Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Kimia
Jurnal Kimia
I Wayan Redhana
Abstrak: Tujuan studi ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis bahan-bahan yang aman bagi
manusia dan ramah bagi lingkungan pada praktikum laju reaksi. Studi ini dilakukan dengan mengkaji
literatur dan mengeksplorasi gagasan yang terkait dengan praktikum kimia ramah lingkungan. Ada empat
jenis praktikum yang dilakukan pada topik laju reaksi, yaitu: pengaruh luas permukaan, konsentrasi, suhu,
dan katalis masing-masing terhadap laju reaksi. Pada praktikum pengaruh luas permukaan terhadap laju
reaksi, bahan-bahan yang dapat digunakan adalah tablet efervesen (dalam bentuk utuh dan butiran dengan
massa yang sama) dan air. Pada pengaruh konsentrasi dan suhu masing-masing terhadap laju reaksi,
bahan-bahan yang dapat digunakan tablet vitamin C, iodium tincture, hidrogen peroksida, dan pati.
Sementara itu, pada praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi, bahan-bahan yang dapat digunakan
adalah hidrogen peroksida dan kentang. Bahan-bahan ramah lingkungan ini menggantikan bahan-bahan
kimia pada praktikum tradisional, seperti larutan HCl, Na 2S2O3, dan FeCl3 yang berbahaya bagi manusia
dan lingkungan.
Kata-kata kunci: bahan kimia berbahaya, bahan ramah lingkungan, praktikum kimia hijau
Abstract: This study aimed at describing and analyzing materials being safe for human and friendly for
environment at chemical rate practicum. The study was conducted by reviewing references and exploring
ideas related to the environmentally friendly chemistry practicum. There were four topics of chemical rate
practicum, namely: the effect of surface area, concentration, temperature, and catalyst toward the
chemical rate, respectively. At the effect of surface area of reactans toward the chemical rate, materials
being used were effervescent tablet (in form of chunks and granules at the same mass) and aquadest. At
the effect of concentration of reactans and temperature toward the chemical rate, respectively, materials
being used were vitamin C tablets, tincture of iodine, hydrogen peroxide, and starch. Meanwhile, at the
practicum of the effect of catalyst toward the chemical rate, materials being used were hydrogen peroxide
and potato. These materials replaced chemicals used in the traditional practicum, such as solution of HCl,
Na2S2O3, and FeCl3 being dangerous to the human and environment.
143
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
144
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
145
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
146
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
147
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
kimia untuk ti-dak melakukan praktikum dan butiran dengan massa yang sa-ma).
kimia. Hal ini ka-rena praktikum kimia Ketika tablet dengan ukuran yang ber-
akan melatih keteram-pilan siswa dalam beda ini dilarutkan dalam air, kedua
merancang, merangkai alat, NaHCO3 dan asam sitrat atau asam
menggunakan alat, mengobservasi, tartrat bereaksi menghasilkan
mencatat data, menganalisis data, gelembung-gelem-bung gas
menarik simpulan, dan terakhir adalah karbondiokida (CO2). Reaksi anta-ra
mengomuni-kasikan hasil-hasil NaHCO3 dan asam sitrat adalah:
praktikum. Ini adalah prinsip dari 3NaHCO3(s) + H3C6H5O7.H2O(s)
pendekatan saintifik yang direko- Na3C6H5O7(aq) + 4H2O(l) + 3CO2(g).
mendasikan oleh kurikulum 2013. Sementara itu, reaksi antara NaHCO3
Praktikum kimia tidak bisa digantikan dan asam tartrat adalah:
oleh metode pembelajaran lainnya,
2NaHCO3 + H2 C4H4O6
misalnya penggu-naan animasi dan
Na2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2
video. Karena kegiatan praktikum
memungkinkan siswa mengalami, (Informasi Produk Farmasi, 2011).
melakukan, dan merasakan bagaimana Ukuran tablet efervesen (tablet utuh
pro-ses praktikum tersebut. Oleh karena dan butiran kecil dengan masa yang
itu, upaya untuk menemukan bahan- sama) akan berpengaruh pada kecepatan
bahan praktikum yang aman bagi melarut-nya tablet. Kecepatan
manusia dan ra-mah bagi lingkungan melarutnya tablet ini dapat diketahui dari
harus selalu diupaya-kan untuk kecepatan terbentuknya gelembung-
menggantikan bahan-bahan kimia yang gelembung gas, yaitu gas CO2.
berbahaya. Kecepatan kelarutan berdasarkan ukuran
Praktikum laju reaksi merupakan ta-blet ini merupakan juga kecepatan
salah satu praktikum kimia yang reaksi yang berlangsung antara NaHCO3
frekuensinya cu-kup banyak dan asam sitrat atau antara NaHCO3 dan
dibandingkan dengan praktikum pada asam tartrat.
