Makalah - Audit Siklus Penggajian Dan Kepegawaian

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

AUDITING – 2

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Dosen Pengampu :
Agustiawan, S.E,M.Sc.,Ak

Disusun Oleh Kelompok 2


Anggota Kelompok :
Fitrayora Parmita Atdinanda (150301011)
Fitrya Marlina (150301017)
Riki Supriadi (150301065)
Triyoga (150301056)
Yogi Saputra (150301046)
Yoni Saputra (150301074)
Ofri Nanda (140301229)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul
“Audit Siklus Penggajian dan Kepegawaian” dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas kelompok dalam mata kuliah Auditing 2.
Adapun tujuan diberikannya tugas makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
tentang Audit Siklus Penggajian dan Kepegawaian. Walaupun dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini penulis menemukan beberapa kesulitan, namun akhirnya
penyusunan dan penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan
khususnya dari dosen mata kuliah Auditing 2 untuk dijadikan pedoman pada
penulisan berikutnya. Harapan penulis semoga penulisan makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya pada penulis.

Pekanbaru, 13 Maret 2018

Penulis

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 1


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 3
1.2. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN .......................................................... 4
1.3. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 4
1.4. TUJUAN MASALAH .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN
KEPEGAWAIAN ......................................................................................... 6
2.2. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN
KEPEGAWAIAN SERTA DOKUMEN DAN CACATAN TERKAIT ..... 8
2.3. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS
TRANSAKSI .............................................................................................. 10
2.4. MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS
PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN .................................................... 12
2.5. CONTOH KASUS ...................................................................................... 14
2.6. SIMPULAN DAN SOLUSI ATAS KASUS .............................................. 15
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN .......................................................................................... 18
PERTANYAAN & JAWABAN ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 24
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 25

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Siklus penggajian dan kepegawaian (payroll and personnel cycle)
melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja
adalah pertimbangan yang penting dalam penilaian persediaan perusahaan
manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industri lain nya. Penilaian dan
pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba
bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya
perusahaan dapat terbuang akibat ketidakefisienan atau pencurian melalui
kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian
dan kepegawaian juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal,
penilaian risiko pengedalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi, prosedur analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit
yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan kepegawaian serta
siklus lainnya meliputi:
 Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar
siklus lainnya memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh
siklus penjualan dan penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun
penerimaan kas, dan sering kali melibatkan retur penjualan serta penghapusan
piutang tak tertagih. Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan
jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya
terjadi dalam periode waktu yang singkat.
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca
terkait. Akun akun yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 3


akrual dan potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total
transaksi selama tahun bersangkutan.

 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir


semua perusahaan, bahkan perusahaan kecil sekalipun, Penalti yang tinggi yang
dikenakan pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya
pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu,
masalah moral karyawan juga dapat mengemukakan jika karyawan tidak diberi
gaji atau diberi gaji yang kecil. Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika
mengaudit penggajian, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian,
pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis. Pengujian atas rincian
saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang
berhubungan dengan penggajian.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian,
biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive
atas transaksi, dan proseduranalitis.pengujian atas rincian saldo hanya
memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan
penggajian.

1.2. Ruang Lingkup Pembahasan


Materi yang dibahas dalam penulisan makalah ini dibatasi hanya pada Definisi
Audit terhadap Siklus Penggajian, Akun-akun yang berkaitan dengan Audit
Siklus Penggajian, Tujuan Audit, Dokumen-dokumen dalam audit penggajian,
Fungsi yang terkait dalam audit penggajian, prosedur audit, kertas kerja dan
penyelesaian kasus.

1.3. Rumusan Masalah


a. Apa saja akun dan transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian?
b. Apa fungsi bisnis dalam siklus penggajian dan kepegawaian serta dokumen
dan catatan terkait?

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 4


c. Apa saja metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substansi atas transaksi?
d. Bagaimana pengendalian internal siklus penggajian dan kepegawaian?

