Professional Documents
Culture Documents
Epidemiologi, Etiologi, Penatalaksanaan Ca Paru (Dyah Nova R.A. 20110310142)
Epidemiologi, Etiologi, Penatalaksanaan Ca Paru (Dyah Nova R.A. 20110310142)
Di seluruh dunia, kanker paru merupakan kanker paling umum dari segi insiden dan
mortalitas. Pada 2008, terdapat 1,61 juta kasus baru, dan 1,38 juta kematian akibat kanker
paru. Tingkat tertinggi ada di Eropa dan Amerika Utara. Segmen populasi yang paling
mungkin menderita kanker paru adalah orang berusia di atas 50 tahun yang mempunyai
riwayat merokok. Berlawanan dengan tingkat mortalitas pria, yang mulai menurun lebih dari
20 tahun yang lalu, tingkat mortalitas kanker paru wanita telah meningkat dalam dekade
terakhir, dan baru saja mulai stabil. Di AS, risiko seumur hidup untuk terkena kanker paru
adalah 8% pada pria dan 6% pada wanita.
Untuk setiap 3–4 juta rokok yang diisap, akan terjadi satu kematian karena kanker paru.
Pengaruh dari "Big Tobacco" memainkan peranan penting dalam budaya merokok. Orang
muda bukan perokok yang melihat iklan tembakau punya kecenderungan untuk mulai
merokok. Peran dari merokok pasif makin diakui sebagai faktor risiko kanker paru, yang
memunculkan intervensi kebijakan untuk menurunkan paparan yang tidak dikehendaki para
non-perokok terhadap asap tembakau orang lain.[111] Buangan dari mobil, pabrik, dan
instalasi pembangkit listrik juga punya risiko potensial.
Eropa Timur mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan pria, sedangkan Eropa utara
dan AS mempunyai angka mortalitas tertinggi di kalangan wanita. Di Amerika Serikat, pria
dan wanita kulit hitam mempunyai insiden lebih tinggi. Tingkat kanker paru saat ini lebih
rendah pada negara berkembang. Dengan meningkatnya kebiasaan merokok di negara
berkembang, diduga tingkat kanker ini akan naik dalam beberapa tahun ke depan,
khususnya di negara Cina dan India.
Sejak 1960-an, tingkat adenokarsinoma paru mulai meningkat relatif terhadap jenis kanker
paru yang lain. Hal ini sebagian disebabkan karena munculnya sigaret filter. Penggunaan
filter menghilangkan partikel-partikel besar dari asap tembakau, sehingga mengurangi
deposisi pada saluran pernapasan besar. Namun, perokok harus menghisap lebih dalam
untuk mendapatkan nikotin dalam jumlah yang sama, meningkatkan deposisi partikel dalam
saluran pernapasan kecil tempat adenokarsinoma cenderung muncul. Insiden
adenokarsinoma paru terus meningkat.
ETIOLOGI CA PARU
Kanker berkembang mengikuti kerusakan genetika pada DNA. Kerusakan genetika ini
mempengaruhi fungsi normal sel, termasuk proliferasi sel, pemrograman kematian sel
(apoptosis) dan perbaikan DNA. Ketika lebih banyak kerusakan terakumulasi, risiko
terhadap kanker makin bertambah.
Merokok
Merokok, secara umum merupakan penyumbang utama kanker paru. Rokok sigaret
mengandung lebih dari 60 jenis karsinogen, termasuk di antaranya radioisotop dari
peluruhan sekuens radon, nitrosamin, dan benzopiren. Selain itu, nikotin menekan respons
imun terhadap pertumbuhan kanker pada jaringan yang terpapar. Di seluruh negara maju,
90% dari kematian karena kanker paru pada laki-laki selama tahun 2000 disebabkan oleh
merokok (70% untuk perempuan). Merokok bertanggung jawab terhadap 80–90% kasus
kanker paru.
