Proposal Full

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

Executive Summary

Sepatu termasuk bagian pokok dari kehidupan


masyarakat sehari-hari, berbagai merek sepatu masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan seperti halnya
mudah beraroma tak sedap atau yang sering dikenal dengan
istilah “Bau Sepatu”.
FOOTAB, Hadir dengan inovasi terbaru sebagai produk
pewangi sepatu dengan keunggulannya berbahan dasar alami
yaitu kopi. Indonesia adalah negara tropis sehingga kopi
dengan mudah dapat diperoleh langsung dari perkebunan. Rendahnya persaingan
pada produk pewangi sepatu menjadikan peluang yang sangat diandalkan.
Dengan bekerja sama dengan seluruh toko ritel di Indonesia, FOOTAB dapat
dinikmati oleh masyarakat secara mudah.

1
Latar Belakang
Kepercayaan diri didukung oleh berbagai
hal, termasuk aroma yang baik dari tubuh
ataupun aksesoris yang dikenakan. Banyak
kendala yang dialami oleh masyarakat dalam hal
“aroma sepatu” yang berakibat menurunkan
kepercayaan diri seseorang dalam beraktifitas.
FOOTAB, akan mengatasi permasalahan
pada “aroma sepatu” dengan memanfaatkan
kopi sebagai penyerap aroma tak sedap
sehingga masyarakat akan selalu memiliki
kepercayaan diri dan tidak terbatasi dalam
beraktifitas.

2
Visi
Menjadi pewangi sepatu berbahan alami dengan kualitas terbaik

Misi
Memberikan solusi bagi sepatu yang beraroma tak sedap
Menciptakan konsep kreatif terhadap pemanfaatan kopi

Tujuan
Menciptakan lapangan kerja
Menumbuhkan ekonomi bangsa
Memanfaatkan kekayaan kopi di Indonesia

3
Deskripsi Usaha
FOOTAB adalah singkatan dari kata FOOT
yang berarti KAKI dan AB dari kata ABSORBER
yang berarti penyerap, sehingga kami
bermaksud memproduksi penyerap bau alas
kaki (sepatu). Kebanyakan masyarakat
menikmati kopi sebagai minuman. Namun,
fungsi lain dari kopi adalah penyerap bau
sehingga kopi dapat dipakai sebagai bahan
dasar pewangi alami yang aman digunakan
oleh masyarakat.

Logo produk : FOOTAB


4
LokasiUsaha
Tempat produksi FOOTAB di kec. Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah.
Berdasarkan data persentase belanja di ritel modern, maka FOOTAB bekerja
sama dengan seluruh toko ritel modern di Indonesia dengan tujuan memudahkan
transaksi jual beli.

5
Aspek Management
Produksi FOOTAB dilaksanakan dengan skala usaha kecil menengah. Dengan
aspek management seperti berikut :

Pemilik 6 Pekerja

Usaha kecil menengah yang dibangun untuk memanfaatkan potensi alam dan
wirausaha masyarakat sekitar.
6
Aspek Pasar
Aspek pasar adalah hal terpenting bagi untuk menentukan target konsumen
produk FOOTAB. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Aspek Pasar
Status/Ekonomi Pekerja/Pelajar Non
Pekerja/pelajar
(1) (2)
Ekonomi
menengah 1/a 2/a
(a)

Melihat pada table diatas, menunjukan bahwa target konsumennya adalah (1/a)
yaitu : pekerja/pelajar dengan tingkat ekonomi menengah yang berarti harga
produk dapat terjangkau oleh pekerja dan pelajar.
7
Aspek STP
Segmenting : Masyarakat perkotaan dengan aktifitas
padat

Targetting : Pekerja/Pelajar

Positioning : Kualitas terbaik dengan harga terjagkau dan


kemudahaan diperolehnya produk

8
Aspek 4 P

[Produk] Footab diproduksi dari kopi [Price] Footab dijual dengan harga
di Indonesia Rp 3.500,- / 100 gram

FOOTAB

[Promotion] Footab dipasarkan


[Place] Footab dijual diseluruh toko
dengan berbagai cara promosi seperti
retail di Indonesia
iklan tv,koran,internet,dan majalah

9
Aspek SWOT

Strenght :
1. Jumlah pesaing Weekness :
sedikit 1. Belum banyak
2. Bahan baku diketahui masyarakat
murah dan tersedia

Threats :
Opportunity : 1. Musim panen kopi
1. Tersebarnya yang terhambat
produk di toko retail 2. Banyaknya
seluruh Indonesia produsen sebagai
pesaing

10
Aspek Produksi

Pengolahan Pengemasan Pengiriman


Bahan Baku FOOTAB FOOTAB

Dengan mudahnya bahan baku dapat membantu pengolahan bahan baku dan
mempercepat pembuatan produk serta menghasilkan produk yang baik dalam
kemasan.

