Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu
penyelenggaraan pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti
sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada
peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun
waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta
didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun
kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah
barang tentu bukan perkara gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam
proses lahirnya sebuah kurikulum.

Dalam merancang kurikulum biasanya dibentuk suatu tim kerja khusus


yang dapat berupa lembaga resmi, misalnya seperti Pusat Kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Kurikulum sampai saat ini sebagai
satu-satunya lembaga resmi bermandat menelurkan kurikulum bagi sekolah
penyelenggara pendidikan nasionalIndonesia. Tercatat sudah ada 7 kurikulum;
kurikulum pertama tahun 1964, kurikulum 1976, kurikulum 1984, kurikulum
1994, Kurikulum edisi revisi 1999 dan yang terbaru kurikulum 2004, yang
dilanjut dengan lahirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Masing-masing kurikulum memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna dan
ciri khas tiap kurikulum menunjukkan kurikulum berusaha menghadirkan
sosok peserta didik yang paling pas dengan jamannya.

Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan


landasan yang jelas, sebab perubahan ini disemangati oleh keinginan untuk
terus memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas sistem
pendidikan nasional. Persekolahan sebagai ujung tombak dalam implementasi
kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara optimal
dan penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah
satunya dilihat dari hal tersebut. Namun di lapangan, perubahan kurikulum
seringkali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada tahap awal
implementasinya memiliki kendala teknis. Sehingga sekolah sebagai

Kurikulum dan pembelajaran 1


penyelenggara proses pendidikan formal sedikit banyaknya pada tahap awal
ini membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan memahami
isi dan tujuan kurikulum baru. Dalam teknis pelaksanaannya pun sedikit
terkendala disebabkan perlu adaptasi terhadap perubahan atas kurikulum
terdahulu yang sudah biasa diterapkannya.

Sekolah kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang


ada di Indonesia, dituntut juga untuk terus mengikuti dan menerapkan
berbagai perubahan kurikulum dalam periode tertentu sesuai dengan kebijakan
pemerintah dalam sistem pendidikan nasionalnya. Sekolah kejuruan berbeda
dengan sekolah umum, terutama kompetensi lulusannya serta keterkaitannya
secara langsung dengan dunia kerja, menyebabkan kurikulum untuk sekolah
kejuruan tidak pernah bisa dilepaskan dari kondisi dan situasi dunia kerja yang
sedang berkembang. Penyesuaian kurikulum dengan dunia kerja serta tetap
dilandasi oleh minat dan kebutuhan siswa, menjadikan kurikulum sekolah
kejuruan memiliki kerumitan tertentu baik dalam proses penyusunan maupun
implementasinya. Mengingat hal tersebut, penulis mencoba mengangkat
persoalan kurikulum sekolah kejuruan ini dalam tulisan ini dengan
mengangkat tema “Inovasi Pendidikan Kejuruan dari tahun 1984 sampai
2006(KTSP)”

B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahasbeberapa hal, diantaranya:
1. Apa itu pengertian prinsip pengembangan kurikulum?
2. Apa itu macam-macam prinsip pengembangan kurikulum?
3. Apa itu tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum?
4. Apa itu macam-macam prinsip pengembangan kurikulum?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat
memahami ruang lingkup prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan
menjadikan makalah ini sebagai referensi atau bahan matakuliah
D. Manfaat Penelitian
makalah ini diharapkan dapat membantu proses perkuliahan kurikulum
dan pembelajaran dan mahasiswa dapat memahami Apa itu pengertian prinsip

Kurikulum dan pembelajaran 2


pengembangan kurikulum, macam-macam sumber prinsip pengembangan
kurikulum, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum, macam-macam prinsip
pengembangan kurikulum, dan perbedaan prinsip umum dan prinsip khusus.