1.4. Tujuan dan Manfaat Makalah

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2


b. Sebagai bahan pembelajaran tentang materi Audit Siklus Penggajian dan
kepegawaian

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN


KEPEGAWAIAN

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan kepegawaian adalah


untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan kepegawaian ditunjukkan pada
gambar dibawah. Akun T akan digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi
akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian.
Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya akan digunakan pada
akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila
karyawan telah benar benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode
bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 6


Upah, gaji, bonus, dan
komisi akrual
Tenaga Kerja
Saldo Awal,
Pembayaran langsung
Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb
Kas di Bank
Saldo akhir
Pembayaran
gaji

Pembayaran
pajak gaji
Pemotongan pajak penghasilan dan
pengurangan lainnya

Saldo Awal,
Pembayaran Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb

Saldo akhir

Beban pajak gaji akrual

Saldo Awal, Beban gaji


pajak
Pembayaran Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb

Saldo akhir

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 7


2.2 FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT

Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut karyawan dan


diakhiri dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi,
siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan
tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Auditor harus
memahami fungsi bisnis dan dokumen serta catatan tersebut sebelum dapat menilai resiko
pengendalian dan merancang pengujian pengendalian serta pengujian substantif
atas transaksi.

1. Fungsi Bisnis Kepegawaian dan Kesempatan Kerja


Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen
untuk mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi.
Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan yang independen bagi
verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk penambahan dan penghapusan
gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
 Catatan Kepegawaian, meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,
investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi,
evaluasi kinerja, dan tanggal berhenti bekerja
 Formulir otorisasi pengurangan, digunakan untuk mengotorisasi
pengurangan gaji, termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak
penghasilan, 401 (K) dan program tabungan pensiun lainnya, obligasi
tabungan A.S, serta iuran serikat pekerja.
 Formulir otorisasi tingkat pembayaran, digunakan untuk mengotorisasi
tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja,
otorisasi oleh manajemen atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari
dewan direksi.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 8


2. Fungsi Bisnis Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam
setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalamempat aktivitas berikut diperlukan
pengendalian yang memadai :

 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan


 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
 Penyiapan cek gaji
 Penyiapan catatan gaji
 Kartu waktu, adalah dokumen yang mengindikasikan waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja
karyawan.
 Tiket waktu pekerjaan, adalah formulir yang menunjukan pekerjaan mana
yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
 File transaksi penggajian, mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode, seperti setiap satu hari,
minggu atau bulan. File ini berisi semua informasi yang dimasukan ke dalam
sistem dan informasi tentang setiap transaksi, seperti nama karyawan dan
nomor identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih berbagi jumlah
pemotongan pajak dan klasifikasi akun.
 Jurnal atau daftar penggajian, laporan ini dibuat dari file transaksi
penggajian umumnya mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah
penggajian kotor dan bersih dan jumlah pemotongan.
 File induk penggajian, adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah
karyawan yang dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 9


3. Fungsi Bisnis Pembayaran Gaji
 Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai
pertukaran atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan
pembayaran kotor dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
 Rekonsiliasi rekening bank penggajian, merupakan hal yang penting bagi
semua akun kas, termasuk penggajian untuk menemukan kesalahan ataupun
kecurangan. Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah
dimana saldo bernilai kecil dipertahankan.

4. Fungsi Bisnis Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak


 Formulir W-2, adalah formulir yang dikirim setiap karyawan yang
mengikhtisarkan penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk
pembayaran kotor, pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan jaminan
sosial.
 SPT Pajak Penghasilan, adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah
lokal untuk menunjukan pembayaran pajak yang dipotong pajak perusahaan.

