Professional Documents
Culture Documents
Review Jurnal Yahya Naufal Hawari A Eks '15
Review Jurnal Yahya Naufal Hawari A Eks '15
Review Jurnal Yahya Naufal Hawari A Eks '15
OLEH
Dosen Pengampu
Fitra delita, M.Pd
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan
Hidayah nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelasaikan tugas
Individu yaitu Review Jurnal tepat pada waktunya.
Penyusun mengharapkan adanya saran yang sifatnya membangun, guna
memperbaiki dan menyempurnakan tugas ini.
Secerah harapan yang senantisa digantungkan, mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi yang
senantiasa membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
i
Critical Jurnal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Identitas Jurnal....................................................................................2
B. Ringkasan Jurnal Utama .....................................................................3
C. Ringkasan Jurnal Pembanding............................................................6
BAB III PEMBAHASAN REVIEW JURNAL.......................................10
-Analisis Review Jurnal..........................................................................10
BAB IV PENUTUP.................................................................................13
-Kesimpulan..........................................................................................13
-Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
LAMPIRAN JURNAL............................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik
pendidikan itu di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada. sebagai peserta didik juga harus
memahami hak dan kewajibanya serta melaksanakanya. Hak adalah sesuatu
yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik.
BAB II
1
Critical Jurnal
A. Identitas Jurnal
Jurnal Utama
Judul : CAPITAL MANAGEMENT PRACTICE IN
JAPAN
Penulis : Tomonori Shinoda
Nama Jurnal : Jurnal
Penerbit : Hokkaido University
Tahun terbit : 2010
ISSN :-
No/Vol. : Vol.39
Jurnal Pembanding
Judul : REVIEW CAPITAL BUDGETING
TECHNIQUES AND FIRM SIZE
Penulis : NADIA UMAIR
Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Keuangan dan Akuntansi
Penerbit : Universitas Karachi Kampus, Pakistan
Tahun terbit : 2015
No/Vol : No.7/Vol.6
B. RINGKASAN JURNAL UTAMA
A. Latar Belakang Masalah yang di Kaji
Penganggaran modal adalah salah satu faktor paling penting dalam proses
pengambilan keputusan porate. Data dari berbagai penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa manusias lebih memilih metode pembayaran kembali
yang sederhana (model payback non-diskon) melalui metode nilai bersih
saat ini (model arus kas yang didiskontokan), yang ics dianggap sebagai
superior. Secara khusus, hampir semua penelitian investigasi di Jepang telah
menunjukkan bahwa para manajer perusahaan Jepang cenderung memilih
non-diskon model arus kas, seperti metode payback period yang sederhana.
Kesenjangan yang menarik ini antara praktek bisnis dan teori akademis
telah lama menjadi teka - teki komunitas akademis. Dari Oktober, 2008,
hingga Januari 2009, saya melakukan survei dalam bentuk kuesioner yang
dikirim ke 225 orang yang bertanggung jawab atas penganggaran modal di
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo, dengan fokus
pada praktik penganggaran modal. Ini makalah menyajikan hasil survei
kuesioner dan mengevaluasi modal praktik penganggaran di perusahaan
Jepang.
2
Critical Jurnal
3
Critical Jurnal
penganggaran pada skala lima poin: selalu, sering, kadang, jarang, dan tak
pernah. Tabel 4 menunjukkan bahwa 30,5% responden sering ("selalu" dan
"sering" gabungan) menggunakan NPV. Jika kami memasukkan kategori
"kadang-kadang", penggunaan kumulatif NPV naik menjadi 50,5% dari
perusahaan. Sehubungan dengan penggunaan NPV, dengan perbandingan
frekuensi penggunaan antara hasil survei ini selesai pada tahun 2009 di
Jepang dan hasil dari kedua Gra- ham dan Harvey (2001) atau Ryan dan
Ryan (2002).
NPV bekas yang digunakan pada frekuensi yang relatif rendah. Namun
demikian, ini menunjukkan dosis survei peningkatan frekuensi penggunaan NPV
di Jepang dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, seperti Yamamoto
(1998): meskipun hasilnya tidak secara langsung perumpamaan, kita dapat
mengamati peningkatan sekitar 12% selama dekade terakhir dibandingkan
dengan hasil Yamamoto (1998). Selain itu, Tabel 4 menunjukkan bahwa 24,5%
responden sering ("selalu" dan "kadang-kadang" digabungkan) menggunakan
IRR. Ini adalah frekuensi penggunaan yang sangat rendah IRR bila dibandingkan
dengan hasil Graham dan Harvey (2001) dan Ryan dan Ryan (2002).
