Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN RUANG

BACA PERPUSTAKAAN

Disusun oleh :

Resyto

201545500077

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007


Tentang Perpustakaan, Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman
gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai
fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang
berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan
gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada
generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah
terbentuknya masyarakat yang mempuyai budaya membaca dan belajar sepanjang
hayat. Disisi lain, perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan
Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu,
Ruang perpustakaan merupakan tempat yang disediakan untuk

Layanan ruang baca adalah layanan yang banyak dikunjungi oleh


pengguna, semua pengunjung bebas memanfaatkan layanan ruang baca, baik
sebagai anggota perpustakaan maupun tidak. Pada layanan ruang baca biasanya
terdiri dari layanan-layanan penunjang yang dapat membantu pengguna untuk
memenuhi kebutuhannya. Ketika pengguna memanfaatkan layanan ruang baca,
pengguna juga akan memanfaatkan fasilitas penunjang yang ada, misalnya OPAC
(alat penelurusan buku), memanfaatkan koleksi, memanfaatkan toilet, mushola
dan lain-lain. Layanan ruang baca yang lengkap dan nyaman akan membuat
pengguna merasa senang dan berlama-lama di perpustakaan.

Menurut Hanani (2008) dalam Kurniawati (2012) menyatakan bahwa saat


ini tata ruang bacaan masih belum menjadi fokus perhatian untuk dibenahi oleh
pengelola perpustakaan. Padahal, suasana ruang bacaan sangat mempengaruhi
terhadap kenyamanan bagi pihak pengguna perpustakaan. Ruang baca
perpustakaan yang nyaman menjadi stimulus atau rangsangan bagi pengunjung
perpustakaan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pengisi waktu luang. Ruang
baca ini sekaligus dapat menarik minat pengunjung untuk membaca.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pengguna


perpustakaan akan termotivasi untuk datang ke perpustakaan disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya yang terlihat adalah mengenai layanan ruang baca
perpustakaan, ketika layanan ruang baca tersebut memberikan rasa aman dan
pengguna merasa nyaman, maka dengan sendirinya pengguna akan datang ke
perpustakaan dengan senang hati.

Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya, maka penulis tertarik


untuk membahas dan meneliti lebih jauh tentang layanan ruang perpustakaan.
Untuk itu penulis memilih judul “ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP LAYANAN RUANG BACA PERPUSTAKAAN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah yaitu


unsur utama dari kegiatan perpustakaan adalah pelayanannya. Oleh karenanya,
perpustakaan perlu selalu menjaga kualitas pelayanannya. Pelayanan perpustakaan
yang baik menjadi daya tarik bagi pengguna perpustakaan, sehingga setiap
perpustakaan harus berusaha memberikan pelayanan terbaiknya. Pengguna
perpustakaan yang telah memperoleh apa yang mereka butuhkan, memperoleh
sikap dan pelayanan yang baik dari pustakawannya, tentu akan menimbulkan
persepsi yang baik dalam diri pengguna perpustakaan tersebut. Perpustakaan yang
memperoleh persepsi yang baik dari pemakainya akan selalu dikunjungi oleh
masyarakat sehingga secara otomatis dapat meningkatkan daya guna perpustakaan
tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini


dibatasi pada persepsi msasyarakat terhadap layanan ruang baca perpustakaan
D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari penelitian, masalah utama yang dibahas


dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap layanan ruang baca
perpustakaan. Dari masalah pokok ini, dapat dikemukakan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap layanan ruang baca ?


2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap koleksi yang dilayankan di
perpustakaan ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari


penelitian ini, diharapkan menghasilkan gambaran mengenai persepsi pengguna
perpustakaan secara objektif terhadap kondisi dan kualitas layanan ruang baca
perpustakaan. Selain itu, juga untuk mengetahui upaya membangun persepsi yang
baik dari pengguna.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas maka diharapkan hasil


penelitian ini dapat manfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk
memperbaiki sistem layanan yang ada sehingga menjadi daya tarik
pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan sebaik-baiknya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu perpustakaan
pada khususnya.
3. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan masukan bagi pengelola
perpustakaan pada umumnya dalam upaya memberikan layanan maksimal
kepada pengguna perpustakaan.
BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Landasan Teori

1. ANALISIS

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti


mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan
maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian
terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi
bagian-bagian, serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan.
Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan
suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil
sehingga lebih mudah dipahami.