11
Aspek Produksi

Sangrai Kemas dalam


3 kg Kopi
kantong tile
Kering 30 menit dan plastik

1 hari kerja = • 1 jam kerja untuk 6 kg kopi, 1 hari =


8 jam kerja 48 kg

1 bulan kerja
= 20 hari
kerja

• jadi, produksi nya = 48


1 tahun kerja kg * 240 hari / tahun =
= 12 bulan 11520 kg/tahun

12
Aspek Keuangan
Dalam melaksanakan usaha produksi FOOTAB dimulai dengan mengelola aspek
keuangan terhadap investasi yang disusun dalam tabel 1.
Tabel 1. Investasi Produksi FOOTAB
No. Uraian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah
1. Alat Sangrai Kopi 1 Unit Rp 35,000,000 Rp 35,000,000
2. Motor Tossa 1 Unit Rp 18,000,000 Rp 18,000,000
3. Baskom 5 Unit Rp 30,000 Rp 150,000
4. Mesin Press Plastik 1 Unit Rp 200,000 Rp 200,000
5. Karpet Lantai 1 5x4 m Rp 300,000 Rp 300,000
6. Box Kontainer 5 Unit Rp 150,000 Rp 750,000
7. Kursi 5 Unit Rp 20,000 Rp 100,000
8. Helm 1 Unit Rp 200,000 Rp 200,000
9. Modal Kerja 6 Bulan Rp 21,890,000 Rp 131,340,000
Jumlah Rp 186,040,000
Keterangan : Modal kerja adalah biaya produksi selama 6 bulan pertama.

13
Setelah menyusun tabel investasi, maka disusun pula tabel biaya produksi
FOOTAB. Biaya produksi adalah biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi
suatu produk. Biaya produksi adalah jumlah dari biaya produksi tetap dan
berubah yang disusun dalam tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Biaya produksi berubah FOOTAB
No. Uraian Satuan Harga Satuan Kebutuhan Total Biaya Total Biaya/Tahun
1. Listrik kWh/bulan Rp 1,468 600 Rp 900,000 Rp 10,800,000
2. Kantong Tile /tahun Rp 18,8 115200 Rp 2,170,000 Rp 2,170,000
3. Kopi kg/bulan Rp 14,000 960 Rp 13,440,000 Rp 162,110,000
Jumlah Rp 175,080,000
Tabel 3. Biaya produksi tetap FOOTAB
No. Uraian Satuan Harga Satuan Kebutuhan Total Biaya Total Biaya/Tahun
1. Gaji Karyawan Orang / Bulan Rp 800,000 6 Rp 4,800,000 Rp 57,600,000
2. Gaji Pemilik Orang / Bulan Rp 850,000 2 Rp 1,700,000 Rp 20,400,000
3. Sewa Gudang Tempat / Bulan Rp 800,000 1 Rp 800,000 Rp 9,600,000
Jumlah Rp 87,600,000
Sehingga, jumlah keseluruhan biaya produksi FOOTAB adalah Rp 262,680,000.

14
Selanjutnya pendapatan penjualan produk FOOTAB pada tabel 4. serta data perhitungan
BEP pada tabel 5. dimana harga jual produk adalah Rp 35,000 per 1 kg produk.
Tabel 4. Pendapatan penjualan produk FOOTAB
No. Jenis Produk Jumlah/Tahun Satuan Harga Satuan
1. Footab 11520 Kg Rp 35,000
Jumlah Rp 403,200,000

Back Event Point merupakan titik impas suatu perusahaan dalam targetan produksi
(pemasukan=pengeluaran), BEP sangat membantu dalam targetan produksi agar
memperoleh keuntungan. Untuk BEP pada produk FOOTAB ini sebanyak 4424 kg agar
mencapai titik impas. BEP = 𝐻𝑗𝑠−𝐵𝐵𝑠
𝐵𝑇
Keterangan : BT = Biaya Tetap ; Hjs = Harga Jual Satuan ; BBs = Biaya
Berubah Satua.