Tidak ada perbedaan signifikan dalam frekuensi penggunaan IRR antara
hasil Tabel 4 dan survei sebelumnya di Jepang oleh Yamamoto (1998). Makalah
ini membahas tiga jenis periode pengembalian: SPP, DPP dan PPP. Metode
pertama adalah metode payback period (SPP) sederhana. Itu tidak
dipertimbangkan nilai waktu uang.
4
Critical Jurnal
5
Critical Jurnal
6
Critical Jurnal
setiap variabel. Uji chi square juga diterapkan untuk menyelidiki hubungan antara
total aset perusahaan dan total perputaran perusahaan sesuai dengan teknik
penganggaran modal primer yang digunakan. Temuan penelitian ini
mengungkapkan bahwa bersih metode nilai sekarang dan tingkat pengembalian
internal adalah dua metode yang paling banyak digunakan.
Temuan juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara total aset
perusahaan dan perputaran perusahaan sesuai dengan anggaran modal teknik
yang digunakan oleh perusahaan. Hasil ini didukung oleh literatur. Dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, investasi modal jangka panjang telah
menjadi masalah kritis utama. Dan organisasi sedang dalam proses untuk
memahami teknik penganggaran modal mana yang cocok untuk mereka bertahan
hidup. Inilah alasan yang memberi arti penting bagi keputusan investasi modal
karena penciptaan kekayaan pemegang saham adalah tujuan dari suatu organisasi.
Karena alasan ini, penting untuk menyelidiki modal praktik penganggaran yang
sebagian besar digunakan oleh organisasi untuk membuat keputusan investasi
modal.
Modal penganggaran sangat penting karena keputusan yang dibuat
melibatkan arah dan peluang dan juga untuk pertumbuhan organisasi di masa
depan. Dalam metode tradisional yang digunakan untuk keputusan investasi
modal oleh sejumlah organisasi, bersih metode nilai sekarang adalah satu,
meskipun metode ini memiliki keterbatasannya sendiri. Misalnya, ketika suku
bunga tidak pasti tidak jelas apa tingkat diskon dapat digunakan. Ini merepotkan
karena dengan peningkatan dan penurunan tingkat diskonto NPV juga bisa
menurun dan meningkat.
Dalam banyak buku keuangan yang bekerja sama secara teoritis NPV
dianggap alat yang sehat dan disarankan. Dan setiap investor memilih proyek jika
NPV dari proyek itu positif. Untuk memaksimalkan tradisi ekonomi, NPV
dianggap sebagai batu bata karena di dalam gedung batu bata adalah dasar untuk
itu.
Hal ini dibuktikan oleh banyak ahli bahwa kekayaan pemegang saham
meningkat hanya sejauh itu di sana datang peningkatan nilai NPV. Dengan ide
diskon, satu unit mata uang saat ini lebih berharga daripada satu unit mata uang
besok. Tulisan ini mengkaji jenis teknik evaluasi penganggaran modal yang ada
7
Critical Jurnal
B. Metode Penelitian
Metode Bayar kembali Ini metode yang sangat sederhana.
Ini memberikan waktu pengembalian jumlah yang akurat. Proyek
harus diterima waktu pengembalian yang diproyeksikan (PB)
sama dengan / kurang dari waktu yang dibutuhkan oleh
organisasi (Brigham, 1988). Payback adalah periode waktu di
mana arus kas keluar awal akan pulih dari jumlah uang tunai
setiap tahun arus masuk (Peterson & Fabozzi, 2002). Jika periode
waktu proyek sama atau kurang dari periode cut off maka
proyek harus diterima dan jika periode waktu ini melebihi periode
cutoff maka proyek harus ditolak.
a) Tingkat Pengembalian Internal
Dengan investasi awal proyek; memberikan nilai
sekarang dari arus kas yang tingkat diskonto disebut
internal tingkat pengembalian. Ketika IRR melebihi
biaya proyek modal maka proyek itu akan diterima
(Brigham, 1988). Menurut Maher, et.al., (1997),
McWatters, et.al. (2001) tingkat pengembalian internal
adalah tingkat diskonto pada dimana nilai yang
disajikan dari proyeksi arus kas masa depan yang
8
Critical Jurnal
9
Critical Jurnal
BAB III
10
Critical Jurnal
5. Kerangka Berpikir
6. Sasaran Pembaca
Sasaran pembaca adalah ssemua orang yang tertarik membaca
jurnal ini,yang di maksud semua orang adalah orang yang sudah
bisa mengerti/menerima materi ini.
