Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1. A. LANDASAN
1. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi BK di sekolah dan di luar
sekolah.
2. Peraturan Bersama Menteri pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan No-mor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyatakan :
1. Guru BK atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap
sejumlah siswa.
2. Penilaian kinerja Guru BK atau Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang peserta didik dan paling
banyak 250 (dua ratus lima puluh) orang peserta didik per tahun.
3. Kegiatan BK adalah kegiatan Guru BK atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan
Bimbingan dan Konseling, melaksanakan pelayanan Bimbingan dan Konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling serta melakukan
perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 81.A tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum, khususnya Lampiran IV Bagian VIII mengenai
konsep dan strategi pelayanan BK yang memberikan arahan dasar tentang :
1. Konsep pelayanan BK
2. Komponen layanan meliputi jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format layanan.
3. Strategi layanan, meliputi arah layanan, penyelenggara layanan baik dalam jam
pembelajaran, dan di luar jam pembelajaran pada satuan pendidikan, program layanan,
dan pelaksana layanan.
Di samping itu, Pasal 39 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tersebut yang menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional memberikan pengertian
bahwa Konselor sebagai penyelenggara pelayanan konseling atau BK adalah tenaga profesional.
Dalam kaitan ini, lebih spesifik lagi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselormenegaskan bahwa yang
disebut Konselor adalah Sarjana (S-1) Bimbingan dan Konseling yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).
2) pengendalian diri
3) kepribadian
4) kecerdasan
5) akhlak mulia
Hal tersebut berarti bahwa Konselor (atau Guru BK) dalam tugasnya melaksanakan pelayanan
konseling tidak lain adalah merupakan kegiatan membelajarkan klien (konseli) atau sasaran
layanan, dalam suasana belajar dalam bentuk layanan konseling, untuk menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan kemampuan diri dan/atau
pengentasan masalah klien[1]).
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran
IV Bagian I).
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan atau kantor
wilayah kementerian agama provinsi untuk pendidikan menengah.
1. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas: guru, konselor, dan kepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim penyusun
melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan
supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat
kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
di tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
2. Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas: guru, konselor, dan kepala
madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim
penyusun melibatkan komite madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi
dan supervisi dilakukan oleh kementerian yang menangani urusan pemerintahan di bidang
agama.
3. Tim penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas:
guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan
penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain
yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran I
Bagian VI).
BAB II
STRUKTUR
1. 1. Pengertian
Pelayanan BKpada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta
didik, baik secara perorangan, kelompok maupun klasikal, agar peserta didik mampu
mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui proses
pembelajaran
2. Paradigma
Paradigma pelayanan BK adalah pelayanan bantuan pendidikan dalam bingkai kondisi psiko-
sosial-peda-gogis-budaya dan karakter bangsa. Artinya, pelayanan BK berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan, dengan memanfaatkan kaidah-kaidah keilmuan
psikologi, sosial, dan budaya yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan BK mengacu kepada
pengembangan nilai-nilai karakter-cerdas, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia beradasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan prinsip
Bhineka Tunggal Ika.
1. 2. Misi
1. C. TUJUAN
1. 1. Tujuan Umum
Pelayanan BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan meng-
ekspresikan diri dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari (KES) sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji, kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik. Pelayanan BK juga secara khusus membantu peserta didik berkenaan dengan arah
peminatan mereka mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan. Di samping itu pelayanan BK
menangani permasalahan peserta didik dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu (KES-T), yaitu kehidupan pribadi dan kehidupan di dalam lembaga satuan
pendidikan, hubungan teman sebaya, kehidupan dalam keluarga, kehidupan
sosial/kemasyarakatan, serta lingkungan sekitar.
Tujuan umum pelayanan BK juga mengacu pada keenam sasaran pokok pembinaan pendidikan
sebagai-mana tersebut pada pengertian pendidikan menurut undang-undang, yaitu bahwa peserta
didik (dalam hal ini sasaran pelayanan BK, yaitu klien atau konseli) diarahkan untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengen-dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1. 2. Tujuan Khusus
1. Kemampuan dasar
2. Bakat
3. Minat
4. Kreativitas
5. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dangan tuntutan karakter-
cerdas terpuji
6. Kemampuan kehidupan keagamaan
7. Kemampuan sosial
8. Kemampuan belajar
9. Wawasan dan perencanaan karir
10. Kemampuan pemecahan masalah
11. Kemampuan bertanggung jawab
12. Kemampuan pengendalian diri, dan
13. Kemandirian.
Mengacu kepada keenam sasaran pokok pembinaan melalui pendidikan sebagaimana tersebut
pada tujuan umum di atas, upaya pencapaian tujuan khusus pelayanan BK juga mengacu kepada
sasaran pokok pendidikan yang dimaksud, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan khusus
klien atau konseli yang secara khusus mendapat pelayanan BK.
2) Kejujuran
3) Kecerdasan
4) Ketangguhan
5) Kepedulian
1. Pelayanan BK secara khusus membantu pengem-bangan arah peminatan peserta didik, yang
meliputi :
1) Peminatan akademik
2) Peminatan vokasional
Pelayanan BK mengarah kepada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3)
pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant
persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal
ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan
yang secara khusus tertuju kepada peminatan/ lintas minat/pendalaman minat peserta didik
sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman
minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula
dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan
keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK
atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.
5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang
semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya
dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengem-bangan
potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak
langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. b. Bidang Pelayanan
Pelayanan BK, khususnya pada satuan-satuan pen didikan dasar dan menengah melaksanakan
pengem-bangan/pembinaan dalam bidang-bidang sebagai berikut[2]).
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik
/sasaran layanan dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat, efektif dan berkarakter-cerdas dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan
warga lingkungan sosial yang lebih luas.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu siswa dalam menerima,
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir secara
jelas, objektif dan bijak.
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memahami
diri, tuntutan studi, peminatan dan lingkungannya.
2. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu
peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
3. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan diri dan kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu pada umumnya, dan
kesuksesan studi serta peminatan pada khususnya.
4. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu siswa mengatasi kondisi
kehidupan efektif sehari-hari yang teganggu atau masalah yang dialaminya.
5. Fungsi advokasi, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan/atau kepentingannya, baik berkenaan dengan hak-hak kehidupan
pada umumnya, maupun khususnya berkenaan dengan hak kependidikannya, yang kurang
atau tidak mendapat perhatian secara memadai.
Prinsip dan asas dasar pelayanan Bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Prinsip-prinsip pelayanan BK berkenaan dengan kondisi diri siswa, program pelayanan, serta
tujuan dan pelaksanaan pelayanan, mengacu pada pelayanan yang efektif dan efisien, untuk
berkehidupan yang cerdas dan berkarakter[4].
1. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik memahami lingkungan
baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memper-lancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2. Layanan Informasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan
secara terarah, objektif dan bijak.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/ madrasah, keluarga, dan
masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai
dengan potensi dan peminatan dirinya.
5. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
6. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter
yang terpuji melalui dinamika kelompok.
7. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji melalui dinamika kelompok.
8. Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
9. Layanan Mediasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
10. Layanan Advokasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 2. Kegiatan Pendukung
1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu,
dan bersifat rahasia.
3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan
khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
1. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi teren-
taskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau anggota
keluarganya.
2. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyedia-kan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir/ jabatan.
3. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 3. Format Layanan
Layanan BK diselenggarakan melalui berbagai format layanan, yaitu sebagai berikut :
1. Individual, yaitu format kegiatan BK yang melayani peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana
dinamika kelompok.
3. Klasikal, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu
kelas rombongan belajar.
4. Lapangan, yaitu format kegiatan BK yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik
melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5. Pendekatan Khusus/Kolaboratif, yaitu format kegiatan BK yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
kemudahan.
1. Jarak Jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan siswa melalui media
dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. G. PROGRAM PELAYANAN
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program
yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan BK, yaitu sebagai berikut :
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan
yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan BK yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu
dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam
bentuk Satuan Layanan (SATLAN) atau Rencana Program Layanan (RPL) dan/atau Satuan
Kegiatan Pendukung (SATKUNG)atau Rencana Kegiatan Pendukung (RKP) pelayananBK.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Untuk satuan pendidikan menengah (SMA, MA, SMK dan MAK), dalam kaitannya dengan
penyeleng-garaan kurikulum yang di dalamnya termuat arah peminatan peserta didik, pelayanan
BK menyelenggarakan kegiatan yang secara khusus disebut Pelayanan Arah Peminatan Studi
Peserta Didik untuk mengarahkan minat studi siswa sebagaimana dimungkinkan oleh konstruk
dan isi kurikulum yang berlaku. Program pelayanan arah peminatan studi ini mengacu kepada
optimalisasi pengembangan potensi peserta didik dan kondisi penunjang yang ada terkait dengan
diri pribadi siswa, keluarganya, kondisi satuan pendidikan, lingkungan, dan prospek kelanjutan
studi serta karir ke depan.