Tabel 5. Perhitungan BEP FOOTAB


BEP 4424 38.40%
Kapasitas produksi/ tahun 11520
Biaya Tetap Rp 87,600,000
Hara Jual Satuan Rp 35,000
Biaya Berubah Satuan Rp 15,198
15
Dikarenakan modal usaha FOOTAB 100 % diperoleh dari pinjaman bank dengan
suku bunga 10 % selama 8 tahun, maka perlu adanya tabel angsuran pinjaman
seperti yang disusun dalam tabel 6.
Tabel 6. Angsuran pinjaman modal usaha FOOTAB
No. Angsuran Pokok Pinjaman Bunga Pinjaman Jumlah Pokok Pinjaman Pokok Pinjaman
0. Rp 186,040,000
1. Rp 23,255,000 Rp 18,604,000 Rp 41,859,000 Rp 162,785,000
2. Rp 23,255,000 Rp 16,278,500 Rp 39,533,500 Rp 139,530,000
3. Rp 23,255,000 Rp 13,953,000 Rp 37,208,000 Rp 116,275,000
4. Rp 23,255,000 Rp 11,627,500 Rp 34,882,500 Rp 93,020,000
5. Rp 23,255,000 Rp 9,302,000 Rp 32,557,000 Rp 69,765,000
6. Rp 23,255,000 Rp 6,976,500 Rp 30,231,500 Rp 46,510,000
7. Rp 23,255,000 Rp 4,651,000 Rp 27,906,000 Rp 23,255,000
8. Rp 23,255,000 Rp 2,325,500 Rp 25,580,500 Rp -

16
Depresiasi yang terjadi pada produksi FOOTAB ini dari alat dan barang. Dari depresiasi
ini terdapat nilai sisa suatu barang agar bisa dijual kembali. Untuk lebih rincinya tertera
pada tabel 7.

Tabel 7. Perhitungan deapresiasi dan nilai sisa usaha FOOTAB


Deapresiasi (70%) Deapresiasi/Tahun
Investasi Rp 38,290,000 Rp 4,786,250
Rp 54,700,000
Barang Nilai Sisa (30%) Nilai Sisa Tahun ke-8
Rp 16,410,000 Rp 16,410,000

Proyeksi laba rugi merupakan perolehan dari pendapatan, kemudian diperoleh


pendapatan bersih yang telah dihitung dengan biaya investasi dan biaya produksi yang
dibutuhkan FOOTAB disusun pada tabel 8.

17
Tabel 8. Proyeksi laba rugi usaha FOOTAB
Tahun

Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Pendapatan Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000

Biaya Produksi Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000

Depresiasi Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250 Rp 4,786,250

Laba Kotor Rp (267,466,250) Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750 Rp 135,733,750

Bunga Pinjaman Rp 18,604,000 Rp 16,278,500 Rp 13,953,000 Rp 11,627,500 Rp 9,302,000 Rp 6,976,500 Rp 4,651,000 Rp 2,325,500

Laba Sebelum

Pajak Rp (267,466,250) Rp 117,129,750 Rp 119,455,250 Rp 121,780,750 Rp 124,106,250 Rp 126,431,750 Rp 128,757,250 Rp 131,082,750 Rp 133,408,250

Pajak (10%) Rp 11,712,975 Rp 11,945,525 Rp 12,178,075 Rp 12,410,625 Rp 12,643,175 Rp 12,875,725 Rp 13,108,275 Rp 13,340,825

Laba Bersih Rp (267,466,250) Rp 105,416,775 Rp 107,509,725 Rp 109,602,675 Rp 111,695,625 Rp 113,788,575 Rp 115,881,525 Rp 117,974,475 Rp 120,067,425

Aliran dana FOOTAB dengan assumsi proyeksi penjualan dan biaya produksi
setiap tahun sama. Aliran dana yang lebih rinci tertera pada tabel 9.

