Bronchitis - Dnny

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN

BRONCHITIS

Oleh:
KATARINA MALO NONO

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2018
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. Bronchitis
Bronchitis pada anak berbeda dengan bronchitis yang terdapat pada orang
dewasa. Pada anak bronchitis merupakan bagian penyakit saluran napas lain, namun
ia dapat juga merupakan penyakit tersendiri.
Secara harfiah brochitis adalah suatu penyakit yang di tandai oleh adanya
inflamasi bronkus. Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai penyakit
atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan.

B. Etiologi
Penyebab bronchitis akut yang paling sering adalah virus seperti Rhinovirus,
respiratori sicytial virus (RSV), virus influenza, virus parainfluenza dan coxsackie
virus. Bronkitis akut sering terjadi pada anak yang yang menderita morbili, pertusis,
dan infeksi mycoplasma pneumonia. Infeksi sekunder oleh bakteri dapat terjadi ,
namun ini jarang di lingkungan sosial ekonomi yang baik.
Faktor predisposisi terjadi bronchitis akut adalah allergi, perubahan cuaca, polusi
udara, dan infeksi saluran napas atas kronik, memudahkan terjadinya bronchitis.

C. Klasifikasi
 Bronchitis akut
Bronchitis pada anak biasanya bersamaan juga dengan trakeitis merupakan
penyakit infeksi saluran napas atas ( ISNA ) bahwa yang sering di jumpai dan
penyebabnya terutama virus. Batuk merupakn gejala yang menonjol dan
penyebab utamanya adalah virus . batuk merupakan gejala yang menonjol karena
batuk berhubunagan dengan ISNA atas menunjukkan peradangan tersebut
meliputi juga laring, trakea, dan bronkus.
 Bronchitis kronik.
Belum ada persesuaian pendapat mengenai defenisi bronchitis kronik pada
anak seperti telah dikemukan sebelumnya. Yang ada ialah mengenai batuk kronik
yang berulang (BKB) . BKB ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai
penyebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
berturut turut atau berulang paling sedikit 3 kali dalam sebulan, dengan ada atau
tanpa disertai sekret. Dengan memakai batasan ini secara klinis jelas bahwa
bronchitis kronik pada anak adalah batuk kronik atau berulang yang telah
disingkirkan penyebab-penyebab (BKB) itu misalnya asma atau infeksi kronik
saluran napas dan sebagainya.
Walaupun belum ada keseragaman mengenai patologo dan patofisiologi
bronchitis kronik, tetapi kesimpulan akibat jangka panjang umunya sama. Berbagi
penelitian menunjukkan bayi sampai anak berumur 5 tahun yang mrnderita
bronchitis kronik akan mempunyai resiko lebih besar untuk menderita gangguan
pada saluran napas kronik setelah berumur 20 tahun, terutama jika pasien tersebut
merokok akan mempercepat menurunnya fungsi paru.
D. Patofisologi

Infeksi saluran napas atas


Alergi
Perubahan cuaca
Polusi udara

Iritasi pada bronkus

Stimulasi sekret

Kelenjar mucus
Kelenjar serosa
Cel cilia

Penyempitan bronkus
Disfungsi

Bronchitis akut
E. Gejala Klinis
Biasanya penyakit ini dimulai dengan tanda-tanda infeksi saluran napas atas
akut yamg disebabkan oleh virus. Batuk mula-mula kering, setelah 2-3 hari batuk
mulai berdahak dan menimbulkan suara lendir. Pada anak dahak yang mukoid
( kental ) susah ditemukan karena sering ditelan. Mungkin dahak yang berwarna
kuning dan kental tetapi tidak selalu berarti telah terjadi infeksi bakteri sekunder .
anak besar sering mengeluh rasa sakit retrosternal dan pada anak kecil dapat
terjadi sesak napas.
Pada beberapa hari pertama tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan dada
tetapi kemudian dapat timbul ronki basah kasar dan suara napas kasar. Batuk
biasanya akan menghilang setelah 2-3 minggu. Bila setelah 2 minggu batuk
masih tetap ada, mungkin telah terjadi kolaps paru segmental atau terjadi infeksi
paru sekunder.
Mengi ( wheezing ) mungkin saja terdapat pada pasien bronchitis. Mengi
dapat murni merupakan tanda bronchitis akut, tetapi juga kemungkinan
merupakan manifestasi asma pada anak tersebut, lebih-lebih bila keadaan ini
sudah terjadi berulang-ulang.