1. 3. Penyusunan Program
1. Program pelayanan BK disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment)
yang diperoleh mela-lui aplikasi instrumentasi dan/atau cara-cara lainnya.
1. Substansi program pelayanan BK meliputi keempat bidang dengan kelima arah pelayanannya,
jenis layanan dan kegiatan pendukung, format layanan, program kegiatan termasuk program
la-yanan peminatan peserta didik, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas Guru BK atau
Konselor.
BAB III
1. A. PERENCANAAN KEGIATAN
1. 1. Acuan dan Muatan Perencanaan
1. Perencanaan pelayanan BK mengacu pada program tahunan, termasuk program
peminatan peserta didik, yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran,
bulanan mingguan, serta harian.
2. Perencanaan pelayanan BK harian yang disusun dalam bentuk rencana kegiatan
layanan (RKL)/ satuan layanan (SATLAN) dan rencana kegiatan pendukung (RKP) /
satuan pendukung (SATKUNG) pelayanan BK yang masing-masing memuat:
1) Materi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan/atau karir dengan kelima arah
pelayanannya melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung serta format layanan
sesuai dengan kebutuhan dan/atau permasalahan peserta didik/sasaran layanan.
2) Materi pendidikan karakter yang diangkatkan melalui kegiatan layanan yang dimaksud
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Materi peminatan peserta didik yang meliputi peminatan studi atau akademik, peminatan
vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan.
4) Strategi pembelajaran yang digunakan dalam layanan BK, meliputi aktivitas berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab (BMB3).
1. 2. Volume Kegiatan
1) Siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor, yaitu minimal 150 orang, dengan
catatan :
2) Semua kegiatan Guru BK atau Konselor dalam pengasuhan siswa tiap minggu secara
langsung ditujukan kepada siswa asuhnya yang berjumlah minimal 150 orang itu. Dengan kata
lain semua sswa asuh itu setiap waktu sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan untuk
mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor sebagai pengasuhanya sesuai dengan
kebutuhan/masalah yang dirasakan dan/atau dianggap perlu mendapatkan pelayanan.
1. Jumlah jam pembelajaran wajib, sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 18-24 jam pembelajaran
per minggu.
2. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung BK ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran. Dalam
hal ini kegiatan Guru BK atau Konselor tiap minggu adalah menyelenggarakan minimal
berupa 9 (sembilan) kali kegiatan layanan dan/atau pendukung.
3. Kegiatan pelayanan BK, baik berupa layanan/maupun pendukungnya, yang diselenggarakan
di dalam mau-pun di luar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam pembelajaran
mingguan. (Lampiran 4)
Pelaksanaan kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan mengacu kepada hal-hal berikut.
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan
konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar)[5])
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal).
a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
1. Program pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola oleh guru BK atau
Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesi-nambungan program antarkelas
dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan BK dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan dan
mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 3. Pelaporan
1. Kegiatan pelayanan BK dicatat dalam laporan pelak-sanaan program (LAPEL–PROG).
(Lampiran 6).
b. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam kelas dan di luar kelas
setiap minggu diatur oleh Guru BK atau Konselor dengan persetujuan pimpinan satuan
pendidikan. Frekuensi keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan pelayanan BK setiap semester
dibuat laoprannya oleh Guru BK atau Konselor. (Lampiran 5).
BAB IV
PELAKSANA
Pelaksana pelayanan BK pada dasarnya adalah Guru BK atau Konselor[6]), sebagai pelaksana
utama. Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB pada umumnya belum bertugas Guru BK atau
Konselor; dengan demikian penyelenggara pelayanan BK di SD/MI/SDLB adalah Guru Kelas.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana BK profesional
2. Bidang dan materi pelayanan BK, termasuk di dalamnya materi pendidikan karakter dan arah
peminatan siswa
3. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan BK
4. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan BK, termasuk di dalamnya pengubahan
tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta didik.
5. Penilaian hasil dan proses layanan BK
6. Penyusunan program pelayanan BK
7. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan BK
8. Penyusunan laporan pelayanan BK
9. Kode etik profesional BK
10. Peran organisasi profesi BK
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Guru BK atau Konselor merumuskan dan menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut.
1. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru BK atau Konselor merumuskan secara
konkrit dan jelastugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan BK, meliputi:
1) Struktur pelayanan BK
2) Program pelayanan BK
3) Pengelolaan program pelayanan BK
1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskankepada siswa, pimpinan, dan
sejawat pendidik (Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan pendidikan, dan orang
tua secara profesional dan proporsional.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Guru BK atau Konselor melaksanakan tugas pelayanan Bimbingan dan Konseling yang setiap
kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan terutama kepada pimpinan satuan
pendidikan, orang tua, dan siswa.
1) Jumlah siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor adalah minimal 150 orang.
Guru BK atau Konselor wajib memberikan pelayanan BK kepada seluruh siswa yang diasuhnya
sesuai kebutuhan dan masalah masing- masing siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya.
Dalam hal ini, masing-masing siswa yang berjumlah 150 orang itu setiap waktu sepanjang tahun
memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau
Konselor pengampu mereka, sesuai dengan kebutuhan yang dirasa perlu dan/atau dianggap perlu
mendapatkan pelayanan. Guru BK atau Konselor melayani seluruh siswa asuhannya, tanpa
kecuali, setiap waktu sepanjang tahun.
2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian pelayanan BK.
Program-program ini disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang diampu oleh Guru BK atau
Konselor secara proporsional dan berkesinambungan dengan memperhatikan keterkaitan
antarkelas dan antar-jenjang kelas pada satuan pendidikan.
4) Volume Pelayanan
Pelayanan Guru BK atau Konselor terhadap masing-masing siswa yang diasuh sebanyak
minimal 10 (sepuluh) kali kegiatan layanan BK dalam berbagai jenis layanan setiap semester.
Konselor melayani seluruh siswa asuhannya (sebanyak minimal 150 orang) setiap waktu
sepanjang tahun tanpa kecuali[7]).
Bagi BK Guru BK atau Konselor kegiatan pelayanan BK per minggu ekuivalen dengan jam
pembelajaran wajib Guru Mata Pelajaran, yaitu 18-24 jam pelajaran.
1) Ditegakkannya secara penuh asas kerahasiaan. Dalam hal ini Guru BK atau Konselor benar-
benar menyimpan, menjaga, memelihara, dan merahasiakan hal-hal berkenaan dengan diri
peserta didik yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.
2) Tidak memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, dengan
cara apapun, yang berkonotasi negatif terhadap peserta didik yang bersangkutan.
4) Tidak membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” antara Guru BK atau
Konselor dengan peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun hukuman
tertentu, karena Guru BK atau Konselor tidak menggunakan sanksi dan hukuman dalam praktik
pelayanannya. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor terbuka untuk menerima siswa yang telah
membuat perjanjian dengan pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan BK agar peserta didik
yang bersangkutan terhindar dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyata-kan dalam
“surat perjanjian” yang dibuat antara peserta dengan pihak lain itu.
5) Memantapkan kondisi tempat ataupun ruang kerja Guru BK atau Konselor yang dapat
mendorong/meningkatkan kesukarelaan, kete-nangan, dan terjaminnnya kerahasiaan peserta
didik dalam mendapatkan/menjalani pelayanan BK.
1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas sejak awal dilaksanakan dan
disampaikanoleh Guru BK atau Konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada siswa,
Guru Mata Pelajaran, dan pimpinan satuan pendidikan untuk mendapatkan dukungan dan
fasilitas dalam mewujudkannya.
1. 5. Pengembangan KemampuanProfesionalBKSecaraBerkelanjutan
1. Pengembangan kemampuan profesional Konselor dapat dilaksanakan melalui:
1) Diskusi profesional yang diikuti oleh Guru BK atau Konselor satuan pendidikan (dalam
satu satuan pendidikan ataupun antarsatuan pendidikan) untuk membahas kasus-kasus peserta
didik yang ada, dengan tetap memelihara kerahasian peserta didik yang bersangkutan.
3) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan dalam bidang BK.
1. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir-butir tersebut di atas Guru BK
dan Konselor membicarakannyadengan pimpinan satuan pendidikan dan pihak-pihak lain
berkenaan dengan perencanaan, persiapan (termasuk pembiayaan), pelaksanaan, dan
pelaporannya.
BAB V
1. 1. Penilaian Proses
Penilaian proses kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-
unsur sebagaimana tercantum di dalam RKL/SATLAN dan RKP/SATKUNG, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
1. 2. Penilaian Hasil
1. 3. Fokus penilaian
Fokus penilaian hasil layanan BK adalah dipahami/ dikuasainya lima komponen yang disebut
AKURS oleh peserta didik /sasaran layanan, yaitu:
A = acuan yang perlu digunakan oleh peserta didik /sasaran layanan berkenaan dengan
pengembangan diri dan pengentasan masalahnya
U = upaya yang perlu dilakukan untuk mengembangkan diri dan mengentaskan masalah
mengacu kepada acuan dan kompetensi yang dimaksud.