2.3 METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN


DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan


terkendali dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan
dan ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Cek
gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh
komputer. Karena perihal pembayaran gaji relatif umum dari perusahaan ke
perusahaan, maka harus tersedia sistem komputer yang berkualitas tinggi. Karena
memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya
perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk memroses penggajian.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 10


Biasanya tidaklah sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang baik
dalam siklus penggajian dan kepegawaian, besarnya transaksi relatif homogen dan
berjumlah kecil.
Sebagai akibatnya auditor jarang menemukan pengecualian ketika menguji
transaksi penggajian. Kadang-kadang, terjadi deviasi pengujian pengendalian, tetapi
sebagian besar salah saji moneter dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal atau
ketika merespon keluhan karyawan. Meskipun ada salah saji, salah saji tersebut
jarang bersifat material.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus
penggajian dan kepegawaian. Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak
adanya bukti pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi
upah akrual, pajak penghasilan yang dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun
neraca lainnya. Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan alat yang sangat penting dalam menguji penggajian, pengujian
dalam bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif.
Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah atau
minimal walaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total
beban, disebabkan karena tiga alasan berikut:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen
jika mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan
federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan pajak
pengangguran.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 11


2.4 MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PENGGAJIAN
DAN KEPEGAWAIAN

Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan kepegawaian,


hal-hal yang harus kita pahami adalah:
 Pengendalian internal bervariasi antar perusahaan. Oleh karena itu, auditor
harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan
yang material dari perusahaan.
 Pengendalian yang digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
 Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko
pengendalian yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh
penggajian terhadap persediaan.
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif akan digabungkan jika
memungkinkan, dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program auditformal kinerja.

A. Pengendalian Kunci
Pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan kepegawaian dalah sebagai
berikut:

 Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas diterapkan terutama


untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan
yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus independen dari bagian
SDM yang mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti penambahan

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 12


karyawan atau menghapus karyawan), dan terpisah dari penyimpanan cek gaji
yang telah ditandatangani.
 Otorisasi yang tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk
menambah atau menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah
tingkat upah serta potongan. Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan
jumlah jam kerja, terutama lembur harus diotorisasi oleh penyelia kamar.
Persetujuan dapat dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam
lembur saja.
 Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok
digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar per jam, namun
tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar menurut tingkat
potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk lainnya.
Karena tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah
dipranomori tidak terlalu diperlukan untuk sistem penggajian.
 Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang
belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh karyawan
yang bertanggung jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek
yang tidak dicairkan harus langsung disetor kembali. Jika cek ditanda tangani
oleh mesin, maka akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
 Pengecekan yang independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap
penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau
karyawan lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau
jumlah yang tidak biasa. Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi
persediaan, atau jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan, maka
dibutuhkan pengendalian memadai untuk menghitung memferifikasi
pembebanan yang tepat.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 13


B. Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian
Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak
lainnya. Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat
lalai menyerahkan formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban
yang berat.
 Penyiapan formulir pajak penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian.
Jika klien lalai menyiapkan laporan dengan benar, akan muncul kewajiban berupa
pajak yang belum dibayar, denda, atau bunga. Formulir pajak yang dimaksud
adalah pajak penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa SPT disiapkan secara
tidak benar, auditor butuh rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada di SPT dan
butuh catatan penggajian. Indikasi penyajian tidak benar tersebut mencakup
pembayaran bunga dan denda masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat,
personil yang menyiapkan dokumen tersebut adalah orang baru, tidak ada
verifikasi internal, dan masalah arus kas yang dikadapi klien.
 Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara
tepat waktu. Auditor harus menguji apakah bagian penggajian telah menyetorkan
potongan pajak atas karyawan, walaupun biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum. Pengujian tersebut termasuk potongan pajak, iuran pensiun, JHT, JKK,
Potongan asuransi, dan tabungan penggajian. Pertama, auditor harus tau aturan
pajak nya berdasarkan undang undang dan aturan turunannya, termasuk kontrak
kerja karyawan. Setelah itu, auditor dapat dengan mudah untuk menentukan
apakah klien telah melakukan pembayaran dengan jumlah benar dan tepat waktu
dengan membandingkannya dengan catatan penggajian.

C. Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian


Auditor sering kali memperluas prosedur audit penggajian jika penggajian
mempengaruhi secara signifikan penilaian persediaan, atau jika auditor menduga

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 14


kemungkinan adanya transaksi yang curang secara material, seperti karyawan fiktif
atau penipuan jam kerja.
Hubungan Antara Penggajian dan Penilaian Persediaan. Jika tenaga kerja
merupakan bagian yang material dari penilaian persediaan, auditor harus
menekankan pada pengujian pengendalian internal terhadap klasifikasi
transaksi penggajian yang tepat. Jika karyawan harus memperhitungkan
semua waktunya maka pengujian yang bermanfaat adalah menelusuri cataan
jam bebeapa karyawan ke catatan biaya pekerjaan dan menelusuri dari catatan
biaya pekerjaan ke kartu waktu.
Pengujian atas Karyawan yang Tidak ada. Mengeluarkan cek gaji kepada
individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada)
sering kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia
sudah berhenti bekerja. Contoh orang yang melakukan jenis penggelapan ini
adalah mandor atau rekan karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor
dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu
dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk
menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk
menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode
penggajian
Pengujian atas Kecurangan Waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila
seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya
dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor
untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah
merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan
catatan jam kerja yang independen. Akan tetapi biasanya jauh lebih mudah
bagi klien untuk mencegah jenis penipuan ini dengan pengendalian yang
memadai ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 15


2.5 CONTOH KASUS

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agus Setiawan dan Sutjipto Ngumar dari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yaitu tentang
“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN
PADA PT SARANA UTAMA DI SURABAYA”.

A. Permasalahan
Hasil analisis atas unsur pengendalian intern atas sistem akuntansi
penggajian pada PT Sarana Utama menunjukkan ada kelemahan atau
kekurangan pada sistem penggajian yang selama ini dijalankan. Adapun
kelemahan atau kekurangan pada sistem penggajian adalah:
1. Pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu transaksi atau kegiatan
penggajian fungsi pembuatan daftar gaji merangkap pembayaran gaji
dirangkap satu bagian.
2. Struktur organisasi belum memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas, khususnya fungsi pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji.
B. Sebab Masalah
Penyebab dari permasalahan yang dihadapi oleh PT Sarana Utama yaitu:
1. Terkait dengan mencatat kehadiran karyawan perusahaan menggunakan
kartu hadir karyawan secara manual. Pada alat pencatatan absensi
karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai
bagian administrasi kepegawaian maupun kejujuran karyawan. Hal ini
disebabkan karena adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan
yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya.
Dengan menggunakan kartu hadir karyawan secara manual
memungkinkan dapat terjadinya:
a. Tidak keakrutan absensi kehadiaran karyawan, misalnya Pencetak
waktu dapat diset atau reset manual, sehingga mungkin dapat menjadi
tidak akurat.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 16


b. Mungkin terjadi Kartu absensi dapat dipertukarkan antar rekan sekerja.
c. Kemungkinan kesalahan penyalinan data dari kartu absensi cukup
besar karena dilakukan secara manual.
2. Adanya perangkapan tugas di bagian personalia yaitu fungsi pembuatan
daftar gaji dan fungsi pembayaran gaji dikerjakan satu orang dengan
alasan pertimbangan efisiensi dan tujuan ekonomis perusahaan. Dalam
organisasi untuk memenuhi unsur pengendalian intern fungsi pembuatan
daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji, karena fungsi
pembuatan gaji bertanggung jawab atas tersediannya berbagai informasi
operasi berada di bawah bagian personalia, sedangkan fungsi pembayaran
gaji bertanggungjawab atas gaji yang dibayarkan kepada karyawan berada
di bawah bagian keuangan.