11
Critical Jurnal
6. Sasaran Pembaca
Sasaran pembaca adalah untuk semua orang yang ingin
meneliti,menganalisis, atau membaca penelitian ini, ditujukan
pada semua orang.
12
Critical Jurnal
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal ini sudah layak atau sesuai dengan kriteria pada umumnya dan
sangat berguna jika di baca o;eh pembaca, penelitian jurnal ini semua nya
berkaitan dari awalk dan akhir hanya saja ada kekurangan misal tidak di
terbitkan nomor ISSN, hasil penelitian terlalu singkat terkadang peneliti
bingung untuk menganalisis.
DAFTAR PUSTAKA
13
Critical Jurnal
LAMPIRAN
JURNAL UTAMA
14
Critical Jurnal
15
Critical Jurnal
Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167
Abstrak
Dalam era globalisasi ini penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris sangatlah
penting. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris pada mahasiswa dapat ditingkatkan
salah satunya dengan pengembangan bahan ajar yang dilakukan secara kontinu dan
tersedianya sumber belajar bagi mahasiswa tersebut. Tujuan utama penelitian ini adalah
menghasilkan produk berupa bahan ajar mata kuliah Bahasa Inggris Geografi berbasis
TOEFL ITP yang akan diterapkan di tahun ajaran 2017/ 2018. Penelitian ini tergolong
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) pada bahan ajar mata
kuliah Bahasa Inggris Geografi. Pengembangan bahan ajar ini melibatkan tim dosen, ahli
materi, dan ahli media dengan melakukan FGD. Data dikumpulkan dari kuesioner yang
diisi oleh ahli materi, ahli media, dan mahasiswa. Kemudian data tersebut dianalisis
secara deskriptif dengan menggunakan skor yang dikonversi menjadi beberapa kategori.
Hasil penelitian menunjukkan pengembangan bahan ajar mata kuliah Bahasa Inggris
telah sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 dan standar yang ditetapkan
Universitas Negeri Medan. Pengembangan modul yang dilakukan dengan dua kali
proses revisi sesuai saran dari ahli materi dan ahli media serta masukan dari mahasiswa.
Ditinjau dari penilaian aspek materi, bahasa dan kegrafikan maka modul mata kuliah
Bahasa Inggris Geografi dapat dikategorikan “Baik” dan layak untuk digunakan dalam
proses pembelajaran.
Kata kunci : Pengembangan Bahan Ajar, TOEFL ITP, Bahasa Inggris Geografi
perguruan tinggi lainnya di Indonesia
bahkan di dunia. Proses pengembangan
PENDAHULUAN kurikulum dilakukan dengan mendesain
Kurikulum berbasis KKNI yang sebaran mata kuliah dan merancang
diimplementasikan Universitas Negeri pembelajaran sesuai dengan
Medan memiliki tujuan agar ada Permenistekdikti No 44 Tahun 2015
kesetaraan antara lulusan Unimed dengan Tentang Standar Nasional Perguruan
16
Critical Jurnal
Tinggi. Kurikulum berbasis KKNI ini telah
dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/
2017 di setiap jurusan termasuk Jurusan mata kuliah wajib. Mata Kuliah ini
Pendidikan Geografi. Dalam sebaran mata disesuaikan dengan karakteristik jurusan
kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi, dengan nama mata kuliah Bahasa Inggris
Bahasa Inggris Geografi menjadi salah satu Geografi bobot 2 SKS. Dengan pergantian
kurikulum maka bahan ajar yang terkait
dengan mata kuliah ini juga perlu direvisi.
Selama ini, bahan ajar dan materi hanya
terfokus pada kemampuan membaca
(reading) dan menterjemahkan (translating).
Content ini masih tergolong dangkal
apalagi untuk mempersiapkan mahasiswa
dalam menghadapi tes TOEFL seperti
TOEFL ITP.