topik yang lain. Ada empat subtopik Untuk mempelajari pengaruh
praktikum yang dilakukan, yaitu konsen-trasi terhadap laju reaksi, bahan-
pengauh luas permukaan terhadap laju bahan yang digunakan adalah tablet
reaksi, penga-ruh konsentrasi terhadap vitamin C, larutan H2 O2 3%, iodium
laju reaksi, penga-ruh suhu terhadap laju tincture, pati, dan air. Pada pembentukan
reaksi, dan pengaruh katalis terhadap
laju reaksi. C6H8O6(aq) + I2(aq) C6H6O6(aq)
Pada praktikum pengaruh luas + 2H+(aq) + 2I-(aq)
permu-kaan terhadap laju reaksi, bahan- 2O2
3% tidak
bahan yang aman dan ramah lingkungan bereaksi dengan koloid pati. Ketika
yang di-gunakan adalah tablet efervesen
dan air. Tablet efervesen adalah tablet dicampurkan, reaksi yang terjadi adalah:
yang me-ngandung natrium bikarbonat 2H+(aq) + 2I-(aq) + H2O2(aq) I2(aq) +
(NaHCO3), asam sitrat atau asam tartrat, 2H2O(l).
dan vitamin C. Kandungan yang penting I2(aq) yang terbentuk pada reaksi kedua
dari tablet eferve-sen ini dalam konteks se-gera bereaksi dengan amilum
pengaruh luas permu-kaan terhadap laju membentuk kompleks berwarna biru tua
reaksi adalah NaHCO3 dan asam sitrat (Wright, 2002). Kecepatan reaksi
atau asam tartrat, bukan kandungan ditentukan oleh kecepatan terbentuknya
vitamin C-nya. Pada praktikum pengaruh warna biru tua. Pada pengaruh
luas permukaan terhadap laju re-aksi ini, konsentrasi terhadap laju reaksi ini,
ukuran tablet dibuat berbeda (tablet utuh semua konsentrasi diubah dengan
148
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
mengatur volu-me air yang digunakan rentang waktu re-aksi yang singkat (< 3
- menit) pada konsen-trasi enzim yang
relatif tinggi. Selain itu, me-kanisme
yang lebih tinggi akan mengha-silkan yang diuraikan di atas, katalase se-cara
laju reaksi yang lebih cepat yang di- berangsur-angsur dioksidasi secara ir-
tandai oleh kecepatan pembentukan reversible oleh hidrogen peroksida
kom-pleks berwarna biru tua. sehingga larutan enzim menjadi semakin
Pada pengaruh suhu terhadap laju encer. Hal ini akan menghasilkan
re-aksi, variabel yang diubah adalah penyimpangan dari prilaku orde pertama.
suhu re-aksi. Reaksi dilaksanakan pada Katalase bekerja sa-ngat baik pada pH 7
berbagai suhu, dalam hal ini 15 oC, 25 dan mengalami denatu-rasi dalam
o
C, suhu ka-mar, dan 40 oC. Pada lingkungan basa, yaitu pH di atas 10
eksperimen ini, hasil yang diperoleh (Kimbrough, Magoun, & Langfur,
adalah makin tinggi suhu re-aksi, laju 1997).
reaksi makin cepat. Pada praktikum kimia hijau,
Terakhir adalah pengaruh katalis penggan-tian bahan-bahan kimia
terha-dap laju reaksi. Pada eksperimen berbahaya dengan bahan-bahan kimia
ini, bahan-bahan yang digunakan adalah ramah lingkungan harus selalu
larutan H2O2 3% dan kentang. Dalam diupayakan. Dalam kaitannya dengan
kentang terdapat enzim katalase. Enzim praktikum kimia hijau ini, petunjuk yang
katalase ini memban-tu penguraian da-pat digunakan sebagai acuan adalah
H2O2, suatu zat yang berba-haya, seba-gai berikut (Chandrasekaran et al.,
menjadi H2O dan O2, suatu zat yang 2009).
tidak berbahaya. Reaksi yang terjadi 1) Praktikum seharusnya melibatkan
dapat dituliskan: peng-gunaan reagen alternatif yang
Katalase tidak ha-nya ramah lingkungan, tetapi
2H2O2(aq) 2H2O(l) + O2(g) juga terse-dia dalam jumlah banyak
Enzim katalase ditemukan dalam dan harganya murah. Eksperimen
keba-nyakan mahluk hidup. Enzim ini seharusnya tidak melibatkan pelarut-
merupakan sistem pertahanan mahluk pelarut organik, seperi eter, petroleum
hidup terhadap radikal anion eter, benzena, toluena, dan heksena.
