Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdarahan merupakan salah satu masalah penting dalam bidang

obstetric dan ginekologi. Menurut Playfair, tidak ada kegawatan obstetric

yang memerlukan tindakan cepat dan setepatnya selain perdarahan post

partum. Angka kematian perdarahan post partum empat kali lebih banyak

dari perdarahan antepartum. Karena kejadiannya mendadak dan dapat

begitu besarnya, menimbulkan syok dan diikuti kematian. ( Manuaba I. A.

C, 2008 Hal 153 ).

Data World Health Organization ( WHO ) tahun 2009, mengatakan

perdarahan postpartum merupakan penyebab utama angka kematian ibu

di dunia. Di perkirakan setiap tahunnya sekitar 14 juta wanita melahirkan

dan paling sedikit 128.000 wanita mengalami perdarahan sampai

meninggal.

Angka kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia mencapai angka 226 /

100.000 kelahiran hidup menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun

2010. Itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada 226 ibu yang

meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Sebagian besar

kematian ibu disebabkan 34,6 % karena pendarahan, disusul penyakit

yang memperburuk kondisi ibu 26,9 %, preeklamsia / eklampsia 23,1 %,

dan infeksi nifas 7,7 %.

1
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan tahun 2011, angka kematian ibu meningkat yaitu menjadi 116

orang atau 78,88 % per 100.000 kelahiran hidup.Kematian ibu hamil

sebanyak 34 oarang ( 29,31 % ), ibu bersalin 48 orang ( 41,37 % ) dan

nifas 34 orang ( 29, 31 % ). ( Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sul – sel

2011).

Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam 24

jam setelah persalinan berlangsung. Perdarahan postpartum dibagi

menjadi perdarahan primer dan sekunder. Perdarahan postpartum primer

terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan postpartum

primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan robekan

jalan lahir. Perdarahan postpartum sekunder terjadi setelah 24 jam

pertama. ( Manuaba I. A. C, 2002 hal 395 ).

Atonia uteri merupakan salah satu penyebab perdarahan post

partum primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Insiden atonia

uteri sekitar 50 – 60 % yang terjadi pada multipara atau grande multipara,

partus lama atau partus terlantar, obstetric operatif dan narkosa, uterus

yang terlalu regang dan besar, dan kelainan pada uterus. ( Mochtar R,

2007 ).

Perdarahan post partum bila tidak ditangani dengan cepat dan

tepat maka pasien akan kehilangan banyak darah yang menyebabkan

syok bahkan sampai menyebabkan kematian, disamping perdarahan post

2
partum juga memperbesar kemungkinan infeksi puerperial karena daya

tahan tubuh penderita berkurang. ( Wiknjosastro H, 2002 ).

Data yang diperoleh dari rekam medik RSB “ Prof. Dr. H. M. Farid

“ Makassar tahun 2012 jumlah persalinan sebanyak 346 orang dan angka

kejadian perdarahan post partum sebanyak 29 orang ( 8,4 % )yang terdiri

dari atonia uteri 19 orang ( 5,5 % ), rest plasenta 5 orang ( 1,5 % ),

retensio plasenta 5 orang ( 1,5 % ).

Data – data dan masalah yang dikemukakan di atas maka penulis

tertarik untuk mengambilan judul KTI manajemen kebidanan dengan

perdarahan post partum di RSB “Prof. dr. H. M. Farid “ Makassar dengan

menggunakan perdekator manajemen kebidanan.

B. Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah bagaimana

penerapan manajemen kebidanan dengan perdarahan post partum di

RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “ Makassar.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan perdarahan

post partum di RSB “ Prof.dr. H. M. Farid “ Makassar dengan

menggunakan manajemen kebidanan sesuai dengan kompetensi

atau wewenang bidan.