TOEFL ITP terdiri dari 3 section
yaitu listening, grammar and written
comprehension dan reading. Selain itu
pengembangan bahan ajar hendaknya juga
dapat meningkatkan kemampuan Bahasa
17
Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167
Inggris mahasiswa dalam speaking. Untuk (2) menganalisis penerapan bahan ajar
itu perlu dilakukan pembaharuan dalam berbasis TOEFL ITP dalam mata kuliah
pembelajaran mata kuliah Bahasa Inggris Bahasa Inggris Geografi di Jurusan
Geografi dimulai dari pengembangan Pendidikan Geografi
bahan ajar yang memuat konten TOEFL METODE PENELITIAN
ITP (listening, grammar and written Penelitian ini merupakan penelitian
comprehension dan reading) dan pengembangan atau R&D (Research and
meningkatkan keterampilan mahasiswa Development). Pengembangan model 4D
dalam berbahasa Inggris secara aktif. pada penelitian ini terdiri dari empat tahap
Penelitian terdahulu diantaranya (Trianto, 2010) yaitu: (1) Tahap
Hidayati (2015) penelitian “Pengembangan Pendefinisian (Define): menentukan dan
Media Pembelajaran TOEFL Reading mendefinisikan kebutuhan dalam proses
Berbasis Video Mind Map untuk pembelajaran yang akan berlangsung. (2)
Mahasiswa IAIN Surakarta” memetakan Tahap Perancangan (Design): perancangan
materi reading dalam sebuah mind map, bahan ajar; (3) Tahap Pengembangan
memvisualisasikan dalam Video TOEFL (Develop): menghasilkan bahan ajar yang
Reading berbasis mind map untuk sudah direvisi berdasarkan masukan pakar
mahasiswa IAIN Surakarta. Penelitian dan hasil uji penerapan ke mahasiswa; (4)
tersebut hanya terfokus pada video Tahap Pendiseminasian (Disseminate) atau
TOEFL. Sedangkan pada penelitianAnalisis Materiini tahap peyebarluasan
Desain RPS, dengan melakukan
berbasis TOEFL ITP secara keseluruhan. uji coba, kemudian mempublikasikan hasil
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendesain yang diperoleh.
pengembangan bahan ajar berbasis TOEFL Alur penelitian dapat diamati pada
ITP dalam mata kuliah Bahasa Inggris gambar 1 berikut ini:
Geografi di Jurusan Pendidikan Geografi;
Kontrak Kuliah,
Modul
FGD
Desain Penugasan
1) Mengumpulkan
rumus : 𝑀� = semua
𝑥� data yang 3) Mengubah skor rata-rata menjadi
diperoleh dari ahli materi dan ahli nilai kategori. Penilaian modul
media. hasil pengembangan yang terdiri
2) Menghitung skor rata-rata tiap dari komponen isi, bahasa,
komponen penilaian dengan kegrafikan, dan penyajian akan
diketahui melalui pengubahan skor
rata-rata menjadi nilai kategori.
No Rentang �Skor Adapun
Rerata Sko acuan
Kategori pengubah skor
Keterangan
1 X>: Mi + 1,8 Sbi tersebut menurut
>4,2 Sangat Widoyoko
Baik (2009)
Me2 :Mean Mi + 0,6(rata-rata)
SBi < X ≤ tiap
Mi + 1,8 S sebagai
>3,4 – 4,2 berikut:
Baik
3
komponen. Mi – 0,6 SBi < X ≤ Mi +0,6 SBi >2,6- 3,4 Cukup
∑ :4JumlahMi – 1,8
skor SBi < X ≤ Mi – 0,6 SBi
komponen. >1,8 – 2,6 Kurang
5 X ≤ Mi – 1,8 SBi
n : Jumlah butir komponen. ≤1,8 Sangat Kurang
No Kriteria Skal
1 Kesesuaian materi dengan SK dan KD 4
2 Materi yang tersaji sesuai dengan tujuan pembelajaran 4
3 Pemetaan materi berdasarkan KD 4
4 Sistematika materi sudah sesuai 3
5 Materi yang disusun cukup jelas 4
6 Materi yang dipadukan sudah sesuai 4
7 Kebenaran konsep dalam materi 5
8 Contoh yang disajikan sudah sesuai 5
9 Materi merangsang mahasiswa berpikir kritis 4
10 Materi dapat memberikan motivasi belajar 4
11 Materi mudah dipelajari mahasiswa 3
12 Materi yang disajikan menarik bagi mahasiswa 3
Skor Aktual : 47
Persentase Skor Aktual : 78,33%
Interval Skor : 40,8< 47≤ 50,4
Rerata Skor : 3,92
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
Kategori : Baik
Penilaian komponen isi didalam materi. Hasil penilaian dapat dilihat pada
modul terbagi atas 12 kriteria. Penilaian tabel 3 berikut ini :
komponen isi ini dilakukan oleh ahli