18
Tabel 9. Cash flow usaha FOOTAB
Tahun Ke

Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Cash In Flow

Pendapatan Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000

Nilai Sisa Rp 16,410,000

Total Cash In Flow Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 403,200,000 Rp 419,610,000

Cash Out Flow

Investasi

-Aktiva Tetap Rp 186,040,000

-Modal Kerja Rp 131,340,000

Biaya Operasi Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000 Rp 262,680,000

Pajak Keuntungan Rp 11,712,975 Rp 11,945,525 Rp 12,178,075 Rp 12,410,625 Rp 12,643,175 Rp 12,875,725 Rp 13,108,275 Rp 13,340,825

Total Cash Out Flow Rp 580,060,000 Rp 274,392,975 Rp 274,625,525 Rp 274,858,075 Rp 275,090,625 Rp 275,323,175 Rp 275,555,725 Rp 275,788,275 Rp 276,020,825

Net Cash Flow Rp (580,060,000) Rp 128,807,025 Rp 128,574,475 Rp 128,341,925 Rp 128,109,375 Rp 127,876,825 Rp 127,644,275 Rp 127,411,725 Rp 143,589,175

Cummulative NCF Rp (580,060,000) Rp (451,252,975) Rp (322,678,500) Rp(194,336,575) Rp (66,227,200) Rp 61,649,625 Rp 189,293,900 Rp 316,705,625 Rp 460,294,800

19
Berdasarkan tabel 9. diperoleh grafik NCF terhadap tahun seperti berikut ini :
NCF terhadap waktu
Rp600,000,000

Rp400,000,000

Rp200,000,000

Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rp(200,000,000)

Rp(400,000,000)

Rp(600,000,000)

Rp(800,000,000)

20
Payback Periode merupakan periode pengembalian modal dalam jangka waktu
(tahun) agar dapat kembali modal, atau sering disebut sebagai titik impas dalam
satuan waktu (tahun), pada FOOTAB mencapai titik impas pada tahun ke- 4.5.
Dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Payback periode usaha FOOTAB


Tahun NCF CUM NCF PAYBACK
0 Rp (580,060,000) Rp (580,060,000)
1 Rp 128,807,025 Rp (451,252,975)
2 Rp 128,574,475 Rp (322,678,500)
3 Rp 128,341,925 Rp (194,336,575) 4.51
4 Rp 128,109,375 Rp (66,227,200)
5 Rp 127,876,825 Rp 61,649,625
6 Rp 127,644,275 Rp 189,293,900
7 Rp 127,411,725 Rp 316,705,625
8 Rp 143,589,175 Rp 460,294,800

21
IRR pada FOOTAB dengan asumsi faktor bunga 10% dan 20% didapatkan IRR
sebesar 15.69% . Dapat dilih pada tabel 11.

Tabel 11. IRR usaha FOOTAB


Tahun Net Cash Flow 10% PV 20% PV
0 Rp (580,060,000) 1 Rp (580,060,000) 1 Rp (580,060,000)
1 Rp 128,807,025 0.9091 Rp 117,098,466 0.8333 Rp 107,334,894
2 Rp 128,574,475 0.8264 Rp 106,253,946 0.6944 Rp 89,282,115
3 Rp 128,341,925 0.7531 Rp 96,654,304 0.5787 Rp 74,271,472
4 Rp 128,109,375 0.683 Rp 87,498,703 0.4823 Rp 61,787,152
5 Rp 127,876,825 0.6209 Rp 79,398,721 0.4019 Rp 51,393,696
6 Rp 127,644,275 0.5645 Rp 72,055,193 0.3349 Rp 42,748,068
7 Rp 127,411,725 0.5132 Rp 65,387,697 0.2791 Rp 35,560,612
8 Rp 143,589,175 0.4665 Rp 66,984,350 0.2326 Rp 33,398,842
Rp 111,271,381 Rp (84,283,149)

Dengan menyusun tabel-tabel diatas, diperoleh hasil : Payback periode = 4.51


tahun dan IRR = 15.69%.
22
Kapasitasi produksi FOOTAB dalam tabel 12 menunjukan keterkaitannya 10%
penjualan produk dengan pendapatan serta biaya produksi.