3
2. Tujuan Khusus

a. Melaksanakan pengkajian dan analisis data dengan perdarahan

post partum di RSB “ Prof. dr.H. M. Farid “ Makassar.

b. Merumuskan diagnosa / masalah potensial dengan perdarahan

post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “ Makassar.

c. Mengidentifikasi perlunya tindahkan segera dan kolaborasi

dengan perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

Makassar.

d. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan dengan

perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

Makassar.

e. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun

dengan perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

Makassar.

f. Mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan dengan

perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

Makassar.

g. Mendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah

diberikan dengan perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H.

M. Farid “ Makassar.

4
D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat ilmiah

Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses penerapan

ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya tentang

perdarahan post partum.

2. Manfaat praktis

Sebagai salah satu sumber informasi bagi kebijakan dan pelaksanaan

program baik di Depkes, maupun pihak RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program

upaya pencegahan perdarahan post partum.

3. Manfaat bagi institusi

Merupakan input dalam memberikan bekal bagi mahasiswa agar

berhasil dalam perdarahan post partum di RSB “ Prof. dr. H. M. Farid “

Makassar.

4. Manfaat bagi penulis

Merupakan pengalaman ilmiah yang berharga yang dapat

meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang faktor

yang berhubungan dengan perdarahan post partum.

E. Metode Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode :

1. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku – buku literature dan mengambilan data – data dari

internet, antara lain : membaca buku dari berbagai sumber yang

5
berkait dengan perdarahan post partum, mengakses data melalui

internet dan mempelajari Karya Tulis Ilmiah yang ada.

2. Studi Kasus

Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan

yang meliputi 7 langkah varney yaitu : identifikasi dan analisa data

dasar, identifikasi diagnosa / masalah aktual, antisipasi diagnosa /

masalah potensial, melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi,

merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan

dan evaluasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Anamnese / Wawancara

Penulisan melakuan tanya jawab dengan klien dan suami maupun

keluarganya, bidan, dokter di kamar bersalin yang dapat

membantu dan memberikan keterangan atau info yang dibutuhkan

dalam pemberian asuhan kebidanan.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis ( head to toe )

meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan pemeriksaan

laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi ( USG ) dan lain –

lain.

c. Pengkajian Psikososial

Pengkajian psikososial dilakukan meliputi pengkajian status

emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola

6
interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan

lingkungannya.

3. Studi Dokumentasi

Membaca dan mempelajari status yang berhubungan dengan

keadaan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, perawat,

petugas laboratorium dan atau hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

4. Kasus

Mengadakan konsultasi dengan bidan, dokter yang menangani klien

serta pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai masalah yang dialami

klien yaitu perdarahan post partum.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan untuk menulis karya

tulis ini terdiri dari :

BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup Penulisan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Masa Nifas

1. Pengertian masa nifas

2. Tujuan perawatan masa nifas

3. Periode masa nifas

4. Perubahan masa nifas

5. Perubahan Psikologi Masa Nifas

6. Perawatan dan Pengawasan Masa Nifas

B. Tinjauan Umum Tentang Perdarahan Post Partum

1. Pengertian perdarahan post partum

2. Klasifikasi perdarahan post partum

3. Penyebab perdarahan post partum

4. Diagnosis perdarahan post partum

C. Konsep Dasar Tentang Atonia Uteri

1. Pengertian Atonia Uteri

2. Faktor predisposisi Atonia Uteri

3. Diagnosis Atonia Uteri

4. Penatalaksanaan

D. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

2. Tahapan Dalam Manajemen Kebidanan

8
E. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan ( SOAP )

1. Pengertian SOAP.

2. Hubungan Antara Manajemen Kebidanan dengan Dokumentasi

Manajemen Kebidanan.

BAB III. STUDI KASUS

A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar

B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

C. Langkah III. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial

D. Langkah IV. Tindakan Segera / Emergensi dan Kolaborasi

E. Langkah V. Rencana Tindakan / Intervensi

F. Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan

G. Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

BAB IV. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesejangan antara

teori dengan fakta yang ada pada pelaksanaan manajemen kebidanan

pada klien secara sistematika mulai pada pengkajian, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

You might also like