan dan permintaan pada setiap periode.
3. Biaya pengiriman satu unit dari setiap titik asal ke setiap titik
tujuan.
 Matriks transportasi

 Contoh untuk menggambarkan sebuah masalah transportasi :

Sebuah perusahaan yang disebut Arizona Plumbing, yang di antaranya


memproduksi beberapa jenis bak mandi. Pada contoh ini, perusahaan
harus memutuskan pabrik yang harus memasok bak mandi pada
beberapa gudang yang ada. Data yang berkaitan untuk Arizona
Plumbing diperlihatkan pada Tabel C.1 dan Figur C.1. Sebagai contoh,
Tabel C.1 menunjukkan bahwa biaya pengiriman sebuah bak mandi
dari pabrik di Des Moines ke gudang di Albuquerque membutuhkan
biaya $5, ke Boston $4, dan ke Cleveland $3. Demikian juga halnya,
yang terlihat pada Figur C.1 bahwa 300 unit yang diperlukan oleh
gudang di Albuquerque dapat dikirimkan dari berbagai kombinasi
pabrik-pabrik di Des Moines, Evansville, dan Fort Lauderdale.
 Tabel C.1 Biaya Transportasi per Bak Mandi untuk Arizona Plumbing
Dari Albuquerque Boston Cleveland
Des Moines $5 $4 $3
Evansville $8 $4 $3
Fort Lauderdale $9 $7 $5

 Langkah pertama dalam proses pemodelan adalah membuat matriks


transportasi.
Tujuannya adalah meringkas semua data yang relevan dan tetap dapat
menelusuri algoritma perhitungan. Dengan menggunakan informasi
seperti yang diperlihatkan pada Figur C.1 dan Tabel C.1, sebuah
matriks transportasi dapat dibuat, seperti yang
ditunjukkan pada Figur C.2.

Menentukan solusi awal


A. Aturan Pojok Kiri Atas
 Adalah Suatu prosedur dalam model transportasi di mana pemodelan
dimulai dari sel tabel sebelah kiri atas dan mengalokasikan unit ke
rute-rute pengiriman secara sistematis.
 Aturan pojok kiri-atas (northwest-corner rule) mengharuskan
perhitungan dimulai dari bagian kiri atas (northwest-corner) dari tabel
dan mengalokasikan unitnya pada rute pengiriman berikut.
1. Habiskan pasokan (kapasitas pabrik) pada setiap baris
(contoh, Des Moines: 100)
sebelum pindah ke baris di bawahnya.
2. Habiskan kebutuhan (permintaan gudang) dari setiap kolom
(contoh, Albuquerque: 300) sebelum pindah ke kolom
berikutnya di sisi kanan.
3. Pastikan bahwa semua permintaan dan pasokan telah
dipenuhi.
 Contoh C1 menerapkan aturan pojok kiri-atas pada masalah Arizona
Plumbing.
 Contoh C1 :
Aturan pojok kiri-atas
Arizona Plumbing ingin menggunakan aturan pojok kiri-atas untuk
menentukan suatu solusi awal untuk masalahnya.
- Pendekatan: Ikuti 3 langkah di atas. Lihat Figur C.3.
- Solusi: Untuk membuat solusi awal, diperlukan lima langkah
berikut.
1. Kirimkan 100 bak mandi dari Des Moines ke Albuquerque
(menghabiskan pasokan dari Des Moines).
2. Kirimkan 200 bak mandi dari Evansville ke Albuquerque
(menghabiskan permintaan Albuquerque).
3. Kirimkan 100 bak mandi dari Evansville ke Boston (menghabiskan
pasokan Evansville).
4. Kirimkan 100 bak mandi dari Fort Lauderdale ke Boston
(menghabiskan permintaan Boston).
5. Kirimkan 200 bak mandi dari Fort Lauderdale ke Cleveland
(menghabiskan permintaan Cleveland dan pasokan Fort Lauderdale).