superoksida, O2-, suatu produk 2) Praktikum yang dimodifikasi
berbahaya yang dihasilkan pada oksidasi seharusnya tidak melibatkan teknik-
metabolik karbohidrat dan lemak. Enzim teknik instrumen-tasi, seperti sistem
su-peroksida dismutase adalah sistem tekanan tinggi, sistem vakum, dan
perta-hanan pertama terhadap O2-. Enzim sistem inert.
ini mengubah ion superoksida menjadi 3) Praktikum seharusnya menghindari
hidro-gen peroksida yang bersifat toksik pro-sedur eksperimen yang
terhadap sel. Enzim katalase membosankan, seperti waktu reaksi
bertanggung jawab mengubah hidrogen yang lama dan reak-si pada tekanan
peroksida menjadi air dan gas oksigen tinggi.
(Kimbrough, Magoun, & Langfur, 4) Semua praktikum yang berkaitan
1997). dengan pembuatan, pemisahan
2O2-(aq) + campuran se-nyawa, identifikasi
Superoksida dismutase gugus fungsi, dan se-bagainya
2H+(aq) H2O2(aq) + seharusnya dilakukan dalam skala
O2(aq) semimikro atau mikro.
Katalase
2H2O2(aq) 2H2O(aq) + O2(g) 5) Praktikum yang bertujuan membuat
pro-duk pada skala besar dapat
Reaksi dekomposisi di atas
dihapuskan dan sebagai penggantinya
mengikuti kinetika orde satu dalam
149
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
adalah siswa mungkin disuruh aman dan ramah lingkungan yang dapat
melaporkan data yang diambil dari diguna-kan adalah tablet efervesen dan
artikel jurnal yang sudah air. Ukuran tablet efervesen divariasikan
dipublikasikan. (bentuk utuh dan butiran). Laju reaksi
Untuk bahan-bahan kimia diketahui dari kece-patan terbentuknya
berbahaya yang tidak dapat diganti gelembung-gelembung gas CO2 atau
dengan bahan-ba-han kimia ramah kecepatan melarutnya padat-an tablet
lingkungan, praktikum ma-sih bisa efervesen. Pada pengaruh konsen-trasi
dilaksanakan, hanya saja dilakukan dan suhu terhadap laju reaksi, bahan-
dalam skala kecil (mikro). Hal ini bahan yang aman dan ramah lingkungan
dimung-kinkan karena kimia hijau tidak yang dapat digunakan adalah tablet
saja mence-gah, tetapi juga mengurangi vitamin C, larutan H2O2, iodium
pembuangan limbah berbahaya ke tincture, dan pati. Pengaruh konsentrasi
lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari terhadap laju reaksi dilakukan dengan
praktikum yang meng-gunakan bahan- memvariasikan konsen-trasi reaktan.
bahan kimia berbahaya ini sebelum Sementara itu, pengaruh suhu terhadap
dibuang ke lingkungan perlu diolah laju reaksi dilakukan dengan mem-
terlebih dahulu. Untuk bahan-bahan variasikan suhu reaksi. Pada pengaruh
kimia yang berbahaya karena ka-talis terhadap laju reaksi, bahan-
konsentrasinya yang tinggi, seperti bahan yang aman dan ramah lingkungan
larutan H2SO4, sebelum dibuang ke yang diguna-kan adalah larutan H2O2
lingkungan diencerkan terlebih dahulu dan kentang. Ken-tang mengandung
atau direaksikan dengan senyawa enzim katalase yang membantu
tertentu untuk menetralkan bahaya yang penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.
di-timbulkan. Pada kasus ini, larutan
H2SO4 direaksikan dengan larutan DAFTAR RUJUKAN
NaOH sehingga dihasilkan produk yang Beyon Benign. (2014). Green chemistry
aman berupa Na2SO4 dan H2O. Masih r-eplacemens exercises. Dikases 10
untuk praktikum yang menggunakan Agustus 2014 dari
bahan-bahan kimia ber-bahaya, http://webcache.googleusercontent.
praktikum mungkin tidak dilaksana-kan, com.
tetapi siswa tetap membuat rancangan
praktikum, hanya saja data diberikan Braun, B., Charney, R., Clarens, A.,
oleh guru. Data ini dapat diambilkan dari Farrugia, J., Kitchens, C., Lisowski,
artikel jurnal ilmiah yang sudah C., N
dipublikasikan. Siswa menganalisis data Completing our education: Green
yang diberikan dan kemudian chemistry in the curriculum. Journal
mengomunikasikan hasilnya. of Chemical Education, 83(8), 1126-
1129.
