Professional Documents
Culture Documents
Proyek RLDC
Proyek RLDC
Alarm Cahaya
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan s
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan tugas
Proyek rangkaian listrik DC. Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah Proyek ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan secara khususnya bagi
pembaca pada umumnya, dalam memberikan informasi tentang rangkaian listrik DC.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perangkat elektronika merupakan suatu perangkat keras yang kompleks dimana
suatu perangkat dapat terdiri dari puluhan, bahkan ratusan komponen elektronika.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam
produksi perangkat elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang
mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam satu perangkat,
dimana perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang fleksibel dan efisien.
B. Batasan masalah
Karena luasnya ruang lingkup dalam bidang elektronika, maka penulis membatasi bahasan
makalah ini pada hal-hal yang menyangkut pembuatan dari alat Alarm Cahaya saja yang
bertujuan untuk mempermudah dalam pemahaman dan pengertian tentang masalah-masalah
pada Alarm Cahaya. Serta memberikan bahasan khusus berupa bagaimana alat Alarm
Cahaya dapat menghasilkan sebuah output berupa bunyi pada buzzer ketika sensor
pada LDR tidak menerima cahaya.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ilmiah ini yaitu untuk memberikan pelatihan pada mahasiswa
penulisan makalah dan kerjasama dalam mengerjakan proyek yang terima dan
berguna dalam masyarakat.
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun tulisan ilmiah ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Metode observasi, yaitu penulis melakukan percobaan dengan melakukan percobaan
dari tiap-tiap blok yang terdapat dalam rangkaian Alarm Cahaya.
b. Metode Wawancara, yaitu dimana pada metode ini penulis dapat mewawancara
narasumber yang mengerti tentang alarm cahaya.
c. Metode Studi Pustaka, yaitu penulis mengambil sumber-sumber informasi yang
diperlukan dalam metode penelitian dari beberapa buku dan website serta sumber-
sumber terkait yang dapat menunjang dalam menganalisa dan mempelajari rangkaian
atau alat yang akan dibuat.
3
BAB II
ANALISA RANGKAIAN
1. Aktivator
Aktivator disini adalah tegangan/VCC. Tegangan /VCC ini bisa berupa baterai, power
supply atau adaptor. Pada rangkaian ini tegangan yang dibutuhkan adalah 12 Volt. Apabila
tegangan kurang dari 12 volt maka alat tidak akan bekerja sesuai apa yang kita harapakan.
Kerena tegangan tersebut tidak akan dapat mengangkat beban tegangan alat ini. Sehingga
tegangan merupakan suatu aktivator untuk mengaktifkan rangkaian / alat ini bekerja dan
menghasilkan output serta Ground yaitu sebagai mengoff kan rangkaian dan mengatur untuk
membuat On dan Off alat tersebut.
2. Input (LDR)
Inputannya yaitu LDR. LDR (Light Dark Resistor) merupakan komponen paling penting
dalam alat ini. Karena pada LDR terdapat sensor yang peka terhadap cahaya
yang diterimanya. Dengan adanya LDR, banyak sedikitnya cahaya yang masuk akan
ditangkap dan diproses sehingga menghasilkan output yang berbeda. Cahaya merupakan
salah satu yang mempengaruhi output sistem kerja alat ini. Banyaknya cahaya yang masuk
mempengaruhi proses tegangan yang mengalir pada rangkaian. Sehingga bazzer akan
bergantian menyala apabila tegangan tersebut mengalir melewatinya.
3. Proses (Saklar/Relay)
Saklar elektronik ini digunakan untuk menjaga tegangan listrik agar dapat mengalir pada
komponen-komponen yang sesuai. Saklar akan menutup apabila terdapat aliran tegangan yang
melewatinya. Namun, saklar akan membuka apabila tidak terdapat aliran tegangan yang
melewatinya.