Kurikulum dan pembelajaran 3


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian prinsip pengembangan kurikulum


Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan dan pendirian.
prinsip itu menunjukan ada suatu hal yang penting , mendasar, harus yang
bisaanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa.
Dari pengertian dan makna prinsip diatas terlihat bahwa prinsip itu memiliki
fungsi yang sangat penting dalam kaitanya dengan keberadaan sesuatu..
Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi analisis,
sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen
kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang
merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan
pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum
baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil
penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Prinsip kurikulum
dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan
kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain
atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik,
orangtua, masyarakat dan bangsa.

Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembnagn


kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang
menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan, bahan, kegiatan
dan evaluasi.

Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.
Penerapan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum salah satunya dijelaskan
oleh Dr. Wina Sanjaya dalam kurikulum berbasis kompetensi dimana dalam
prinsip pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek mendasar
tentang karakteristik bangsa.

Kurikulum dan pembelajaran 4


2. Macam –Macam prinsip dalam kurikulum

Oemar Hamalik (2001) membagi prinsip pengembangan kurikulum


menjadi delapan macam, antara lain:

a. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan

Pengembngan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu,


yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum
merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang
pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengadung aspek-aspek pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan nilai. Yang selanjutnya menumbuhkan perubahan
tingkah laku peserta didik yang mencakup tiga aspek tersebut dan bertalian
dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.

b. Prinsip Relevansi (Kesesuaian)

Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan system


penyampaian harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan
perkembnagan ilmu pengetahuan dan tegnologi.

c. Prinsip Efisiensidan Efektifitas.

Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dan


pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar
dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang terbat harus digunakan
sedemikina rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran. Waktu
yang tersedia bagi siswa belajar disekolah juga terbatas sehingga harus
dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan tata ajaran dan bahan pembelajaran
yang diperlukan. Tenaga disekolah juga sangat terbatas, baik dalam jumlah
maupun dalam mutunya, hendaknya didaya gunakan secara efisien untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Demikian juga keterbatasan fasilitas
ruangan, peralatan, dan sumber kerterbacaan, harus digunakan secara tepat
oleh sswa dalam rangka pembelajaran, yang semuanya demi meningkatkan
efektifitas atau keberhasilan siswa.

Kurikulum dan pembelajaran 5


d. Prinsip Fleksibilitas

Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau


dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan
setempat, jadi tidak statis atau kaku. Misalnya dalam suatu kurikulum
disediakan program pendidikan ketrampilan industri dan pertanian.
Pelaksanaaan di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian., maka yang
dialaksanakan program ketrampilan pendidikn industri. Sebaliknya,
pelaksanaan di desa ditekankan pada program ketrampilan pertanian. Dalam
hal ini lingkungan sekitar, keadaaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan
peralatan menjadi faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum.

e. Prinsip Kontiunitas

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian,


aspek-spek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-
lepas, melainkan satu sama lain memilik hubungan fungsional yang bermakna,
sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikn, tingkat
perkembangan siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan
didalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran.

f. Prinsip Keseimbangan

Penyusunan kurikulum memerhatikan keseimbangan secara proposional


dan fungsional antara berbagai program dan sub-program, antara semau mata
ajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan.
Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan praktik, antara unsur-unsur
keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan perilaku. Dengan
keseimbangan tersebut diaharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan
menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangan terhadap
pengembangan pribadi.

g. Prinsip Keterpaduan

Kurikulum dan pembelajaran 6


Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan,
perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi
antara unsur-unsusrnya. Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak,
baik di lingkungan sekolah maupun pada tingkat inter sektoral. Dengan
keterpaduan ini diharapkan terbentuk pribadi yang bulat dan utuh. Diamping
itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembalajaran, baik dalam
interaksi antar siswa dan guru maupun antara teori dan praktek.

h. Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu, yang berarti
bahwa pelaksanaan pembelajaran yang bermutu ditentukan oleh derajat mutu
guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan,/media yang bermutu. Hasil
pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan
nasional yang diaharapka
3. Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum
Tpe-tipe prinsip pengembangan kurikulum yaitu validitas dan
reliabilitas prinsip yang digunakan.hal ini berkaitan dengan sumber-sumber
dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri.Maka prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu
anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (Whole truth), anggapan kebenaran
parsial (Partial truth), dan anggapan kebenaran yang masih memerlukan
pembuktian ( Hypothesis). Anggapan kebenaran utuh (Whole Truth) adalah
fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh dan telah diuji dalam penelitian yang
ketat dan berulang sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa berlakukan
ditempat yang berbeda. Tipe ini tidak akan mendapat tantangan atau kriktik
karena sudah yakin oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan
kurikulum.Anggapan kebenaran parsial (Partial Truth), yaitu suatu fakta,
konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi
sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan. Karena dianggap baik dan
bermanfaat tipe prinsip ini bisa digunakan, namun dalam penggunaannya
bisanya masih mengundang pro dan kontra. Anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian (Hypothesis) yaitu asumsi kerja atau prinsip yang
bersifat tentative. Prinsip ini muncul dari hasil deliberasi, judgement dan

Kurikulum dan pembelajaran 7


pemikiran akal sehat. Toto Ruhimat dkk (Oliva, 1992:30) memakai istilah
axioms untuk menggambarkan berbagai karakteristik prinsip tersebut.

1. Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum

Macam-macam prinsipini bisa dibedakan dalam dua kategori yaitu prinsip


umum dan prinsip khususu. Prinsip umum bisaanya dugunakan hamper dalam
seluruh pengembangan kurikulumdimanapun. Sedangkan prinsip khusus artinya
hanyaberlaku ditempat tertentu dan situasi tertentu.

a. Prinsip umum

Toto Ruhimat dkk (Sukmadinata, 2000:150-151) menjelaskan bahwa terdapat


lima prinsip umum pengembangan kurikulum yaitu:”prinsip relevansi,
fleksibilitas, kontinuitas, praktis, atau efisien, dan efektivitas”.

1) Prinsip Relevan

Prinsip relapan artinya prinsip yang sesuai.prinsip relevan ada dua jenis yaitu
relevan eksternal dan internal.relevansi eksternal artinya bahwa kurikulum itu
harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, pada masa kini atau
masa mendatang. Prinsip relevansi internal yaitu kesuaian antara komponen
kurikulum itu sendiri.

2) Prinsip Fleksibel

Artinya bahwa kurukilum itu harus lentur tidak kaku, terutama dalam hal
pelaksanaannya.

3) Prinsip praktis dan efesien

Artinya kurikulum harus bisa diterapkan dalam praktek pendidikan sesuai


dengan situasi dan kondisi tertentu. Efisien, artinya tidak mahal alias murah

4) Prinsip Efektifitas

Kurikulum dan pembelajaran 8


Maksudnya kurikulum ini selalu berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Kurikulum bisa dikatakan instrument untuk mencapai tujuan.Tugas dan
tanggung jawab pengembang kurikulum tersebut akan dipermudah jika
mengikuti prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibawah ini. Toto Ruhimat
dkk (Oliva, 1992:30) memakai istilah axioms untuk menggambarkan berbagai
karakteristik prinsip tersebut. Dalam hal ini Oliva mengajukan sepuluh prinsip
(axioms) pengembangan kurikulum yaitu:

a) Perubahan kurikulum adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan


bahkan diperlukan.

b) Kurikulum merupakan produk dari masa yang bersangkutan

c) Perubahan kurikulum masa lalu sering terdapat secara bersamaan bahkan


tumpang tindih dengan perubahan kurikulum yang terjadi dimasa kini.

d) Perubahan kurikulum akan terjadi dan berhasil sebagai akibat dan jika ada
perubahan pada orang-orang atau masyarakat.

e) Pengembangan kurikulum adalah kegiatan kerjasama kelompok

f) Pengembangan kurikulum pada dasarnya proses menentukan pilihan dari


sekian alternative.

g) Pengembangan kurikulum adalah kegiatan yang tidak akan pernah berakhri

h) Pengembangan kurikulum akan berhasil jika dilakukan secara komprehensif.

i) Pengembangan kurikulum akan lebih efektif jika dilakukan dengan sistematis.