F. Penatalaksaan
Karena penyebab bronchitis pada umumnya virus maka belum ada obat
kausal. Antibiotik tidak berguna. Obat yang di berikan biasanya untuk
menurunkan demam, bila batuk yang banyak lendir lebih baik diberi minum air
yang banyak..
Bila batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah 2 minggu maka perlu
dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder dan antibiotik boleh di berikan, asal
sudah di singgkirkan adanya asma atau pertusis. Pemberian antibiotik yang serasi
untuk M, pneumoniae dan H, influenzae sebagai bakteri penyerang sekunder
misalnya amoksilin, kotrimoksazol dan golongan makrolid. Antibiotik di berikan
7-10 hari dan bila tidak berhasil maka perlu dilakukan foto toraks untuk
menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris, benda asing
dalm saluran napas , tuberkulosis.
I. Asuhan Keperawatan.

A. Pengkajian keperawatan.
Pada pengkajian untuk penderita bronchitis akut ditemui beberapa data objective
maupun data subjektive sebagai berikut :
 Data subjektif : batuk, nyeri dada, nyeri tenggorokan, sesak napas, mudah
lelah, perubahan suara, pusing, bergeringat, demam menggigil.
 Data Objektive : wajah cemas, ancietas, napas cuping hidung, hidung merah
dan bengkak, batuk produktif, sesak napas, pola bicara telegrafi; singkat,
kalimat tidak jelas, peningkatan suhu tubuh, anoreksia, bunyi napas rongki,
pola napas tachipnea dan dispnea.

B. Diagnosa keperawatan.
1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas b.d obstruksi trakeobronkial.
2. Ketidak efektifan pola napas b.d penurunan ekspansi paru.
3. Intoleransi aktifitas b.d ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan
kebutuhan oksigen.

C. Perencanaan Keperawatan
Goal and Objektif
Diagnosa I
Goal :Klien akan mempertahankan keefektifan jalan napas selama
Perawatan.
Obkektif :Dalam jangka waktu 1x 24 jam , jalan napas bersih, tidak ada
Lagi penyumbatan sekret, dan seterusnya.sesuai data Objektif
Dan data subjektif.
Diagnosa .II
Goal :Klien akan mempertahankan pola napas yang efektifan selama
Perawatan.
Obkektif : Dalam jangka waktu 1x 24 jam ,pola napas kembali normal
12-18x/menit, tidak sesak napas dan seterusnya.sesuai data
objektif dan data subjektif.
Diagnosa III
Goal : pasien dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Obyektif : dalam jangka waktu 1x 24 jam pasien dapat bermain tanpa rasa
sesak napas.

D. RENCANA INTERVENSI
a. Diagnosa 1
 Dengarkan bunyi ronchi dan krekles paru
R/.Menentukan kecukupan pertukaran gas dan luasnya obstruksi
Jalan napas.
 Menilai karakter sputum,jumlah ,warna, konsistensi dan bau.
R/.Adanya infeksi diduga ketika sputum kental,kuning atau hijau
Serta bau busuk.
 Menilai status hidrasi pasien,turgor kulit,membran mukosa,lidah,
intake dan output selama 24 jam.
R/.Menentukan kebutuhan cairan ,dibutuhkan cairan bila turgor kulit
Jelek,lidah dan mukosa membran kuning, intake <,dan output >.
 Bantu pasien mobilisasi /perubahan posisi.
R/.Sekret berpindah oleh gaya berat perubahan posisi.
 Beri antibiotika sesuai advis
R/.Mengganggu pertumbuhan mikroorganisme
 Dorong keluarga pasien beri minuman 2 - 1/2-4 ltr/hari kecuali
tanpa
konta indikasi.
R/.Menghilangkan sisa sekret.