Dalam komponen AKURS itu termuat nilai-nilai karakter-cerdas dan dinamika BMB3 terkait
dengan permasalahan yang dibahas dalam layanan BK.
1. 2. Pembinaan
BAB VI
MANAJEMEN PELAYANAN
DIAGRAM
Keterangan Diagram :
Kewenangan
Unsur Manajemen BK
1. Otoritas pelayanan BK
2. Implementasi Pelayanan BK
1. Koordinator BK/Guru BK
3. Otoritas kepempimpinan satuan pendidikan
atau Konselor
4. Otoritas Guru Mata Pelajaran/wali kelas
2. Siswa/OSIS
5. Koordinasi Guru BK/Konselor dengan Wali Kelas dan Guru
3. Wali Kelas
Mata Pelajaran
4. Guru Mata Pelajaran
6. Materi Koordinasi Guru BK/Konselor dengan Wali Kelas dan
5. Kepala/Wakil Kepala
Guru Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
7. Otoritas pelayanan orang tua/ahli
6. Tata Usaha
8. Koordinasi antara pihak satuan pendidikan dengan Komite
7. Disnas
Satuan Pendidikan/orang tua dan organisasi profesi/ tenaga
Pendidikan/Pengawas BK
ahli
8. Orang tua
9. Koordinasi antara Guru BK atau Konselor dengan Komite
9. Tenaga Ahli
Satuan Pendidikan/Orang tua dan organisasi profesi/ tenaga
10. Organisasi Profesi
ahli
10. Otoritas pembinaan/kedinasan
Dalam kelembagaan UPBK bertugas sejumlah Guru BK atau Konselor yang semuanya
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Pendidikan dan dikoordinasikan oleh seorang
Koordinator BK. Dalam hal ini wilayah kerja UPBK adalah menyelenggarakan pelayanan BK
untuk seluruh peserta didik pada satuan pendidikan, yang secara keseluruhan diselenggarakan
oleh Guru BK atau Konselor sebagai pelaksana utama. Wilayah kerja yang dimaksud meliputi
pokok-pokok sebagai berikut:
1) Spektrum pelayanan BK yang menjadi ruang lingkup kinerja seluruh Guru BK dan Konselor
adalah program BK yang meliputi konsep dasar tentang BK, bidang pelayanan, jenis layanan dan
kegiatan pendukung, serta aspek-aspek terkait lainnya sebagaimana diuraikan pada bab-bab
terdahulu pada Panduan Umum ini.
2) Masing-masing Guru BK atau Konselor wajib bekerja dalam keseluruhan spektrum program
pelayanan BK tersebut untuk semua peserta didik yang menjadi tugas pengasuhannya.
1. c. Kerjasama
1. Umum
Dalam melaksanakan tugas pelayanan BK Guru BK atau Konselor bekerjasama dengan berbagai
pihak di dalam dan di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud.
Kerjasama ini dalam rangka manajemen BK yang menjadi bagian integral dari manajemen
satuan pendidikan secara menyeluruh.
1. Kerjasama Intern
Guru Mata Pelajaran merupakan mitra kerja utama bagi GURU BK atau Konselor untuk
suksesnya pengembangan peserta didik secara menyeluruh dan optimal. Kerjasama ini
dilaksanakan dalam hal :
1) Pengumpulan dan penghimpunan data peserta didik yang menjadi tanggungjawab Guru BK
atau Konselor dengan tetap menjaga asas kerahasiaan peserta didik
2) Alihtangan kasus dari Guru Mata Pelajaran kepada Guru BK atau Konselor dan dari Guru
BK atau Konselor kepada Guru Mata Pelajaran agar peserta didik mendapat penanganan yang
tepat, luas dan mendalam sesuai dengan perma-salahannya.
3) Tindak lanjut hasil penilaian yang peserta didik memerlukan kegiatan pembelajaran
khusus, seperti pengajaran perbaikan (remedial), dan pengajaran pengayaan (enrichment) oleh
Guru Mata Pelajaran atau pelayanan BK oleh Guru BK atau Konselor
4) Kegiatan bersama yang dilakukan dan/atau dihadiri bersama oleh Guru BK atau Konselor
dan Guru Mata Pelajaran, misalnya dalam layanan informasi, monitoring dan pembinaan peserta
didik dalam rangka pelayanan arah peminatan, implementasi dan pembinaannya, serta kegiatan
ekstrakurikuler.
2) Personalia administrasi dan unsur kelembagaan lainnya pada satuan pendidikan demi
kelancaran dan berlangsungnya program-program pelayan-an BK dan kegiatan satuan
pendidikan pada umumnya.
3) Organisasi siswa (OSIS) baik dalam kaitannya dengan pelayanan BK maupun kegiatan
pembinaan siswa pada umumnya.
1. Kerjasama Ekstern
Kerja sama dengan orang tua peserta didik adalah penting terlebih-lebih karena orang tua dan
kondisi keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik baik dalam kondisi
sehari-hari maupun dalam kondisi yang menyangkut perkembangan peserta didik pada
umumnya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat signifikan (lihat arah pelayanan dasar BK).
Meskipun demikian, berkenaan dengan penanganan peserta didik Guru BK atau Konselor perlu
memperhatikan bahwa :
a) Permasalahan peserta didik tidak harus seketika dan serta merta disampaikan kepada orang
tua
b) Masalah yang dimaksud perlu diketahui oleh oarang tua hanya apabila orang tua dapat
merespon dan/atau bertindak yang memberiak dampak positif terhadap penanganan masalah
tersebut.
c) Keikutsertaan orang tua dalam menangani masalah anaknya dapat diawali dan/atau diiringi
dengan layanan konsultasi terhadap orang tua.
Guru BK atau Konselor yang tergabung dalam UPBK, dalam keseluruhan kinerjanya
bekerjasama dengan unsur-unsur internal satuan pendidikan, yaitu :
a) Sejawat pendidik yang ada pada satuan pendidikan, terutama Guru Mata Pelajaran dan Wali
Kelas untuk sebenar-benarnya menyukseskan kegiatan pembelajaran semua siswa bagi
pengembangan diri mereka secara optimal
b) Komite Satuan Pendidikan (Komite Sekolah/ Madrasah) dalam rangka memberdayakan
lembaga tersebut untuk suksesnya kegiatan pembelajaran peserta didik dan kegiatan satuan
pendidikan pada umumnya.
c) Tenaga ahli, baik dari kalangan profesi BK (ABKIN dan IKI) maupun profesi terkait
lainnya, dalam rangka kegiatan instrumentasi terhadap kemampuan dasar siswa, layanan
Informasi dan Orientasi, Konfrensi Kasus, dan Alih Tangan Kasus demi suksesnya pelayanan
BK terhadap peserta didik pada umumnya.
d) Badan atau lembaga pembina di luar satuan pendidikan, dengan izin dari/ atau penugasan
dari Kepala Satuan Pendidikan, dalam rangka pengembangan dan pembinaan kompetensi dan
profesionalisme pelayanan BK, seperti: penataran, seminar, penelitian, studi lanjut.
e) Lembaga kedinasan negeri ataupun swasta, seperti lembaga pendidikan pada berbagai jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan, lembaga kerja/bisnis, organisasi sosial/kemsyarakatan yang dapat
berpartisipasidalam pelayanan BK untuk kegiatan layanan ataupun pendukung seperti layanan
Orientasi, Informasi, Penempatan dan Penyaluran, Konferensi Kasus.
Koordinator BK diangkat oleh Pimpinan satuan pendidikan dari Guru BK atau Konselor yang
ada di UPBK. Tugas pokok Koordinator BK adalah:
2) Mengkomunikasikan dan mengurus segala sesuatu kepada Kepala Satuan Pendidikan dalam
rangka kinerja UPBK.
1. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelayanan BK dari semua Guru BK atau Konselor untuk
keperluan pengawasan, dan pembinaan, baik yang bersifat interen maupun eksteren.
2. Mewakili UPBK untuk melakukan kegiatan di luar satuan pendidikan dengan penugasan dari
Kepala Satuan Pendidikan.
Peran utama Pimpinan Satuan Pendidikan, yang terdiri dari Kepala dan Wakil Kepala Satuan
Pendidikan (Kepala dan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah) adalah membawahi UPBK dalam
kerangka manajemen pendidikan secara menyeluruh pada satuan pendidikan yang dimaksud,
terkait dengan hal-hal pokok berikut.
1. 1. Pembentukan UPBK
Keberadaan dan aktivitas UPBK berada dalam kewenangan Pimpinan Satuan Pendidikan, yaitu :
1. Secara resmi membentuk lembaga yang bernama Unit Pelayanan Bimbingan dan
Konseling (disingkat UPBK) pada satuan pendidikan yang dipimpinnya.
2. Menyetujui dan/atau menerima pengangkatan Guru BK atau Konselor untuk bertugas di
UPBK pada satuan pendidikan yang dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Menetapkan koordinator Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK sebagai Koordinator BK
mengacu kepada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada
itu.