4. Output
Bazzer akan berbunyi sesuai input yang masuk pada rangkaian. Bila input cahaya, bazzer
akan mati/tidak berbunyi dipengaruhi oleh banyak sedikitnya cahaya. Dan bila input tegangan,
bazzer akan menyala atau tidak dipengerahui besar kecilnya tegangan. Apabila tegangan sesuai
yang diinginkan, maka bazzer akan berbunyi.
5
BAB III
CARA PENGOPERASIAN ALAT
1. Hubungkan Rangkaian dengan Power supply, yaitu VCC +12 Volt dan Ground yang berfungsi
sebagai aktivator untuk mengaktifkan rangkaian tersebut.
2. Pada rangkaian ini menghasilkan 2 output yang berbeda. Berikut merupakan proses untuk
menghasilkan output tersebut, yaitu :
1. (Saat LDR terkena cahaya) LDR akan memiliki nilai tahanan yang sangat kecil. Semakin
terang cahaya yang mengenainya semakin kecil nilai tahanan yang dimilikinya (bahkan bisa
diabaikan besarnya). Kondisi ini akan menyebakan arus listrik akan memilih untuk mengalir
melewati LDR ini dan tidak akan melewati Resistor 1 Kilo ohm yang terhubung ke basis
transistor, (ingat prinsip arus listrik itu akan lebih suka mengalir ke tempat yang tidak punya
tahanan dan enggan untuk mengalir ke tempat yang tahanannya tinggi).
Kondisi ini akan membuat Transistor tidak dapat bekerja (seperti saklar terbuka) sehingga tidak
ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor transistor. Ini artinya tidak ada arus yang
mengalir pada relay yang terpasang pada kolektor transistor.
Karena relay tidak mendapatkan arus listrik, maka relay tidak bekerja sehingga tidak dapat
menarik saklar yang akan menghubungkan arus listrik ac (PLN) ke bazzer. Keadaan ini akan
membuat bazzer tidak berbunyi.
2 (Saat LDR tidak terkena cahaya) LDR akan memiliki tahanan yang sangat besar sehingga
tidak bisa di aliri arus listrik. Kondisi ini akan menyebabkan arus listrik memilih R2 1 kilo ohm
sebagai tempat mengalir.
Ketika arus listrik mengalir ke basis transistor maka transistor akan bekerja seperti sebuah
saklar tertutup. Akibatnya akan ada arus listrik mengalir dari kolektor ke emitor yang
menyebabkan relay teraliri arus listrik.
Ketika relay teraliri arus listrik, maka relay akan bekerja menarik saklar sehingga saklar
tertutup dan dapat mengalirkan arus ac (PLN) ke bazzer dan bazzer akan berbunyi.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan yaitu bahwa dalam rangkaian Alarm
Cahaya akan bekerja bila cahaya atau sinar yang masuk memiliki nilai resistansi kecil atau
terang maka Buzzer tidak menyala, sedangkan sebaliknya jika cahaya yang masuk memiliki
nilai resstansinya besar atau gelap maka buzzer akan mengeluarkan suara.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu :
1. Sebaiknya pada saat mensolder suatu komponen solder jangan langsung menempel ke
komponen secara bersamaan agar komponen tidak cepat rusak.
2. Sebelum melakukan bor pada PCB, pastikan letak penempatan komponen sudah benar, seperti
menaruh Relay. Kaki-kaki relay harus tepat agar tidak salah pada saat melakukan bor di PCB
nya.
3. Perhatikan dalam menyusun rangkaian pada alat sehingga tidak ada yang terbalik dalam
penyusunan kaki–kaki pada rangkaian, seperti kaki transistor dan diode nya.
4. Yang terakhir pada saat melakuan tes atau uji coba, pastikan tidak terlalu lama, karena dapat
menyebabkan komponen cepat panas, terutama transistor. Karena menurut kami transistor
sensitif atau cepat panas, sehingga menyebabkan transistor harus diganti.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
http://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/
http://skemaku.com/kode-warna-resistor-dan-cara-membacanya