No Kriteria Skal
1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual 4
2 Tabel 3.bahasa
Kejelasan Penilaian Komponen
dalam materi Isi oleh Ahli Materi 4
3 Bahasa mudah dipahami mahasiswa 3
4 Bahasa yang digunakan komunikatif 3
5 Bahasa dapat merangsang imajinasi mahasiswa 3
6 Kesesuaian dengan kaidah bahasa Inggris 5
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
Penilaian komponen bahasa didalam penilaian ini dapat dilihat pada Tabel 4
modul terbagi atas 6 kriteria. Hasil berikut ini :
Skor Aktual : 22
Persentase Skor Aktual : 73,33%
Interval Skor : 20,4< 22≤ 25,2
Rerata Skor : 3,67
Kategori : Baik
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
No Kriteria Skal
1 Sistematika penyajian 4
Ditinjau dari penilaian ahli materi Kemudian penilaian komponen penyajian
2 Keruntunan penyajian 4
pada aspek isi 3modul dan bahasa,
Contoh-contoh soalterlihat didalam modul oleh ahli 4media terbagi
pada aspek tersebut
4 dengansoal
Penyajian rerata skor atas 8 kriteria. Hasil penilaian3dapat dilihat
3,92 dan 3,67 berada
5 pada
Daftarkategori
pustaka“Baik”. pada Tabel 5 berikut ini : 4
6 Mengaktifkan peserta didik 3
7 Masalah realistik 4
8 Menumbuhkan berfikir
Tabel 5. Penilaian kritis, Penyajian
Komponen kreatif, dan 3
inovatif
Skor Aktual : 29
Persentase Skor Aktual : 72,5%
Interval Skor : 27,2< 29≤ 33,6
Rerata Skor : 3,63
Kategori : Baik
No Kriteria Skal
1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual 4
2 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan
sosial emosional 4
3 Keterbacaaan pesan 4
4 Ketepatan kaidah bahasa 4
5 Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf 4
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
Skor terendah pada kategori “Cukup” skor pada komponen penyajian adalah 3,63
terdapat pada kriteria penyajian soal, (kategori “baik”). Penilaian komponen
kemampuan materi dalam mengaktifkan bahasa didalam modul terbagi atas 5
peserta didik serta menumbuhkan berfikir kriteria Hasil penilaian dapat dilihat pada
kritis, kreatif dan inovatif. Skor aktual Tabel 6 berikut ini :
yang diperoleh adalah 29 sehingga rerata
Skor Aktual : 20
Persentase Skor Aktual : 80%
Interval Skor : 17< 20≤ 21
Rerata Skor :4
Kategori : Baik
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
No Kriteria Skala
1 Kesesuaian ukuran modul dengan standar I 4
SO
Semua kriteria pada kategori “Baik” “Baik”). Penilaian komponen kegrafikan
2 (International Organization for Standardization) 4
dimana skor aktual yang diperoleh 20 oleh ahli media dapat diamati pada Tabel 7
Penampilan unsur tata letak cover, belakang da
sehingga rerata skor adalah 4 (kategori berikut ini :
n
3 4
punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan
4 (unity) serta konsisten 5
WarnaTabelunsur tata letak
7. Penilaian harmonisKegrafikan
Komponen memperjelas olehfungsi
Ahli Media
Ukuran huruf judul modul lebih dominan
5 5
dan
proporsional dibandingkan ukuran buku, na
6 ma 4
7 pengarang 4
Warna judul bahan ajar kontras dengan warna lat
8 ar 4
9 belakang 4
10 Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf 4
11 Menggambarkan isi/materi ajar dan menungkapka 3
12 n 3
13 karakter objek 4
14 Bidang cetak dan margin proporsional 4
Margin dua halaman yang berdampingan proporsional
15 Spasi antar teks dan ilustrasi warna 4
16 Judul bab, sub judul bab, dan angka halaman/folio 3
17 Ilustrasi dan keterangan gambar (caption) 3
18 Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf 4
19 Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all 4
capital,
Skor Aktual small capital) tidak berlebihan
: 74
Persentase Skor Aktual : 77,89%
Interval Skor : 64,6< 74≤ 79,8
Rerata Skor : 3,89
Kategori : Baik
Sumber: Hasil Penelitian, 2017
Pada komponen kegrafikan ini rerata
skor adalah 3,89 (kategori “Baik”).