1. 2. Fasilitasi UPBK
1. Prasarana dan sarana perkantoran, administrasi, dan pendanaan serta kesempatan yang
mencakupi untuk berkembang dan suksesnya UPBK dan kinerja para Guru BK atau Konselor.
2. Fasilitas kelengkapan untuk kegiatan pembelajaran dan layanan bagi suksesnya pelayanan BK
pada umumnya dan khususnya pelayanan peminatan peserta didik.
1. 3. Implementasi Kebijakan
Untuk suskesnya UPBK pada umumnya dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada di
dalam UPBK Pimpinan Satuan Pendidikan perlu :
1. Memberikan instruksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada Koordinator BK dan
para Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK berkenaan pelayanan BK yang menjadi tugas
pokok dan fungsi, kewajiban dan kewenangan UPBK dan para Guru BK atau Konselor yang
ada di dalamnya.
2. Meminta dan menagih pertanggungjawaban pelaksa-naan tugas dari Koordinator BK dan para
Guru BK atau Konselor atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka dengan bukti
fisik yang diperlukan.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan Bimbingan dan
Konseling oleh Guru BK atau Konselor, serta peran penunjang yang relevan, baik secara
internal maupun eksternal, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1. 4. Pengembangan Kelembagaan
Untuk lebih berfungsinya UPBK secara optimal Pimpinan satuan pendidikan diharapkan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Memanfaatkan berbagai sumber-sumber yang ada di dalam satuan pendidikan sendiri maupun
di luarnya, untuk mencapai kondisi kelembagaan UPBK secara optimal.
2. Memberi kesempatan kepada guru BK atau Konselor untuk sebesar-besarnya fasilitas yang
ada pada satuan pendidikan untuk pelaksana pelayanan BK demi pengembangan diri siswa
secara optimal dan kemajuan satuan pendidikan pada umumnya.
3. Memberikan kesempatan kepada Guru BK atau Konselor untuk mengikuti pengembangan
kepro-fesionalan dalam bidang BK, termasuk arahan untuk peningkatan kualitas Penilaian
Kinerja Guru (PKG) bagi Guru BK atau Konselor, antara lain melalui :
1) Partisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru BK atau Konselor (MGBK) dan
kegiatan organisasi profesi seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI), dalam bentuk seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan
lainnya.
2) Mendorong Guru BK atau Konselor berkreasi dalam bentuk penulisan karya ilmiah dalam
bidang BK.
3) Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Guru BK atau Konselor untuk melanjutkan
studi dalam bidang BK.
KELAS : XI KONSELOR :
……………………
KepalaSatuan Pendidikan
Ttd
(………………………………….)
1. a. Layanan Orientasi
(1) Layanan Orientasi:materi pengembangan pribadi berkarakter, yaitu objek-objek orientasi
seperti:
(3) Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-materi orientasi,
seperti:
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan dan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.
(4) Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir,yaitu
objek-objek orientasi, seperti:
Kursus-kursus keterampilan
Bengkel
Perusahaan/pabrik, industri
Kantor
Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan, wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. b. Layanan Informasi
Kecerdasan
Bakat
Minat
Karakteristik pribadi; pemahaman diri
Tugas perkembangan, tahap perkembangan
Gejala perkembangan tertentu
Perbedaan individual
Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
yang berkarakter, seperti :
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar dan peminatan perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,seperti:
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi
peminatan karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja
keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
(9) ,(10),(11),dan(12)LayananPenempatan/Penyaluran:Penempatandan
penyaluranuntukpengembangankemampuanpribadi dan sosial yang berkarakter,belajar,dan
peminatan kelanjutan studi dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas
(berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida;
latihankeberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan
bimbingan/BK kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan
untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial,
belajar, karir, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua,
anggota keluarga)
Kemampuan berpidato
Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
Menulis surat persahabatan
Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
(15) LayananPenguasaanKonten:Kompetensidankebiasaandalamkegiatan dan penguasaan
bahan belajar, seperti:
Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.
Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir
tertentu
Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
Memperbaiki peralatan sederhana
Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
Mempertimbangkan danmemilihpendidikansesuaidenganarah peminatan karir
Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Potensi diri
Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
Perbedaan individu
Hubungan muda-mudi
Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
Peranan RT/RW
Toleransi, solidaritas
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam
BKkelompoktidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkan akan dikemukakan
oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapunmasalahyangdiungkapkanolehanggotakelompoktersebut,dan terpilih untuk dibicarakan
(apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupunkarir, termasuk permasalahan
peminatan)itulahyangdibahasmelaluilayanan BKkelompok.
Dalamhalinikonselordapatmengikutsertakanseorangataulebihsiswa
yangdiasuhnya untuk menjadi anggota kelompokdanmenjalani
layananBKkelompokdenganmasalahtertentu(masalahpribadi, sosial, belajar, atau karir) dan
dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih
mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK kelompok.
Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok diorientasikan pada pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. h. Layanan Konsultasi
SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam layanan
konsultasitidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkanakan
dikemukakanolehkonsultiketikalayananberlangsung. Apapunmasalahyang
diungkapkanolehkonsultitentangsiswa yanghendakdibantunya(apakah
masalahpribadi,sosial,belajar,atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi, dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Konselor dapat
memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk
dibahasdalamlayanankonsultasi,namunkonselorharusmengutamakan pembahasan masalah yang
dikemukakan sendiri oleh konsulti. Dalam layanan konsultasi kegiatan dan materi pembahasan
diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. i. Layanan Mediasi
1. j. Layanan Advokasi
Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang dibahas dalam layanan
advokasi terkait dengan sejumlah pihak. Secara khusus layanan advokais menekankan pada
upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau
mendapat perlakuan yang salah. Dalam hal ini layanan advokasi boleh jadi akan membahas
masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan), dan masalah
sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan
pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
Instrumentesdannontesuntukmengungkapkankondisidanmasalah pribadi,sosial,belajar,dankarir
(termasuk masalah peminatan) yangbentukdanisinyabermacam-macam, seperti:
Tes Inteligensi
TesBakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian:Self-Esteem;LocusofControl
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tahap Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
TesDiagnostik
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
Suka menyendiri
Menganggu teman
(51) KonferensiKasus:Kasusmasalah belajar, seperti:
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik;magang
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Sistem penjurusan, peminatan, SKS
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
Studi lanjutan
Catatan :
Catatan :
Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan wawasan, arah
dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet
dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
PROGRAMTAHUNAN
PELAYANANBK
KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ……………..
MateriBidangPengembangan*)
No Kegiatan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
Obyek-obyek
Obyek- pengembangank
Obyek-
obyek emam-puan
obyek Obyek-
pengemban belajar, jenis
pengemban obyek dan
gan dan ketentuan
gan informasi
1. Layanan Orientasi peminatan
karir
hubungan belajar,
Pribadi
sosial efektivitas kegi-
(4)
atan belajar. (3)
(1)
(2)
(3)
Informasitentan
Informasite
Informasite g Informasit
ntang
ntang potensi,kemam- entang
perkemban
potensi, puan, kegiatan potensi,
gan,potensi
kemampua dan hasilbelajar, kemampua
,
n dan arah peminatan n, arah
2. Layanan Informasi kondisi akademik, arah peminatan
kemampua
peminatan dan
n dan
hubungan dan pendalama kondisikar
kondisi dir
sosial n lintas mata ir
i
pelajaran, dan
(6) peminatan studi (8)
(5)
lanjutan. (7)
Layanan Penempata Penempata Mengacu Mengacu
3. n dan n dan kepada hasil kepada
Penempatan/Penyalura penyaluran penyaluran layanan inform hasil
n untuk untuk asidan orientasi layanan in
pengemban pengemban tentang belajar formasida
gan gan dan peminatan n orientasi.
kelanjutan studi.
kemampua kemampua (12)
n pribadi n sosial (11)
(9) (10)
Melengkapi dan Melengka
Kompetens Kompetensi memperkuat pi dan
i dan dan layanan memperku
kebiasaan kebiasaan penempatan dan at layanan
Layanan Penguasaan
dalam dalam penyaluran penempata
4.
kehidupan kehidupan kegiatan belajar n dan
Konten
pribadi sosial dan peminatan penyaluran
kelanjutan studi. .
(13) (14)
(15) (16)
*)
1. Rincianlihat
pada Contoh
Materi
Pelayanan
BK (lihat Permasalahan
Lampiran 1 tentang
Permasalah Permasala
dengan potensi,kemamp
an tentang Permasalah han
nomor uan, kegiatan
perkemban an tentang tentang
yang sesuai dan hasilbelajar,
gan,potensi potensi, potensi,
2. Untuksiswa arah peminatan
, kemampua kemampua
jenjang Layanan Konseling akademik, arah
n dan n, arah
SD/MI/SDL peminatan
kemampua kondisihub peminatan
B,SMP/MTs Perorangan dan pendalama
n dan ungan dan
/ SMPLB n lintas mata
kondisi dir sosial kondisikar
dan pelajaran, dan
i ir.