2.6 SIMPULAN DAN SOLUSI ATAS KASUS

Simpulan
1. PT Sarana Utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman
barang atau ekspedisi. Perusahaan ini hanya melayani pengiriman barang
antar pulau saja dengan menggunakan angkutan kapal laut.
2. Terkait dengan mencatat kehadiran karyawan perusahaan menggunakan
kartu hadir karyawan secara manual. Pada alat pencatatan absensi
karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai
bagian administrasi kepegawaian maupun kejujuran karyawan.
3. Berkaitan dengan sistem pengendalian intern atas penggajian pada PT
Sarana Utama Surabaya kurang memenuhi unsur pengendalian intern
dimana tidak terdapat struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas yaitu perangkapan fungsi gaji dan
pembayaran gaji yang dilakukan oleh satu orang karyawan yaitu bagian
personalia.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 17


4. Dengan adanya perangkapan fungsi gaji dan pembayaran gaji yang
dilakukan oleh satu orang karyawan yaitu bagian personalia ini
menunjukkan kurang internal cek, sehingga data yang dihasilkan kurang
dapat dipercaya dan mengakibatkan sistem informasi akuntansi
pengendalian dan perencanaan yang akan sulit dilaksanakan, sehingga
berpengaruh terhadap lemahnya fungsi pengawasan yang dilakukan.
5. Terkait dengan mencatat kehadiran karyawan perusahaan menggunakan
kartu hadir karyawan secara manual dapat menyebabkan: (a) Karyawan
dapat menitipkan kartu absensinya kepada karyawan lain untuk mengisi
daftar kehadirannya; (b) Perusahaan kurang memperoleh data-data yang
akurat mengenai jumlah jam kerja karyawan.
6. Pembuatan daftar gaji dengan mesin absen sidik jari (finger print banyak
memperoleh manfaat yanglebih baik daripada saat perusahaan masih
menggunakan kartu absensi. Manfaat mesin absen sidik jari (finger print).
7 Pelaksanaan pengendalian intern penggajian pada perusahaan sudah
cukup baik dilihat dari adanya: (a) Terdapat sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang telah diterapkan, sehingga prosedur penggajian secara
jelas dapat terlihat dalam uraian tugas dan wewenang yang dapat
dimengerti dan terlaksana dengan baik; (b) Terlaksananya praktek yang
sehat oleh perusahaan khususnya pihak yang terkait dengan proses
penggajian; (c) Terdapatnya pegawai yang cakap dan melaksankan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab pada bagiannya masing-masing.

Solusi
1. Sebaiknya bagian struktur organisasi yang telah ada supaya dipisahkan
fungsi, tugas dari masing-masing fungsi, serta otorisasi (wewenang) dari
setiap bagian yang berhubungan dengan sistem penggajian dalam
menciptakan sistem panggajian yang baik di PT. Sarana Utama karena
dengan adanya pemisahan tugas wewenang secara tegas maka

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 18


pengendalian lebih mudah dilakukan serta data akuntansi yang tercatat
terjamin ketelitian dan keandalannya.
2. Hendaknya pengendalian intern penggajian yang telah diterapkan itu
dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan untuk penyempurnaan
kearah yang lebih baik, sehingga dapat mencapai sasaran yang
diharapkan perusahaan.
3. Pada unsur pengendalian intern untuk praktek yang sehat selain
pemeriksaan mendadak, sebaiknya perusahaan juga membuat bagan alir
arus dokumen sistem penggajian yang dapat memudahkan perusahaan
untuk mengetahui pihak-pihak siapa saja yang terkait dalam proses
penggajian dan bagaimana alurnya sehingga dapat memudahkan
pengawasan dalam proses penggajiannya.
4. Meskipun aktivitas pengendalian intern atas sistem penggajian pada
perusahaan ini sudah berjalan dengan baik, sebaiknya perusahaan terus
meningkatkan pengawasan atas aktivitas penggajian dan pengupahan ini
sehingga akan memperkecil kesalahan-kesalahan yang dibuat.
5. Pada unsur pengendalian intern untuk karyawan yang kompeten
sebaiknya perusahaan memberikan pengembangan pendidikan karyawan
selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaannya seperti seminar yang sesuai dengan bagian
tugasnya.
6. Pemanfaatan teknologi maju dalam mengaudit suatu perusahaan seperti
PT. Sarana Utama memberikan pengaruh positif pada pengelolaan data
komputer sebagai alat bantu pengelolahan data dan memiliki kecepatan
ketelitian dan kemampuan yang melebihi kemampuan manusia dalam
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai semua laporan
yang ada di PT. Sarana Utama. Dengan keadaan ini agar dipertahankan
dan dilanjutkan lebih maju yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 19