SIMPULAN Can, M. C. & Dickneider, T. A. (2004).
Berdasarkan hasil penelitian dan Infusing the chemistry curriculum
pem-bahasan di atas, dapat ditarik with green chemistry using real-world
simpulan se-bagai berikut. Bahan-bahan examples, web modules, and atom
kimia berbaha-ya yang digunakan dalam economy in organic chemistry
praktikum kimia tradisional seharusnya courses. Journal of Chemical
diganti dengan ba-han-bahan yang aman Education, 81(7), 977-980.
bagi manusia dan ra-mah bagi Carson, P. & Mumford, C. (2002).
lingkungan. Pada praktikum kimia hijau Hazardous Chemicals Handbook. (2nd
untuk pengaruh luas permukaan ter- Ed.). Oxford: Butterworth-
hadap laju reaksi, bahan-bahan yang Heinemann.
150
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
Chandrasekaran, S., Ranu, B. C., Yadav, dalam proses reaksi bunsen untuk
G. D., & Bhanumati, S. (2009). menunjang keselamatan dan
Monographs on Green Chemistry kesehatan kerja. Sigma Epsilon,
Experiments, GC Task Force, DST. 12(4), 109-116.
Diakses 2 Agutus 2014 dari Pacheco, B. S., Nunes, C. F. P.,
http://www.dst. gov.in/green- Rockembach, C., Bertelli, P., Mesko,
chem.pdf. M. F., Roesch-Ely, M., Moura, S., &
Pereira, C. M. P. (2014). Eco-friendly
EPA. (2014). Hydrochloric acid synthesis of esters under ultrasound
(Hydrogen chloride). Diakses 24 with p-toluenesulfonic acid as
September 2014 dari catalyst. Green Chemistry Letters and
http://www.epa.gov/ttn/atw/hlthef/hy Reviews, 7(3), 265-270.
drochl.html.
Redhana, I W. (2014). Menghijaukan
Gandhari, R., Maddukuri, P. P., & kurikulum kimia untuk mencapai
Vinod, T. K. (2007). Oxidation of pembangunaan ber-kelanjutan. Orasi
aromatic aldehydes using oxone. disampaikan pada Sidang Senat
Journal of Chemical Education, Tebuka Universitas Pendidikan Gane-
84(5), 852-854. sha, Singajara, 18 Agustus 2014.
Hatamjafari, F. & Nezhad, F. G. (2013). Rosita, Y. (2011). Dampak plumbum
An efficient one-pot synthesis of dosis tung-gal terhadap gambaran sel
dihydropyrimi-dinones under solvent- hati pada mencit (Mus musculus L.).
free conditions. Oriental Journal of (2),123-132.
Chemistry, 30(1), 355-357. Safe Work Australia (2012). Managing
Inam, F., Deo, S., Kadam, N., & Lambat, risks ha-zardous chemicals in the
T. (2014). Applications of thermal workplace. Diak-ses 19 Nonember
and micro wave-assisted synthesis of 2013, dari http://creative
xanthone derri-vative: A new commons.org/licenses/by-nc/3.0/au
methodology. International Journal Sato, K., Aoki, M., & Nayori, R. A.,
of Innovative and Applied Research, (1998). A green route of adipic acid:
2(4), 88- 96. Direct oxidation of cyclohexenes with
Informasi Produk Farmasi. (2011). 30 percent hydrogen peroxide.
Diakses 25 September 2014 dari Science, 281, 1646-1647.
http://produkfarmasi. Travis, B. R., Sivakumar, M., Hollist, G.
blogspot.com/2011/11/tableteffervesc O., & Borhan, B. (2003). Facile
ent.html. oxidation of aldehydes to acids and
Kimbrough, D. R., Magoun, M. A., & esters with oxone. Organic Letters, 5,
Langfur, M. (1997). A Laboratory 1031 1034.
experiment investigating different Wright, S. W. (2002). The vitamin C
aspects of catalase activity in an clock re-action. Journal of Chemical
inquiry-based approach. Journal of Education, 79(1), 41 43.
Chemical Education, 74(2), 210-212.
Yamada, Y. M. A., Torri, K., & Uozumi,
Kompas.com. (2009). Mengapa cat bisa Y. (2009). Oxidative cyclization of
berba-haya? Diakses 6 Agustus 2014 alkenols with oxome using a miniflow
dari http://properti. reactor. Beilstein Journal of Organic
kompas.com/read/2009/09/03. Chemistry, 5(18), 1-5
Kusumastuti, R. & Karliana, I. (2008).
Pengenal-an MSDS bahan kimia
151