Berdasarkan penilaian ahli media pada Peningkatan Kemampuan …..|47
komponen penyajian, bahasa dan
Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167
kegrafikan maka modul ini layak untuk Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 8
No Kriteria Rerata Skor
digunakan
1 dalam
Materi proses pembelajaran.
dalam modul mudah untuk dipahami berikut ini : 3,27
Penilaian
2 mahasiswa terhadap komponen
Materi yang disajikan dalam modul dekat dengan kehidupan 3,63
isi didalam sehari-hari
modul terbagi atas 6 kriteria.
3 Materi dalam modul meningkatkan pengetahuan dan 4,56
keterampilan berbahasa Inggris
4 Materi disajikan dari yang mudah sampai yang sulit (runtut) 3,38
Tabel 8. Penilaian Komponen Materi
5 Materi dalam modul disajikan dengan jelas 3, 42
6 Materi dalam modul meningkatkan pengetahuan di bidang 4,85
Geografi
Skor Aktual :19,69
Persentase Skor Aktual : 65,33%
Interval Skor : 20,4< 19,69≤ 25,2
Rerata Skor : 3,2
Kategori : Cukup
Pada komponen materi diperoleh Rerata skor pada komponen bahasa adalah
skor aktual 19,69 sehingga rerata skor yaitu 4,11 (kategori “Baik”). Hasil penilaian pada
3,2 (kategori “Cukup”). Penilaian komponen bahasa ini terlihat pada Tabel 9
mahasiswa terhadap komponen bahasa berikut:
didalam modul terbagi atas 4 kriteria.
asubhanp@untirta.ac.id
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of teaching materials to improve mathematical reasoning ability for
prospective students middle school math teacher. Given the reasoning ability is needed to draw conclusions on
mathematical problems, then designed teaching materials that students can develop reasoning ability. The products of
this research is to produce teaching materials in the form of student worksheets. The method used is to use research
development with 4D model, which includes: (1) Define, at this stage the developer to analyze problems and potential;
(2) Design, at this stage the developer to make the initial product (prototype) or design products tailored to the needs
and potentials; (3) Development, at this stage of the activities carried out are divided into two activities, namely: expert
appraisal and developmental testing; (4) Disseminate, at this stage are the activities carried out validation testing.
The results from the trial show that expert teaching materials developed included into the category of good and decent
(80%) is used for backup sources lectures.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum adanya bahan ajar untuk peningkatan kemampuan penalaran
matematis bagi mahasiswa calon guru matematika sekolah menengah. Mengingat kemampuan penalaran
tersebut sangat diperlukan untuk menarik kesimpulan atas permasalahan matematis, maka dirancanglah
bahan ajar yang dapat mengembangkan kemampuan bernalar mahasiswa. Produk dari penelitian ini
adalah menghasilkan bahan ajar dalam bentuk lembar kerja mahasiswa. Metode yang digunakan adalah
menggunakan penelitian pengembangan dengan model 4D, yaitu meliputi: (1) Define, pada tahapan ini
pengembang melakukan analisis masalah dan potensi; (2) Design, pada tahap ini pengembang membuat
produk awal (prototype) atau rancangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada; (3) Development, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dibagi kedalam dua kegiatan yaitu: expert
appraisal dan developmental testing; (4) Disseminate, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
validation testing. Adapun hasil dari uji coba ahli menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan
termasuk kedalam kategori baik dan layak (80%) digunakan untuk sumber pendukung perkuliahan.