Merokok pasif proses inhalasi asap dari perokok lain—merupakan penyebab kanker paru
pada bukan perokok. Perokok pasif dapat digolongkan sebagai seseorang yang hidup atau
bekerja bersama perokok. Penelitian dari AS, Eropa, Inggris, dan Australiatelah secara
konsisten menunjukkan adanya peningkatan risiko yang signifikan di antara mereka yang
terpapar asap rokok pasif. Mereka yang hidup dengan perokok memiliki risiko yang lebih
tinggi sebesar 20–30% sedangkan mereka yang bekerja pada lingkungan perokok
mempunyai risiko 16–19% lebih tinggi. Penelitian asap aliran sisi menunjukkan bahwa hal ini
lebih berbahaya dari merokok langsung. Merokok pasif menyebabkan 3, 400 kematian
karena kanker paru setiap tahun di AS.
Gas Radon
Radon adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dihasilkan dari penguraian
radioaktif radium, yang merupakan produk dari peluruhan uranium, yang ditemukan di
lapisan kerak bumi. Produk peluruhan radiasi meng ion kan materi genetika, sehingga
menyebabkan mutasi yang kadang menjadi bersifat kanker. Radon merupakan penyebab
kanker paru paling banyak kedua di AS, setelah rokok. Risikonya meningkat hinggga 8–16%
untuk setiap peningkatan konsentrasi radon sebesar 100 Bq/m³.Tingkat gas radon bervariasi
tergantung pada lokasi dan komposisi tanah dan batuan di bawahnya. Sebagai contoh, di
wilayah seperti Cornwall di Inggris (yang mengandung granit sebagai substrata), gas radon
merupakan masalah utama, dan bangunan harus memiliki ventilasi aktif dengan kipas untuk
menurunkan konsentrasi gas radon. United States Environmental Protection Agency (EPA)
memperkirakan satu dari 15 rumah di AS memiliki tingkat radon lebih tinggi dari tingkat
rekomendasi 4 picocurie per liter (pCi/l) (148 Bq/m³).
Asbestos
Asbestos dapat menyebabkan berbagai penyakit paru-paru, termasuk kanker paru. Merokok
tembakau dan asbestos memberikan efeksinergis dalam pembentukan kanker
paru.[5] Asbestos juga dapat menyebabkan kanker pada pleura, yang
disebut mesotelioma (yang berbeda dari kanker paru).
Polusi udara
Polusi udara di luar rumah hanya memberikan efek yang kecil dalam meningkatkan risiko
kanker paru. partikulat (PM2.5) halus danaerosol sulfat, yang berasal dari pelepasan asap
kendaraan bermotor di jalanan, diasosiasikan agak meningkatkan risiko. Untuknitrogen
dioksida, kenaikan bertahan hingga 10 bagian per miliar meningkatkan risiko kanker paru
hingga 14%. Polusi udara luar diperkirakan bertanggung jawab terhadap 1–2% kejadian
kanker paru.
Bukti tentatif mendukung adanya kenaikan risiko kanker paru dari polusi dalam ruang yang
berhubungan dengan pembakaran kayu, batubara, residu bahan bakar kotoran dan sisa
sampah yang dipakai untuk memasak dan pemanas ruang. Wanita yang terpapar asap
pembakaran batubara memiliki risiko dua kali lebih tinggi dan sejumlah produk sampingan
dari pembakaran tanaman organik diketahui atau dicurigai bersifat karsinogen. Risiko ini
memengaruhi kurang lebih 2.4 miliar orang di seluruh dunia, dan dipercaya menyebabkan
1.5% kematian karena kanker paru.
Genetika
Diperkirakan bahwa 8 hingga 14% dari kanker paru disebabkan oleh faktor diturunkan. Pada
orang dengan saudara yang terkena kanker paru, risiko meningkat hingga 2.4 kali. Hal ini
disebabkan oleh adanya kombinasi gen.
Penyebab lain
Sejumlah zat, pekerjaan, dan paparan lingkungan lain juga dihubungkan dengan kanker
paru. Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) menyatakan ada "bukti yang cukup"
untuk menunjukkan bahwa sejumlah hal berikut karsinogenik untuk paru-paru:
PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk kanker paru tergantung pada jenis sel khusus kanker tersebut,
seberapa jauh sel tersebut menyebar, dan kondisi umum orang tersebut. Pengobatan umum
meliputi perawatan paliatif, pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Pembedahan
Contoh pneumonektomi yang mengandung karsinoma sel-skuamosa, terlihat sebagai daerah putih di dekat
bronkus.