SMA/MA/S peminatan studi
(18)
MALB/SMK lanjutan
(17) (20)
dipilih
materi (19)
yangsesuaide
ngantahap
perkembang
an siswa
dantujuan
satuanpendid
ikan.
5.
MateriBidangPengembangan*)
No Kegiatan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
Topik tentang
potensi,kemampu
Topik an, kegiatan dan
tentangperkemba Topik tentangpotensi, hasilbelajar, arah Topik potensi,
Layanan ngan,potensi, kemampuan dan peminatan kemampuan,
Bimbingan kondisihubungan akademik, arah arah peminatan
6.
kemampuan dan sosial peminatan dan kondisikarir.
Kelompok kondisi diri dan pendalaman
(22) lintas mata (24)
(21) pelajaran, dan
peminatan studi
lanjutan (23)
Permasalahan
tentang
potensi,kemampu
Permasalahan an, kegiatan dan
Permasalahan tentang
tentang hasilbelajar, arah
pengembangan,potensi Permasalahan
pengembangan,p peminatan
Layanan , tentang potensi,
otensi, akademik, arah
Konseling kemampuan,
7. peminatan
kemampuan dan arah peminatan
kemampuan dan dan pendalaman
Kelompok kondisi diri dan kondisikarir.
kondisi diri lintas mata
(28)
pelajaran, dan
(26)
(25) peminatan studi
lanjutan. (27)
(27)
Pemberdayaanpih Pemberdayaanpihak Pemberdayaanpih Pemberdayaanpi
ak tertentu untuk tertentu untuk dapat ak tertentu untuk hak tertentu
dapat membantu membantu dapat membantu untuk dapat
siswadalampenge siswadalampengemba siswadalam membantu
Layanan mbangan,potensi, ngan,potensi, pengembanganpot siswadalampeng
8.
Konsultasi ensi,kemampuan, embangan
kemampuan dan kemampuan dan kegiatan dan potensi,
kondisi diri kondisi diri hasilbelajar, arah kemampuan,
peminatan arah peminatan
(29) (30) akademik, arah dan
peminatan kondisikarir(32)
dan pendalaman
lintas mata
pelajaran, dan
peminatan studi
lanjut (31)
Upaya
mendamaikan
pihak- pihak
Upaya tertentu yang Upaya
Upaya mendamaikan
mendamaikan berselisih mendamaikan
pihak- pihak tertentu
pihak- pihak berkenaan dengan pihak- pihak
yang berselisih
Layanan tertentu yang siswa untuk tertentu yang
9. berkenaan dengan
Mediasi berselisih berbagai masalah, berselisih
siswa
berkenaan termasuk berkenaan
dengan siswa masalah-masalah dengan siswa
(34)
(33) belajar dan (36)
peminatan
melanjutkan studi
(35)
Pembelaan
terhadap hak-hak
pribadi
Pembelaan siswa yang tidak Pembelaan
terhadap hak-hak Pembelaan terhadap diperhatikan dan terhadap hak-hak
pribadi yang hak-hak pribadi yang atau mendapat pribadi yang
Layanan tidak tidak diperhatikan dan perlakuan yang tidak
10
Advokasi diperhatikan dan atau mendapat salah untuk diperhatikan dan
atau mendapat perlakuan yang berbagai masalah, atau mendapat
perlakuan yang salah(38) termasuk masalah perlakuan yang
salah(37) belajar dan salah (40)
peminatan
melanjutkan studi
(39)
Intrumenttes dan Intrumenttes dan
non tes non tes untuk
Intrumenttes dan
Intrumenttes dan non non tes
untukmengungka mengungkapkan
tes
pkan kondisi potensi,kemampu
untukmengungka
Aplikasi tentangpengemba an, kegiatan dan
11. untuk mengungkapkan pkan potensi,
Instrumentasi ngan,potensi, hasilbelajar, arah
potensi, kemampuan kemampuan,
peminatan
dan kondisihubungan arah peminatan
kemampuan akademik, arah
sosial (42) dan kondisikarir
dan diri siswa peminatan
siswa (44)
(41) dan pendalaman
lintas mata
(41) pelajaran, dan
peminatan studi
lanjutan (43)
(43)
Dataperkembang Dataperkembangan,
Datakemampuan, Datakemampuan
an, kondisi kondisi
kegiatan dan , arah dan
Himpunan
12. danlingkungandir hubungan
Data hasilbelajar persiapan karir
i pribadi danlingkungan sosial
(47) (48)
(45) (46)
Pembahasan Pembahasan Pembahasan
Pembahasan kasus-
kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus
kasus masalah
masalah pribadi masalah belajar masalah karir
sosialtertentuyang
KonferensiKa tertentuyang tertentuyang tertentuyang
13.
sus
dialami siswa
dialami siswa dialami siswa dialami siswa
(50)
(49) (51) (52)
Pertemuan
dengan orang
tua/keluargasiswa
yang terkait
dengan
Pertemuan Pertemuan dengan Pertemuan
permasalahan
dengan orang orang tua/keluarga dengan orang
potensi,kemampu
tua/keluargasiswa siswa tua/keluarga
an, kegiatan dan
tentang tentangpengembangan, siswa tentang
hasilbelajar, arah
Kunjungan pengembangan,p potensi, permasalahan
14. peminatan
Rumah otensi, potensi,
akademik, arah
kemampuan dan kemampuan,
peminatan
kemampuan dan kondisi diri arah peminatan
dan pendalaman
kondisi diri dan kondisikarir
lintas mata
siswa (53) (54) (56)
pelajaran, dan
peminatan studi
lanjutan
(55)
Bacaan dan Bacaan dan rekaman Bacaan dan Bacaan dan
rekaman tentang siswa rekaman rekaman tentang
Tampilan tentangpengembangan, tentangpotensi,ke
15.
Kepustakaan pengembangan,p potensi,kemampuan mampuan, arahdan
otensi, dan kondisi diri siswa kegiatan dan kehidupan
hasilbelajar, arah karir(60)
kemampuandan (58) peminatan
kondisi diri akademik, arah
siswa peminatan
dan pendalaman
(57) lintas mata
pelajaran, dan
peminatan studi
lanjutan(59)
Pendalaman
penanganan
Pendalaman
penanganan permasalahan
Pendalaman tentangpotensi,ke
Permasalahan penanganan mampuan, Pendalaman
tentang kegiatan dan penanganan
AlihTangan tentang hasilbelajar, arah
16.
Kasus pengembangan, tentangpengembangan, peminatan tentang arahdan
potensi, potensi,kemampuan akademik, arah kehidupan
dan kondisi diri siswa peminatan karir(64)
kemampuan dan (62) dan pendalaman
kondisi diri lintas mata
siswa (61) pelajaran, dan
peminatan studi
lanjutan (63)
Guru BK/Konselo
Ttd
(……………………………………..)
KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ………………..
N MateriBidangPengembangan*)
Kegiatan
o Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
Obyek-obyek
pengembanganke
mam-puan
Obyek-obyek belajar, jenis dan Obyek-obyek dan
Obyek-obyek pengembangan ketentuan tentang sumber informasi
tentang kekuatan potensi dan mapel wajib dan karir serta
1. Layanan Orientasi
dan kelemahan diri hubungan pilihan, termasuk peminatan karir
pribadi siswa. (1) sosial antar peminatan belajar
siswa (2) dan melanjutkan (4)
studi serta Sistem
Kredit Semester
(SKS). (3)
Informasitentang
kemampuan
belajar, jenis dan
Informasitenta
ketentuan tentang Informasitentang
ng
Informasitentang ke mapel wajib dan jenis dan
pengembangan
Layanan kuatan dan pilihan termasuk berbagai kondisik
2. potensi dan
Informasi kelemahan diri peminatan belajar arir serta
hubungan
pribadi siswa.(5) dan melanjutkan peminatan karir.
sosial antar
studi, serta (8)
siswa. (6)
Sistem Kredit
Semester (SKS).
(7)
Mengacu kepada
hasil
Penempatan
layanan informas
dan
idan orientasi
Penempatan dan penyaluran Mengacu kepada
ketentuan tentang
Layanan penyaluran untuk untuk hasil
mapel wajib dan
pengembangan pengembangan layanan informasi
3. pilihan termasuk
Penempatan/Peny dan
peminatan belajar
aluran kecenderungan kecenderungan orientasipeminata
dan melanjutkan
pribadi(9) potensi dan nkarir. (12)
studi, serta
hubungansosia
Sistem Kredit
l(10)
Semester (SKS).
