Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

1.

Hubungan internasional merupakan hubungan antarbangsa atau interaksi manusia antarbangsa baik
secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dan
dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan ataupun peperangan. Dan juga merupakan
hubungan yang dilakukan oleh bangasa-bangsa atau negara-negara, atau merupakan sebuah atau suatu
hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi yang melewati dan
melampaui suatu batas-batas kenegaraan.

2. Dapat diartikan, bahwa perjanjian internasional, sebagai suatu persetujuan antara subyek-subyek
hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban (obligations) yang mengikat dalam
hukum internasional. Persetujuan tersebut dapat berbentuk bilateral maupun multilateral.

3.  Sarana-Sarana Hubungan Internasional

 2. Sarana-Sarana Hubungan Internasional Suatu hubungan antarbangsa dan negara akan


dapat berlangsung dengan baik apabila terdapat pedomanpedoman yang menjadi landasan
berpijak. Pedomanpedoman internasional, harus dipatuhi pihak-pihak yang mengadakan
hubungan baik tertulis maupun tidak tertulis.
 3. Beberapa sarana penting dalam membangun hubungan internasional adalah sebagai
berikut. Asas-Asas dalam Hubungan Internasional : • Asas Kebangsaan (ekstrateritorial)
warga negara tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya di mana dia berada. • Asas
Teritorial berlaku bagi semua orang dan barang yg berada di wilayahnya baik warga negara
atau orang asing. • Asas Kepentingan Umum wewenang negara melindungi dan mengatur
kepentingan masyarakat

4.hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang
sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya
hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan
perdamaian dunia akan mudah diciptakan.
5. . Perundingan (Negotiation)

Perundingan merupakan janji tahap pertama antar pihak/ antar Negara tentang objek tertentu. Jika
belum pernah ada perjanjian yang dibuat oleh subjek yang akan membuat perjanjian, maka terlebih
dahulu diadakan penjajakan (survey) atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang
berkepentingan.

Dalam melakukan negosiasi, suatu Negara dapat diwakili oleh pejabat Negara dengan surat kuasa
penuh (full powers). Negosiasi dapat juga dilakukan oleh kepala Negara, kepala pemerintahan,
menteri luar negeri atau duta besar.

Jika penjajakan menghasilkan sebuah kesepakatan dan rasa saling percaya, maka proses pembuatan
perjanjian internasional memasuki tahap berikutnya, yaitu penandatanganan.

b. Penandatanganan (Signature)

Untuk perjanjian yang bersifat bilateral, penandatanganan biasanya dilakukan oleh pera menteri luar
negeri atau kepala pemerintahan. Untuk perjanjian yang bersifat multilateral, penandatanganan
perjanjian sudah dianggap sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika
ditentukan lain. Namun demikian, perjanjian belum dapat diberlakukan setiap Negara, sebelum
diratifikasi oleh Negara-negara tersebut.

c. Ratifikasi (Ratification)

Ratifikasi adalah penandatanganan atas perjanjian yang hanya bersifat sementara dan masih harus
dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan.

6. a. Asas Teritorial

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi
terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing
( internasional sepenuhnya)
b. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini,
setiap warga negara dimanapun ia berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari
negaranya.Asas ini mempunyai kekuatan extraterritorial, artinya hukum dari negara tersebut
tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun di negara asing.
c. Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan
dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua
keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum. Jadi hukum tidak
tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

You might also like