Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM KUALITAS AIR

ACARA 4
PENENTUAN SUSPENSI

Disusun oleh:

Nama : Arief Yudo Pradana


NIM : 160722614681
Off. : G/2016

Dosen Pengampu : Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si


Asisten Praktikum : Unsila Tamiya Artawan

PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2017
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui tentang penentuan suspesi
2. Mahasiswa mampu memahami teknik penentuan besarnya suspensi
menggunakan metode gravimetri.

B. DASAR TEORI
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen
antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium
pendispersi. Fasa terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium
pendispersi zat cair. Oleh karena dispersi kasar merupakan campuran heterogen,
maka antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi dapat dibedakan dengan
jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga
akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran tepung dengan air. Dalam
campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung) dengan medium
pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah.
Suspensi adalah sistem yang di dalamnya mengandung partikel sangat kecil
(padat), setengah padat, atau cairan tersebut secara kurang lebih seragam dalam
medium cair. Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispers kasar di
mana partikel zat padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu medium cair
(Martin, 1993 : 1124). Partikel-pertikel tersebut kebanyakan mempunyai diameter
lebih dari 0,1 mikrometer, dan beberapa dari partikel tersebut bila diselidiki
dibawah mikroskop menunjukkan adanya gerak Brown jika dispersi mempunyai
viskositas rendah.
Selama perjalanannya, air dapat melarutkan dan membawa kandungan material
wahana yang dilaluinya. Dengan demikian, selain mengandung unsur-unsur
kimiawi, air dapat pula mengandung material-material yang tersuspensi di
dalamnya. Pengukuran suspensi dapat dilakukan ddengan 2 cara, yaitu
pengendapan dan pemisahan. Cara pengendapan didasari oleh prinsip perubahan
berat jenis suatu zat. Hal ini karena berat jenis suatu material yang terlarut dalam
air lebih besar daripada berat jenis air itu sendiri. Dengan demikian, jika air
diamkan beberapa saat, maka material dalam air tersebut lambat laun akan
mengendap. Dengan mengetahui besarnya endapa tersebut, secara tidak langsung
dapat diketahui besarnya suspensi. Hal ini berbeda dengan cara pemisahan yang
dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip bahwa jika banyaknya material yang
tersuspensi dapat diketahui beratnya, maka secara tidak langsung dapat diketahui
besarnya suspensi dalam suatu contoh air.

C. ALAT & BAHAN


1. Alat
1) Oven
2) Eksikator
3) Gelas piala
4) Corong
5) Timbangan analitik
6) Inhoff tank
2. Bahan
1) Contoh sampel air
2) Kertas saring

D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan sampel air yang dikocok merata
2. Masukkan air ke dalam cawan sebanyak 25 ml yang telah diketahui beratnya
(cawan+air), misal: a gram
3. Cawan dipanaskan dalam oven selama kurang lebih 2 jam pada suhu 105 ˚C
4. Setelah itu masukkan ke dalam eksikator (penyerap kelembaban)
5. Kemudian timbanglah cawan itu yang telah diketahui beratnya, misal: b gram
Diagram Alir

Siapkan alat dan bahan

Masukkan air ke dalam cawan

Cawan dipanaskan dalam oven selama


kurang lebih 2 jam pada suhu 105 ˚C

Memasukkan air ke dalam eksikator

Timbanglah cawan yang telah diketahui


beratnya

Menyusun laporan praktikum

E. HASIL
1. Peta Pengambilan sampel air keruh

(Dibuat oleh Fariz Ichsan Kurniawan anggota kelompok 2)


2. Tabel hasil praktikum penentuan suspensi
No Indikator Keterangan
1 Air Sampel Air sungai sekitar Kelurahan Samaan
Kelurahan Samaan Gg Kintamani,
2 Lokasi pengambilan sampel Kecamatan Klojen,
Kota Malang
Koordinat lokasi pengambilan
3 7°57’34,1”S 112°37’31,4”E
sampel
4 Tanggal pengambilan sampel air Selasa, 6 Maret 2018
5 Jam pengambilan Sampel Pukul 15.00 WIB
6 Volume sampel 50 ml
7 Berat kertas sebelum di oven (a) 1,1 gr
8 Berat kertas setelah di oven (b) 1,0 gr
(𝑎 − 𝑏)𝑥1000
=
𝑐
(1,1 − 1,0)𝑥1000
=
50
100
=
50
9 Hasil suspensi
= 2 Mg/liter

F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kualitas air acara 4 ini yaitu penentuan suspensi. Sampel air
untuk praktikum ini diambil di aliran sungai di daerah gang kintamani, Kelurahan
Samaan, Kec. Klojen, Kota Malang dengan koordinat 7°57,489’S 112°36,938'E.
Lokasi pengambilan sampel ini terletak diketinggian sekitar 450 mdpl dan berada
di tengah-tengah kota Malang. Waktu pengambilan sampel ini dilakukan pada hari
Selasa, 6 Maret 2018 pukul 15.00 WIB. Kondisi musim saat pengambilan sampel
ini yaitu saat musim hujan berlangsung. Tujuan praktikum ini diantaranya yaitu
mengetahui tentang penentuan suspesi serta mampu memahami teknik penentuan
besarnya suspensi menggunakan metode gravimetri.
Dari hasil praktikum didapat hasil suspensi sebesar 2 mg/liter. Berdasarkan
mekanisme pergerakan angkutan sedimen pada aliran sungai di kelurahan Samaan,
kemungkinan hasil suspensi tersebut termasuk jenis kategori suspensi
melayang/sedimen suspensi, yang merupakan partikel sedimen yang bergerak
melayang di dalam air dan terbawa oleh aliran sungai. Dari hasil ini menunjukkan
bahwa suspensi yang terdapat di aliran sungai Kelurahan Samaan tergolong sedang
hingga tinggi. Mengingat sampel air yang digunakan saat penelitan di laboratorium
hanya sebanyak 50 ml, maka jika dinalar hasil suspensi ini cukup masuk akal untuk
sampel air yang diambil di sungai yang notabene terlihat coklat dan keruh, karena
kekeruhan air salah satunya dapat dikarenakan oleh sedimentasi. Sedimentasi
memungkinkan suspensi yang terkandung pada sungai tersebut dapat dikatakan
tinggi. Apalagi aliran sungai tempat pengambilan sampel merupakan cabang dari
sungai brantas bagian tengah yang notabene dalam kondisi musim hujan ini sering
mengangkut banyak sedimen dari berbagai sumber, antara lain sedimentasi dari
hasil erosi tebing sungai, erosi lahan, erosi jurang, erosi tebing jalan, dll.

G. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan praktikum di atas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengambilan sampel dilakukan di aliran sungai daerah kelurahan Samaan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang dengan koordinat 7°57,489’S
112°36,938'E. Sampel diambil saat kondisi musim hujan.
2. Dari sampel air yang digunakan sebesar 50 ml, didapat hasil praktikum
suspensinya sebesar 2 mg/liter.
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Merliana. 2007. Perbandingan Larutan, Koloid, dan Suspensi.


Masitoh, Ferryati. 2016. Panduan Praktikum Kualitas Air. Malang: Universitas Negeri
Malang
Martin, Alfred. Swarwick. Cammarata. 2008. Farmasi Fisik. Jakarta: UI Press
Tim penyusun. 2003. Kimia 2b kelas 2 SMU semester 2. Klaten : Intan Pariwara.

LAMPIRAN

You might also like