(11)
Kompetensi Melengkapi dan Melengkapi dan
Kompetensi dan pengembangan memperkuat memperkuat
Layanan
kebiasaan dalam potensi dan layanan layanan
Penguasaan
4. kehidupan pribadi hubungan penempatan dan penempatan dan
sosial antar penyaluran sesuai penyaluran terkait
Konten
(13) siswa dengan ketentuan peminatan kariri
tentang mapel
(14) wajib dan pilihan (16)
termasuk
peminatan belajar
dan melanjutkan
studi, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS).(15)
Permasalahan
Permasalahan
tentang ketentuan
tentang Permasalahan Permasalahan
mapel wajib dan
perkembangan,poten tentang tentang tentang
Layanan pilihan termasuk
si, pengembangan jenis dan
Konseling peminatan belajar
5. potensi dan berbagai kondisik
dan melanjutkan
kemampuan dan hubungan arir serta
Perorangan studi, serta
kondisi diri sosial antar peminatankarir
Sistem Kredit
siswa (18) (20)
Semester (SKS)
(17)
(19)
Topik tentang
Topik ketentuan Topik tentang jenis
Layanan tentang pengem mapel wajib dan
Topik tentang kekuatan
Bimbingan bangan potensi dan pilihan, berbagai kondisikar
6. dan kelemahan diri
dan hubungan serta Sistem ir/ peminatankarir.
pribadi siswa (21)
Kelompok sosial antar siswa Kredit
(22) Semester (24)
(SKS) (23)
Permasalahan
tentang
ketentuan
mapel wajib
Permasalahan
dan Permasalahan
Layanan tentang
Permasalahan tentang pilihan termas tentang jenis dan
Konseling pengembangan
7. kekuatan dan kelemahan uk peminatan berbagai kondisikar
potensi dan
diri pribadi siswa (25) belajar dan ir/ peminatankarir..
Kelompok hubungan sosial
melanjutkan (28)
antar siswa (26)
studi, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS) (27)
Pemberdayaanpihakterten Pemberdayaanpi Pemberdayaan Pemberdayaanpihak
tu untuk dapatmembantu hak tertentu pihak tertentu tertentu untuk dapat
Layanan siswadalampengembanga untuk dapat untuk dapat membantu
8.
Konsultasi n,potensi, membantu membantu siswatentang jenis
siswadalam siswadalam dan
kemampuan dan pengembangan pengembangan berbagai kondisikar
kondisi diri siswa potensi dan pemenuhan ir/ peminatankarir.
hubungan sosial arah (32)
(29) antar siswa (30) peminatan
mapel wajib
dan pilihan,
serta Sistem
Kredit
Semester
(SKS) (31)
Upaya
mendamaikan
pihak- pihak
tertentu yang
Upaya
berselisih
mendamaikan
Upaya berkenaan
pihak- pihak
mendamaikan dengan
Upaya mendamaikan tertentu yang
pihak- pihak siswatentang
pihak- pihak tertentu berselisih
tertentu yang ketentuan
Layanan yang berselisih berkenaan berkenaan dengan
9. berselisih mapel wajib
Mediasi dengan kekuatan dan siswa tentang jenis
berkenaan dan
kelemahan diri pribadi dan
dengan siswa pilihan termas
siswa (33) berbagai kondisikar
uk peminatan
ir/
(34) belajar dan
peminatankarir. (36
melanjutkan
)
studi, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS) (35)
Pembelaan
terhadap hak-
hak
Pembelaan pribadi yang
Pembelaan terhadap
terhadap hak-hak tidak
hak-hak
pribadi yang diperhatikan
Pembelaan terhadap hak- pribadi yang tidak
tidak dan atau
hak pribadi yang tidak diperhatikan dan
diperhatikan dan mendapat
diperhatikan dan atau atau mendapat
1 Layanan atau mendapat perlakuan
mendapat perlakuan yang perlakuan yang
0 Advokasi perlakuan yang yang salah
salah berkenaan dengan salah tentang jenis
salah tentang tentang
kekuatan dan kelemahan dan
pengembangan ketentuan
diri pribadi siswa (37) berbagai kondisikar
potensi dan mapel wajib
ir / peminatankarir.
hubungan sosial dan
(40)
antar siswa (38) pilihan termas
uk peminatan
belajar dan
melanjutkan
studi, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS) (39)
Intrumenttes
dan non tes
untuk
mengungkapka
n
potensi,kemam
Intrumenttes dan
puan, kegiatan
Intrumenttes dan non tes
dan
non tes
Intrumenttes dan non tes hasilbelajar,
untukmengungkapk
berkenaan
untuk an potensi,
Aplikasi untukmengungkapkan dengan
1 mengungkapkan kemampuan, arah
Instrumenta kondisi tentang ketentuan
1. tentang peminatandan
si berkenaan dengan mapel wajib
pengembangan kondisikarir siswa
kekuatan dan kelemahan dan
potensi dan berkenaan jenis dan
diri pribadi siswa (41). pilihan termas
hubungan sosial berbagai kondisikar
uk peminatan
antar siswa l (42) ir/ peminatankarir.
belajar dan
(44)
melanjutkan
studi, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS) 43)
(43)
Datakemampu
an, kegiatan
dan
Datapotensi,
hasilbelajar
kemampuan, arah
Dataperkembang berkenaan
Dataperkembangan peminatandan
an tentang dengan
tentang kondisi kondisikarir siswa
1 Himpunan pengembangan ketentuan
berkenaan jenis dan
2. Data potensi dan mapel wajib
kekuatan dan kelemahan berbagai kondisikar
hubungan sosial dan pilihan,
diri pribadi siswa(45) ir/ peminatankarir.
antar siswa (46) serta Sistem
Kredit
(48)
Semester
(SKS) (47)
(47)
1 Konferensi Pembahasan kasus-kasus Pembahasan Pembahasan Pembahasan kasus-
3. Kasus masalah pribadi kasus-kasus kasus-kasus kasus masalah karir/
tertentuyang tentang masalah peminatankarirterte
pengembangan belajar ntuyang dialami
dialami siswa potensi dan tertentuyang siswa
hubungan sosial
(49) antar siswa dialami siswa (52)
berkenaan
(50) dengan
ketentuan
mapel wajib
dan pilihan,
serta Sistem
Kredit
Semester
(SKS). (51)
Pertemuan
dengan orang
tua/keluargasis Pertemuan dengan
wa yang orang tua/keluarga
Pertemuan
terkait dengan siswa tentang
dengan orang
permasalahan permasalahan
Pertemuan dengan orang tua/keluarga
berkenaan potensi,
1 Kunjungan tua/keluargasiswa tentang siswa tentang
dengan kemampuan, arah
4. Rumah kekuatan dan kelemahan pengembangan
ketentuan peminatan dan
diri pribadi siswa (53) potensi dan
mapel wajib kondisikarir siswa
hubungan sosial
dan pilihan, berkenaan jenis dan
antar siswa (54)
serta Sistem berbagai kondisikar
Kredit ir(56)
Semester
(SKS) (55)
Bacaan dan
Bacaan dan
rekaman
rekaman Bacaan dan
tentang
Bacaan dan rekaman siswatentang rekaman tentang
ketentuan
Tampilan tentang pengembangan
1 mapel wajib
Kepustakaa potensi dan jenis dan
5. dan pilihan,
n kekuatan dan kelemahan hubungan sosial berbagai kondisikar
serta Sistem
diri pribadi siswa (57) antar siswa ir/ peminatankarir.
Kredit
(60)
Semester
(58)
(SKS)(59)
Pendalaman Pendalaman Pendalaman
Pendalaman penanganan
penanganan penanganan penanganan
1 AlihTangan
Permasalahan tentang
6. Kasus tentang permasalahan tentang jenis dan
pengembangan tentang ketent berbagai kondisikar
kekuatan dan kelemahan
potensi dan uan mapel ir/ peminatankarir.
diri pribadi siswa (61) hubungan sosial wajib dan (64)
antar siswa (62) pilihan, serta
Sistem Kredit
Semester
(SKS) (63)
Guru BK/Konselor
Ttd
(…………………………………………..)
• SatuanLayanan/Rencana Program
Layanan(SATLAN/RPL)
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA DEPAN•SatuanKegiatan
/Rencana Bulan : Juli ……..
