Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Dr-Eng.

Muhammad Ramli

Modul 10
Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)

6.1. Metode Kerucut Mengambang (Floating Cone)

Penentuan pit limit dengan metode Kerucut Mengambang dilakukan dengan


membuat garis dengan sudut yang menggambarkan dinding digerakkan ke
depan dan ke belakang hingga kadar aktual dan stripping ratio sesuai dengan
kurva SR – Kadar. Pada kasus dinding dan dasar pit terletak di bijih, suatu
gambar geometri bentuk pit minimum dibuat dan digerakkan sekitar
penampang hingga stripping ratio dan kadar sesuai dengan kurva. Untuk kasus
kemiringan lereng 45o dan dasar pit minimum 100 ft seperti gambar 1 untuk
diapungkan pada penampang.

Gambar 1. Profil pit untuk dibuat mengambang

Saat ada beberapa metode penentuan pit limit, tetapi metode Kerucut
Mengambang lebih populer. Pada proses manual, kurva net value – kadar
dikembangkan. Dengan mengetahui biaya pemindahan limbah, kurva ini
diubah ke dalam bentuk kurva SR - kadar. Pengguna menyederhanakan
Perencanaan Tambang: Modul 10

stripping ratio dan kadar rata-rata terbobotkan. Melalui penggunaan kurva SR


– kadar, seseorang dapat mengevaluasi ekpansi pit. Gambar 2 menunjukkan
tipe kurva net value – kadar yang umum digunakan.

1
Dr-Eng. Muhammad Ramli

Gambar 2. Kurva nilai kadar yang menunjukkan pemisahan bijih dan ore

Suatu contoh sederhana pada gambar 3, yang akan dievaluasi berdasarkan


kadar dan stripping ratio, dan net value ditetapkan pada blok.Ada tiga
kemungkinan pit limit yang telah ditentukan pad gambar 4. Lereng pit
diasumsikan 45o, dan final pit adalah kasus 3.

Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)

Gambar 3 Model blok untuk contoh pit limit

Gambar 1. Uji pit limit berdasarkan prosedur manual

2
Dr-Eng. Muhammad Ramli

Penggunaan gambar 2, model blok kadar gambar 3 dapat diubah kedalam


model blok ekonomi. Hasil ditunjukkan pad gambar 5. Pengujian net value blok
yang terkait dengan sekuen penambangan tertentu, pit limit final dapat
ditentukan. Penambangan dihentikan jika net value negatif. Net value untuk
tiga kasus di atas diuji pada gambar 4 dan diberikan gambar 6. Irisan 3
mempunyai net value = 0 dan ditentukan pit akhir pada bagian ini.

Gambar 5. Model blok ekonomi

Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)


Gambar 6. Pit limit akhir

Penentuan outline pit untuk blok 2D ditunjukkan dengan proses yang telah
diawali oleh Barnes, 1982. Pada gambar 7 menunjukkan penampang dengan
net value. Blok tersebut berdimensi sama ke segala arah dengan kemiringan
lereng 45O. Lereng terbentuk dengan naik satu blok. Gambar 8 menunjukkan
kerucut bertangga akan digunakan untuk penentuan pit limit.

3
Dr-Eng. Muhammad Ramli

Gambar 7. Contoh blok model

Gambar 8. Model pit kerucut berjenjang.

Tahapan yang digunakan adalah ;

Tahap 1 ; Kerucut mengambang dari kiri ke kanan sepanjang baris puncak


blok pada penampang. Jika ada blok positif maka dilepas.

Tahap 2 ; Sesudah melewati baris pertama, puncak kerucut pindah ke baris

Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)


kedua. Memulai dari kiri, kerucut mengambang dari kiri ke kanan dan
berhenti ketika mencapai blok positif pertama. Jika penjumlahan seluruh
blok positif atau nol, blok ditambang (diambil). Jika penjumlahan negatif,
maka blok-blok tersebut ditinggalkan, dan kerucut mengambang blok
positif lainnya pada baris yang sama. Proses penjumlahan dan
penambangan atau pengabaian diulangi.

Tahap 3 ; Proses pengambangan kerucut yang berpindah dari kiri ke kanan


dan atas ke bawah penampang berlanjut hingga tidak ada lagi blok
yang dapat dipindahkan.

Tahap 4 : Keuntungan untuk penampang ini ditentukan dari penjumlahan nilai


blok yang dipindahkan (ditambang).

4
Dr-Eng. Muhammad Ramli

Tahap 5 : Stripping ratio keseluruhan dapat ditentukan dari jumlah blok positif
dan negatif.

Aturan-aturan tersebut di atas dapat diterapkan untuk kasus pada gambar 7.


Ada 4 blok positif sehingga ada 4 kerucut yang harus dievaluasi. Penggunaan
aturan atas-bawah, blok pada baris 1 kolom 6 akan mulai dikaji. Karena tidak
ada blok yang tumpang tindih, nilai kerucut adalah nilai blok = 1. Nilai positif,
sehingga blok tersebut ditambang, seperti gambar 9. Selanjutnya pengujian
dilakukan secara bertahap hingga terbentuk ultimate pit limit.

Gambar 9. Kerucut pengujian pertama

Gambar 10. Kerucut pengujian kedua dengan nilai kerucut +1 (-1-1-1+4) Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)

Gambar 11. Kerucut pengujian ketiga dengan nilai +1 (-1-1-2-2+7)

5
Dr-Eng. Muhammad Ramli

Gambar 12. Kerucut pengujian keempat dengan nilai -1 (-2+1).

Nilai dari kerucut pada gambar 12 adalah -1, sehingga tidak perlu ditambang.
Dengan demikian overall final pit adalah seperti gambar 13, dengan nilai ;
-1 -1 -1 -1 -1 +1 -2 -2 +4 + 7 = +3.
Overall stripping ratio = 7/3

Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)


Gambar 13. Ultimate pit limit

Latihan

1. Buat perencanaan untuk kondisi blok menguntung tanpa kombinasi.

6
Dr-Eng. Muhammad Ramli

2. Buat perencanaan untuk kondisi blok yang tidak menguntung jika pit
limit diperbesar.

3. Buat perencanaan untuk kombinasi kasus 1 dan kasus 2.

Pustaka

Hustrulid W., and Kuchta, M., 2004, Open Pit Mine Planning and Design, Volume

Perencanaan Tambang: Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)


1 – Fundamentals, A.A. Balkema Publishers, New York.

You might also like