177
Aan Subhan Pamungkas dan Yuyu Yuhana
melalui masa yang akan datang adalah
pembelajaran pembelajaran yang memberikan
matematika. kemampuan bernalar logis, sistematis,
Arah kritis, objektif dan terbuka.
pembelajaran Tentunya untuk mengembangkan
matematika kemampuan yang diharapkan harus
yang
mampu
menghasilkan
individu
seperti
di
memperlihatkan hubungan antara dua hal atas
atau lebih berdasarkan sifat-sifat atau adalah
hukum-hukum tertentu yang diakui pembelajaran
kebenarannya, dengan menggunakan yang
langkah-langkah tertentu yang berakhir memberikan
dengan sebuah kesimpulan. kesempatan
Hal di atas sejalan dengan pendapat kepada
Keraf (Shadiq, 2004) yang menyatakan siswa
bahwa penalaran sebagai proses berpikir untuk
yang berusaha menghubung-hubungkan menemukan
fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang kembali
diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. sep
Dari pengertian tersebut bahwa kemampuan dang
penalaran matematis adalah untuk dipelarinya.
mengembangkan proses berpikir yang Hal
diharapkan mendukung pada kemampuan ini
seseorang untuk memberikan sejalan
alasan/argumen-argumen dari apa yang dengan
dikemukakan dengan cara menghubungkan pendapat
fakta-fakta yang telah diketahuinya. Sumarmo
Berdasarkan uraian di atas, penalaran (2002)
merupakan kemampuan yang harus dimiliki yang
oleh individu dalam menarik kesimpulan menyatakan
atas permasalahan yang dihadapinya. bahwa
Individu yang memiliki kemampuan arah
penalaran yang baik akan mampu membuat pengembanga
keputusan yang tepat dalam setiap n
tindakannya. Sehingga sangat jelas bahwa pembelajaran
kemampuan penalaran matematis mutlak
harus dimiliki oleh seseorang untuk bagi
menghadapi perkembangan teknologi dan an
ilmu pengetahuan.
Salah satu cara untuk
mengembangkan kemampuan ini adalah
178
melak itu,) bahan ajar adalah materi yang harus
sanak dipelajari siswa sebagai sarana untuk
an ke mencapai standar kompetensi dan
giatan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003).
belaj Bahan ajar ini akan dirancang dalam
ar mebentuk lembar kerja mahasiswa, dimana
ngaja mahasiswa secara berkelompok
r di memecahkan permasalahan yang harus
kelas. dipecahkan untuk menemukan kesimpulan.
Bah Kesimpulan dalam masalah tersebut akan
an y mendorong mahasiswa mendapatkan
ang konsep materi yang diharapkan yang sesuai
didukung oleh bahan ajar yang sesuai dima dengan indicator pembelajaran.
dengan kebutuhan masa depan. Namun ksud Masalah dalam lembar kerja bersifat
faktanya di lapangan ketersediaan bahan bisa terstruktur, dengan harapan agar mahasiswa
ajar dalam hal ini lembar kerja mahasiswa berup terbantu dengan hint yang diberikan.
yang berfokus pada pengembangan a Dengan lembar kerja ini peran mahasiswa
kemampuan bernalar belum ada. Sehingga bahan akan lebih dominan dibandingkan dengan
mendorong peneliti untuk mengembangkan tertul peran dosen. Karena posisi dosen disini
bahan ajar yang bersifat terstruktur agar is ma hanya sebagai fasilitator dan organisator di
mahasiswa dapat menemukan kesimpulan upun kelas. Dengan bahan ajar ini mahasiswa
atas permasahalan yang diberikan. tidak dituntut mandiri dan bekerja sama secara
Bahan ajar secara umum terdiri dari tertuli optimal dalam kelompok-kelompoknya.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang s. Sel Dengan demikian berdasarkan uraian
harus dipelajari siswa untuk mencapai ain di atas, Rumusan Masalah yang diajukan
standar kompetensi yang telah ditentukan. dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Menurut Ahmadi dkk (2010) bahan ajar mendesain bahan ajar untuk peningkatan
adalah segala bentuk bahan yang digunakan kemampuan penalaran matematis
untuk membantu guru/instruktor dalam mahasiswa calon guru matematika?“.
Pengembangan Bahan Ajar
Gambar 4.1
Cover
180
Gambar 4.2
Halaman Cover
Pengembangan Bahan Ajar
Gambar 4.3
Kata Pengantar
Gambar 4.5
Materi dan Indikator
Setelah bahan ajar dirancang, maka
langkah selanjutnya adalah menguji bahan
Gambar 4.4
Daftar Isi
Gambar 4.6
Aktivitas
181
Aan Subhan Pamungkas dan Yuyu Yuhana
DAFTAR PUSTAKA