KELAS:XI Kegiatan
Pendukung Minggu : IV (24-29 ……)
Tangg Sasara
Jam Kegiatan/Lay
N al n Materi Alat Pelaksan Keteran
Pembelaja anan Tempat
o Kegiat Kegiata kegiatan Bantu a gan
ran Pendukung
an n
(1
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
)
Pengungka Hasil
24 Juli pan langsung
Aplikasi AUM
…… masalah Ruang diolah
Kelas Instrumentasi UMUM Guru BK/
1 2 umum (a.l. kelas melalui
XI 1 Format Konselor
10.00- masalah XI 1 program
(41,42,43,44) SLTA
11.30 peminatan kompute
) r
24 Juli Aplikasi Pengungka AUM Ruang Hasil
Kelas Guru BK/
2 ……. 2 Instrumentasi pan UMUM kelas langsung
XI 2 Konselor
masalah Format XI 2 diolah
11.45- ((41,42,43,44) umum (a.l. SLTA melalui
13.15 masalah program
peminatan kompute
) r
Pengungka Hasil
25 Juli pan langsung
Aplikasi AUM
……. masalah Ruang diolah
Kelas Instrumentasi UMUM Guru BK/
3 2 umum (a.l. kelas melalui
XI 3 Format Konselor
10.00- masalah XI 3 program
(41,42,43,44) SLTA
11.30 peminatan kompute
) r
Pengungka Hasil
25 Juli pan langsung
Aplikasi AUM
……. masalah Ruang diolah
Kelas Instrumentasi UMUM Guru BK/
4 2 umum (a.l. kelas melalui
XI 4 Format Konselor
11.45- masalah XI 4 program
(41,42,43,44) SLTA
13.15 peminatan kompute
) r
Arah
Film
26 Juli Peminatan
tentang Layanan
……. bagi siswa Ruang
Kelas Layanan kegiata Guru BK/ pertama
5 2 SMA Kelas
XI 1 informasi n Konselor format
10.00- XI 1
belajar klasikal
11.30 (6), (7),
di SMA
(8)
Klp. 1/
Kelas
XI 2
Kurikul
Tasya, um Guru
26 Juli Layanan
Restyas Memasuki Kelas BK/Kons
……. Layanan Ruang pertama
ari, Tahun XI elor dan
6 2 Bimbingan Kelas format
Gizcha, Ajaran SMA Wali
16. – Kelompok XI 2 kelompo
Pandu, baru dan Kelas XI
……… k
Halim, Buku 2
Nia, Wajib
Azza,
Tuti,
Sugi
26 Juli
……. Layanan Ruang Guru
(17), (18),
7 2 Fazri Konseling – Konseli BK/Kons –
(19), (20).
16.00- Perorangan*) ng elor
…….
8 27 Juli 2 Klp. 1/ Layanan Memasuki Kurikul Ruang Guru Layanan
……. Kelas Bimbingan Tahun um Kelas BK/Kons pertama
XI 1 Kelompok Ajaran Kelas XI 1 elor dan format
16. – baru XI Wali kelompo
……… Annisa, SMA Kelas XI k
. Dedy, dan 1
Meutia, Buku
Sari, Wajib
Ichlasul
, Baby,
Ine,
Yory,
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra
M.
Klp.1/
28 Juli Kelas
Guru
……… XI 3 Bakat Kurikul Ruag
BK/Kons
… Layanan Untuk um Konseli
elor dan
9 2 Gilang, Konseling Arah Kelas ng –
Wali
16.00 – Miftah, Kelompok Peminatan XI Kelomp
Kelas XI
……… Elisa, Siswa*) SMA ok
3
.. Meylan,
Farhan.
29 Juli Layanan Ruang Guru
1
……… 2 Yazid Konseling *)
– Konseli BK/Kons –
0
.. Perorangan ng elor
Klp.
II/Kelas
XI 4
29 Juli
……… Yoland Ruang Layanan
Memasuki Guru
. a, Citra, Layanan Kurikul Bimbin format
1 Tahun BK/Kons
2 Rahma, Bimbingan um XI gan kelompo
1 Ajaran elor dan
16.00 – Dinda, Kelompok SMA Kelomp k
Baru Wali XI
……… Dewi, ok pertama
. Yasyfin
, Jimly,
Rifyal,
Aura
*)
Ket : Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan
(……………………………………….)
CONTOHISIANFORMAT PERHITUNGANJAMKEGIATAN
PELAYANANKONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH
XI 3, XI 3
Rata-rataperminggu:∑ JP/4=22/1=22JP
Keterangan :
— JP = Jam Pembelajaran
*) Libur
**)Pekan Orientasi
PE L AY ANANBKDISEKOLAH/MADRASAH
Rata-rataperminggu:
∑ JP/4= 112/4=28JP
Keterangan:
Guru BK/Konselor
Ttd
layanan/pendukung
dilaksanakan (………………………………………..
)
— PJ = Jam Pembelajaran
Bidang Pelayanan BK
Kelas
Pribadi Sosial Belajar Karir
SMP/MTs
1 7 13 19
KelasVII
KelasVIII 2 8 14 20
Kelas IX 3 9 15 21
SMA/MA
SMK/MAK 4 10 16 22
Kelas X
Kelas XI 5 11 17 23
Kelas XII 6 12 18 24
Catatan :
PELAYANAN BK
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA
DEPAN Bulan : Juli
…….
KELAS :XI 1, XI
2 Minggu
: IV (24-29 Juli ……)
XI 3,XI 2 Guru
BK/Konselor : ……………………………..
berjalanlancar;
24 seorangsiswa
Aplikasi
Juli tidak
Instrumentas Pengung •
……. Kela hadir;lembar
i kapan Laiseg:Siswamemahamitujuanpeng
2 2 s XI
masalah ungkapanmasalahdan sangat
11.45 2 jawabandiolahd
(41,42,43,44 umum mengharapkanhasil-hasilnya
- an hasilnyaakan
)
13.15 disampaikansem
inggu
kemudiankepad
asiswa.
Pengadministras
ikanAUM
•
25 berjalanlancar;si
Aplikasi Laiseg:Siswamemahamitujuanpeng
Juli swa banyak
Instrumentas Pengung ungkapanmasalahdan sangat
……. Kela bertanya;lembar
i kapan mengharapkanhasil-hasilnya
3 2 s XI jawaban diolah
masalah
10.00 3 danhasilnya
(41,42,43,44 umum •
-
)) Laijapen:akandilaksanakanbeberap
11.30 disampaikankep
aminggu kemudian
ada
siswaseminggu
kemudian
• Pengadministras
25
Aplikasi Laiseg:Siswamemahamitujuanpeng ikanAUM
Juli
Instrumentas Pengung ungkapanmasalahdan sangat
……. Kela
i kapan mengharapkanhasil-hasilnya berjalanlancar;
4 2 s XI
masalah seorangsiswa
11.45 4
(41,42,43,44 umum • terlambatsehing
-
) Laijapen:akandilaksanakanbeberap ga
13.15
aminggu kemudian
diberiwaktuterse
ndiri;
lembarjawaband
iolah
danhasilnya
disampaikan
kepadasiswa
seminggu
kemudian.
Arah
26 •
Peminata
Juli Laiseg:Siswamemahamiarahpemin Penyajiandiserta
n bagi
……. Kela atan idiskusi
Layanan siswa
5 2 s XI
informasi SMA
10.00 1 • denganpartisipa
- Laijapen:akandilaksanakanbeberap si aktifsiswa
(6), (7),
11.30 aminggu kemudian
(8)
Ja Evaluasi
Tan Sasa Kegiatan
m
ggal ran Materi
N
Layanan/ Kegiata
o. Pe Hasil Proses
Kegi Kegi Pendukun n
m
atan atan g
b.
Klp.
1/
Kela
s XI
2Tas
ya,
26 Rest
•
Juli yasar
Memasu Laiseg:Anggotakelompokm Siswagembiramengikutinya
…… i,
Layanan ki emahamituntutan kelasbaru ;kekurangan waktu karena
. Gizc
6 2 Bimbingan Tahun hari
ha,
Kelompok Ajaran • semakinsore;kesempatanber
16. – Pand
baru Laijapen:akandilaksanakan ikutnyamembahastopiklain.
…… u,
beberapaminggu kemudian
… Hali
m,
Nia,
Azza
,
Tuti,
Sugi
•
26
Laiseg:Siswadengansenang Agak terganggu
Juli
hatimemahamidanberupaya oleh
……
Layanan (17), memenuhi
.
Konseling (18), tuntutanmenjalanikelasXIdi suasana di luar ruanganko
7 2 Fazri
Perorangan (19), SMA nseling; kesempatan
16.0 *)
(20).
0-
• berikutnya mem
……
Laijapen:akandilaksanakan bahas masalah siswalain.
.
beberapaminggu kemudian
Klp.
1/
Kela
s XI
1
Anni
sa,
Siswa
Dedy
gembira
,
27
Meut •
Juli mengikutinya; kekura
ia, Memasu Laiseg:Anggotakelompokm
…… ngan waktu karena hari
Sari, Layanan ki emahamituntutan kelasbaru
. semakin
8 2 Ichla Bimbingan Tahun
sul, Kelompok Ajaran •
16. – sore; kese
Baby baru Laijapen:akandilaksanakan
…… mpatan
, Ine, beberapaminggu kemudian
…. berikutnya membahastopik
Yory
,
lain.
Rom
ez,
Winn
ie,
Dony
,
Mesr
a M.
28 Klp.1 •
Anggotakelompoksecara
Juli / Laiseg:Siswatidakperluragu
Bakat
…… Kela tentang
Untuk aktifmemberikan
…… s XI Layanan kecocokandirinyauntuk
Arah sumbanganyangsangat
9 2 3 Konseling jurusanIPA
Peminat
16.0 Kelompok
an berartibagisiswayang
0– Gilan •
Siswa*) masalahnya dibahas.
…… g, Laijapen:akandilaksanakan
Kesempatan berikutnya
….. Mifta beberapaminggu kemudian
h, membahas masalah siswa
Elisa,
Meyl lain.
an,
Farh
an.
•
Laiseg:Siswamenundakepin
Agak terganggu
dahannyaserta
oleh
29 memahamidan
Layanan
1 Juli Yazi *) berupayamemenuhituntutan
2 Konseling suasana di luar ruangan
0 …… d menjalanikelasXIdi SMA
Perorangan konseling; perlu
…..
bicara dengan
•
orangtua.