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan kepegawaian adalah


untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum.
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak
oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual.

Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang


penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam
setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan
pengendalian yang memadai :
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
 Penyiapan cek gaji
 Penyiapan catatan gaji

Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan kepegawaian,


hal-hal yang harus kita pahami adalah:

 Pengendalian internal bervariasi antar perusahaan. Oleh karena itu, auditor


harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan
yang material dari perusahaan.
 Pengendalian yang digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 20


 Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko
pengendalian yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh
penggajian terhadap persediaan.
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif akan digabungkan jika
memungkinkan, dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program auditformal kinerja.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 21


PERTANYAAN & JAWABAN

1. Apa upaya mencegah salah saji dalam fungsi bisnis pencatatan waktu dan
persiapan penggajian ?
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
 Penyiapan cek gaji
 Penyiapan catatan gaji
2. Apa tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian ?
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan). Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah
dicatat pada periode yang benar (pisah batas).
3. Jelaskan tujuan dari total penggajian!
Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah transaksi
penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dijurnal penggajian.
4. Jelaskan hubungan antara siklus pengajian dan personalia serta penilaian
persediaan ?
Siklus pengajian berhubungan dengan siklus personalia karena dalam
siklus personalia juga mengandung ungsur yang berkaitan dengan sistem
pengajian karyawan dan upah karyawan serta personalia juga meliputi
penilaian kinerja dan karakter karyawan meliputin tentang penilaian
persediaan yang terjadi. Contoh karyawan yang ceroboh akan membuat
ketidak sesuaian stok dengan kondisi serta persediaan yang ada.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 22


5. Jelaskan mengapa siklus persediaan sering kali merupakan bagian yang paling
sulit dan yang paling menghabiskan waktu dalam audit?
Sebab karena siklus persediaan sering kali mengalami ketidak sesuaian
dengan data yang ada di stok yang dimiliki dan tingkat penyusutan yang
tidak mudah terkendali serta waktu dalam melakukan perhitungan
langsung tentang stok yang ada langsung di persediaan langsung
perusahaan.
6. Apa tujuan audit penggajian dan kepegawaian?
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengaruhi
siklus itu, dinyatakan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Adapun akun2 yang terkait dengan siklus ini yaitu :
1. Kas di bank
2. Gaji,upah,bonus dan konisi yg masih harus dibayar
3. Pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya
4. Beban gaji yg masih harus di bayar
7. Jelaskan proses dari siklus audit kas mengenai berawal dan berakhirnya siklus
ini?
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penyimpanan kas
dengan fungsi pencatatan kas.
2. Lakukan pengamatan terhadap fasilitas pengamanan yang melindungi
pemegang kas dari kemungkinan pencurian dan permapokan terhadap
kas yang disimpannya.
3. Mintalah kopi notulen rapat pimpinan mengenai pembukaan dan
penutupan rekening bank
4. Ambil sampel bukti kas masuk
5. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar
6. Ambil berita acara penghitungan kas.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 23


DAFTAR PUSTAKA

Arens,Alvin A,Randall J. Elder,Mark S, Beasly,2008. Auditing dan Jasa Assurance


Edisi kedua belas, Erlangga, Jakarta.

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 24


LAMPIRAN

Audit Siklus Penggajian dan Personalia Page 25

You might also like