Professional Documents
Culture Documents
9.1 Maksud Dan Tujuan: Atteberg Limit (Bab 5) - 2018
9.1 Maksud Dan Tujuan: Atteberg Limit (Bab 5) - 2018
BAB IX
PERMEABILITY
Untuk menentukan koefisien permeability ( K ), yaitu suatu konstanta pembanding untuk perhitungan debit suatu
cairan jika menembus medium berpori ( air dan tanah ).
9.3 TEORI
Antara butiran tanah terdapat rongga udara ( pori ) yang saling berhubungan.
Apabila tanah dialiri air maka air tersebut akan mengisi pori – pori tersebut. Besar kecilnya pori ini
mempengaruhi jumlah air dan kecepatan air mengalir.
Untuk mendapatkan kecepatan air yang merembes ke dalam tanah melalui pori – pori tanah dilakukan percobaan
permeability untuk mendapatkan Koefisien Permeability ( K ).
Nilai koefisien permeability tergantung dari :
Viskositas air yang berarti tergantung pada themperatur
Angka pori dari tanah yang bersangkutan
Ukuran butir tanah
Dalam menentukan koefisien permeability tanah dapat dilakukan di lapangan ( pumping test dan bore hole test )
dan di laboratorium ( Constant head, Fallong head, menentukan dari data Cosolidation test, menentukan dari
distribusi besar butiran, menentukan dari horizontal capillary test).
Dalam percobaan di laboratorium kali ini dilakukan untuk Falling head dan Constant head.
a. Falling Head.
Dipakai untuk tanah yang permeabilitasnya diperkirakan kecil
−𝑘ℎ 𝐴
𝑑𝑞 = 𝑑𝑡
𝐿
𝑘ℎ 𝐴
𝑎 𝑑ℎ = 𝑑𝑡
KELOMPOK VIII
𝐿
𝑑ℎ 𝑘𝐴
= 𝑑𝑡
ℎ 𝐿
ℎ2 𝑡
− 𝑘𝐴
∫ 𝑑ℎ = ∫ 𝑑𝑡
𝑎𝐿
ℎ1 𝑜
𝑎 𝐿 ℎ1
𝑘= ln
𝐴 𝑡 ℎ2
b. Constant head.
Dipakai untuk tanah yang permeabilitasnya diperkirakan besar.
KELOMPOK VIII
ℎ
𝑄 =𝑘𝑖𝐴𝑡 ;𝑖 =
𝐿
𝑘ℎ 𝐴𝑡
𝑄=
𝐿
𝑄𝐿
𝑘 =
ℎ𝐴𝑡
𝜂𝑡
𝐾20 = 𝐾𝑡
𝜂20
Dimana :
𝜂20 = 20°
𝜂𝑡 = 𝑡°
9.4 PERCOBAAN
9.4.1 Persiapan Percobaan
a. Tanah permukaan yang lolos saringan no. 4 sebanyak 5 kilo gram, disiapkan dan dicek kadar airnya.
b. Kadar air contoh tanah dirubah menjadi 1% diatas kadar air optimal ( OMC ) hasil dari percobaan
Compaction Test.
c. Timbang berat mold dan ukur diameter serta tingginya.
d. Masukkan tanah ke dalam mold secara berlapis – lapis sampai 3 ( tiga ) lapis, tiap lapisan ditumbuk
sebanyak 25 kali.
e. Setelah lapisan terakhir collar dibuka dan tanah diratakan.
f. Siapkan mold permeability, ukur tinggi dan diameternya.
g. Pindahkan tanah dari mold percetakan ke mold permeability dengan menggunakan extruder.
i. Kemudian hitung tinggi tanahnya.
h. Tanah serta mold permeability direndam selama minimal 24 jam agar tanah menjadi jenuh air.
9.4.2
A. Falling head test.
a. Tentukan tinggi jatuh ℎ1 dan ℎ2 pada pipa tegak / stand pipe.
b. Buang udara dalam alat permeability supaya tidak menghambat masuknya air ke dalam alat
tersebut.
c. Masukkan air ke dalam pipa tegak yang lebih tinggi dari ℎ1 dan kedua kran ditutup.
d. Kran untuk falling head test dibuka, maka air akan turun pada saat ketinggian ℎ1 , sto watch
dihidupkan.
e. Matikan stop watch bila ketinggian air mencapai ℎ2 dan catat waktunya.
f. Ulangi percobaan tersebut sehingga ddidapat waktu yang sama.
9.5 PELAPORAN
Cari koefisien permeability baik dengan constant head test maupun falling head test.
Tentukan jenis tanah tersebut.
KELOMPOK VIII