Laijapen:akandilaksanakan
beberapaminggu kemudian
Klp.
II/Ke
las
XI 4
Yola
nda,
29 •
Citra,
Juli Laiseg:Siswatidakperluragu Siswaantusias;mereka
Rah
…… Memasu tentang
ma,
…. Layanan ki kecocokandirinyauntuk banyak menampilkan
1 Dind
2 Bimbingan Tahun jurusan pengalaman pribadi.
1 a,
16.0 Kelompok Ajaran
Dewi
0– Baru • Kesempatan berikutnya
,
…… Laijapen:akandilaksanakan membahas topik lain.
Yasy
…. beberapaminggu kemudian
fin,
Jimly
,
Rifya
l,
Aura
Ttd
…………………………………….)
LAYANANBKYANG DITERIMASISWA
SATUAN PENDIDIKAN:SMAI MASA DEPAN SEMESTER:I (Juli-Des …..)
KELAS :X GURU BK/KONSELOR:
………………………….
JenisLayanan
In Pe Ko Bi K
Or Pen Ko M
fo ng ns m on
ien em/ nsu ed J
r b s
l i m
K pe
tas pen l
M on ro kl kl
i y tasi asi
asi t r p p
05
AmirHardi 1
1 16 1 4 1 5 1 2 2 – –
man 6
1
05
1
2 Arnoldi 16 – 3 2 3 – 1 2 – –
1
2
05
AsmaMuni 1
3 16 1 4 1 5 – 2 2 – –
r 5
3
05
1
4 AsriAsih 16 1 4 – 5 – 2 1 – –
3
4
05
AzimatKu 1
5 16 1 4 – 5 2 2 1 – –
rnia 5
5
05
BagirFirm 1
6 16 1 4 1 5 – 2 1 – –
ansyah 4
6
05
BagusHuta 1
7 16 1 4 1 5 1 2 2 – –
julu 6
7
05
CharlesDa 1
8 16 1 3 2 4 2 2 2 –
rmawan 6
8
05
DaengDodi 1
9 16 1 4 1 4 – 2 2 – 1
Dermawan 5
9
05
DariusMa 1
10 17 1 4 1 5 – 2 1 – 1
nca 5
0
05
DaulatRo 1
11 17 1 4 1 5 – 2 1 – –
my 4
1
05
1
12 GozaImas 17 1 4 1 5 1 2 2 – –
6
2
05
HanPingS 1
13 17 1 4 1 5 1 1 2 – –
un 5
3
05
JajangJaw 1
14 17 1 4 – 5 – 2 2 – –
ara 4
4
05
JamanTiar 1
15 17 – 4 1 5 2 2 2 – –
no 6
5
05
Jayeng 1
16 17 1 1 – 5 1 1 1 – –
Jayakersa 0
6
05
1
17 Kusnadi 17 1 4 – 5 1 2 2 – –
5
7
05
LarisJuwit 1
18 17 1 4 – 5 1 2 1 – 1
a 5
8
05
LintangSu 1
19 17 1 4 – 5 2 2 1 – –
minar 5
9
05
LolongEdi 1
20 18 1 4 1 5 1 2 2 – 1
Cahaya 7
0
NILAIHASILLAYANANBK
SEKOLAH/MADRASAH:SMAIMAS
A DEPAN SEMESTER:II(Januari-
Juni)
KELAS :XI
1 KONSELOR: 05
1
Mirza Irawan, S.Pd, Kons Lusiana 18 1 4 2 5 1 2 2 – –
7
1
N Nil Keteran
Nama NIS
o. ai gan
051
1. AmirHardiman A –
61
051
2. Arnoldi B PK
62
051
3. AsmaMunir B –
63
051
4. AsriAsih A –
64
051
5. AzimatKurnia A –
65
BagirFirmansy 051
6. A –
ah 66
051
7. BagusHutajulu A –
67
CharlesDarma 051
8. A –
wan 68
DaengDodiDer 051
9. A –
mawan 69
10 051
DariusManca A –
. 70
11 051
DaulatRomy A –
. 71
12 051
GozaImas A –
. 72
13 051
HanPingSun A –
. 73
14 051
JajangJawara B –
. 74
15 051
JamanTiarno A –
. 75
16 Jayeng 051
B –
. Jayakersa 76
17 051
Kusnadi A –
. 77
18 051
LarisJuwita A –
. 78
19 LintangSumina 051
A –
. r 79
20 LolongEdiCaha 051
A –
. ya 80
21 051
Lusiana A –
. 81
22 051
MahmudKiram B –
. 82
23 MarcusDomigu 051
A –
. sArd 83
24 051
OsaMalik A –
. 84
25 051
PrajamudaEdi A –
. 85
26 051
PupungIs A –
. 86
27 051
ReksoWibowo B –
. 87
28 051
Rustandi A –
. 88
29 051
SimonTalaudi B –
. 89
30 051
Susiati B –
. 90
31 051
Sutarti B PK
. 91
32 051
SutartoAudiro A –
. 92
33 051
TresnoJatidiri A –
. 93
34 051
UsahadiKayo A –
. 94
35 051
WayanSutresna A –
. 95
36 051
YuliEsiani A –
. 96
Keterangan:
Kota
Semarang, 10 Juni ……
Guru BK/Konselor
Mirza IrawanS.Pd,Kons
21
05
MahmudK 1
22 18 1 4 1 5 1 1 2 – –
iram 5
2
05
MarcusDo 1
23 18 – 4 1 5 1 2 1 – –
migusArd 4
3
05
1
24 OsaMalik 18 1 4 1 5 – 2 2 – –
5
4
05
Prajamuda 1
25 18 1 4 – 5 – 2 2 – –
Edi 4
5
05
1
26 PupungIs 18 1 4 1 5 1 2 2 – –
6
6
05
ReksoWib 1
27 18 1 4 1 5 1 2 2 – –
owo 6
7
05
1
28 Rustandi 18 1 4 1 5 1 1 2 1 –
6
8
05
SimonTala 1
29 18 1 4 1 5 2 1 2 – –
udi 6
9
05
1
30 Susiati 19 1 4 1 5 – 2 1 – –
4
0
Keterangan
y LayananOrientasidilaksanakandiluarkelas/lapangan
y LayananBimbinganKelompok/BKKelompok
dilaksanakandiluarkelas,dandenganpengaturantertentu dapatdilaksanakanpadajam
pembelajarandikelas
y LayananKonsultasi/Mediasidilakukandiluarkelas
Guru
BK/Konselor
Ttd
(…………………………………….)
Guru BK/Konselor
(………………………………….)
PELAYANAN
Disajikan Oleh:
[1]) Dalam arah yang sama, Guru Mata Pelajaran juga membelajarkan siswa melalui
kegiatan mengajar dalam mata pelajaran tertentu agar siswa menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan penguasaan materi
pelajaran yang diajarkan.
[3])Kondisi keberagamaan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih
dikaitkan pada agama orang tua, mengingat orang tua masih memegang tanggung
jawab atas perkembangan pribadi peserta didik anak mereka sesuai dengan tahap
perkembangannya.
[4]) Dalam hal ini strategi pembelajaran transformatif-BMB3 dengan pendekatan eklektik
adalah pendekatan yang selayaknya digunakan.
[5]) Untuk terlaksananya kegiatan ini secara efektif, efisien dan berkelanjutan Guru BK atau
Konselor perlu menyiapkan dengan sebaik-baiknya program- program harian layanan
BK format klasikal secara lengkap dan berkelanjutan untuk mengisi jadwal pelayanan tiap
kelas yang menjadi tanggungjawab masing-masing Guru BK atau Konselor setiap
minggu, sepanjang semester, dan sepanjang tahun ajaran (lihat Lampiran 5)
[6]) Sebagaimana disebutkan di awal buku ini (bagian Landasan), dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan adanya pendidik yang
disebut Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau Konselor. Dalam hal ini dapat dijelaskan
bahwa Guru BK adalah pendidik berstatus Guru yang oleh pimpinan satuan
pendidikan secara resmi diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan BK, sedangkan
Konselor adalah pendidik yang menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifkasi Akademik dan
Kompetensi Konselor berkualifikasi Sarjana (S1) BK yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).
[7])Dalam hal ini Guru BK atau Konselor tidak hanya memberikan pelayanan kepada peserta
didik yang datang dan/atau dipanggil oleh dan/atau dialih-tangankan kepada Guru BK atau
Konselor, melainkan kepada seluruh siswa asuhnya, yaitu yang datang sendiri, dipanggil,
dan/atau dialih-tangankan oleh pihak lain, sepanjang tahun ajaran.
[8]) Asosiasi Profesi BK (yaitu ABKIN dan IKI) diikutsertakan dalam pengawasan (dan
pembinaan) kegiatan BK di satuan pendidikan melalui persetujuandan kerjasama
pimpinan satuan pendidikan yang bersangkutan.