j) Pengembangan kurikulum dilakukan berangkat dari kurikulum yang ada.

b.PrinsipKhusus

Toto Ruhimat dkk (Sukmadinata,2000) menjelaskan beberapa prinsip


pengembangan kurikulum khusus yaitu:

Kurikulum dan pembelajaran 9


1) Prinsip yang berakitan dengan tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum jangka panjang,


jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada: Ketentuan dan kebijakan pemerintah, survai mengenai persepsi orang tua,
masyarakat lainya, survai tentang pandangan para ahli dalam bidang –bidang
tertentu, survai tentang manpower, pengalaman negara-negara lain dalam
masalah yang sama, dan penelitian.

2) Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.

Dalam penentuan isi Pendidikan/Kurikulum, harus dipertimbangkan hal-hal


berikut : penjabaran tujuan pendidikan baik umum dan khusus, Isi bahan
pelajaran, urutan Unit-unit kurikulum harus logis dan sistematis.

3) Prinsip berkaiatan dengan pemilihan prosese belajar mengajar

Untuk menentukan kegiatan dalam proses belajar, mengajar apa yang akan
digunakan hendakanya memperhatikan hal berikut: kecocokan metode
mengajar, variasi mengajar, urutan kegiatan,pencapaian tujuan, keaktifan,
perkembangan, jalinan kegiatan belajar disekolah dan dirumah, belajar yang
menekan “learning by doing” disamping “learning by seeing and knowing”.

4) Prinsip yang berkenaan dengan penilihan media dan alat pelajaran

Dibawah ini beberapa prinsip yang bisa dijadikan pegangan untuk memilih dan
menggunakn media atau alat bantu pembelajaran,yaitu : Alat/media, cara
pembuatan, orang dan pembiayaan serta waktu pembuatan, pengorganisasian
alat dan bahan, penggunaan multi media.

5) Prinsip yang berkenaan dengan Evaluasi

Dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip–prinsip evaluasi


yaitu objektifitas, komprehensif, kooferatif, mendidik,, akuntabilitas, dan
praktis. Dalam praktiknya ada lima fase dalam pengembangan kurikulum yaitu
perencanaan, pengembangan, pengumpulan data, pengolahan data, laporan dan

Kurikulum dan pembelajaran 10


pemanfaatan. Dalam penyusuna alat penilaian sebaiknya mengikuti langkah
sebagai berikut:

a) Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan umum dalam rana kognetif, afektif dan


psikomotor

b) Uraikan kedalam tingkah laku murid yang dapat diamati

c) Hubungkan dengan bahan pelajaran

d) Tuliskan butir-butir tes

Beberapa yang harus diperhatikan dalam prinsip penilan: Norma penilaian ,


Formula Guessing, mengubah skor mentah kedalam skor masak, Penggunaan
skor standar , Penggunaan hasil tes,penyusunan laporan, dan tujuan hasil
laporan.

Kurikulum dan pembelajaran 11


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip
dasar yang harus kita perhatikan; adapun prinsip-prinsip didalam pengembangan
kurikulum menjadi dua kelompok yaitu pertama: prinsip – prinsip umum : a.
relevansi, b. fleksibilitas, c. kontinuitas, d. praktis, e. efektivitas. Kedua prinsip-
prinsip khusus :a. prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,b. prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, c. prinsip berkenaan dengan
pemilihan proses belajar mengajar,d. prinsip berkenaan dengan pemilihan media
dan alat pelajaran, e. prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian.serta adanya prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum yang
terkait dengan kurikulum satuan pendidikan.

B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalam pembuatan makalah
ini. oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran baik dari dosen pemimbing maupun dari pembaca budiman. atas kritik dan
saran nantinya kamis ucapkan terima kasih.

Kurikulum dan pembelajaran 12


Daftar Pustaka
Wina,Sajaya.2008.Kurikulum Dan Pembelajaran.Jakarta:Kencana

Kurikulum dan pembelajaran 13

You might also like