Professional Documents
Culture Documents
Solekah Agnes D. 15631468
Solekah Agnes D. 15631468
15631468
2017/2018
PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
1. Nama : By. J.
Nama Panggilan : J
Umur / Tgl. Lahir : 3 hari/8 Januari 2015 Jam 14.00 WIB
Jenis Kelamin : perempuan
2. Identitas orang Tua
B. Keluhan Utama
Bayi mengalami sesak nafas yang ditandai dengan refraksi dada dalam 2 jam setelah
lahir.
2. Riwayat operasi
Tidak dapat dikaji. (Bayi baru lahir)
3. Riwayat Alergi
Tidak dapat dikaji. (Bayi baru lahir)
4. Riwayat Imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi. (Bayi baru lahir)
E. Riwayat Perinatal
1. Antenatal
Ibu pasien menyatakan bahwa pada masa kehamilan telah melakukan
pemeriksaan kehamilan di dokter probolinggo sebanyak 3 kali, bidan desa 3 kali,
dan dokter lumajang 1 kali. Total pemeriksaan yang telah ibu pasien lakukan
sebanyak 7 kali semasa kehamilan. Ibu pasien mengatakan juga jika selama
kehamilan porsi makan bertambah 1x/hari. Ibu menyatakan jika selama hamil
ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular ataupun penyakit parah lainnya
misalnya hipertensi, TBC, dan sebagainya.
3. Intra natal
Ibu melahirkan dibantu oleh bidan pada tanggal 8 januari 2015 pukul 14.00
WIB. Hal ini merupakan kehamilan dan proses persalinan kedua bagi ibu. Ibu J
melahirkan pada usia kehamilan 28 minggu. Ibu pasien menyatakan tidak
mengalami pendarahaan sesaat tetapi tidak mengalami nyeri berlebihan. Pasien
lahir secara spontan belakang kepala. Jenis kelamin perempuan. ketuban jernih
dengan berat badan 1900 gram dan usia premature serta AS 6-7 (asfiksia
sedang).
4. Post natal (0-7 hari)
Ibu pasien menyatakan bahwa baik orang tua maupun keluarga lainnya tidak memiliki
riwayat penyakit yang menular maupun tidak menular. Misalnya hipertensi, DM,
maupun penyakit kronis lainnya..
a. Adaptasi sosial
Bayi baru lahir, pasien tidak dapat melakukan adaptasi sosial
b. Motorik kasar
Bayi baru lahir, pasien tidak dapat melakukan motorik kasar.
c. Motorik halus
Pasien dapat menggerakkan kaki, kepala, dan tangan. Selain itu, pasien juga
dapat memegang erat jari pemeriksa saat bersentuhan dengan tangan pasien.
d. Bahasa
Pasien saat ini hanya dapat merintih terutama ketika merasa sakit atau tidak
nyaman, terlebih saat selang oksigen dilepas dari saluran pernafasannya.
3. Pola eliminasi
Pasien saat ini BAB (+) secara spontan dengan warna hitam namun tidak
ditemukan adanya atresi ani atau kelainan lainnya. Pasien belum mampu BAK.
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum :
pasien tampak lemah, kuning, sesak nafas, merintih dan menangis perlahan,
respon hisap (-).
Kesadaran : somnolen
Tanda-tanda vital :
TD :- mmHg S: 36,5oC
HR : 128 kali/menit RR: 48 kali/menit irreguler
Panjang badan : 39 cm
Lingkar kepala : 28 cm
Lingkar dada : 24 cm
Lingkar lengan atas : 30 cm
Berat badan sebelum sakit :-
Berat badan saat ini : 2200 gram
Berat badan ideal : >2500 gram
Perkembangan BB : tetap
2. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, persebaran rambut merata,
kondisi mata bersih, tidak ada edema palpebral, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor (2/2), terpasang 02 nasal
canul, hipersaliva pada mulut, muntah hematin.