B. Metode Biaya Terendah Intuitif


 Adalah pendekatan berdasarkan biaya untuk menemukan satu
solusi awal untuk permasalahan transportasi
 Metode ini membuat alokasi berdasarkan biaya yang terendah dan
merupakan sebuah pendekatan yang sederhana yang
menggunakan langkah langkah berikut :
1. Identifikasi sel dengan biaya yang paling rendah. Pilih salah
satu jika terdapat biaya yang sama.
2. Alokasikan unit sebanyak mungkin untuk sel tersebut tanpa
melebihi pasokan atau permintaan. Kemudian, coret kolom atau
baris itu (atau keduanya) yang sudah penuh terisi.
3. Cari sel dengan biaya yang paling rendah dari sisa sel (yang
belum tercoret).
4. Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 sampai semua unitnya habis
dialokasikan.
C. Metode Batu Loncatan (Stepping Stone)
 Adalah suatu teknik yang berulang untuk berpindah dari suat solusi
awal yang layak ke solusi yang optimal dalam metode transportasi.
 Metode ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas biaya pengiriman
barang melalui rute transportasi yang saat ini bukan merupakan rute
yang ada dalam solusi.
 Saat menerapkan rute tersebut, setiap sel atau kotak yang tidak
terpakai pada tabel transportasi diuji dengan bertanya: Apa yang akan
terjadi pada biaya pengiriman total jika satu unit produk (contoh: satu
bak mandi) dikirimkan pada satu rute yang tidak terpakai? Pengujian
dilakukan sebagai berikut :
1. Pilih kotak apa pun yang tidak terpakai untuk dievaluasi.
2. Dimulai dari kotak ini, telusuri suatu jalur tertutup yang
kembali ke kotak awal melalui kotak-kotak yang sekarang ini
sedang digunakan (yang diizinkan hanyalah gerakan vertikal
dan horizontal). Walaupun demikian, kita boleh melangkahi
kotak apa pun baik yang kosong maupun yang terisi.
3. Mulai dengan tanda plus (+) pada kotak yang tidak terpakai,
tempatkan tanda plus dan tanda minus secara bergantian pada
setiap kotak pada jalur tertutup yang baru dilalui.
4. Hitung indeks peningkatannya dengan menambahkan biaya
unit yang diperoleh pada setiap kotak yang berisi tanda plus,
kemudian dilanjutkan dengan mengurangi biaya unit pada setiap
kotak yang berisi tanda minus.
5. Ulangi langkah 1 hingga 4, sampai semua indeks
peningkatan untuk semua kotak yang tidak terpakai telah
terhitung. Jika semua indeks yang dihitung lebih besar atau
sama dengan nol, maka solusi optimal telah tercapai. Jika
belum, maka solusi sekarang dapat terus ditingkatkan untuk
mengurangi biaya pengiriman total.
Permasalahan khusus dalam permodelan
A. Permintaan tidak sama dengan pasokan
 Persoalan yang disebut ketidakseimbangan ini mudah diatasi
dengan menggunakan sumber kosong (dummy
sources) atau tujuan kosong (dummy destination).
 Sumber kosong adalah titik sumber pengiriman kosong yang
dibuat dalam metode transportasi ketika permintaan total lebih
besar daripada pasokan total untuk membrikan efek bahwa
pasokan sama dengan kelebihan permintaan atas pasokan.
 Tujuan kosong adalah titik tujuan buatan yang dibuat ketika
pasokan total lebih besar dari permintaan total.
B. Degenerasi
 Adalah suatu kejadian dalam model transportasi dimana terlalu
sedikit kotak atau rute pengiriman yang digunakan.
 Untuk menangani kasus degenerasi, haruslah dibuat satu kotak
berisi: dengan menempatkan nilai nol atau jumlah yang sangat kecil
(mewakili sebuah pengiriman palsu) dalam salah satu kotak yang
tidak terpakai, kemudian memperlakukan kotak tersebut seolah-
olah kotak tersebut berisi.
 Ingat bahwa kotak yang dipilih harus dalam posisi sedemikian rupa
untuk dapat menjadikan semua jalur batu loncatan dapat ditutup

You might also like