Efek samping Dentifrice dalam Pemutihan Gigi

Beberapa merk dentrifice dapat merusak enamel gigi jika digunakan terus-menerus.
Kandungan bahan abrasif pada pasta tersebut dalam penggunaan dengan intensitas tinggi akan
menyebabkan menipisnya lapisan email gigi. Selain itu, permukaan gigi akan nampak menjadi kuning
dan sensitif. Gigi akan menjadi lebih peka terhadap makanan dan minuman dingin, panas, cairan, soda
kue, dan makanan yang memiliki rasa mencolok seperti asin (Bunch, 2010). Efek samping lain yang
ditimbulkan yaitu iritasi mukosa gingiva. Efek ini disebabkan karena pemakaian bahan pemutih yang
berlebihan. Efek ini bersifat sementara dan akan hilang jika perawatan dihentikan. Gigi sensitif terjadi
beberapa minggu setelah dilakukan pemutihan. Konsentrasi bahan pemutih yang tinggi dan lamanya
gigi terpapar adalah resiko lebih besar terjadinya sensitifitas gigi (Hendari, 2009).

Efek samping dari penggunaan dentifrice juga dapat disebabkan karena kandungan
konsentrasi agen pengoksidasi yang sangat tinggi. Hidrogen peroksida konsentrasi tinggi mempunyai
pH yang rendah. Hendari (2009) menyatakan ketika pH di bawah 5,2 email akan mengalami
demineralisasi dan resorbsi akar. Teori lain menyatakan, pH yang rendah dan konsentrasi asam yang
tinggi menyebabkan erosi email. Hal tersebut akan menyebabkan sensasi seperti terbakar. Selain itu
juga dapat mengakibatkan overbleaching, atau bahkan permukaan gigi kehilangan efek dari dentifrice
dan menyebabkan permukaan gigi berwarna kuning. Penggunaan dentifrice berupa pasta ini dalam
perawatan penghilangan pewarnaan eksternal secara mandiri akan mengreduksi lapisan email sedikit
demi sedikit (Bunch, 2010).

Sumber:

Hendari,R., 2009, Pemutihan Gigi (Tooth-Whitening) Pada Gigi yang Mengalami Pewarnaan, Jurnal
Sultan Agung, VolXLIV:118.

Bunch,J.G., 2010, Pharmacology ReCap 2.0 for Bachelor of Dentistry Students, Quick review of
Pharmacology, India.