Palpasi : tidak ada deformitas, tidak ada benjolan/massa, tidak ada nyeri
tekan bola mata
2. Leher :
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada deformitas, tidak ada benjolan/massa, nadi karotis
teraba lemah dan cepat
3. Thorax / dada :
a. Jantung
Tidak ada lesi pada dada, ictus cordis teraba, suara perkusi pekak pada ICS 2-
5 sinistra, suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada murmur jantung
b. Paru-paru
Tidak ada lesi pada dada, terdapat retraksi dada dalam sub costae, suara
perkusi sonor di lapang paru, suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan
ronkhi/wheezing
4. Abdomen :
Tidak ada distensi abdomen, bentuk abdomen meteorismus, bising usus terdengar,
tidak terdapat asites (Tes undulasi negatif) suara perkusi abdomen redup, warna
tali pusat hitam kekuningan
5. Keadaan punggung:
Tidak ada lesi, tidak ada deformitas, tidak ada massa atau benjolan
6. Ekstremitas :
Tidak tampak petekie pada kedua ekstremitas atas dan bawah, terdapat sianosis,
tidak ada edema anasarka, tidak ada deformitas, CRT >2 detik, tidak ada krepitasi,
pergerakan ekstremitas (ROM) terbatas, akral dingin, terpasang infus di tangan
kiri
7. Genetalia & Anus :
Kondisi genitalia dan anus bersih, labiya mayora dan minora tampak menonjol,
tidak ada kelainan anus seperti atresia ani.
8. Pemeriksaan Neurologis :
Refleks
a) Refleks Moro
Hasil reflek moro menunjukkan hasil refleks (negatif) menurun yaitu
pasien tidak terkejut saat pemeriksa memberikan kejutan suara.
b) Reflek Palmar Grasp
Hasil reflek palmar grasp menunjukkan reflek positif (normal) yaitu
pasien memegang tangan pemeriksa tangan pemeriksa menyentuh
tangan pasien
c) Reflek Rooting
Hasil reflek rooting menunjukkan bahwa terdapat gerakan lemah saat
pemeriksa menyentuh area bibir pasien, dan pasien sedikit membuka
mulut mencarai asal sentuhan
d) Reflek Snout (sucking)
Hasil reflek sucking adalah pasien menjunjukkan reflek hiisap yang
lemah.
e) Refleks Stepping (berjalan)
Hasil reflek stepping menunjukkan hasil refleks (negatif) yaitu pasien
tidak mampu menapakkan kaki di meja pemeriksa.
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Radiologi :-
L. Terapi
Inf. D10% 130 cc/24 jam
Inj Ampi 2x100 mg
Aminofilin 2x4 mg
Indexon 3x0,5 mg
Genta 1x12 mg
Aminofusin 30 cc/24jam
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan pola nafas b.d Kelelahan otot pernafasan akibat penurunan
suplai O2 ke organ/jaringan
2 Gangguan perfusi jaringan perifer b.d hemoglobin tidak mengikat oksigen akibat
suplai oksigen ke jaringan menurun
15631468
2017/2018
Problem
Dampak negatif dari hospitalisasi pada usia anak prasekolah adalah gangguan fisik,
psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan. Sedangkan masalah yang sering
dikeluhkan orang tua adalah mereka sulit untuk meminimalkan tidur anak dalam
meningkatkan kebebasan selama di tempat tidur.
Intervention
Comparation
Outcome
Berdasarkan hasil tabulasi silang tersebut menunjukkan responden dengan gangguan pola tidur
(baik) dan stres hospitalisasi (sedang) sebanyak 7 responden (100%), gangguan pola tidur (buruk)
dan stres hospitalisasi ringan sebanyak 1 responden (2%), gangguan pola tidur (buruk) dan stres
hospitalisasi (sedang) sebanyak 17 responden (34%), gangguan pola tidur (buruk) dan stres
hospitalisasi (berat) sebanyak 5 responden (64%). Berdasarkan uji statistik regresi linear yang
didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan (α ≤ 0,05) didapatkan p = 0,035 maka Ho ditolak
dan H1diterima yang artinya ada Pengaruh Stres Hospitalisasi Terhadap Gangguan Pola Tidur
Pada Anak Di Ruang Anak Rumah Sakit Baptis Kediri.