Professional Documents
Culture Documents
Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang
PENDAHULUAN
GLOBOCAN (Global of Cancer), International Agency for Research on Cancer (IARC), menunjukkan
bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat
kanker di seluruh dunia. Data kanker menunjukkan bahwa kanker payudara menempati urutan
pertama yaitu sebesar 43,3% . Berdasarkan data Globocan 2012, insiden kanker payudara sebesar 40
per 100.000 perempuan . Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan perubahan
pola hidup penduduk Indonesia. Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per
100.000 perempuan dan kanker leher rahim 17 per 100.000 perempuan.
Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam terdapat 28 kasus kanker payudara terdiagnosa
di Eropa dan kurang lebih 175.000 atau setiap jam terdapat 19 kasus baru kanker payudara
terdiagnosa di Amerika Serikat. Selain itu menurut Natoinal Cancer Institue (NCI) , wanita yang
menderita kanker payudara terdapat perkiraan kasus baru 232.340 wanita sedangkan kasus kematian
akibat kanker payudara sejumlah 39.620 wanita. World Health Organization (WHO) melaporkan
kanker payudara merupakan kanker yang paling umum di derita oleh perempuan baik di Negara maju
maupun di Negara berkembang. Jumlah kasus kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah
kanker serviks yang paling banyak di derita wanita di dunia. Survey yang di lakukan WHO menyatakan
8-9 persen
wanita mengalami kanker payudara WHO, 2013. Kanker merupakan salah satu penyebab
kematian diseluruh dunia dan diperkirakan 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang
waktu 2005 sampai 2015. WHO pada tahun memperkirakan terdapat 14 juta kasus kanker baru yang
muncul dan 8,2 juta kematian karena kanker di seluruh dunia Berdasarkan data Kementrian
Kesehatan RI, penyakit kanker serviks dan kanker payudara merupakan penyakit dengan prevalensi
tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara
sebesar 0,5% atau 61.682 jumlah kasus. Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar 1,4 per 1.000
penduduk (Riskesdas 2013), serta merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) dari seluruh
penyebab kematian dan merupakan kanker teringgi kedua di Indonesia (Riskesdas, 2013). Data Riset
Kesehatan Indonesia (Riskesdas) 2013 mencatat prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per mil,
atau sekitar 330.000 orang . Kanker tertinggi ke dua di Indonesia adalah kanker payudara
Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), kanker payudara menempati urutan
pertama pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).
Kanker payudara menyerang wanita muda atau dewasa dengan penderita terbanyak berusia 40
hingga 49 tahun yang datang dengan kondisi stadium lanjut (Kementrian Kesehatan,2010). Jumlah
kasus baru yang semakin meningkat tiap tahunnya menambah beban global terutama bagi negara
berkembang, namun hal ini dapat di cegah dengan menyebarkan pengetahuan tentang kanker
payudara sejak dini 3. Angka kejadian kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama pada
pasien rawat inap di seluruh rumah sakit. Diagnosis dini pada payudara merupakan salah satu upaya
untuk meminimumkan kanker malignant (ganas) yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan
mamografi. Berdasarkan Data dan Informasi kesehatan yang diunggah tahun 2015 semester I
Menyebutkan bahwa Data penderita kanker di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 61.682 penderita
sedangkan untuk daerah Sulawesi Tenggara sebanyak 590 penderita
Rumah Sakit Umum Bahteramas merupakan rumah sakit rujukan provinsi Sulawesi Tenggara.
Data pasien rawat inap dan rawat jalan kanker payudara untuk tahun 2012 sebanyak 36 pasien,
kemudian pada tahun pada tahun 2013 sebanyak 28 pasien, untuk tahun 2014 sebanyak 19 pasien,
kemudian pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 87 pasien dan 10 pasien dinyatakan
meninggal duniaJIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2 NO.6/
MEI 2017; ISSN 250-731X , 3 sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 90 pasien. Berdasarkan data yang
disajikan sebelumnya yang setiap tahun terjadi secara fluktuatif (peningkatan dan penurunan) kasus.
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat khususnya pasien
penyakit tidak menular dalam hal ini Kanker, perlu didukung oleh adanya sarana kesehatan yang
memadai dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Orientasi Pembangunan Kesehatan yang semula
sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap diubah menjadi upaya kesehatan
terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran-aktif masyarakat. Pendekatan baru ini menekankan
pentingnya upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan juga
paliatif.
Konteks kekinian, di Kendari fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang menangani penyakit kanker
secara khusus belum ada. Selama ini pengobatan penyakit kanker hanya dilakukan di rumah sakit
umum yang ada, pemeriksaan dan pengobatan penyakit kanker dilakukan di ruang yang sama dengan
pemeriksaan dan pengobatan penyakit lainnya.
Dari uraian tersebut, maka keberadaan sebuah fasilitas kesehatan untuk menangani pemeriksaan
dan pengobatan penyakit kanker yang selain mempunyai fasilitas-fasilitas pemeriksaan dan
pengobatan yang cukup lengkap dan memadai juga memiliki fasilitas-fasilitas penunjang yang bersifat
sosial akan sangat diperlukan untuk menangani penderita kanker.
Perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di Semarang sebagai suatu wadah fasilitas
penanganan kanker yang komprehensif yang dapat memberikan layanan informasi, pencegahan,
pemeriksaan, pengobatan dan follow up pengobatan penyakit kanker dengan fasilitas-fasilitas
pendukung yang lengkap di Semarang dan sebagai pusat rujukan (top referral) pasien penderita
kanker di Sulawesi tenggara. Rumah sakit sebagai sebuah bangunan yang mengutamakan aktivitas
dan utilitas yang ada di dalamnya, akan memunculkan kekhasan dalam fisik bangunannya dan
merupakan penekanan desain yang digunakan dalam proses perancangan
1.2. Tujuan Dan Sasaran
Tujuan Merumuskan Program dasar Perencanaan dan Perancangan yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang berfungsi untuk memberikan layanan informasi,
pencegahan, pemeriksaan, pengobatan dan follow up pengobatan penyakit kanker dengan fasilitas
yang lengkap, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan ke dalam perancangan
grafis.
Sasaran Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di
Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan (design guideline aspects).
1.3. Manfaat
Secara Objektif - Sebagai pedoman dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di
Kendari. - Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan
mengajukan Proposal Tugas Akhir.
Secara Objektif Memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
2. Data Sekunder
Studi Literatur melalui buku, makalah, referensi, standart, internet dan sumber-sumber tertulis
yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di Semarang.
Berikut ini akan dibahas design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di Semarang yaitu :
a. Pemilihan Lokasi dan Tapak Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak dilakukan
dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penentuan lokasi dan tapak yang sesuai
untuk perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker di Semarang. Data yang diperoleh
akan dianalisa berdasarkan bahan, alat, dan cara yang akan menghasilkan kesimpulan
mengenai lokasi dan tapak terpilih. Adapun bahan, alat, dan cara yang digunakan adalah
sebagai berikut:
- Bahan, berupa RTRW kendari
- Alat, menggunakan kriteria pemilihan lokasi dan tapak, penentuan bobot (scoring)
terhadap kriteria lokasi dan tapak yang telah ditentukan.
- Cara, dengan memberikan skor dan mengalikan dengan bobot untuk masing-masing
kriteria, untuk kemudian diambil jumlah terbesar. Dari hasil analisa, akan diperoleh
tapak terpilih dengan jumlah nilai terbesar sebagai lokasi dan tapak perencanaan dan
perancangan Rumah Sakit Kanker di Kendari