Jadi, dari pengertian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah
sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu bentuk analisis adalah merangkum
sejumlah besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat
diinterpretasikan. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola
secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan
dengan cara yang singkat dan penuh arti.

2. PERSEPSI

Persepsi menurut Wiji Suwarno (2009) adalah suatu proses membuat


penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di
dalam lapangan penginderaan seseorang. Penginderaan ini mengakibatkan
manusia mulai memberikan penilaian baik atau buruk, enak atau tidak enak, dan
lain-lain. Kemudian penilaian itu dijadikan suatu kesan yang dapat menstimulasi
kegiatan untuk mengadaptasikan diri (Wiji Suwarno, 2009). Jika penilaian
seseorang terhadap sesuatu baik, maka akan mengulangi kegiatan tersebut di
kesempatan lain.
Menurut Moskowitz dan Orgel (1969) dalam Bimo Walgito 1992:70
persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus
yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu
merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon
yang integrated dalam diri individu. Dengan persepsi individu akan menyadari
tentang keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri (Davidoff, 1981 dalam
Bimo Walgito 1992:70).

3. LAYANAN RUANG BACA

Layanan Ruang Baca Menurut Elang dalam Kurniawati sesuai dengan


jenis dan kondisinya layanan ruang baca dapat dibagi menjadi 7 yaitu :

a. Layanan ruang baca buku rujukan. Buku rujukan adalah bahan


perpustakaan yang sangat penting karena dari buku-buku ini berbagai
pertanyaan dapat dijawab contohnya globe, peta, kamus (seperti webster
international dictionary). Dalam ruangan ini, biasanya ada petugas atau
pustakawan rujukan yang siap sedia memberikan bantuan. Jawaban
pertanyaan rujukan tidak semuanya diperoleh dari buku, tetapi dapat juga
dari pengalaman petugas perpustakaan.
b. Layanan ruang baca berupa meja baca perorangan. Layanan ini
sebenarnya sekedar perluasan dari fasilitas ruang baca. maksudnya, untuk
memberikan kenyamanan bagi mereka yang menghendaki ketenangan
khusus. Dengan fasilitas ini seolah pembaca memiliki ruang khusus di
perpustakaan yang tidak boleh diganggu orang lain. Ia juga merasa bahwa
dirinya tidak mau mengganggu orang lain.
c. Layanan ruang baca berupa meja baca kelompok. Ruang baca jenis ini
terdapat di berbagai perpustakaan. Ada kelemahan dan keunggulan meja
baca seperti ini. Kelemahannya ialah saling mengganggu di antara para
pembaca. Keunggulannya, pertama, menghemat ruang dan fasilitas
perpustakaan, karena adanya ruang baru itu, kedua karena melihat teman
sebangkunya membaca, ia sendiri mungkin akan berbuat demikian dan
diantara pembaca dapat saling komunikasi.
d. Fasilitas untuk ruang baca yang baik. Ruang baca hendaknya dilengkapi
berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau
jendela yang luas, dapat memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus
memadai. Sinar yang baik adalah sinar alami. Dianjurkan, perpustakaan
memiliki pengontrol sinar pada setiap jendela, misalnya dengan krey.
e. Perluasan dan ruang baca berupa ruang untuk diskusi. Ruang ini dapat
digunakan oleh sekelompok pembaca yang sama untuk membahas
sesuatu, buku-buku dibawa dari perpustakaan kemudian dibicarakan
bersama di sana. Biasanya ini membutuhkan jadwal dan pengumuman
yang tepat dari perpustakaan. contohnya di Perpustakaan Nasional
Singapura.
f. Ruang baca yang berupa ruang kerja bagi pembaca perpustakaan. Ruang
ini dapat digunakan untuk pembaca remaja dan anak-anak agar mereka
dapat berkarya. Meskipun perpustakaan menyediakan fasilitas dan
mengeluarkan biaya, tetapi nilai kegiatan ini sangat tinggi.
g. Ruang santai. Ruang ini dapat digunakan oleh pembaca yang telah lelah
membaca agar segar kembali. Sambil beristirahat ia dapat membaca dan
menonton televisi.

1.2 Tinjauan Penelitian Sejenis

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, akan dicantumkan


beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti lain sebagai berikut :

1.3 Kerangka Berfikir dan Road Map Penelitian

You might also like