Professional Documents
Culture Documents
Sap Inhalasi Sederhana Anak Di PKM Kec Beji
Sap Inhalasi Sederhana Anak Di PKM Kec Beji
Sap Inhalasi Sederhana Anak Di PKM Kec Beji
KELOMPOK 3 B :
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,
faringitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah seperti laryngitis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14
hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit
tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli
beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes RI,
2008).
Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit
saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronik
merupakan panyakit penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah
penyakit pembuluh darah (Ikawati, 2007). World Health Organization (WHO)
memperkirakan insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara
berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup
adalah 15-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO ± 13 juta
anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian
tersebut terdapat di negara berkembang dan ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kematian dengan membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahun
(WHO, 2007).Angka kejadian ISPA di provinsi Jawa Barat mencapai 24,73%.
Jumlah penderita ISPA di Jawa Barat pada tahun 2012 diperkirakan mencapai
20.687 kasus.
Pemberian obat pada penyakit ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
yaitu : secara oral, parenteral atau inhalasi. Pada pengobatan penyakit
penafasan terapi inhalasi telah banyak digunakan (Yunus, 1995). Terapi
inhalasi merupakan teknik yang sederhana dan efektif, yang bisa memberikan
obat dalam dosis tertentu secara langsung pada tempat yang dituju di dalam
paru – paru (Ikawati, 2007).
Inhalasi sederhana adalah menghirup uap hangat dari air mendidih
telah ditetesi minyak penghangat, misalnya minyak kayu putih (Akhavani,
2005). Inhalasi aman untuk segala usia, para ahli paru anak sangat
menganjurkan inhalasi sebagai pengobatan yang berhubungan dengan paru.
Inhalasi sederhana mampu mengurangi gejala dari flu ringan yang baru
saja terjadi, batuk berdahak, paru-paru basah, batuk berdahak berat dan lama,
batuk kronis atau batuk yang berulang-ulang. Inhalasi juga tidak memiliki
efek negatifnya serta boleh dilakukan sekali pun orang tersebut mempunyai
alergi terhadap sesuatu, karena bekerja langsung pada sumber pernapasan
yaitu paru-paru.
Penguapan secara tradisional atau inhalasi sederhana ini hanya
berfungsi untuk melonggarkan saluran napas, bukan untuk mengeluarkan
lendir, karena bahan-bahan dalam minyak kayu putih yang terhirup melalui
uap air panas itu tidak mengandung zat penghancur lendir (Karnaen, 2011).
Hasil wawancara Ibu dengan anak yang menderita ISPA bahwa Ibu
tidak mengetahui tentang Inhalasi Sederhana dan tidak pernah diberikan
penyuluhan tentang Inhalasi Sederhana. Oleh sebab itu perawat ingin
melakukan penyuluhan kegiatan terapi inhalasi sederhana yang merupakan
intervensi unggulan yang diberikan oleh perawat.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x pertemuan
diharapkan pengetahuan Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas
Kec.Beji tentang anak ISPA dan penanganannya dapat meningkat dan
tidak terjadi kasus ISPA kembali di masyarakat
2. Tujuan Khusus:
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 60 menit,
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menjelaskan:
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Melakukan redemonstrasi inhalasi sederhana
C. Sasaran
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji
D. Target
Ibu dengan anak di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat memahami, dan
mengetahui tentang pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi, kekurangan,
kelebihan, terapi modalitas inhalasi sederhana
E. Materi
a. Pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana
d. Kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Demonstrasi inhalasi sederhana
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi dan redemonstrasi
G. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Poster
4. Baskom
5. Air panas
6. Handuk kecil
7. Minyak aromaterapi (Minyak kayu putih)
8. Botol
H. Materi (terlampir)
I. Kegiatan Penyuluhan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan Ibu yang mempunyai anak sakit di wilayah kerja
Puskesmas Kec.Beji
b. Kesiapan materi penyaji
c. Laporan pendahuluan sudah dikonsulkan dan sudah disetujui oleh
pembimbing
d. Sudah didapatkan izin dari Kepala Puskesmas Kec. Beji dan
penyuluhan dilakukan di rumah kediaman Ibu dengan anak sakit di
wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji
e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji bersedia
dilakukan penyuluhan sebelum pengkajian sesuai dengan kontrak
waktu yang ditentukan
2. Evaluasi Proses
a. Selama kegiatan berlangsung Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja
Puskesmas Kec.Beji antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
b. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir
c. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
d. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
memahami dan mengaplikasikan penyuluhan yang telah diberikan oleh
mahasiswa
f. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji dapat
mencoba mempraktekkan kembali terapi modalitas innhalasi
sederhana.
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali pengertian terapi inhalasi sederhana
b. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali indikasi terapi inhalasi sederhana
d. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali kekurangan terapi inhalasi sederhana
e. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
menyebutkan kembali kelebihan terapi inhalasi sederhana
f. Ibu dengan anak sakit di wilayah kerja Puskesmas Kec.Beji mampu
melakukan redemonstrasi inhalasi sederhana
K. Daftar Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan inhalasi sederhana?
2. Sebutkan tujuan penggunaan inhalasi sederhana?
3. Sebutkan indikasi penggunaan terapi inhalasi sederhana?
4. Sebutkan keuntungan terapi inhalasi sederhana?
5. Sebutkan kekurangan terapi inhalasi sederhana?
6. Peragakan kembali pembuatan terapi inhalasi sederhana!
Kuesioner Pre dan Post
Penyuluhan Terapi Inhalasi Sederhana