Tabel 12. Kapasitas usaha FOOTAB


Kapasitas(%) Hasil Penjualan Biaya Tetap Biaya Berubah Biaya Total
0 Rp - Rp 87,600,000 Rp - Rp 87,600,000
10 Rp 40,320,000 Rp 87,600,000 Rp 17,508,000 Rp 105,108,000
20 Rp 80,640,000 Rp 87,600,000 Rp 35,016,000 Rp 122,616,000
30 Rp 120,960,000 Rp 87,600,000 Rp 52,524,000 Rp 140,124,000
40 Rp 161,280,000 Rp 87,600,000 Rp 70,032,000 Rp 157,632,000
50 Rp 201,600,000 Rp 87,600,000 Rp 87,540,000 Rp 175,140,000
60 Rp 241,920,000 Rp 87,600,000 Rp 105,048,000 Rp 192,648,000
70 Rp 282,240,000 Rp 87,600,000 Rp 122,556,000 Rp 210,156,000
80 Rp 322,560,000 Rp 87,600,000 Rp 140,064,000 Rp 227,664,000
90 Rp 362,880,000 Rp 87,600,000 Rp 157,572,000 Rp 245,172,000
100 Rp 403,200,000 Rp 87,600,000 Rp 175,080,000 Rp 262,680,000

23
TERIMA KASIH

FOOTAB

Ghaida Qonita Fajri (2311141023) & Cecep Ginanjar (2311141033)

24
Contoh Perhitungan Pada Tahun Ke-1

Menghitung BEP (Break Even Point)


Biaya Tetap (BT)
BEP = Harga Jual Satuan (HJS)−Biaya Berubah Satuan (BBS)

Rp 87,600,000
BEP = Rp 35,000−Rp 15,198 = 4424

BEP 4424
%BEP = Kapasitas Produksi x 100% = 11520 x 100 % = 38.40 %

Menghitung Proyeksi Pengembalian Pinjaman Bank


Pajak = 10%
Tahun Pengembalian = 8 Tahun
Pokok Pinjaman = Biaya Investasi = Rp 186,040,000
Pokok Pinjaman
\Angsuran Pokok = Tahun Pengembalian

Rp 186,040,000
\Angsuran Pokok = 8
= Rp 23,255,000

Bunga Pinjaman = Pokok Pinjaman X Pajak


= Rp 186,040,000 X 10% = Rp 18,604,000
Jumlah Pokok Pinjaman = Angsuran pokok + Bunga Pinjaman

= Rp 23,255,000 + Rp 18,604,000
= Rp 41,859,000

25
Proyeksi Laba Rugi
Pendapatan = Hjs X Kapasitas Produksi
= Rp 35,000 X 11520 = Rp 403,200,000
Biaya Produksi = BT + Biaya Variable (Biaya Berubah)
= Rp 87,600,000 + Rp 175,080,000
= Rp 260,680,000
Depresiasi = Asumsi 70% harga investasi berkurang setelah 8 tahun, maka depresiasi setiap tahun = Rp 4,786,250
Laba Kotor = Pendapatan – (Biaya Produksi + Depresiasi)
= Rp 403,200,000 – (Rp 262,680,000 + Rp 4,786,250)
= Rp 135,733,750
Laba Sebelum Pajak = Laba Kotor – Bunga Pinjaman
= Rp 135,733,750- Rp 18,604,000
= Rp 117,129,750
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – (Laba Sebelum Pajak X Pajak)
= Rp 117,129,750– Rp 117,129,750X 10%
= Rp 105,461,775

26
Perhitungan Cash Flow
Total Cash In = Pendapatan + Nilai Sisa
= Rp 403,200,000 + 0 = Rp 403,200,000
Total Cash Out = Aktiva Tetap + Modal Kerja + Biaya Operasi + Pajak Keuntungan
= Rp 580,060,000
Net Cash Flow = Total Cash In – Total Cash Out
= Rp 403,200,000 - Rp 274,392,975 = Rp 128,807,025
Cummulative NCF = Rp 128,807,025+ (Rp 580,060,000)
= (Rp 451,252,975)
Menghitung Payback

Tahun Cum NCF


4 Rp (66,227,200)
5 Rp 61,649,625

PB − 4 = 0 − (−Rp 66,227,200)
= 4,51 tahun
5−4 Rp 61,649,625 − ((−Rp66,227,200)

Menghitung IRR

10 % 20 %
Rp 111,271,381 (Rp 84,283,149)

IRR − 10% Rp 111,271,381


= = 15.69%
20% − 10% Rp 111,271,381 − (−Rp 84,283,149)

27

You might also like