b. Diagnosa.II
 Observasi perubahan respiratory rate dan kedalamanya.
R/.Menentukan keefektifan pola napas.
 Inspeksi thorax untuk menilai irama pernapasan.
R/.Menentukan keefektifitasan pola napas.
 Beri oksigen sesuai kebutuhan.
R/.Memenuhi kebutuhan oksigen dan mengurangi sesak napas.
 Bantu pasien untuk teknik relaksasi.
R/.Mengurangi kecemasan dan ketergantungan obat
c Diagnosa.III
 Observasi respon aktivitas
R/ menentukan tingkat intoleransi
 Menilai pola tidur pasien
R/ Kurang tidur dapat menunjang kelelahan
 Rencanakan periode tidur diantara aktivitas
R/ mengurangi kelelahan
 Bantu aktivitas pasien hingga pasien dapat melaksanakannya
sendiri
R/ memenuhi kebutuhan aktivitas pasien tanpa menimbulkan kelelahan

E. PENDIDIKAN PASIEN :
1. Ajarkan kepada keluarga pentingnya minum paling kurang 2,5 – 4 liter perhari
R/ cairan untuk membantu mengencerkan sekret
2. ajarkan kepada keluarga pentingnya istirahat rteratur, dari kualitas maupun
kuantitas tidur, baik siang maupun malam
3. anjurkan kepada keluarga klien untuk menghindari orang yang menderta infeksi
saluran pernapasan
4. Instruksikan tentang penggunaan obat-obatan sesuai dengan nama, dosis,
kerjanya dan efek samping
5. ajarkan kepada keluarga pasien tentang tanda-tanda infeksi sekunder untuk
melaporkan kepada dokter, seprti perubahan dalam karakter, sputum atau demam
yang berkepanjanga
DAFTAR PUSTAKA

Ngastiyah ( 1995 )’ Perawatan anak sakit ‘ ECG ‘ Jakarta.


Whaley and Wong ( 1987 ) ‘ Nursing Care of Infants and Children ‘ edisi 4 Mosby
Year Book.
FKUI ( 1997 ) ‘ Ilmu ksehatan anak’ jilid 3.
Wilson and Thompson, ( 1990 ) ‘ respiratory disorders’ Mosby Year Book, Toronto
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bronkitis merupakan suatu kelainan patologi dari sisitim pernapasan, hal ini
dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi bagi kesehatan anak maupun
keluarga.
Biasanya bronkitis pada anak biasa mulanya karena ISNA karena faktor
predisposisi seperti alergi, cuaca, polusi udara dan infeksi.
Penyakit ini menyerang sistim pernapasan dan bila tidak ditangani dengan
baik dan benar maka bisa menyebabkan kematian pada anak.
Oleh karena itu didalam makalah ini dibahas secara khusus tentang brokitis
dan diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan bronkitis dengan baik dan benar.

B. Tujuan.
Tujuan umum: Agar mahasiswa/i mampu mengetahui, memahami dan mampu
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
bronkitis.
Tujuan khusus:
o Agar mahasiswa/i mampu mengdefenisikan bronchitis.
o Agar mahasiswa/i mampu menyebutkan penyebab bronchitis pada anak.
o Agar mahasiswa/i mampu menyebutkan klasifikasi
o Agar mahasiswa/i mampu menjelaskan patofisiologi bronchitis
o Agar mahasiswa/i mampu menyebutkan manifestasi klinik
o Agar mahasiswa/i mampu menjelaskan penatalaksanaannya.
o Agar mahasiswa/i mampu melaksanakan asuhan keperawatan yang
diberikan.

MAKALAH
ASKEP ANAK DENGAN
BRONCHITIS

DISUSUN OLEH :

NAMA : DAMASIUS EDUARD DEDE


NIM : P.O 0320103047
TKT/ SMT : II EKSTENSI / IV
M.A : KEPERAWATAN ANAK
POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2005

You might also like